MENGAPA BANYAK ORANG PERGI KE NERAKA
https://traditioninaction.org/religious/e026rp_Hell_Arnold.html
Lyle J. Arnold, Jr.
Lyle J. Arnold, Jr.
Dengan
semua bukti yang dinyatakan oleh Tuhan
yang menegaskan kebenaran ajaran Katolik, mengapa bidaah dari
paham progresifisme, yang dilahirkan oleh Konsili Vatikan II, menyebar seperti
virus menjijikkan ke seluruh
Gereja? Mengapa tidak ada lagi umat Katolik kontra-revolusioner di jajaran sisa
pasukan Bunda Maria?
St. Michael
sedang menimbang jiwa-jiwa
Ajaran St. Leonard dari Port Maurice menjelaskan tentang
tragedi ini. Dalam kotbahnya tentang sejumlah kecil umat Katolik yang diselamatkan, dia
mengatakan sesuatu
yang mendukung tesisnya - bahwa kebanyakan
"orang dewasa Katolik" pergi ke Neraka – melalui referensi yang tak terhitung banyaknya
dari para Bapa Gereja, baik para teolog
dan sejarawan Yunani maupun para teolog dan sejarawan dunia.
Dalam
mengembangkan topik ini, St. Leonard dari Port Maurice mengatakan, "Perhatikan baik-baik bahwa di sini saya tidak berbicara tentang ras
manusia secara keseluruhan, atau umat Katolik yang diambil sebagai
contoh tanpa membeda-bedakan mereka, tetapi hanya orang
dewasa Katolik." (1)
Pemikiran
St. Leonard ini bebas dari segala bentuk paham Jansenisme, karena dia adalah orang suci abad ke-18 yang sangat dihormati. Alat
utamanya dalam pertobatan adalah Jalan Salib, penghormatan kepada Sakramen Mahakudus dan devosi kepada Hati Kudus. Dia juga melakukan upaya yang keras untuk menjadikan Yang Dikandung Tanpa Noda sebagai dogma Iman. Terakhir, argumennya yang kuat bahwa
hanya sedikit saja orang yang bisa diselamatkan, telah membuat pernyataannya itu memperoleh persetujuan dari Gereja.
Campur
Tangan Ilahi Dalam Sejarah
Orang dapat
bertanya-tanya mengapa begitu sedikit yang diselamatkan padahal Allah telah menyediakan bagi manusia dengan begitu banyak mukjizat dan manifestasi
kebenaran Iman dalam sejarah.
Banyak fakta tak terhindarkan menunjukkan adanya belas kasihan Bunda Maria dan upayanya untuk menarik jiwa-jiwa kepada Putranya dan kepada Gereja Kudus.
Salah satu
item seperti itu baru-baru ini diterbitkan oleh Tradition in Action berjudul A Lady in Blue
Instructs Indians in the U.S.. (Seorang Wanita berpakaian biru mengajari orang-orang
Indian di Amerika Serikat) Ceritanya adalah tentang Maria dari Agreda, yang mengalami
bilokasi dari Spanyol ke barat daya Dunia
Baru, Amerika, antara
tahun 1620 dan 1631. Selama masa ini dia mengajari penduduk
asli dalam Iman Katolik selama sekitar 500 kali kunjungannya secara bilokasi. Tuhan memberi tahu dia bahwa Dia mengizinkannya datang ke Dunia
Baru untuk mewartakan Injil kepada orang-orang
Indian karena Tuhan ingin menyelamatkan jiwa mereka.
Dalam 10
tahun Maria dari
Agreda mengalami
bilokasi lebih dari 500 kali dan dia pergi
ke Amerika untuk mengajar orang-orang Indian
Apa yang membuat
mukjizat ini sangat luar biasa adalah fakta bahwa bilokasi ini didokumentasikan bahkan dalam sejarah sekuler. Dalam buku sejarah the Lone Star
State, Randolph Campbell mencatat
episode "kejadian yang benar-benar aneh pada 1629." Dia menulis:
“Pada bulan
Juli tahun itu, sekelompok penduduk asli Jumanos
dari daerah Trans-Pecos tiba di Biara Franciscan dekat Albuquerque modern. Setelah
datang, mereka mengatakan atas saran seorang wanita muda cantik yang secara
misterius muncul di Texas.
