Monday, May 17, 2021

Imam-Imam Di Jerman: Bapa Uskup, Tinggalkan Jalan Sesat Anda!

 

MAIKE HICKSON

BLOGS 

 

PARA IMAM DI JERMAN BERSERU KEPADA USKUP MEREKA YANG MENGIZINKAN 'BERKAT’' BAGI LGBT, INTERKOMUNI: 'TINGGALKAN JALAN SESAT ANDA!' 

https://www.lifesitenews.com/blogs/german-priests-to-their-bishops-blessing-same-sex-couples-allowingintercommunion-leave-the-path-of-heresies

  

'Anda sedang melakukan pekerjaan serigala.' 

Thu May 13, 2021 - 10:12 am EST


        

Bishop Georg Bätzing - YouTube / screenshot 

 

13 Mei 2021 (LifeSiteNews) - Communio veritatis, sebuah kelompok imam di Jerman, hari ini mengeluarkan pernyataan (teks lengkap lihat di bawah) yang menegur ketua konferensi uskup Jerman dan semua uskup Jerman yang setuju dengannya, mengenai pemberkatan pasangan homoseksual dan interkomuni (saling memberikan Komuni antara umat Katolik dan Protestan) dimana kedua tindakan itu telah ditolak oleh Roma. Para imam ini menuduh para uskup itu mempromosikan bidaah di Jalan Sinode mereka.

 

Teguran yang ditujukan kepada Uskup Georg Bätzing, kepala konferensi para uskup Jerman, dan rekan-rekan uskupnya yang terlibat, dengan kata-kata yang keras, para imam ini menulis: “Kami menuduh Anda melakukan yang sebaliknya [memimpin jiwa-jiwa ke jalan keselamatan]. Anda sedang melakukan pekerjaan serigala."

 

Mereka melanjutkan: “Anda mengoyakkan Tubuh Kristus dengan mengabaikan Firman Tuhan dan memalsukan ajaran-ajaran Gereja-Nya. Anda mendorong kawanan domba ke dalam jurang Jalan Sinode Anda. Anda membunuh domba-domba karena Anda menyebarkan tipu daya sesat."

 

Dengan tuduhan-tuduhan ini, kelompok para imam itu menunjukkan sedang terjadinya kebingungan doktrinal yang telah dipupuk dalam beberapa tahun terakhir oleh para uskup Jerman di bawah pimpinan uskup Bätzing dan pendahulunya Kardinal Reinhard Marx, yang mempromosikan ide-ide kontroversial seperti "pentahbisan" imam perempuan, pemberkatan pasangan homoseksual, interkomuni dengan Protestan, demokrasi di dalam Gereja, dan kontrasepsi. Pada tahun 2019, mereka telah memulai apa yang disebut “Jalan Sinode” yang bertujuan untuk membahas masalah (sesat) ini. Meskipun Roma telah mengirimkan surat keputusan CDF yang berlawanan dengan keinginan mereka, misalnya salah satu keputusan yang menolak gagasan uskup Jerman tentang interkomuni, atau baru-baru ini yang menolak pemberkatan pasangan homoseksual, namun para uskup Jerman tetap bersikeras pada agenda mereka. Dengan dukungan uskup ini, lebih dari 100 imam Jerman mengorganisir inisiatif publik untuk memberkati pasangan homoseksual di gereja mereka pada 10 Mei 2021.

 

Kelompok imam Communio veritatis, karena kepedulian mereka terhadap keselamatan jiwa-jiwa, telah melihat bahwa saat ini sudah pantas untuk menyampaikan kepada para uskup yang melakukan kesesatan ini akan tanggung jawab mereka di hadapan Tuhan dan bahaya yang mereka timpakan kepada jiwa-jiwa yang berada di bawah pengawasan mereka. Untuk tujuan ini, kelompok imam yang diketuai oleh Pastor Frank Unterhalt, seorang imam diosesan dari Keuskupan Agung Paderborn, dengan mengingat pernyataan tiga orang Santa, yang kesemuanya adalah doktor Gereja - yang menunjukkan bahayanya jika menerima Komuni Kudus secara tidak layak, menjalani kehidupan yang tidak suci dan bahkan sodomi, dan kehilangan jiwa serta penderitaan selamanya di dalam neraka.

