PENDIDIKAN
GLOBALIS
https://www.churchmilitant.com/news/article/globalist-education
Mendorong Agenda Kaum
Globalis Di Roma
by Hunter Bradford • ChurchMilitant.com • October 13, 2021
Umat beriman telah lama khawatir jika paus Francis mendorong
agenda kaum globalis. Mereka menunjuk pada berbagai ensiklik, komentar
langsung, rekan-rekan yang mengelilinginya, dan apa yang tidak dia lakukan atau
katakan. Nah, pertemuan terakhir paus Francis dengan para pemimpin agama di
Roma semakin memicu kekhawatiran tersebut.
Saat reporter Bradford dari Church Militant menggarisbawahi dalam Laporan Mendalam malam ini, maka
si penerus St. Peter terus memeluk poin-poin pembicaraan dari pihak sayap kiri.
Para pemimpin agama itu berkumpul di Kota Abadi minggu lalu untuk berdialog
menuju apa yang disebut dampak global pada pendidikan,
yang tampaknya sama sekali tidak berbau Katolik. Paus Francis membuka pertemuan
itu dengan kata-kata: "Oleh karena itu, pendidikan mewajibkan kita untuk menerima
orang lain apa adanya tanpa menghakimi atau menuduh siapa pun." Itu "mewajibkan kita untuk mencintai
Ibu Pertiwi kita dan menghindari pemborosan makanan dan sumber daya."
Sekarang bandingkan kata-kata yang dipersenjatai oleh Francis
itu dengan kata-kata Paus Pius XI, Divini Illius Magistri:
Karena pendidikan pada dasarnya terdiri dari mempersiapkan
manusia untuk menjadi apa dia seharusnya dan untuk apa yang harus dia lakukan
di sini, di bawah ini, jelaslah bahwa tidak mungkin ada pendidikan sejati yang
tidak sepenuhnya diarahkan pada tujuan akhir manusia. Karena Allah telah
menyatakan diri-Nya kepada kita dalam Pribadi Putra Tunggal-Nya, yang
satu-satunya adalah "jalan, kebenaran dan hidup", tidak akan ada
pendidikan ideal yang sempurna yang bukan pendidikan Kristen.
Tampaknya sangat tidak mungkin pertemuan di Vatikan ini akan
mempromosikan pendidikan Kristen, mengingat para peserta termasuk para pemimpin
agama-agama lain.
Kembali pada tahun 2019, paus Francis memulai inisiatif
dengan pernyataan yang meresahkan ini.
Francis: "Kita membutuhkan kesepakatan global tentang
pendidikan yang bertujuan mengembangkan solidaritas universal baru dan
humanisme baru."
“Solidaritas universal" dan "humanisme,"
katanya.
Kardinal Raymond Leo Burke menganggap pernyataan seperti
ini patut dipertanyakan.
Cdl. Burke: "Yang benar-benar kita butuhkan adalah
pertobatan agama — dengan kata lain, ajaran dan praktik iman yang kuat kepada
Tuhan dan ketaatan pada tatanan yang Dia ciptakan untuk kita."
Pendidik dan penulis Italia, Elisabetta Sala, mengatakan
ini tentang pesan Bapa Suci yang meluncurkan inisiatif itu:
Elisabetta Sala: "Tidak ada ruang untuk Tuhan dan
Putra-Nya, tidak ada kutipan alkitabiah, melainkan kutipan referensi diri yang
biasa, yang telah menjadi kebiasaan kita sejak lama."
Liz Yore, mantan jaksa dan jurnalis investigasi Katolik,
terganggu oleh mitra Global Compact for Education.
Liz Yore berkata: "Kita harus mengawasi Vatikan. Ini
disebut Global Compact for Education, dan salah
satu mitranya, One People - One Planet —
jika itu tidak terdengar seperti globalisme bagi Anda — tetapi ia tidak
disponsori oleh pihak lain kecuali Huawei. Kita tahu
siapa Huawei ini" Huawei adalah penyedia telekomunikasi China yang masuk
daftar hitam oleh Amerika Serikat karena masalah keamanan
nasional.
Para kritikus sering mengecam kepausan Francis karena bersikap
lunak terhadap komunis Cina, terlepas dari penganiayaan rezim itu terhadap
umat
kristiani di Cina dan pelanggaran
hak asasi manusia lainnya.
Situs web Global Compact on Education mengungkapkan bahwa
banyak universitas dan sekolah telah
menerapkan perubahan yang diinginkan kelompok tersebut.
-------------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Laporan
Baru Mengungkapkan Bahwa COVID-19 Adalah Senjata Biologis
Francis
Mengkritik Aborsi, Tapi Mencintai Para Politisi pro-Aborsi
Bentrokan
Keras di Roma Menandai Pembukaan Sinode Oleh Paus
Perang
Vatican Melawan Tradisi
Umat
Katolik Yang Cacat atau
L.A.M.E.
Khayalan
ekonomi a la Francis, mengapa itu tidak diterapkan di Vatikan?