Dari wanita itu mereka mengklaim telah memperoleh pengetahuan dasar tentang
agama Kristen, terutama Tanda Salib. Selain itu, 'Wanita Berpakaian
Biru,' begitu dia disebut banyak orang, karena dia
mengenakan jubah biru dengan seragam cokelat dan
putih di bagian dalam, dan wanita
itu mengajak orang-orang Indian untuk pergi ke New Mexico untuk menemukan guru-guru agama disana. Kedatangan para Jumanos, yang membuat para Fransiskan bersemangat dalam
keadaan apa pun, sangatlah
menakjubkan, karena sebuah surat yang baru saja mereka terima dari Uskup Agung ‘Spanyol Baru’ tentang pengakuan seorang
biarawati muda di Spanyol." (2)
Tetapi
kisah kunjungan Maria dari Agreda
ke Amerika bukanlah kasus yang berdiri sendiri dari campur tangan Allah
dalam sejarah. Kasus lain dilaporkan dalam
dokumentasi sejarah dari Perang
Seratus Tahun (1396-1457) antara Perancis dan Inggris. Kemenangan Perancis dan penobatan Dauphin
berikutnya sebagai Charles VII diraih oleh kepemimpinan luar biasa dari seorang
gadis petani yang lahir di Perancis timur, St. Joan of Arc. (3)
Contoh lain
dari campur tangan ilahi yang
dikonfirmasi oleh para sarjana terjadi di Lourdes, di mana ada beberapa
dokter yang tidak ada hubungannya dengan
agama, yang memverifikasi mukjizat
yang terjadi di sana. Beberapa mukjizat melibatkan penciptaan materi dalam sesaat.
Misalnya,
satu kasus seperti itu melibatkan seseorang yang kehilangan sebagian tulangnya
yang patah: tulang itu menjadi lebih pendek dan tidak pernah sembuh. Selama
delapan tahun korban menderita abses dan luka yang harus dirawat setiap hari.
Dalam satu saat, celah satu inci pada
tulang itu telah terisi kembali dan tulangnya benar-benar sembuh. Para dokter mengkonfirmasi kesembuhan yang ajaib itu. (4)
Kasus yang
tidak biasa terjadi pada seorang
wanita yang buta, saraf matanya rusak total.
Di Lourdes, wanita itu sembuh secara instan, dan dokternya berkata,
"Bagaimana Anda bisa melihat, nyonya, padahal Anda tidak
memiliki syaraf mata?" (5)
Lalu ada lagi mukjizat yang kurang dikenal dari Our Lady of Prompt Succor di New Orleans. Seperti ditunjukkan oleh Dr. Horvat dalam artikelnya,
selama 195 tahun terakhir, sebuah Misa dirayakan setiap tanggal 8 Januari untuk menghormati pengantaraan Bunda Maria dari Prompt Succor (Our Lady of
Prompt Succor) dalam kekalahan Inggris
secara ajaib.
Seorang
komposer bernama Christopher Hedge mengarang lagu biola "The Eighth of
January," dan liriknya ditulis oleh Jimmie Driftwood. (klik disini untuk
mendengarkan). Penyanyi country-western Johnny Horton membuat balada itu menjadi top hit – ia menjadi nomor dua pada Hit Parade tahun 1959.
Tentu saja, tidak ada dalam
lirik lagu itu yang berbicara tentang mukjizat Bunda Maria, tetapi setiap siswa Sejarah
Amerika yang merenungkan
pertempuran ini bisa belajar bagaimana Bunda Maria
dari Prompt Succor memberikan kemenangan kepada pasukan Amerika.
Dan
janganlah kita melupakan Keajaiban Matahari di Fatima, yang disaksikan oleh sekitar 70.000 orang.