 

Sebagai contoh, para pastor Jerman Communio veritatis ini mengutip St. Theresa dari Ávila yang  menuliskan sebuah penglihatan yang pernah dia alami: “Namun, kemudian, saya mendapatkan penglihatan lain tentang hal-hal yang mengerikan, yaitu tentang hukuman dan siksaan atas kejahatan tertentu. […] Maka saya tidak tahu bagaimana kita bisa dengan tenang melihat musuh dari jiwa setiap hari merebut begitu banyak jiwa. […] Oh, jika saja saya bisa membuat mereka menyadari kenyataan ini, yang membusukkan diri mereka sendiri dengan dosa paling cabul dan keji, agar mereka selalu ingat bahwa dosa itu pasti diketahui oleh Yang Mahakudus; jika saya bisa membuat mereka mengerti betapa murkanya Allah atas dosa-dosa seperti itu, karena hal itu dilakukan di hadapan Kemuliaan-Nya dan kita berperilaku tidak hormat di hadapan-Nya! Saya melihat betapa murahnya neraka karena ia bisa diperoleh dengan satu saja dosa berat."

 

Mengingat tugas berat dari para uskup untuk menuntun jiwa-jiwa yang dipercayakan kepada mereka ke surga, bukannya membawa kebinasaan kepada mereka, maka kelompok imam Communio veritatis ini menyimpulkan seruan mendesak mereka:

 

“Uskup Bätzing, dengan latar belakang ini kami berseru kepada Anda hari ini: Pertimbangkan bahwa Yang Mahatinggi akan meminta pertanggungjawaban dari Anda! Kembalilah kepada Kristus dan Gereja-Nya, yang telah Dia bangun di atas fondasi para Rasul! Tinggalkan jalan sesat dan peluklah kebenaran Iman Katolik!”

 

Ini bukanlah pertama kalinya kelompok imam Communio veritatis ini menyuarakan penolakannya terhadap kepemimpinan heterodoks Gereja Katolik di Jerman.

 

Communio veritatis dibentuk sehubungan dengan debat tahun 2018 di Jerman tentang pemberian Komuni Kudus kepada beberapa pasangan Katolik-Protestan. Kelompok imam Communio veritatis ini sangat menentang gagasan ini dan menerbitkan pernyataan yang menentang uskup agung mereka sendiri di Paderborn, Hans-Josef Becker. Sejak itu, kelompok itu berkembang, dan lebih banyak lagi imam dari tempat-tempat lain bergabung atau berkomunikasi dengan mereka.

 

Pada Januari 2019, kelompok ini meminta Kardinal Reinhard Marx - yang saat itu masih menjadi kepala uskup Jerman - untuk mengundurkan diri karena “...menyalahgunakan jabatan spiritual Anda dengan secara jelas memperlakukan Sakramen Gereja sebagai milik pribadi Anda, yang Anda korbankan sesuka hati Anda di atas altar sang Zeitgeist.” (Saat ini Kard.Reinhard Marx diangkat oleh paus Francis menduduki jabatan penting di lingkungan kuria). Belakangan pada tahun yang sama, pada bulan Juni, Communio veritatis mengeluarkan pernyataan yang menentang Amoris Laetitia, nasihat pasca-sinode paus Francis tentang pernikahan dan keluarga, di mana mereka mengingatkan publik tentang praktik Gereja, “sejalan dengan Kitab Suci [... ] yang menurutnya para janda cerai yang kemudian kawin lagi dengan orang lain tanpa ada keputusan anulasi, dia hidup secara more uxorio [sebagai suami istri] yang tidak dapat menerima Komuni Kudus." Mereka menegaskan kembali ajaran ini sejak paus Francis, pada Oktober 2017, yang memberikan dukungan publik terhadap pedoman para uskup di wilayah Buenos Aires, Argentina, yang mengijinkan beberapa pasangan yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Komuni Kudus tanpa mereka mengubah cara hidup mereka. Pedoman para uskup Argentina ini didasarkan pada Amoris Laetitia.

 

Pemimpin Communio veritatis, Pastor Unterhalt, juga menegur paus Francis karena ensiklik Fratelli tutti tahun 2020, dengan mengatakan bahwa ensiklik itu mengandung "nada Masonik," karena kecenderungannya terhadap ketidakpedulian terhadap agama dan seruan untuk membentuk persaudaraan universal (tanpa agama). Dan imam ini mengingatkan paus Francis tentang kewajiban Gereja untuk mewartakan Gereja Kristus.

 

“Di zaman apokaliptik dari Nabi Palsu ini,” tulisnya, “di mana kebohongan jahat sedang tertatih-tatih berjalan di sekitar kita, Gereja Tuhan memiliki tugas untuk mewartakan Yesus Kristus, Putra Allah, sebagai satu-satunya Juruselamat dan Penebus sejati.” 

 

Silakan lihat di sini pernyataan baru dari kelompok imam Communio veritatis: 

Tinggalkan Jalan Sesat Anda! 

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (Mark. 16:15-16). 

Uskup Bätzing, dengan seruan ini kami menuding kepada Anda dan kepada sesama uskup Anda yang selaras dengan Anda.

