Thursday, February 27, 2020

MENGAPA BANYAK ORANG PERGI KE NERAKA


MENGAPA BANYAK ORANG PERGI KE NERAKA



Dengan semua bukti yang dinyatakan oleh Tuhan yang menegaskan kebenaran ajaran Katolik, mengapa bidaah dari paham progresifisme, yang dilahirkan oleh Konsili Vatikan II, menyebar seperti virus menjijikkan ke seluruh Gereja? Mengapa tidak ada lagi umat Katolik kontra-revolusioner di jajaran sisa pasukan Bunda Maria?



St. Michael sedang menimbang jiwa-jiwa


Ajaran St. Leonard dari Port Maurice menjelaskan tentang tragedi ini. Dalam kotbahnya tentang sejumlah kecil umat Katolik yang diselamatkan, dia mengatakan sesuatu yang mendukung tesisnya - bahwa kebanyakan "orang dewasa Katolik" pergi ke Neraka – melalui referensi yang tak terhitung banyaknya dari para Bapa Gereja, baik para teolog dan sejarawan Yunani maupun para teolog dan sejarawan dunia.

Dalam mengembangkan topik ini, St. Leonard dari Port Maurice mengatakan, "Perhatikan baik-baik bahwa di sini saya tidak berbicara tentang ras manusia secara keseluruhan, atau umat Katolik yang diambil sebagai contoh tanpa membeda-bedakan mereka, tetapi hanya orang dewasa Katolik." (1)

Pemikiran St. Leonard ini bebas dari segala bentuk paham Jansenisme, karena dia adalah orang suci abad ke-18 yang sangat dihormati. Alat utamanya dalam pertobatan adalah Jalan Salib, penghormatan kepada Sakramen Mahakudus dan devosi kepada Hati Kudus. Dia juga melakukan upaya yang keras untuk menjadikan Yang Dikandung Tanpa Noda sebagai dogma Iman. Terakhir, argumennya yang kuat bahwa hanya sedikit saja orang yang bisa diselamatkan, telah membuat pernyataannya itu memperoleh persetujuan dari Gereja.


Campur Tangan Ilahi Dalam Sejarah

Orang dapat bertanya-tanya mengapa begitu sedikit yang diselamatkan padahal Allah telah menyediakan bagi manusia dengan begitu banyak mukjizat dan manifestasi kebenaran Iman dalam sejarah. Banyak fakta tak terhindarkan menunjukkan adanya belas kasihan Bunda Maria dan upayanya untuk menarik jiwa-jiwa kepada Putranya dan kepada Gereja Kudus.

Salah satu item seperti itu baru-baru ini diterbitkan oleh Tradition in Action berjudul A Lady in Blue Instructs Indians in the U.S.. (Seorang Wanita berpakaian biru mengajari orang-orang Indian di Amerika Serikat) Ceritanya adalah tentang Maria dari Agreda, yang mengalami bilokasi dari Spanyol ke barat daya Dunia Baru, Amerika, antara tahun 1620 dan 1631. Selama masa ini dia mengajari penduduk asli dalam Iman Katolik selama sekitar 500 kali kunjungannya secara bilokasi. Tuhan memberi tahu dia bahwa Dia mengizinkannya datang ke Dunia Baru untuk mewartakan Injil kepada orang-orang Indian karena Tuhan ingin menyelamatkan jiwa mereka.