Mengapa Banyak
Orang Berjalan Menuju Neraka?
Jadi,
bagaimana seseorang dapat menjelaskan bahwa kebanyakan orang dewasa Katolik
masuk neraka? Biasanya penjelasan atau strategi yang paling sederhana, sering kali adalah yang benar.
Pastor Garrigou-Lagrange mengajarkan bahwa Tuhan memberi lebih
banyak rahmat kepada beberapa orang karena Dia lebih mencintai mereka.
Demikianlah Tuhan kita memberikan rahmat keselamatan kepada si pencuri di sebelah kanan-Nya karena pencuri
itu lebih mencintai-Nya daripada bandit di sebelah kiri-Nya. Karunia rahmat ini benar-benar gratis. (6)
Kita
melihat hal ini berperan sejak permulaan sejarah dengan penciptaan Malaikat, yang dalam sekejap
membuat keputusan apakah akan mengikuti Tuhan atau tidak. Pator Garrigou-Lagrange menjabarkan kriteria ini tentang bagaimana
mereka memilih:
"Pada
awalnya mereka menerima kecerdasan yang lebih eksplisit tentang keberadaan
Allah, satu dalam substansi, tiga secara
pribadi, dan mereka diperintahkan untuk memuja dan menghormati Dia sebagai
Pencipta dan Tuhan mereka yang tertinggi, tak terbatas dalam esensi dan
sifat-sifatnya. Semua
malaikat menundukkan diri mereka kepada
perintah ini dan menaatinya, tetapi dengan perbedaan tertentu: Malaikat yang
baik mematuhi perintah ini melalui kasih
mereka dan karena rasa keadilan mereka menyerahkan
kasih dan niat baik mereka, dengan bebas
mengakui dan percaya apa yang ada di atas
kecerdasan mereka, dan mematuhi dengan sukacita. Namun bagi Lucifer, di sisi lain, dia mau tunduk karena jika berbuat yang sebaliknya, nampak mustahil baginya. Jadi, Lucifer melakukan sikap menyerah dan tunduk itu tidak dengan rasa amal kasih yang
sempurna, karena dia, seolah-olah, terbagi dalam keinginannya, antara dirinya dan kebenaran Tuhan yang sempurna."
Hasil Yang Kita Tahu
Jadi, mari
kita renungkan topik mengapa sebagian
besar orang dewasa Katolik masuk ke dalam Neraka. Seperti yang dikatakan St. Leonard dalam khotbahnya, pokok bahasannya
adalah hal yang sangat serius; hal itu telah
menyebabkan bahkan pilar-pilar Gereja gemetar, memenuhi para orang
kudus terhebat dengan teror dan memenuhi padang gurun dengan para
pastor. (8)
Namun,
kebanyakan orang tidak terlalu memperhatikan peringatan orang
kudus ini (St. Leonard dari Port Maurice) atau memperhatikan berbagai
mukjizat yang diberikan Tuhan kepada
kita. Di antara orang-orang yang banyak itu,
umat Katolik termasuk di antaranya,
tentu saja, sebagaimana disampaikan oleh ajaran
sesat dari Progressivisme di mana-mana.
Apa yang harus kita lakukan untuk
menghindari Neraka adalah dengan cara meniru
para Malaikat yang baik dalam segala pencobaan mereka. Artinya, kita harus mencintai Tuhan dengan sepenuhnya
dan menyerahkan segala yang kita miliki demi kemuliaan-Nya. Tidak ada yang lebih manjur untuk tujuan ini selain menyerahkan diri kita
sendiri kepada pemeliharaan Bunda
Maria. Dia adalah Pintu Surga - Porta
coeli.
Setelah melakukan ini, biarlah pikiran kita
berubah menjadi tindakan. Marilah kita berjuang dengan gagah berani demi
kemuliaan Tuhan dan Bunda Maria dan berjuang tanpa henti untuk menyingkirkan paham progresifisme yang kini sedang menyerang Gereja.
*****
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802