 

Hari ini, Tuhan kita Yesus Kristus telah mengutus para Rasul-Nya sebagai saksi kebenaran (lih. Mat 28: 19-20). Ini adalah Gereja-Nya yang telah Dia beli dengan ongkos Darah-Nya yang Berharga di Kayu Salib (lih. Kis 20:28). Dia telah mempercayakan kepada para gembala untuk memberi makan kawanan domba-Nya dan memimpin mereka di jalan kehidupan kekal.

 

Kami menuduh Anda melakukan yang sebaliknya.

Anda sedang melakukan pekerjaan serigala (lih. Kis 20: 29-30).

Anda menghancurkan Tubuh Kristus dengan mengabaikan Firman Tuhan dan memalsukan ajaran-ajaran Gereja-Nya.

Anda mendorong kawanan domba ke dalam jurang Jalan Sinode Anda.

Anda membunuh domba-domba karena Anda menyebarkan tipu daya sesat.

Anda pamer sebagai penguasa iman dan pemilik sakramen-sakramen.

 

Karena Anda selalu menekankan bahwa Anda ingin mendengarkan terutama suara wanita, [1] kami ingin tiga Doktor Gereja wanita terkenal ini berbicara langsung kepada Anda hari ini. Kata-kata mereka menjawab tingkah laku Anda. Ucapan dari para wanita suci yang hebat ini menunjukkan siapa Anda sebenarnya dan di mana Anda berdiri.

 

1. Uskup Bätzing, melalui permintaan Anda yang sangat merusak, dengan memberlakukan interkomuni dengan agama lain, Anda menyerang jantung Gereja dengan mengatakan: “Siapapun yang percaya dengan hati nuraninya apa yang dirayakan oleh pemeljuk agama lain, juga dapat bergabung (dalam Komuni Kudus) dan tidak boleh ditolak. […] Siapa pun umat Protestan yang datang kepada Komuni, dia dapat menerima Komuni.”

 

Ini adalah kontradiksi terang-terangan dengan ajaran Gereja Katolik, yang jelas: "Untuk menerima Komuni Kudus, seseorang harus sepenuhnya tergabung dalam Gereja Katolik dan berada dalam keadaan rahmat."


St. Hildegard dari Bingen, Doktor Gereja, dalam karyanya Scivias, menunjukkan kepada Anda betapa buruk akibatnya jika menerima Ekaristi Kudus secara tidak layak, bagi jiwa manusia: “Sesungguhnya aku berkata kepadamu: Siapapun yang makan roti kehidupan atau mengambil bagian dari cawan Tuhan - yaitu, Sakramen Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi - dengan cara yang tidak layak dan tercemar oleh dosa, dengan demikian dia akan membuat dirinya bersalah.

 

Mengapa? Dia menerima Tubuh dan Darah Tuhan, yaitu, Juruselamat dunia, dengan cara yang menyinggung kesucian Tuhan dan dirinya sendiri, sampai mati. Karena dia condong ke arah kejahatan, kotor dengan kenajisan, dan melupakan rasa takut akan Tuhan. Dengan demikian dalam keadaan tercemar, dia memasuki tempat kudus (palatium) dari Penebusan yang menyelamatkan. Dan itulah mengapa dia melakukan pembunuhan di sana.

 

Mengapa? Karena dia menimbulkan banyak luka pada dirinya sendiri dan, tanpa kesejukan dan bermandikan pertobatan, dia menutupi pelanggarannya dan memperlakukan Sakramen ini dengan lancang. Oleh karena itu, aku juga berkata kepadanya: 'O manusia malang dan jahat (amarissime), betapa beraninya kamu menceburkan Tuhanmu, yang dirindukan oleh seluruh penghuni Surga dalam penglihatan beatifik mereka, ke dalam lubang yang begitu menyedihkan?' […] Karena barangsiapa memperlakukan Sakramen ini dengan buruk, karena dia tidak menyucikan dirinya dari kotoran kejahatan dan menerima-Nya secara tidak layak, dia layak dikenakan hukuman pembalasan, karena dia makan dan meminum-Nya dalam keadaan tidak murni.”

 

2. Uskup Bätzing, dengan amat memalukan Anda secara terbuka menentang perintah Tuhan demi memberkati relasi homoseksual. Dengan demikian Anda mengkhianati Sang Pencipta dan menyangkal kesaksian Kitab Suci.

