MAIKE
HICKSON
PARA IMAM DI JERMAN BERSERU KEPADA USKUP MEREKA YANG MENGIZINKAN 'BERKAT’' BAGI LGBT, INTERKOMUNI: 'TINGGALKAN JALAN SESAT ANDA!'
'Anda sedang melakukan pekerjaan serigala.'
Thu May 13, 2021 - 10:12 am EST
Bishop Georg Bätzing - YouTube / screenshot
13 Mei 2021 (LifeSiteNews) - Communio veritatis,
sebuah kelompok imam di Jerman, hari ini mengeluarkan pernyataan (teks lengkap lihat
di bawah) yang menegur ketua konferensi uskup Jerman dan semua uskup Jerman
yang setuju dengannya, mengenai pemberkatan pasangan homoseksual dan interkomuni
(saling memberikan Komuni antara umat Katolik dan Protestan) dimana kedua
tindakan itu telah ditolak oleh Roma. Para imam ini menuduh para uskup itu mempromosikan
bidaah di Jalan Sinode mereka.
Teguran yang ditujukan kepada Uskup Georg
Bätzing, kepala konferensi para uskup Jerman, dan rekan-rekan uskupnya yang
terlibat, dengan kata-kata yang keras, para imam ini menulis: “Kami menuduh
Anda melakukan yang sebaliknya [memimpin jiwa-jiwa ke jalan keselamatan]. Anda
sedang melakukan pekerjaan serigala."
Mereka melanjutkan: “Anda mengoyakkan Tubuh Kristus
dengan mengabaikan Firman Tuhan dan memalsukan ajaran-ajaran Gereja-Nya. Anda
mendorong kawanan domba ke dalam jurang Jalan
Sinode Anda. Anda membunuh domba-domba karena Anda menyebarkan tipu
daya sesat."
Dengan tuduhan-tuduhan ini, kelompok para imam itu
menunjukkan sedang terjadinya kebingungan doktrinal yang telah dipupuk dalam
beberapa tahun terakhir oleh para uskup Jerman di bawah pimpinan uskup Bätzing dan pendahulunya Kardinal Reinhard Marx,
yang mempromosikan ide-ide kontroversial seperti "pentahbisan" imam perempuan,
pemberkatan pasangan homoseksual, interkomuni dengan Protestan, demokrasi di dalam
Gereja, dan kontrasepsi. Pada tahun 2019, mereka telah memulai apa yang disebut
“Jalan
Sinode” yang bertujuan untuk membahas masalah (sesat) ini. Meskipun
Roma telah mengirimkan surat keputusan CDF yang berlawanan dengan keinginan
mereka, misalnya salah satu keputusan yang menolak gagasan uskup Jerman tentang
interkomuni, atau baru-baru ini yang menolak pemberkatan pasangan homoseksual, namun
para uskup Jerman tetap bersikeras pada agenda mereka. Dengan dukungan uskup
ini, lebih dari 100 imam Jerman mengorganisir inisiatif publik untuk memberkati
pasangan homoseksual di gereja mereka pada 10 Mei 2021.
Kelompok imam Communio veritatis, karena kepedulian mereka terhadap keselamatan
jiwa-jiwa, telah melihat bahwa saat ini sudah pantas untuk menyampaikan kepada
para uskup yang melakukan kesesatan ini akan tanggung jawab mereka di hadapan
Tuhan dan bahaya yang mereka timpakan kepada jiwa-jiwa yang berada di bawah
pengawasan mereka. Untuk tujuan ini, kelompok imam yang diketuai oleh Pastor
Frank Unterhalt, seorang imam diosesan dari Keuskupan Agung Paderborn, dengan mengingat
pernyataan tiga orang Santa, yang kesemuanya adalah doktor Gereja - yang
menunjukkan bahayanya jika menerima Komuni Kudus secara tidak layak, menjalani
kehidupan yang tidak suci dan bahkan sodomi, dan kehilangan jiwa serta penderitaan
selamanya di dalam neraka.
Sebagai contoh, para pastor Jerman Communio veritatis ini mengutip St. Theresa dari Ávila yang menuliskan sebuah penglihatan yang pernah dia alami:
“Namun, kemudian, saya mendapatkan penglihatan lain tentang hal-hal yang
mengerikan, yaitu tentang hukuman dan siksaan atas kejahatan tertentu. […] Maka
saya tidak tahu bagaimana kita bisa dengan tenang melihat musuh dari jiwa setiap
hari merebut begitu banyak jiwa. […] Oh, jika saja saya bisa membuat mereka menyadari
kenyataan ini, yang membusukkan diri mereka sendiri dengan dosa paling cabul
dan keji, agar mereka selalu ingat bahwa dosa itu pasti diketahui oleh Yang
Mahakudus; jika saya bisa membuat mereka mengerti betapa murkanya Allah atas
dosa-dosa seperti itu, karena hal itu dilakukan di hadapan Kemuliaan-Nya dan
kita berperilaku tidak hormat di hadapan-Nya! Saya melihat betapa murahnya
neraka karena ia bisa diperoleh dengan satu saja dosa berat."
Mengingat tugas berat dari para uskup untuk menuntun
jiwa-jiwa yang dipercayakan kepada mereka ke surga, bukannya membawa kebinasaan
kepada mereka, maka kelompok imam Communio veritatis ini menyimpulkan
seruan mendesak mereka:
“Uskup Bätzing,
dengan latar belakang ini kami berseru kepada Anda hari ini: Pertimbangkan
bahwa Yang Mahatinggi akan meminta pertanggungjawaban dari Anda! Kembalilah
kepada Kristus dan Gereja-Nya, yang telah Dia bangun di atas fondasi para
Rasul! Tinggalkan jalan sesat dan peluklah kebenaran Iman Katolik!”
