Paus menunjuk Kardinal Blase Cupich yang pro-LGBT untuk menjabat
di kantor urusan liturgi Vatikan
Ini adalah
Cupich yang sama yang mempromosikan homoseksualitas yang "terkenal"
karena memberikan Komuni kepada politisi pro-aborsi dan pasangan homoseksual.
Wed Jun 1, 2022 - 6:41 pm EDT
(LifeSiteNews) – Berita
terkini dari Roma pagi ini. Paus Francis mengangkat Kardinal dari Chicago, Blase
Cupich, ke dalam Kongregasi untuk Ibadah Ilahi (CDW) Vatikan. Ini adalah Cupich
yang sama yang mempromosikan homoseksualitas dan yang "terkenal"
karena memberikan Komuni kepada politisi pro-aborsi dan pasangan homoseksual.
Kongregasi
untuk Ibadah Ilahi bertanggung jawab atas liturgi di dalam Gereja, yang berarti
Misa atau Ekaristi – yang dikenal sebagai sumber dan puncak Gereja. Setan jelas
tahu di mana ia harus mulai menyerang.
Saya
ingin Anda melihat liputan
lengkapnya di LifeSite oleh
jurnalis Michael Haynes, tetapi inilah sorotannya – atau dalam hal ini, cahaya
redup mungkin merupakan deskripsi yang lebih baik untuk menggambarkan keadaan
ini.
Bencana dalam kepausan Francis tampaknya telah
mengambil giliran baru minggu ini dengan suksesi cepat dari pengangkatan yang amat
memalukan. Minggu lalu kita melihat Uskup San Diego Robert McElroy, yang
pendukung kuat LGBT, diangkat ke Kolese Kardinal, dan baru hari ini kita
melihat paus Francis mengangkat Blase Cupich kepada Kongregasi untuk Ibadat
Ilahi dan Disiplin Sakramen-sakramen.
Biasanya,
di tengah-tengah itu akan ada beberapa cerita yang terdengar atau berbau ortodoks
untuk melunakkan kecaman terhadap pengangkatan yang memalukan itu. Dan sekarang
tampaknya tidak ada hambatan atau pun kecaman.
Untuk
memahami pentingnya pengangkatan ini, mari kita fokus pada sejarah liturgi atas
Kardinal Cupich.
Pertama,
ingatlah bahwa dia telah melakukan apa pun yang dia bisa untuk membatasi Misa
Tradisional Latin. Selain itu, Cupich memimpin Misa di tempat yang tampak seperti
gimnasium sekolah, di mana pada awalnya ada umat yang berdiri seperti seekor
naga keluar dan diberkati oleh Cupich. Ini benar, saya tidak bercanda. Lihat
sendiri dalam video di atas.
Dan jika
itu masih belum cukup: Saksikan Misa ini, yang dipimpin oleh Kardinal Cupich,
di mana tepat pada saat setelah konsekrasi, Tubuh dan Darah Yesus
dipersembahkan kepada Allah Bapa, seperti yang dikatakan imam 'Melalui Dia,
bersama Dia dan di dalam Dia…," nampak beberapa wanita menari di depan
altar dengan membawa dupa, semangkuk bunga, dan semangkuk bahan lainnya.
Tapi izinkan saya memberi Anda beberapa fakta lagi
dan signifikansinya dari semua liputan LifeSite.
- Cardinal Luis Antonio G. Tagle: adalah Prefek Kongregasi untuk
Evangelisasi, dipuji sebagai calon Paus masa depan dan dikenal karena getol
mempromosikan ideologi LGBT.
·
Cardinal Kevin Farrell: Prefek
Dikasteri untuk Awam, Keluarga, dan Kehidupan, yang menolak
larangan Vatikan atas pemberian berkat kepada relasi sesama jenis dan Camerlengo
kepausan saat
ini. Farrell adalah rekan
dekat mantan kardinal Theodore McCarrick, si predator anak yang terkenal
itu.
- Kardinal
Cristóbal López Romero: Uskup Agung di Rabat (Maroko) dan anggota Dewan
Kepausan untuk Dialog Antaragama, yang dipuji
oleh pembangkang Jesuit, pastor Thomas Reese atas dialog ekumenisnya
dengan Muslim di Maroko.
- Kardinal
Mario Grech: Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup, yang bertanggung jawab
atas Sinode
tentang Sinode yang sedang berlangsung saat ini, dan yang telah memuji-muji
Jalan Sinode Jerman, yang menghasilkan keputusan ‘hebat’: memberikan ‘berkat’
kepada ‘perkawinan’ homosex, mengijinkan imam untuk menikah, dan mengangkat
wanita untuk menjadi imam. Dan sikap Francis dalam hal ini? Diam saja !
Tetapi
bahkan di luar para kardinal ini ada juga uskup-uskup yang ditunjuk untuk bertugas
di CDW (Kongregasi untuk Ibadah Ilahi) yang menjadi perhatian serius. Salah
satu dari mereka yang saya kenal secara pribadi adalah uskup Kanada Douglas
Crosby dari Hamilton, Ontario. Uskup Crosby ini mendukung
langkah untuk mengibarkan bendera pelangi “kebanggaan” gay di sekolah-sekolah
Katolik, dan memberangus
para imam yang berbicara menentang hal itu. Dia bahkan memecat seorang imam
dari keuskupan yang menentang pengibaran bendera kebanggaan LGBT di
sekolah-sekolah Katolik.
Crosby juga
memaksa
umat paroki untuk memakai masker di Gereja dan memerintahkan para imamnya untuk
menolak pemberian Komuni Kudus kepada umat yang setia jika mereka tidak memakai
masker, juga mengancam
para imam yang menolak vaksin dimana dia akan membatasi tugas pelayanan mereka.
Dan
sementara Uskup Crosby melarang
seorang pembicara di keuskupannya untuk berbicara menentang pendidikan seks
grafis di sekolah-sekolah, tetapi dia mengabaikan permohonan umat Katolik yang
setia untuk melarang dua mantan imam berbicara di sebuah perguruan tinggi
Katolik di keuskupannya tentang masalah homoseksual.
Lihat laporan lengkap LifeSiteNews tentang cerita ini, bisa dibaca dengan mengklik di sini.
----------------------------------
Silakan membaca
artikel lainnya di sini:
Anne,
February 4, 2022 (lokusi, 4 of 5)
Anne,
February 4, 2022 (lokusi, 5 of 5)
Vatikan
Bersikap Diam Saat Kedubes AS Di Vatikan Mengibarkan Bendera LGBT
Paus
Mengumumkan Uskup Pro-LGBT Akan Diangkat Menjadi Kardinal