Tuesday, February 18, 2020

RENCANA IMAM MENIKAH AKAN TERUS 'DIKEMBANGKAN DAN DISELESAIKAN'



Brazilian Cardinal Claudio Hummes

 


KARDINAL CLAUDIO HUMMES, ORANG PENTING YANG ADA DI BALIK SINODE AMAZON:
RENCANA IMAM MENIKAH AKAN TERUS 'DIKEMBANGKAN DAN DISELESAIKAN'


Kardinal Hummes mengatakan bahwa Paus 'dengan jelas mengatakan bahwa seluruh Gereja akan berusaha untuk mempraktikkan dokumen terakhir sinode ini, yang mendukung pembentukan imam yang menikah.


By Martin M. Barillas

BRASILIA, 14 Februari 2020 (LifeSiteNews) - Kardinal Brasil, Cláudio Hummes, menyatakan bahwa menahbiskan pria yang sudah menikah untuk menjadi imam harus dikembangkan dan diselesaikan setelah dirilisnya anjuran atau nasihat apostolik paus Francis, Querida Amazonia  [Beloved Amazon] minggu ini, yang menjadi dorongan liberal untuk menciptakan para imam yang menikah, di dalam Gereja Katolik.

Kardinal Hummes (85) dikenal sebagai sekutu dekat paus Francis, namanya menonjol sebagai juru bicara di Sinode Amazon pada bulan Oktober 2019, di mana topik-topik evangelisasi, dosa ekologis, perjuangan masyarakat terpencil di wilayah itu, pelayanan baru bagi wanita, dan kemungkinan menahbiskan pria dewasa dan sudah menikah ‘viri probati untuk menjadi imam, dibahas di tengah banyak kontroversi. Hummes juga memimpin Panamazonia Church Network (REPAM), sebuah kelompok uskup dan imam yang berpengaruh dalam mengarahkan Sinode Amazon yang juga mengadvokasi pria menikah untuk menjadi imam.

REPAM membantu mengorganisasi Sinode Amazon, membawa klerus dan umat awam dari negara-negara Lembah Amazon ke Vatikan. Sinode itu menampilkan pemujaan terhadap dewi bumi Pachamama oleh para klerus di hadapan paus di Taman Vatikan, yang memicu tuduhan penyembahan berhala.

Instrumentum Laboris atau dokumen kerja yang memandu Sinode telah menimbulkan banyak kontroversi bahkan sebelum pertemuan dimulai, dimana dokumen kerja itu dikutuk keras oleh Kardinal Gerhard Muller dan Walter Brandmuller. Sementara itu, sesama Uskup Jerman, Erwin Krautler dan penyelenggara Sinode mengatakan dia berharap setidaknya ada diakon wanita akan dihasilkan dari Sinode itu. Dia mengatakan bahwa mereka yang menentang Sinode, "yang telah diminta oleh Paus, berarti menentang Francis."

Kardinal Hummes telah mengadvokasi para imam yang sudah menikah selama lebih dari satu dekade. Tepat sebelum menjadi prefek Kongregasi Klerus pada tahun 2006, misalnya, dia mengatakan kepada seorang jurnalis bahwa selibat imam bukanlah dogma gereja dan harus ditinjau ulang. Ucapannya ini membuatnya mendapat teguran dari paus Benediktus XVI saat itu, yang meminta dia menyatakan bahwa selibat bagi klerus tidak dapat diperdebatkan.

Bagian 111 dari dokumen akhir Sinode Amazon menyarankan agar beberapa pelayanan Gereja diserahkan kepada wanita, dan bahwa pria yang menikah harus dipertimbangkan untuk menjadi imam. Dokumen terakhir itu, kata Hummes, tidak boleh ditolak atau disimpan. Selain itu, Hummes mengatakan bahwa “Sinode bukanlah akhir dari proses.” Sementara Hummes dan yang lain-lainnya berharap bahwa Sinode Amazon telah memulai perubahan dalam disiplin Gereja mengenai selibat bagi para imam, meski paus Francis tidak menyebutkannya di dalam Querida Amazonia.

Saat berbicara di markas Konferensi Uskup Brasil tentang Querida Amazonia pada hari Rabu, Hummes mengatakan bahwa dia yakin Paus tidak bermaksud untuk menggantikan atau merubah’ kesimpulan dari dokumen akhir sinode tentang penahbisan imam yang menikah. “Masalah ini, seperti yang lainnya, harus dikerjakan bersama paus oleh berbagai pihak yang berkompeten di Takhta Suci. Tapi keputusan itu akan diambil,” katanya dalam konferensi pers di ibukota Brasil. "Hal ini (imam menikah dan imam wanita) harus dikembangkan dan diselesaikan," tambahnya.

