26 Kutipan Dari Tulisan Santa Thérèse Dari Lisieux Yang Bisa Menginspirasi Kita
June 5, 2021
Saint Thérèse of Lisieux
1. “Kemurahan hati memberiku kunci kepada hidup panggilan yang kujalani.”
2. “Aku ingin dicambuk dan disalibkan seperti Engkau, Mempelaiku; dikuliti hidup-hidup seperti Saint Bartholomew; dilemparkan ke dalam minyak mendidih seperti Santo Yohanes; dan dikunyah oleh gigi binatang buas seperti Santo Ignatius dari Antiokhia, agar aku bisa menjadi roti yang layak bagi Tuhan.”
3. “Tuhan memberikan bahkan dalam kehidupan ini, seratus kali lipat kepada mereka yang telah meninggalkan segalanya demi kasih kepada-Nya.”
4. “Yesus tidak memanggil mereka yang layak, tetapi mereka yang Dia pilih untuk dipanggil.”
5. “Bagaimana hati yang dikuasai oleh kasih manusiawi dapat sepenuhnya bersatu dengan Tuhan? Saya yakin itu tidak mungkin. Saya telah melihat begitu banyak orang yang tertarik oleh terang yang palsu ini, hingga mereka terbang ke sana seperti ngengat dan kemudian membakar sayap mereka, kemudian mengepak dan menggelepar, dalam keadaan terluka, kembali kepada Yesus, Api Abadi yang membakar tanpa menghancurkan.”
6. “Saya sering mendengar dikatakan dalam retret dan di tempat-tempat lain bahwa jiwa yang tidak bersalah tidak pernah mencintai Tuhan sebesar orang yang bertobat, dan betapa saya ingin membuktikan bahwa itu tidak benar.”
7. “Dengan menjadi kecil dan lemah bagi saya, maka Yesus membuat saya kuat dan penuh keberanian, dan dengan tangan yang Dia berikan kepada saya, saya pergi dari satu kemenangan kepada kemenangan berikutnya, dan mulai 'berlari seperti raksasa' ”
8. “Saya belajar dari pengalaman bahwa kegembiraan tidak terletak pada hal-hal tentang diri kita, tetapi di lubuk jiwa yang paling dalam, dimana seseorang dapat memiliki kegembiraan itu baik di dalam kegelapan penjara bawah tanah maupun di istana raja.”
9. “Seperti Yesus telah menyadarkan saya bahwa Salib adalah sarana yang dengannya Dia akan memberi saya jiwa-jiwa, semakin sering Salib itu menghampiri saya, semakin banyak penderitaan yang menarik bagi saya.”
10. “Saya memutuskan di dalam pikiran saya dan kemudian, untuk tinggal dalam roh di kaki Salib, untuk mengumpulkan embun kehidupan surgawi dan memberikannya kepada orang-orang lain.”
11. “Yesus Mempelai Ilahiku, buatlah agar aku dapat menjaga jubah baptisku tetap bersih. Ambillah aku dari dunia ini daripada membiarkan aku menodai jiwaku dengan satu kesalahan kecil yang kusengaja.”
12. “Aku hanya meminta satu rahmat—semoga aku tidak pernah menyakiti-Mu!”
13. “Yesus, biarkan aku mati untuk-Mu, sebagai martir; berilah aku kemartiran jiwa atau pun tubuh, atau lebih baik lagi, berilah aku keduanya!”
14. “Saya mengerti bahwa semua yang kita capai, betapa pun hebatnya itu, tidak ada artinya jika tanpa kasih.”
15. “Saya sangat puas untuk terus menderita dalam tubuh dan jiwa saya selama bertahun-tahun, jika hal itu berkenan bagi Tuhan. Saya sama sekali tidak takut hidup lama. Saya siap untuk terus berjuang.”
16. “Tuhan adalah batu karang tempat aku berdiri. Dia mengajari tanganku untuk berjuang dan jariku untuk berperang. Dialah Pelindungku, dan aku berharap hanya kepada-Nya.”
17. “Sudah sejak lama hingga sekarang, saya bukan milik saya sendiri. Saya telah memberikan diri saya sepenuhnya kepada Yesus. Dia bebas melakukan terhadap saya apa pun yang Dia suka.”
18. “Rahmat yang paling saya hargai adalah memahami ajaran kasih dalam segala kepenuhannya.”
19. “Kasih sejati memberi makan pada tindakan pengorbanan dan menjadi lebih murni dan lebih kuat jika kita semakin menolak kepuasan duniawi.”
20. “Sepintas, tampaknya mudah untuk berbuat baik kepada jiwa-jiwa, untuk membuat mereka lebih mencintai Tuhan, dan membentuk mereka sesuai dengan keinginan-Nya saja. Tetapi dalam praktiknya, seseorang mendapati bahwa dirinya tidak dapat berbuat baik sedikit pun juga kepada jiwa-jiwa jika tanpa bantuan Tuhan; bahkan lebih mudah membuat matahari bersinar di malam hari.”
21. “Kekuatan doa memang luar biasa. Seseorang mungkin bisa menyamakannya dengan seorang ratu yang selalu memiliki akses gratis kepada raja dan dapat memperoleh semua yang dia minta.”
22. “Yesus telah memilih untuk menunjukkan kepada saya satu-satunya jalan menuju Tungku Api Kasih Ilahi. Itu adalah berupa cara penyerahan diri seperti anak kecil, cara seorang anak yang tidur, tidak takut pada apa pun, dalam pelukan ayahnya.”
23. “Ketidakpedulian dan tidak tahu berterima kasih adalah semua hal yang ditemukan Yesus di antara para murid duniawi; bahkan di antara orang-orang yang menjadi milik-Nya. Dia mendapati begitu sedikit orang yang mau menyerahkan diri mereka tanpa syarat pada kelembutan kasih-Nya yang tak terbatas.”
24. “Menjadi mempelai-Mu, Yesusku, menjadi seorang Karmelit, melalui persatuanku dengan-Mu, sebagai ibu bagi jiwa-jiwa, apakah ini sudah cukup? Namun saya masih merasakan panggilan lebih banyak lagi. Saya ingin menjadi seorang pejuang, seorang imam, seorang rasul, seorang doktor Gereja, seorang martir — tidak ada tindakan heroik yang tidak ingin saya lakukan. Saya merasa berani seperti seorang tentara salib, siap mati untuk Gereja di medan perang.”
25. “… Saya ingin melakukan semua hal patriotik yang telah dilakukan para pahlawan wanita Prancis, terutama Saint Joan of Arc.”
26. "Kasih membuktikan dirinya dengan perbuatan."
-------------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Pencerahan
Suara Hati Sudah Dekat
Bencana
Muncul Jika Paus Francis Membatasi Misa Latin Tradisional
Giselle
Cardia – 18, 22, 25, 29 Mei, 1 & 3 Juni 2021