Dalam 10 tahun Maria dari Agreda mengalami
bilokasi lebih dari 500 kali dan dia pergi
ke Amerika untuk mengajar orang-orang Indian


Apa yang membuat mukjizat ini sangat luar biasa adalah fakta bahwa bilokasi ini didokumentasikan bahkan dalam sejarah sekuler. Dalam buku sejarah the Lone Star State, Randolph Campbell mencatat episode "kejadian yang benar-benar aneh pada 1629." Dia menulis:

“Pada bulan Juli tahun itu, sekelompok penduduk asli Jumanos dari daerah Trans-Pecos tiba di Biara Franciscan dekat Albuquerque modern. Setelah datang, mereka mengatakan atas saran seorang wanita muda cantik yang secara misterius muncul di Texas. Dari wanita itu mereka mengklaim telah memperoleh pengetahuan dasar tentang agama Kristen, terutama Tanda Salib. Selain itu, 'Wanita Berpakaian Biru,' begitu dia disebut banyak orang, karena dia mengenakan jubah biru dengan seragam cokelat dan putih di bagian dalam, dan wanita itu mengajak orang-orang Indian untuk pergi ke New Mexico untuk menemukan guru-guru agama disana. Kedatangan para Jumanos, yang membuat para Fransiskan bersemangat dalam keadaan apa pun, sangatlah menakjubkan, karena sebuah surat yang baru saja mereka terima dari Uskup Agung Spanyol Baru tentang pengakuan seorang biarawati muda di Spanyol." (2)

Tetapi kisah kunjungan Maria dari Agreda ke Amerika bukanlah kasus yang berdiri sendiri dari campur tangan Allah dalam sejarah. Kasus lain dilaporkan dalam dokumentasi sejarah dari Perang Seratus Tahun (1396-1457) antara Perancis dan Inggris. Kemenangan Perancis dan penobatan Dauphin berikutnya sebagai Charles VII diraih oleh kepemimpinan luar biasa dari seorang gadis petani yang lahir di Perancis timur, St. Joan of Arc. (3)

Contoh lain dari campur tangan ilahi yang dikonfirmasi oleh para sarjana terjadi di Lourdes, di mana ada beberapa dokter yang tidak ada hubungannya dengan agama, yang memverifikasi mukjizat yang terjadi di sana. Beberapa mukjizat melibatkan penciptaan materi dalam sesaat.

Misalnya, satu kasus seperti itu melibatkan seseorang yang kehilangan sebagian tulangnya yang patah: tulang itu menjadi lebih pendek dan tidak pernah sembuh. Selama delapan tahun korban menderita abses dan luka yang harus dirawat setiap hari. Dalam satu saat, celah satu inci pada tulang itu telah terisi kembali dan tulangnya benar-benar sembuh. Para dokter mengkonfirmasi kesembuhan yang ajaib itu. (4)

Kasus yang tidak biasa terjadi pada seorang wanita yang buta, saraf matanya rusak total. Di Lourdes, wanita itu sembuh secara instan, dan dokternya berkata, "Bagaimana Anda bisa melihat, nyonya, padahal Anda tidak memiliki syaraf mata?" (5)

Lalu ada lagi mukjizat yang kurang dikenal dari Our Lady of Prompt Succor di New Orleans. Seperti ditunjukkan oleh Dr. Horvat dalam artikelnya, selama 195 tahun terakhir, sebuah Misa dirayakan setiap tanggal 8 Januari untuk menghormati pengantaraan Bunda Maria dari Prompt Succor (Our Lady of Prompt Succor) dalam kekalahan Inggris secara ajaib.

Seorang komposer bernama Christopher Hedge mengarang lagu biola "The Eighth of January," dan liriknya ditulis oleh Jimmie Driftwood. (klik disini untuk mendengarkan). Penyanyi country-western Johnny Horton membuat balada itu menjadi top hit – ia menjadi nomor dua pada Hit Parade tahun 1959.

Tentu saja, tidak ada dalam lirik lagu itu yang berbicara tentang mukjizat Bunda Maria, tetapi setiap siswa Sejarah Amerika yang merenungkan pertempuran ini bisa belajar bagaimana Bunda Maria dari Prompt Succor memberikan kemenangan kepada pasukan Amerika.

Dan janganlah kita melupakan Keajaiban Matahari di Fatima, yang disaksikan oleh sekitar 70.000 orang.


Mengapa Banyak Orang Berjalan Menuju Neraka?

