Paus Francis memberi tahu aktivis
homoseksual untuk
'terus' bekerja dengan 'Katolik
LGBT'
'Kami
membutuhkan lebih banyak lagi orang seperti Anda,' demikian kata paus Francis
kepada seorang aktivis pembangkang, yang berada dalam status 'pernikahan'
sesama jenis.
Francis dan Profesor Aaron Bianco
Thu Jun 23, 2022 - 3:58 pm EDT
VATICAN
CITY (LifeSiteNews) – Paus Francis mengatakan
kepada seorang aktivis homoseksual dan profesor teologi agar melanjutkan upayanya membuat Gereja lebih terbuka terhadap
‘perkawinan’ homoseksual, selama kunjungan pribadi pada bulan Mei lalu.
Profesor
Aaron Bianco, yang berada dalam status “perkawinan” sesama jenis, menghadiri
Konferensi Internasional tentang Teologi Moral di Roma, yang diadakan antara
11-14 Mei, 2022, sebagai tamu undangan.
Konferensi
ini diadakan oleh Universitas Kepausan Gregorian dan Institut Teologi Kepausan
Yohanes Paulus II dan diselenggarakan oleh Dikasteri Vatikan untuk Awam,
Keluarga dan Kehidupan. Konferensi ini berdasarkan pada Amoris Laetitia dalam rangka peringatan tahun ke lima dari seruan
apostolik kontroversial Francis tentang keluarga.
The Los Angeles Times memuat berita
tentang interaksi Bianco dengan paus Francis saat berada di konferensi itu.
Bianco "dilatih" tentang cara berinteraksi dengan paus, dan
diberitahu untuk tidak membungkuk atau pun mencium cincin kepausannya karena
hal itu "akan membuat Francis marah," tetapi Bianco justru disuruh
melepas maskernya untuk menunjukkan wajahnya.
Dia
mengatakan kepada paus: “Saya bekerja dengan umat Katolik LGBT di Amerika
Serikat, dan saya ingin berterima kasih kepada Anda karena telah berbicara
bahwa semua orang harus merasa diterima di gereja.”
Menurut
Bianco, Francis mengatakan kepadanya: "Anda
perlu melanjutkan pekerjaan itu karena mereka perlu merasa diterima di gereja,
dan kami membutuhkan lebih banyak orang seperti Anda."
Bianco
mengajar di departemen teologi dan studi agama Universitas
San Diego, dan dia berada di Roma untuk memberikan presentasi tentang umat
Katolik yang mengidentifikasi diri sebagai LGBT. Dia sebelumnya menjabat
sebagai rekan program
penjangkauan untuk organisasi sesat
Call to Action, yang mendukung
“pernikahan” sesama jenis. Orang-orang semacam inilah yang disukai oleh
Francis.
Bianco mempresentasikan makalahnya dan
menjelaskan kepada hadirin bahwa dia adalah "pria gay yang hidup dalam
hubungan sesama jenis selama 17 tahun."
Bagian dari presentasinya berfokus pada pasangan
LGBT yang telah hidup dalam hubungan homoseksual sementara secara lahiriah
sambil melaksanakan kehidupannya sebagai umat Katolik. Dia berbicara tentang
satu pasangan lesbian yang dikatakan menghindari Misa karena mereka mempertaruhkan
"rasa sakit hati karena ditolak untuk menerima Ekaristi" karena fakta
bahwa mereka hidup bertentangan dengan hukum Gereja.
Bianco
mengkritik para imam dan uskup yang menolak memberikan Ekaristi kepada umat
Katolik yang hidup dalam relasi sesama jenis. “Ekaristi adalah puncak dari
kasih dan kediaman Allah di dalam diri kita,” katanya dalam konferensi itu.
“Tidakkah kita harus menemukan cara untuk membawa semua yang berada dalam
situasi 'tidak teratur' itu kembali kepada Tuhan?”
Berpartisipasi
aktif dalam perilaku seksual yang penuh dosa merupakan dosa berat
menurut ajaran Gereja, dan paus Francis pernah mengatakan bahwa umat Katolik tidak
boleh menerima Komuni Kudus kecuali mereka telah menyesal dan mengaku dosa
atas semua dosa berat mereka.
Meskipun
Bianco disambut hangat oleh paus dan diberi kesempatan untuk mempresentasikan
ide-idenya yang mendorong umat Katolik untuk bertindak bertentangan dengan
ajaran Gereja, dia menyesalkan bahwa Francis telah menyebut relasi homoseksual
sebagai “tidak teratur.”
Bianco
juga menjelaskan bahwa dia ingin bekerja untuk mengubah Gereja, dan memuji
keputusan paus untuk mengangkat Uskup San Diego Robert McElroy, yang sangat
mendukung LGBT, untuk menjadi kardinal.
Pada tahun 2016, Uskup McElroy mengangkat
Bianco sebagai rekan pastoral di St. John the Evangelist Church di San
Diego, di mana dia memimpin program pendidikan dan pelayanan pendampingan kaum dewasa
muda dan pastoral dan menjadi tuan rumah kelompok “LGBT Bible study”. Bianco
bahkan diidentifikasi sebagai titik kontak bagi pasangan yang mempersiapkan ‘pernikahan’
dan mempromosikan kelompok pembangkang pro-LGBT Pelayanan Cara Baru (NWM)
sebelum mengundurkan diri di tengah reaksi penentangan terhadap dirinya. Bianco
juga bekerja sebagai koordinator keuskupan untuk “pelayanan LGBT.”
Pengangkatan
uskup McElroy dikritik keras oleh Kardinal Gerhard Mueller yang mengatakan
"tidak ada yang bisa mengerti" mengapa dia dipromosikan. Uskup McElroy
telah lama mempromosikan ideologi LGBT di Gereja dan terlibat aktiv dalam
dugaan menutupi skandal Theodore McCarrick yang terkenal kejam itu.
--------------------------------
Silakan membaca artikel
lainnya di sini:
Kaum
Globalis Dibalik Pintu-Pintu Tertutup
Kaum
Globalis Mengambil Alih Sistem Pangan
Pembongkaran
Terkendali Atas Infrastruktur MAKANAN Dan ENERGI
Uskup
Agung Viganò: Paus Francis Telah Menampilkan 'Kepalsuan yang Tak Tertandingi'
Para
Penunggang Kuda Hari Kiamat Sudah Berada Dalam Perjalanan Mereka