Paus Mengumumkan Uskup Brasil Pro-LGBT Akan Diangkat Menjadi Kardinal
“Perlu ada dialog tentang hak hidup bersama antara pasangan sesama jenis
yang memutuskan untuk hidup bersama. Mereka membutuhkan dukungan hukum dari
masyarakat," kata Uskup Agung Leonardo Steiner dalam sebuah wawancara
tahun 2014.
O.F.M.
Thu Jun 2, 2022 - 9:43 am EDT
ROMA (LifeSiteNews) — Paus Francis akan segera mengangkat
seorang uskup agung Brasil yang pro-LGBT untuk menjadi kardinal.
Paus telah menunjuk 21 kardinal baru untuk diangkat menjadi
anggota kolese suci dalam sebuah konsistori pada bulan Agustus nanti. Termasuk
di antara mereka adalah Leonardo Steiner, O.F.M., sekretaris jenderal
Konfederasi Nasional Uskup Brasil, uskup agung Manaus, dan uskup pembantu dari
Brasília, ibu kota negara, yang secara
terbuka mendukung relasi homoseksual.
“Perlu ada dialog tentang hak hidup bersama antara pasangan
sesama jenis yang memutuskan untuk hidup bersama. Mereka membutuhkan dukungan
hukum dari masyarakat,” kata Uskup Agung Steiner kepada Majalah O
Globo dalam sebuah wawancara tahun 2014.
Menurut New Ways Ministry yang pro-LGBT, Steiner juga mengatakan
hal berikut: “Anda dapat mengatakan bahwa Paus menggemakan apa yang oleh Katekismus
Gereja Katolik dikatakan tentang kaum gay: ‘Mereka harus diterima dengan
hormat, belas kasih, dan kepekaan. Setiap tanda diskriminasi yang tidak adil
dalam hal mereka harus dihindari.' Dipahami bahwa menerima mereka dengan
hormat, kasih sayang dan kepekaan berarti berjalan dan berada bersama orang
homoseksual dan membantu mereka memahami, memperdalam dan membimbing kondisi
mereka sebagai putra atau putri Tuhan' …
”Penerimaan dan berjalan bersama mereka diperlukan untuk
merefleksikan apa yang cocok atau tidak sesuai dengan kenyataan yang dialami
oleh orang-orang homoseksual dan apa yang sebenarnya menjadi hak mereka, untuk
kebaikan mereka sendiri dan masyarakat.’“
Menurut New Ways Ministry, Steiner juga menunjukkan
bahwa Gereja terbuka untuk berubah, sementara pada saat yang
sama mengatakan bahwa “kebenaran iman tidak berubah.”
“Gereja tidaklah sama selama berabad-abad ini. Gereja
mencari jawaban untuk saat ini, menggunakan Injil sebagai kekuatan yang
menerangi tindakannya…Gereja selalu berusaha membaca tanda-tanda zaman, untuk
melihat apa yang harus atau tidak boleh diubah. Kebenaran iman tidak berubah.”
Kata-kata Steiner ini muncul tak lama setelah
Keuskupan Agung São Paulo mengeluarkan pernyataan
dukungan kepada para peserta Parade Kebanggaan LGBT di São Paulo, menjanjikan
solidaritas Gereja dengan komunitas LGBT Brasil. Namun demikian, komentar
tersebut menjadikan Steiner satu-satunya uskup pada saat itu yang berbicara
mendukung relasi homosex semacam itu setelah paus Francis melakukannya pada
bulan Maret tahun itu.
Pada tahun 2014, paus Francis mengatakan
bahwa Gereja perlu “mempertimbangkan” opsi-opsi seperti serikat sipil homosex.
“Negara sipil ingin membenarkan serikat sipil untuk
mengatur (menormalkan) pengaturan yang berbeda dari kohabitasi; – didorong oleh
perlunya pengaturan (normalisasi) aspek ekonomi masyarakat, misalnya dalam
memberikan jaminan atau tunjangan kesehatan. Ini terdiri dari berbagai jenis
pengaturan hidup yang saya tidak tahu bagaimana menghitungnya dengan tepat.
Kita harus mempertimbangkan kasus yang berbeda dan mengevaluasi setiap kasus
tertentu.”
Sekali lagi pada Oktober 2020, paus Francis mendukung
relasi homoseksual. “Apa yang harus kita buat adalah undang-undang serikat
sipil,” kata paus dalam film dokumenter, “Francesco.”
“Dengan begitu, mereka (pasangan homosex) dilindungi secara hukum.”
Namun
pada tahun 2003, Kardinal Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI) saat itu di
bawah arahan Paus St. Yohanes Paulus II, mengeluarkan pernyataan yang jelas dan
tegas tentang kewajiban “semua umat Katolik” untuk menolak legalisasi relasi homoseksual. Dokumen
tersebut, berjudul “Pertimbangan mengenai proposal untuk memberikan pengakuan
hukum bagi relasi antara orang-orang homoseksual”, menyatakan bahwa “semua umat Katolik berkewajiban untuk
menentang pengakuan hukum atas relasi homoseksual.”
--------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Anne,
February 3, 2022 ( lokusi, 3 / 5)
Anne,
February 4, 2022 (lokusi, 4 of 5)
Anne,
February 4, 2022 (lokusi, 5 of 5)
Vatikan
Bersikap Diam Saat Kedubes AS Di Vatikan Mengibarkan Bendera LGBT