Dalam Querida Amazonia, paus Francis mengatakan bahwa dia bermaksud untuk "secara resmi menyajikan dokumen akhir [sinode]," sambil mendorong "semua orang untuk membacanya," dan "berusaha untuk menerapkannya" sesuai dengan panggilan mereka di dalam Gereja. Sementara beberapa pengamat berpendapat bahwa nasihat Querida Amazonia menutup satu pintu bagi para imam yang sudah menikah, namun pengamat yang lain berpendapat bahwa kalimatnya yang ambigu mungkin telah membuka pintu belakang.

Dalam pembukaannya bagi Querida Amazonia, Paus menulis: “Saya tidak akan membahas semua masalah yang dibahas panjang lebar dalam dokumen terakhir. Saya juga tidak mengklaim untuk mengganti teks itu atau menggandakannya. Saya hanya ingin mengusulkan kerangka kerja singkat untuk refleksi yang dapat diterapkan secara konkrit untuk kehidupan wilayah Amazon, suatu sintesis dari beberapa masalah yang lebih besar yang telah saya ungkapkan dalam dokumen sebelumnya, dan yang dapat membantu membimbing kita untuk menjadi harmonis, kreatif dan berbuah dari penerimaan atas seluruh proses sinode."

Di akhir dari kalimat pembukaan itu, paus menulis, "Saya lebih suka untuk tidak mengutip Dokumen Akhir Sinode kedalam nasihat apostolik ini, karena saya mendorong semua orang untuk membacanya secara penuh."

Berbicara di Brasilia, Kardinal Hummes merenungkan kata-kata Paus, dan mengatakan bahwa paus "tidak mengutip apa pun" sehingga tidak ada satu titik yang akan lebih ditekankan di atas yang lain. Hummes menambahkan, “Dia tidak berbicara tentang hal apa pun, dan ini menunjukkan bahwa paus menghargai semua itu karena itu adalah produk dari Sinode, hal itu bukanlah produk dari sekelompok kecil teolog, tetapi dari sinode Gereja. Segala sesuatu yang disetujui dan diputuskan oleh Sinode, adalah penting.”

Dalam sebuah wawancara dengan Vatikan News, kardinal Hummes menegaskan bahwa Paus mengatakan bahwa Gereja akan menerima dokumen final Sinode Amazon dan sekaligus mempraktikkannya. “Ini merupakan kelanjutan dari proses, katanya. “Dia dengan jelas mengatakan bahwa seluruh Gereja akan berusaha untuk mempraktikkan dokumen terakhir ini,” kata Hummes, dan menambahkan: “Ini adalah keseluruhan teks yang harus dicari Gereja untuk dipraktikkan. Ini sangat jelas, tetapi ini adalah bagian dari suatu proses, yang juga dijelaskan oleh paus, yang merupakan suatu proses.”

Hummes mengatakan bahwa Sinode adalah titik tertinggi dalam proses yang tidak berakhir di sana. “Itu adalah jalan yang masih harus kita tempuh, teruslah berjalan, sebagaimana Gereja harus selalu melakukannya dalam sejarah,” pungkasnya.

Salah satu sekutu Paus lainnya, sesama Uskup Agung Argentina, La Fernández dari La Plata, menulis di surat kabar Argentina La Nacion bahwa siapa pun yang kecewa karena paus tidak secara khusus menyebut tentang imam yang menikah, haruslah memahami dari dari apa yang tidak dikatakan oleh paus. "Jelas bahwa jika Paus tidak menyebutkan beberapa hal, itu bukan karena hal itu dibuang, tetapi karena dia tidak ingin mengulangi apa yang telah dinyatakan oleh Sinode."

“Untuk pertama kalinya, nasihat apostolik tidak menyebutkan interpretasi dari dokumen akhir sinode atau sedikit dari isinya. Ini hanyalah kerangka kerja pelengkap dari dokumen itu," tulis Uskup Agung Víctor Manuel Fernández, menambahkan, "Itu adalah hal baru yang hebat dari sinode, yang sayangnya, tidak diperhatikan."

Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, mengatakan kepada para wartawan pada konferensi pers awal pekan ini bahwa nasihat apostolik [Querida Amazonia] adalah magisterium, dan ‘dokumen akhir sinode bukanlah magisterium.



*****

No comments:

Post a Comment