German Bishop Franz-Josef Overbeck
by Dorothy
Cummings McLean
NEWSCATHOLIC CHURCH, FAITH, HOMOSEXUALITYFri May
3, 2019 - 8:04 pm EST
USKUP
JERMAN, FRANZ-JOSEF
OVERBECK, SEORANG PENDUKUNG
KUAT LGBT, BERKATA:
GEREJA TIDAK AKAN LAGI SAMA,
SETELAH SINODE (PAN AMAZON) NANTI (OKTOBER 2019)
ESSEN,
Jerman, 3 Mei 2019 (LifeSiteNews) - Seorang uskup
pro-homoseksual Jerman telah meramalkan bahwa perubahan besar dalam Gereja
Katolik, yang menyangkut moralitas seksual, imamat bagi pria, dan kehidupan selibat
imam, akan berubah dan mengikuti hasil pertemuan para uskup yang diadakan oleh Vatikan,
yang direncanakan berlangsung akhir tahun ini.
Menurut Katholische.de, situs web resmi Uskup-uskup
Katolik Jerman, Uskup Franz-Josef Overbeck, yang bertugas di Keuskupan Essen
Jerman, mengatakan kepada para wartawan bahwa Sinode Pan Amazon, Oktober nanti,
akan menimbulkan "perpecahan" di dalam Gereja dan bahwa " tidak
ada lagi yang tetap sama seperti Gereja sebelumnya."
Overbeck
mengatakan bahwa struktur hirarki Gereja, moralitas seksualnya, dan gambaran
umum tentang apa itu seorang imam ("Priesterbild") akan diteliti dan ditafsirkan
ulang, dan peran wanita dalam Gereja juga akan dipertimbangkan kembali.
Uskup
itu juga mengatakan bahwa penurunan jumlah umat Katolik di Eropa dan Amerika
Latin akan dibahas, bersama dengan pembahasan atas “eksploitasi besar-besaran”
terhadap lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Sinode
itu akan berlangsung 6-27 Oktober 2019, dan tema utamanya adalah ekologi,
teologi dan pelayanan pastoral, kepedulian masyarakat adat, dan hak asasi
manusia.
Menurut Katholische.de, uskup Overbeck mengatakan bahwa
Francis, yang memiliki perspektif besar atas Amerika Selatan, memastikan adanya
"kesadaran akan tantangan ini."
Yang
akan dikeluarkan dari Gereja adalah "struktur Eurosentrisnya," dimana
Overbeck berjanji, dengan mengatakan bahwa gereja-gereja lokal di Amerika Latin
dan para klerus akan menjadi semakin mandiri. Sementara itu, merefleksikan
kekurangan imam di Eropa dan Amerika Latin, Uskup dari Essen ini mengatakan
bahwa gereja-gereja lokal sebagian besar sudah dikelola oleh para religius wanita.
"Wajah
gereja lokal nantinya adalah perempuan," kata Overbeck.
Katholische.de, melaporkan bahwa uskup itu telah
menyampaikan beberapa statistik tentang berkurangnya pengaruh Gereja Katolik di
negara-negara seperti Brasil: Katolik, yang dulunya meliputi 90 persen
populasi, sekarang hanya berjumlah 70 persen. Overbeck mengatakan bahwa Gereja
harus mengatasi hal ini dan menemukan jawabannya. Tampaknya, Gereja harus mengatasi
hal ini melalui proses "langkah demi langkah" melalui beberapa
sinode.
Meskipun
Overbeck tidak menyebutkan masalah ini, tetapi situs web Uskup Jerman itu menyarankan
bahwa pertanyaan tentang imam yang menikah juga akan dibahas dalam sinode itu.
Uskup
Overbeck cukup dikenal karena dia bersikeras mau mengubah ajaran Katolik
tentang homoseksualitas. Pada bulan Januari, Katholische.de melaporkan bahwa uskup Overbeck, dalam
sebuah artikel untuk jurnal Katolik, Herder Korrespondenz, mengusulkan penafsiran ulang atas
homoseksualitas.
Overbeck
menyerukan "de-patologisasi" homoseksualitas yang dapat mengarah pada
"pembebasan lambat " bagi orang-orang dengan ketertarikan sesama
jenis. Uskup itu khawatir jika hal ini (pelonggaran dan penafsiran ulang atas
homosexualitas) tidak dilakukan, maka akan ada "marginalisasi intelektual
dari ajaran moral Katolik."
Orang
harus merasa senang bahwa, dengan bantuan wawasan ilmiah baru, maka "prasangka"
tentang seksualitas bisa dan sedang "diatasi," demikian tulisnya.
Mengatakan
soal
penelitian para Uskup Jerman tentang
pelecehan seksual oleh para klerus telah menunjukkan bahwa baik orientasi heteroseksual
maupun homoseksual “tidaklah”
merupakan faktor penting,
dan
Overbeck berpendapat bahwa adalah
“konyol” bagi seorang uskup untuk menolak penahbisan imam homosex.
No comments:
Post a Comment