Friday, June 24, 2022

Uskup Agung Viganò: Paus Francis Telah Menampilkan 'Kepalsuan yang Tak Tertandingi'

 

These Last Days News - May 13, 2022

 

 

Kardinal Zen

 

 

Uskup Agung Viganò:

Paus Francis Telah Menampilkan 'Kepalsuan yang Tak Tertandingi' Dalam Perlakuannya terhadap Kardinal Zen.

 https://www.tldm.org/news54/abp-vigano-pope-francis-has-displayed-unequalled-duplicity-in-his-treatment-of-cardinal-zen.htm

 

LifeSiteNews.com reported on March 13, 2022:

 

by Archbishop Carlo Maria Viganò

 

Pada hari Rabu diumumkan bahwa Kardinal Joseph Zen telah ditangkap oleh pihak berwenang di Hong Kong. Penyelidikan dan penangkapan dilakukan oleh polisi khusus yang dibentuk oleh pemerintah Beijing untuk mengawasi keamanan nasional Cina, yaitu untuk menekan segala bentuk perbedaan pendapat atau protes atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh kediktatoran Cina.

 

Kardinal tua ini – yang di masa lalu telah menyampaikan kritik keras terhadap perjanjian rahasia yang ditandatangani antara rezim Cina dan Tahta Suci – diinterogasi dan kemudian dibebaskan dengan jaminan. Paspornya juga disita. Apa yang terjadi adalah pelanggaran yang sangat berat terhadap kebebasan dan hak-hak yang dinikmati oleh setiap pribadi manusia, terlebih lagi kasus ini sangat menyedihkan dalam hal seorang Kardinal Gereja Katolik Roma. Kantor Pers Vatikan, dengan rasa malu yang jelas, membatasi dirinya untuk mengungkapkan "keprihatinan" tanpa membuat protes resmi apa pun kepada pemerintah Beijing. Hanya beberapa hari sebelumnya, sepuluh pastor lain dari komunitas Baoding, yang tergabung dalam Gereja klandestin (gereja bawah tanah di Cina), diculik dan dikirim ke kamp “pendidikan ulang” paksa oleh Partai Komunis Cina karena mereka tidak mau bergabung dengan sekte patriotik bentukan pemerintah Cina, hingga hal ini menambah daftar pelecehan dan penindasan terhadap umat Katolik yang setia pada Gereja bawah tanah.

 

Buah beracun dari Perjanjian Cina-Vatikan sekarang terlihat jelas. Gereja Bergoglian lebih memilih untuk tetap diam tentang penganiayaan terhadap umat Katolik yang tergabung dalam Gereja klandestin setelah Vatikan menyerahkan mereka kepada pembalasan di tangan sekte patriotik dan Partai Komunis Cina. Sebagai gantinya, Beijing menghadiahi Tahta Suci, atas layanannya, dengan dana tahunan yang substansial: tentara bayaran membiarkan diri mereka dibeli dengan tiga puluh keping perak untuk meneteskan darah para martir Gereja Cina yang dipaksa dalam keadaan diam atau pasiv.

 

Pada bulan September 2020, menjelang pembaruan perjanjian yang terkenal itu, Kardinal Zen datang ke Roma untuk menemui Bergoglio, dimana kemudian Bergoglio mempermalukannya dengan penolakan dan kemarahan untuk bertemu dengan Kardinal Zen karena sikap penentangan Kardinal Cina yang terkenal dalam Perjanjian Cina-Vatikan dan penolakannya berulang kali. Penghinaan terhadap Pangeran Gereja ini (Kardinal Zen) memberikan sinyal yang jelas kepada kediktatoran Cina, yang kemudian merasa bebas untuk bertindak tanpa takut akan konsekuensi atau bahwa Vatikan akan mengambil posisi berlawanan dengan Cina.

 

Sebagai ‘pemilik Vatikan’, Bergoglio, bagaimana pun, bisa menemukan waktu untuk menerima perwakilan tingkat tinggi dari Tata Dunia Baru, perwakilan kaum globalis dan para penarik riba keuangan, para diktator dan penjahat perang, dan bahkan istri para prajurit yang berperang di batalion neo-Nazi Azov, yang dalam beberapa hari terakhir menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia selama pengepungan Rusia terhadap pabrik baja Azovstal. Orang dengan mudah bisa tahu bahwa aktivis Rusia-Kanada, Pyotr Verzilov, nampak menemani dua istri dari Ukraina untuk datang ke audiensi kepausan: dia adalah pendiri dan juru bicara kelompok feminis Pussy Riot, yang dikenal melakukan pencemaran nama baik dan penistaan ​​terhadap gereja-gereja Ortodoks di Rusia, guna mengikuti model wanita di Barat. Hal ini membuat kita bingung bahwa perwakilan dari gerakan anti-Kristen yang telah menjadikan penistaan ​​sebagai jantung dari tindakan subversifnya, telah diterima di hadapan audiensi paus di Vatikan.

 

Sikap bermuka dua yang tiada bandingnya ini, yang sama sekali tidak ambigu, menunjukkan bagaimana the deep church dari Bergoglio benar-benar selaras, tidak hanya dengan narasi psiko-pandemi, tetapi juga dengan manajemen gila krisis Rusia-Ukraina oleh the deep state.