Jadi, bagaimana seseorang dapat menjelaskan bahwa kebanyakan orang dewasa Katolik masuk neraka? Biasanya penjelasan atau strategi yang paling sederhana, sering kali adalah yang benar.

Pastor Garrigou-Lagrange mengajarkan bahwa Tuhan memberi lebih banyak rahmat kepada beberapa orang karena Dia lebih mencintai mereka. Demikianlah Tuhan kita memberikan rahmat keselamatan kepada si pencuri di sebelah kanan-Nya karena pencuri itu lebih mencintai-Nya daripada bandit di sebelah kiri-Nya. Karunia rahmat ini benar-benar gratis. (6)

Kita melihat hal ini berperan sejak permulaan sejarah dengan penciptaan Malaikat, yang dalam sekejap membuat keputusan apakah akan mengikuti Tuhan atau tidak. Pator Garrigou-Lagrange menjabarkan kriteria ini tentang bagaimana mereka memilih:

"Pada awalnya mereka menerima kecerdasan yang lebih eksplisit tentang keberadaan Allah, satu dalam substansi, tiga secara pribadi, dan mereka diperintahkan untuk memuja dan menghormati Dia sebagai Pencipta dan Tuhan mereka yang tertinggi, tak terbatas dalam esensi dan sifat-sifatnya. Semua malaikat menundukkan diri mereka kepada perintah ini dan menaatinya, tetapi dengan perbedaan tertentu: Malaikat yang baik mematuhi perintah ini melalui kasih mereka dan karena rasa keadilan mereka menyerahkan kasih dan niat baik mereka, dengan bebas mengakui dan percaya apa yang ada di atas kecerdasan mereka, dan mematuhi dengan sukacita. Namun bagi Lucifer, di sisi lain, dia mau tunduk karena jika berbuat yang sebaliknya, nampak mustahil baginya. Jadi, Lucifer melakukan sikap menyerah dan tunduk itu tidak dengan rasa amal kasih yang sempurna, karena dia, seolah-olah, terbagi dalam keinginannya, antara dirinya dan kebenaran Tuhan yang sempurna."


Hasil Yang Kita Tahu

Jadi, mari kita renungkan topik mengapa sebagian besar orang dewasa Katolik masuk ke dalam Neraka. Seperti yang dikatakan St. Leonard dalam khotbahnya, pokok bahasannya adalah hal yang sangat serius; hal itu telah menyebabkan bahkan pilar-pilar Gereja gemetar, memenuhi para orang kudus terhebat dengan teror dan memenuhi padang gurun dengan para pastor. (8)

Namun, kebanyakan orang tidak terlalu memperhatikan peringatan orang kudus ini (St. Leonard dari Port Maurice) atau memperhatikan berbagai mukjizat yang diberikan Tuhan kepada kita. Di antara orang-orang yang banyak itu, umat Katolik termasuk di antaranya, tentu saja, sebagaimana disampaikan oleh ajaran sesat dari Progressivisme di mana-mana. Apa yang harus kita lakukan untuk menghindari Neraka adalah dengan cara meniru para Malaikat yang baik dalam segala pencobaan mereka. Artinya, kita harus mencintai Tuhan dengan sepenuhnya dan menyerahkan segala yang kita miliki demi kemuliaan-Nya. Tidak ada yang lebih manjur untuk tujuan ini selain menyerahkan diri kita sendiri kepada pemeliharaan Bunda Maria. Dia adalah Pintu Surga - Porta coeli.

Setelah melakukan ini, biarlah pikiran kita berubah menjadi tindakan. Marilah kita berjuang dengan gagah berani demi kemuliaan Tuhan dan Bunda Maria dan berjuang tanpa henti untuk menyingkirkan paham progresifisme yang kini sedang menyerang Gereja.



*****






1 comment:

  1. Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
    Kesempatan Menang Lebih Besar,
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    ReplyDelete