 

Berdasarkan pesan alkitabiah yang jelas, Magisterium Permanen Gereja Katolik selalu melindungi pernikahan dan keluarga. Jadi, terutama hari ini, tidak bisa disembunyikan bahwa praktek homoseksual termasuk di antara dosa berat yang secara besar-besaran melanggar kesucian dan ditolak dengan keras oleh Kitab Suci (lih. Kej 19: 1-29; Im 18:22; Rom 1: 24-27; 1 Kor 6: 9-10; 1 Tim 1:10). Katekismus mengingatkan kita pada dimensi "berseru-ke arah-surga" ["himmelschreiend"] dari kesalahan orang yang melakukan sodomi.

 

St Catherine dari Siena, Doktor Gereja, dalam karyanya Treatise of Divine Providence, menunjukkan kepada Anda betapa Tuhan mengutuk tindakan homoseksual: “Orang yang malang melakukan perbuatan lebih buruk lagi dan melakukan dosa terkutuk terhadap alam. Dan seperti orang bodoh dan buta yang pikirannya sangat kabur, mereka tidak merasakan kebusukan dan kesengsaraan dalam diri mereka sendiri. Tidak hanya bagi Dia, yang merupakan Kemurnian Kekal Tertinggi, perbuatan itu menjijikkan (sungguh menjijikkan bahwa untuk satu dosa ini Aku menghancurkan lima kota dengan penghakiman Ilahi-Ku, karena kebenaran-Ku tidak akan mau menanggungnya lagi), bahkan bagi setan sendiri.”

 

3. Uskup Bätzing, Anda, seperti juga sesama uskup yang mendukung Anda, memiliki tanggung jawab khusus di hadapan Allah (lih. 2 Tim 4: 1-5). Perilaku Anda dan kata-kata yang sesuai, di sisi lain, menunjukkan bahwa Anda sepenuhnya mengabaikan dimensi eskatologis dari perbuatan Anda. Namun demikian, Anda akan mengalami, dalam Penghakiman, pembalasan dari Dia yang memiliki Gereja dalam kebenaran (lih. Wahyu 22:12).


Dalam penglihatannya yang mengerikan tentang neraka, St Theresa dari Ávila, Doktor Gereja, melihat bahwa banyak jiwa menjadi musnah selamanya. Dia mengalami penderitaan yang tak terbayangkan dari kutukan dalam tubuh dan jiwa: “Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan api di dalam batin ini, keputusasaan atas siksaan dan rasa sakit yang luar biasa ini. […] Tidak ada terang, tetapi semuanya adalah kegelapan yang paling dalam […] Namun kemudian, saya mendapat penglihatan lain tentang hal-hal yang mengerikan, yaitu, tentang hukuman dan siksaan atas kejahatan tertentu.”

 

Dari pengalamannya sendiri “...penderitaan itu juga berasal dari rasa sakit luar biasa yang saya rasakan atas begitu banyak jiwa yang menuju kutukan kekal […] sehingga sebenarnya bagi saya, saya akan bersedia menderita kematian seribu kali lipat dengan sukacita terbesar agar bahkan satu satu jiwa pun bisa lolos dari siksaan yang begitu mengerikan. […] Jadi saya tidak tahu bagaimana kita bisa dengan tenang melihat musuh dari jiwa setiap hari merebut begitu banyak jiwa. […] Oh, jika saja saya bisa membuat jiwa-jiwa itu memahami kebenaran ini yang membusukkan diri mereka sendiri dengan dosa paling cabul dan keji, sehingga mereka akan ingat bahwa dosa mereka tidak bisa terjadi tanpa diketahui oleh Yang Mahakudus; jika saya bisa membuat mereka mengerti betapa muaknya Allah atas dosa-dosa seperti itu, karena hal itu dilakukan di hadapan Yang Mulia dan kita berperilaku tidak hormat di hadapan-Nya! Saya melihat betapa murahnya neraka yang diperoleh dengan satu saja dosa berat.”

 

Uskup Bätzing, dengan latar belakang seperti ini kami mengajak Anda hari ini:

Ingatlah bahwa Yang Mahatinggi akan meminta tanggung jawab dari Anda!

Kembalilah segera kepada Kristus dan Gereja-Nya, yang telah Dia bangun di atas fondasi para Rasul!

Tinggalkan jalan sesat itu dan peluklah kebenaran Iman Katolik!

 


May 13, 2021

Hari Raya Kenaikan Tuhan
Pesta Penampakan Bunda Maria di Fatima
Kelompok imam-imam Communio veritatis

 

--------------------------------------

 

Silakan melihat artikel lainnya disini:

 

LDM, 12 Mei 2021

Pemberkatan Pasangan Homoseksual Di Jerman ...

Anda Sedang Berada Di Jalan Ke Neraka

Gereja Katolik Jerman Menentang Vatikan

Pedro Regis 5121 - 5125

Gisella Cardia, 27 April, & 1, 3, 8, 12, 13 Mei 2021

Kisah Luar Biasa Dari Api Penyucian