IMAM-IMAM BERBICARA
https://www.churchmilitant.com/news/article/priests-speak-out
by Trey Blanton •
ChurchMilitant.com • June 25, 2021
Paus Francis membuang
tradisi
Sekali
lagi paus Francis mengungkapkan ketidaksenangannya pada apa yang disebutnya ‘Katolik
kaku’ — yaitu umat Katolik yang tidak mau mengikuti mode zaman, demikian menurut
Francis, dan mereka sama sekali tidak merasa senang. Francis berkata tentang orang-orang
‘kaku’ ini: mereka tidak mau menerima ‘sukacita dari Roh Kudus.’ Mereka sangat
kaku dan kesal dan kejam.
Paus Francis
mengatakan: "Tidak ada kekurangan para pengkhotbah yang, terutama melalui
sarana komunikasi modern, menampilkan diri dan mengganggu komunitas mereka."
Paus
tertinggi Gereja ini memanggil para imam pada tanggal 23 Juni, seperti pastor
Francis Gloudeman, yang berbicara menentang kemunafikan umat Katolik palsu saat
ini.
Pastor
Francis Gloudeman berkata dalam kesempatan lain: "Contoh kemunafikan yang nyata
adalah Joe Biden. Dia bilang dia Katolik, tapi dia berbuat sebaliknya. Dia
mendukung hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Katolik." Pastor ini juga
tidak segan-segan mengajari umatnya bahwa mendukung dosa, bahkan meski Anda
seorang uskup, adalah salah.
Pastor
Francis Gloudeman mengatakan: "Uskup kami, Alberto Rojas, adalah salah
satu dari 14 uskup yang membuat kesalahan besar. Dia adalah salah satu
dari 14 uskup yang menandatangani dokumen yang mengatakan bahwa LGBT
itu sehat, itu normal."
Paus Francis, bagaimanapun, tidak ingin Iman sejati
diajarkan jika hal itu berarti mengoreksi atau menyalahkan para uskup ‘anak buahnya’ yang mendukung LGBT dan kesesatan
lainnya.
Paus Francis
berkata: "Kadang-kadang kita melihat ini mungkin, bahkan di beberapa
komunitas Kristen, atau di keuskupan, ada beberapa orang atau kelompok yang berusaha
untuk mendiskreditkan imam paroki atau uskup. Orang-orang ini berusaha memecah
belah, bukannya membangun dan menyatukan."
Roh
Kudus mungkin memanggil kita untuk menanggapi kebutuhan zaman. Tetapi umat Katolik sejati tahu bahwa
ajaran Gereja tidak dapat diubah melalui konsensus, bahkan meski strategi
disesuaikan.
St.
Olaf, raja Norwegia abad ke-11, telah memusnahkan orang-orang kafir di
wilayahnya yang berperang melawannya untuk mempertahankan praktik iblis mereka.
Padre
Pio mencontohkan ketaatan dalam menghadapi hukuman kanonik yang tidak adil
dengan cara hidup seperti Kristus. Kini ada semakin banyak imam yang berani berbicara
lebih tegas menentang kebusukan di dalam Gereja.
Pastor
James Altman dengan berani berkata kepada uskupnya: "Apa yang Anda [Uskup
Agung Detroit, Allen Vigneron] izinkan untuk dilakukan terhadap imam
yang suci itu [pastor Eduard Perrone] adalah aib."
Para
imam ini, meskipun mereka menderita pelecehan fisik dan
emosional dari imam-imam lain, mereka tetap patuh pada hukum kanonik dan
otoritas tertinggi dari Kristus sendiri.
Pastor
Michael Suhy juga berkata: "Ini adalah jawaban yang aneh, tetapi saya
pikir itu adalah bagian dari alasan mengapa kami dikesampingkan dan dilecehkan.
Kami secara efektif mewartakan Injil Yesus Kristus."
Deposit Iman bukanlah demokrasi. Itu adalah kebenaran yang harus dipertahankan, terutama ketika ia dipecah-belah.
Paus Francis mengatakan bahwa dia menginginkan "Gereja yang mau mendengarkan." Nah, kini imam-imam yang setia kepada ajaran Kristus yang sejati berbicara. Tolong dengarkan mereka!
---------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Giselle
Cardia, 8, 12, 15, 19 Juni 2021
Santa
Jacinta Layak Menjadi Santa Pelindung Untuk Bermeditasi Tentang Neraka
Pertempuran
Terakhir Setan – Bab 4
Mantan
Cendekiawan Anglikan: Mengapa Pertobatan Francis Begitu Sulit
DUKUNGAN
FRANCIS PADA KONPERENSI YANG MENDUKUNG LGBT