Dr. Josef Seifert
SEORANG FILSUF TERKENAL IKUT MENANDATANGANI PETISI YANG
MEMINTA KEPADA PARA USKUP UNTUK MENGINVESTASI PAUS ATAS TUDUHAN BIDAAH
by MAIKE HICKSON
6 Mei 2019 (LifeSiteNews) - filsuf
Katolik terkenal di dunia, Dr. Josef
Seifert, telah menandatangani sebuah petisi yang menyerukan
kepada para uskup dunia untuk "menyelidiki Paus Francis atas perbuatan bidaah."
Petisi itu diluncurkan oleh salah satu penandatangan Surat Terbuka kepada para
Uskup, tanggal 30 April 2019, di mana 19
orang klerus dan cendekiawan terkemuka menuduh Paus Francis melakukan bidaah
dan meminta para uskup Gereja Katolik, kepada siapa surat terbuka itu
ditujukan, untuk segera "mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
menghadapi situasi yang gawat ini" dimana ada seorang paus yang melakukan
kejahatan ini.
Dr. Josef
Seifert,
presiden Academy for Life yang
dipimpin oleh kaum awam dan teman-teman dekat mendiang Paus St. Yohanes Paulus
II, membela penandatanganan petisi itu dalam pernyataan tertulis yang diberikan
kepada LifeSiteNews (lihat pernyataan
lengkap di bawah).
"Saya menandatangani petisi ini karena saya setuju
dengan sebagian besar isi surat yang ditandatangani oleh 20 umat Katolik
terkemuka dan karena saya percaya, seperti juga yang mereka lakukan, bahwa itu
adalah tugas suci dari semua Kardinal dan Uskup Gereja Katolik, sebagai penerus
para Rasul, untuk memeriksa dengan seksama setiap tuduhan serius perbuatan bidaah
yang dilakukan oleh Paus," tulisnya.
"Jika mereka menemukan tuduhan ini benar, mereka
memiliki tugas lebih lanjut sebagai saudara pada Jabatan Apostolik mereka untuk
memberitahu Paus, tanpa rasa takut yang palsu dan pengecut, demi segala kejujuran
dan dipenuhi dengan Roh Kudus yang sama di mana Santo Paulus secara terbuka
mengkritik dan menegur Petrus, sebagai Paus yang pertama, yang dipilih oleh Kristus
sendiri, bahwa dia menyimpang jauh dari kebenaran dan kehendak Allah," tambahnya.
Petisi yang berjudul "Pemintaan kepada para
uskup untuk
menyelidiki Paus Francis karena perbuatan bidaah," telah
ditandatangani oleh 4.200 orang hingga tulisan ini dimuat.
Sedangkan Surat
Terbuka, yang awalnya ditandatangani oleh 19 orang klerus dan
cendekiawan, tetapi jumlah itu sekarang telah meningkat menjadi hampir 80 orang.
*****
Dr. Josef Seifert
berkomentar tentang mengapa dia menandatangani petisi kepada para wali gereja (uskup)
yang meminta mereka untuk menyelidiki tuduhan bahwa Paus Francis melakukan bidaah.
Para uskup dan kardinal yang dipanggil untuk membantu paus dalam
Magisteriumnya, harus menjelaskan kepada paus Francis bahwa dia memiliki tugas
suci, mengikuti contoh pendahulunya, Paus Yohanes XXII, yang mengutuk keras perbuatan
bidaah yang telah dia lakukan saat ini, serta mengutuk semua pernyataannya yang
sesat selama ini, bukan hanya pada tujuh masalah yang tercantum dalam surat
itu.
Para uskup dan kardinal harus memiliki pemahaman bahwa tugas
paus saat ini adalah agar dia mencabut nominasi para kardinal dan uskup, yang
melakukan atau melindungi para pelaku pelecehan seksual dan yang merusak iman
dan misi Gereja Katolik yang kudus. Para uskup dan kardinal itu juga harus
memperingatkan paus Francis, demi Gereja dan jiwanya yang kekal, bahwa, seperti
yang ditunjukkan dalam surat terbuka ini, salah satu dari tindakan paus Francis
dalam mengangkat para klerus pada jabatan tinggi, ternyata diisi oleh orang-orang
yang tidak layak hingga orang-orang itu merugikan Gereja Kudus, yang oleh
Kristus telah didirikan melalui kasih-Nya yang tak terhingga dan melalui
pengorbanan hidup-Nya sendiri. Orang-orang yang demikian itu harus segera
diberhentikan dari jabatan mereka.
Para uskup dan kardinal harus menjelaskan kepada paus Francis,
dengan segala kerendahan hati dan kasih Allah, bahwa pencalonan seperti itu sangat
membahayakan jiwanya sendiri dan jiwa-jiwa banyak orang lainnya, sehingga demi kasih
kepada Kristus dan kepada jiwa-jiwa ini, maka paus Francis harus menghentikan orang-orang
demikian, tanpa penundaan, dari semua jabatannya. di mana mereka telah merusak
Gereja dan mengkhianati Kristus seperti yang dilakukan Yudas.
Para uskup dan kardinal hendaknya memahami bahwa ini bukanlah
tindakan ketidaktaatan dan pemberontakan terhadap paus, dimana surat terbuka
itu mengundang mereka, tetapi tindakan kasih dan kepatuhan yang tulus kepada paus
Francis dan kepada Yesus Kristus, Gurunya
dan Guru kita semua. Adveniat regnum tuum - segera!
- Josef
Seifert, Dr. phil.habil., Dr. h.c., Rektor Pendiri Akademi Filsafat
Internasional di the Principality Liechtenstein
+++++++++++++
Related:
No comments:
Post a Comment