Banding Terhadap Upaya Menghancurkan Pernikahan Melalui Jalan Sinode Gereja Jerman
Jalan Sinode Jerman, yang dimulai pada tahun 2019, selama dua tahun
terakhir ini telah menjadi lahan subur bagi perencanaan dan homogenisasi lebih
jauh dari gagasan dan teori yang secara terang-terangan bertentangan dengan
Magisterium Gereja Katolik yang kudus dan abadi.
Fri May 7, 2021 - 1:39 pm
·
Bishop Athanasius Schneider
May 7, 2021 (LifeSiteNews) – Para penandatangan pernyataan ini dapat ditemukan di bagian bawah halaman ini.
5 May 2021
S.
Pii V Papæ et Conf.
- Jalan Sinode Jerman, yang dimulai pada tahun 2019, selama dua
tahun terakhir ini telah menjadi lahan subur bagi perencanaan dan
homogenisasi lebih jauh dari gagasan dan teori yang secara terang-terangan
bertentangan dengan Magisterium Gereja Katolik yang suci dan abadi, yang
didirikan oleh Juruselamat Ilahi di atas batu karang kokoh para Rasul (Mat
16:18). Berbagai kesesatan yang disebarkan, antara lain, penyerangan
terhadap profesi Imamat, baik dengan upaya menghapuskan selibat imam
maupun memaksakan penahbisan perempuan menjadi imam, dan juga penyerangan
terhadap Perkawinan, dan dengan sengaja menyerang persatuan tak
terpisahkan antara laki-laki dan perempuan. dan memaksakan dan menyamakan
hubungan sodomi dengan kasih yang telah diangkat oleh Tuhan kita Yesus
Kristus kepada martabat Sakramen.
- Dalam hal ini, Katekismus
Gereja Katolik mendefinisikan bahwa “perjanjian perkawinan, di mana
seorang pria dan seorang wanita membangun di antara mereka sendiri suatu
persekutuan dari seluruh kehidupan, pada dasarnya diatur demi kebaikan
pasangan dan prokreasi (menghasilkan keturunan) dan pendidikan bagi
keturunan.”(1601).
- Sebaliknya, para klerus di Jerman, dimulai dengan hierarkinya,
dengan sedikit pengecualian, secara memalukan telah memisahkan diri dari
ajaran Gereja yang menetap, dimana mereka menyarankan, antara lain,
membubarkan lembaga Perkawinan, karena mereka telah mengumumkan bahwa pada
10 Mei 2021 akan dilakukan pemberian "berkat" kepada semua
pasangan, termasuk seperti yang mereka harapkan, pasangan homoseksual,
yang dengan jelas meremehkan Responsum dari Kongregasi untuk Ajaran Iman
tanggal 22 Februari 2021 kepada sebuah dubium tentang pemberkatan pasangan
sesama jenis. Dalam dokumen Vatikan, yang diterbitkan dalam banyak bahasa,
seseorang bisa membaca bahwa “tidak diperbolehkan untuk memberikan berkat
kepada hubungan, atau kemitraan, bahkan yang telah mapan, yang melibatkan
aktivitas seksual di luar pernikahan yang wajar (yaitu, di luar persatuan
yang tak terpisahkan dari seorang pria dan seorang wanita yang memberi
kesempatan mereka untuk meneruskan kehidupan, yaitu memiliki anak),
seperti pada kasus ‘persatuan’ antara orang-orang dari jenis kelamin yang
sama, yang menyatakan bahwa “Gereja tidak dan tidak akan bisa memberkati
dosa." Dilaporkan bahwa di Jerman, sudah ada lebih dari 2500 orang
imam, diaken, dan rohaniwan lainnya yang terkait dengan inisiatif ini,
yang menunjukkan ketidaksukaan yang nyata terhadap Tradisi Gereja dan norma-norma
yang ia tetapkan.
- Menurut Kitab Hukum Kanonik, perpecahan atau skisma
didefinisikan sebagai "penolakan untuk tunduk kepada Paus Tertinggi
atau persekutuan dengan anggota Gereja yang tunduk kepadanya" (c.
751) sehingga menimbulkan ekskomunikasi latae sententiae pada semua orang
yang mempromosikan tindakan itu. Semua ini membuat orang berpikir bahwa
Jalan Sinode Jerman setiap hari cenderung menjadi langkah menuju
perpecahan atau skisma serta bidaah.
- Prihatin dengan situasi yang menyedihkan ini, kami para pastor Gereja
Katolik dan umat awam yang setia, berkomitmen untuk membela Kebenaran
Iman, meminta kepada Bapa Suci untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk mengakhiri penyimpangan Jalan Sinode Jerman ini dan, jika
perlu, untuk menerapkan sanksi kanonik yang sesuai terhadap para pendukung
penyimpangan yang luar biasa ini dari doktrin dan persekutuan dengan Kunci
Petrus.
- Di
sisi lain, kami menyerukan agar pada hari yang sama, 10 Mei 2021, untuk
menjadi hari doa internasional dan reparasi untuk semua pelanggaran dan
tindakan asusila yang dilakukan oleh para Pastor Gereja Jerman yang
menyimpang, meminta pembacaan Litani Hati Kudus di depan umum atau secara
pribadi, dan, jika memungkinkan, diadakan Misa Kudus pro remissione peccatorum, serta Komuni Kudus sebagai
pendamaian atas dosa.
Para pendatangan pernyataan keprihatinan ini
dapat dilihat disini.
-----------------------------------
Silakan melihat
artikel lainnya:
Seorang Paus Yang Layak Menjadi Contoh
Pertempuran
Terakhir Setan – Bab 3
Pengunduran
Diri Paus Benedict XVI Membuka Pintu...
Enoch,
7 MEI 2021 - Pesan Khusus Bagi Colombia
Kardinal
Burke: Kini Telah Ada Skisma Di Jerman
Hentikan
Segera Skisma Di Gereja Jerman