 

Nama Kardinal Zen bisa ditambahkan kepada dubia para Kardinal dalam daftar orang-orang yang tidak pernah ditanggapi atau diterima oleh Bergoglio dalam audiensi, bahkan ketika Bergoglio secara pribadi menulis surat dukungan kepada pastor James Martin, S.J. si tokoh homosex yang terkenal itu. Dengan bukti nyata yang kesekian kalinya itu, Bergoglio menegaskan bahwa dirinya bermaksud untuk menormalkan pan-seksualisme ideologi LGBTQ yang terkenal di dalam Gereja Katolik, dan bersamaan dengan itu konsekuensi kematian kekal bagi banyak jiwa.

 

Kebijaksanaan dan kehati-hatian diplomasi Vatikan, warisan berharga dari pengalaman berabad-abad yang pernah dikagumi oleh semua kanselir dunia, yang saat ini berada di bawah bimbingan Pietro Parolin, kini tinggal kenangan: kepentingan istana, keuntungan ekonomi, dan jaringan kriminal semuanya tanpa malu-malu menang tepat di depan mata Tuhan dan manusia. Orang-orang yang setia memandang dengan rasa tersinggung terhadap transformasi Tahta Suci menjadi sarang pencuri (lht. Luk 19:46).

 

Saya menasihati saudara-saudara saya para uskup dan imam serta umat awam yang setia untuk mendukung Yang Mulia dengan doa, mengungkapkan kedekatan dan solidaritas Anda dengannya pada saat yang sulit ini. Semoga pencobaan yang dialami Kardinal Zen mendapat pahala dari Surga sebagai imbalan yang dijanjikan Tuhan kepada mereka yang melayani Gereja Kudus dengan kesetiaan dan yang tetap teguh di dalam Iman, tanpa membiarkan diri mereka terkontaminasi oleh roh dunia ini.

 

 

+ Carlo Maria Viganò, Archbishop

13 May 2022

Anniversary of the apparition of the Blessed Virgin Mary at Fatima

 

-----------------------------

 

PARA KARDINAL MENJUAL JIWA MEREKA

“Para pemimpin Gereja-Ku saat ini, di kota Roma, dalam kesombonganmu, kamu telah mengelola Gereja-Ku tanpa rasa hormat, tanpa kekudusan! Atas nama perdamaian dan persaudaraan, kamu telah mengikis fondasinya. Akulah fondasinya! Kamu sekarang harus membangun kembali Gereja-Ku, karena sebuah gereja dalam kegelapan berarti memakai pita kematian atas dirinya. Aku berkata kepadamu, lebih baik ada sedikit namun berkualitas daripada banyak namun penuh kehampaan.

     "Topi-topi Merah telah jatuh dan Topi-topi Ungu sedang disesatkan. Aku berkata kepadamu, bahwa setan telah masuk ke Kota Suci Roma.

     “Kamu telah diperingatkan di masa lalu oleh para penerus Petrus, untuk menjaga Gereja-Ku dari paham humanisme, modernisme, dan satanisme. Ketika dunia dan Gereja-Ku menjadi satu, ketahuilah bahwa saat akhir itu sudah dekat. Banyak dari para penerus Petrus, orang-orang yang berpengetahuan dan saleh, memberimu alasan untuk menghindari paham modernisme dan sikap liberal. Banyak dari mereka yang mengenakan Topi Merah telah menjual jiwa mereka kepada setan untuk mendapatkan posisi kepala." - Yesus, Bayside, 31 Desember 1977

 

“Akan ada seorang paus yang tidak dipilih secara kanonik, yang akan menyebabkan perpecahan besar; akan ada beragam pemikiran yang diwartakan yang akan menyebabkan banyak orang, bahkan mereka yang berada dalam berbagai ordo, merasa ragu, ya, bahkan setuju dengan para bidaah yang akan menyebabkan Ordo kita terpecah. Maka akan ada pertikaian dan penganiayaan universal, sehingga jika hari-hari itu tidak dipersingkat, bahkan orang-orang pilihan pun akan musnah." - St. Fransiskus dari Assisi (Pemerintahan Antikristus, R. R. Gerald Culleton)

 

-----------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

 

LDM - Kutipan Pewahyuan Dan Nubuatan Tentang Jatuhnya Ekonomi Dunia

LDM 2019 - Kutipan Nubuatan Tentang Epidemi, Pandemi Dan Sampar

LDM – Kutipan Nubuatan Tentang Kelaparan Global

LDM – Kutipan Nubuat Tentang Manipulasi Genetik

 

LDM, 18 Juni 2022

Viganò: Freemasonry Menggunakan WHO dan 'Gereja Bergoglian'...

Forum Ekonomi Dunia Mendorong Teknologi Pengenalan Wajah

Kaum Globalis Dibalik Pintu-Pintu Tertutup

Kaum Globalis Mengambil Alih Sistem Pangan

Pembongkaran Terkendali Atas Infrastruktur MAKANAN Dan ENERGI

Pedro Regis, 5296-5300