Ini bukanlah pertama kalinya kelompok imam Communio veritatis ini menyuarakan penolakannya terhadap
kepemimpinan heterodoks Gereja Katolik di Jerman.
Communio veritatis dibentuk sehubungan dengan debat tahun 2018 di Jerman tentang pemberian
Komuni Kudus kepada beberapa pasangan Katolik-Protestan. Kelompok imam Communio veritatis ini sangat menentang
gagasan ini dan menerbitkan pernyataan yang menentang uskup agung mereka
sendiri di Paderborn, Hans-Josef Becker. Sejak itu, kelompok itu berkembang,
dan lebih banyak lagi imam dari tempat-tempat lain bergabung atau berkomunikasi
dengan mereka.
Pada Januari 2019, kelompok ini meminta Kardinal
Reinhard Marx - yang saat itu masih menjadi kepala uskup Jerman - untuk
mengundurkan diri karena “...menyalahgunakan jabatan spiritual Anda dengan
secara jelas memperlakukan Sakramen Gereja sebagai milik pribadi Anda, yang
Anda korbankan sesuka hati Anda di atas altar sang Zeitgeist.” (Saat ini Kard.Reinhard Marx diangkat oleh
paus Francis menduduki jabatan penting di lingkungan kuria). Belakangan
pada tahun yang sama, pada bulan Juni, Communio
veritatis mengeluarkan pernyataan
yang menentang Amoris Laetitia,
nasihat pasca-sinode paus Francis tentang pernikahan dan keluarga, di mana
mereka mengingatkan publik tentang praktik Gereja, “sejalan dengan Kitab Suci
[... ] yang menurutnya para janda cerai yang kemudian kawin lagi dengan orang
lain tanpa ada keputusan anulasi, dia hidup secara more uxorio [sebagai suami
istri] yang tidak dapat menerima Komuni Kudus." Mereka menegaskan kembali
ajaran ini sejak paus Francis, pada Oktober 2017, yang memberikan dukungan
publik terhadap pedoman para uskup di wilayah Buenos Aires, Argentina, yang mengijinkan
beberapa pasangan yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Komuni Kudus tanpa
mereka mengubah cara hidup mereka. Pedoman
para uskup Argentina ini didasarkan pada Amoris
Laetitia.
Pemimpin Communio
veritatis, Pastor Unterhalt, juga menegur
paus Francis karena ensiklik Fratelli
tutti tahun 2020, dengan mengatakan bahwa ensiklik itu mengandung
"nada Masonik," karena kecenderungannya terhadap ketidakpedulian terhadap
agama dan seruan untuk membentuk persaudaraan universal (tanpa agama). Dan imam
ini mengingatkan paus Francis tentang kewajiban Gereja untuk mewartakan Gereja
Kristus.
“Di zaman apokaliptik dari Nabi Palsu ini,” tulisnya, “di mana kebohongan jahat sedang tertatih-tatih berjalan di sekitar kita, Gereja Tuhan memiliki tugas untuk mewartakan Yesus Kristus, Putra Allah, sebagai satu-satunya Juruselamat dan Penebus sejati.”
Silakan
lihat di sini pernyataan baru dari kelompok imam Communio veritatis:
Tinggalkan
Jalan Sesat Anda!
Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (Mark. 16:15-16).
Uskup Bätzing, dengan seruan ini kami menuding kepada
Anda dan kepada sesama uskup Anda yang selaras dengan Anda.
Hari ini, Tuhan kita Yesus Kristus telah
mengutus para Rasul-Nya sebagai saksi kebenaran (lih. Mat 28: 19-20). Ini
adalah Gereja-Nya yang telah Dia beli dengan ongkos Darah-Nya yang Berharga di
Kayu Salib (lih. Kis 20:28). Dia telah mempercayakan kepada para gembala untuk
memberi makan kawanan domba-Nya dan memimpin mereka di jalan kehidupan kekal.
Kami menuduh Anda melakukan yang sebaliknya.
Anda sedang melakukan pekerjaan serigala (lih.
Kis 20: 29-30).
Anda menghancurkan Tubuh Kristus dengan
mengabaikan Firman Tuhan dan memalsukan ajaran-ajaran Gereja-Nya.
Anda mendorong kawanan domba ke dalam jurang
Jalan Sinode Anda.
Anda membunuh domba-domba karena Anda
menyebarkan tipu daya sesat.
Anda pamer sebagai penguasa iman dan pemilik
sakramen-sakramen.
Karena Anda selalu menekankan bahwa Anda ingin
mendengarkan terutama suara wanita, [1] kami ingin tiga Doktor Gereja wanita
terkenal ini berbicara langsung kepada Anda hari ini. Kata-kata mereka menjawab
tingkah laku Anda. Ucapan dari para wanita suci yang hebat ini menunjukkan siapa
Anda sebenarnya dan di mana Anda berdiri.
1. Uskup Bätzing, melalui permintaan Anda yang sangat
merusak, dengan memberlakukan interkomuni dengan agama lain, Anda menyerang
jantung Gereja dengan mengatakan: “Siapapun yang percaya dengan hati nuraninya apa
yang dirayakan oleh pemeljuk agama lain, juga dapat bergabung (dalam Komuni
Kudus) dan tidak boleh ditolak. […] Siapa pun umat Protestan yang datang kepada
Komuni, dia dapat menerima Komuni.”
Ini adalah kontradiksi terang-terangan dengan
ajaran Gereja Katolik, yang jelas: "Untuk menerima Komuni Kudus, seseorang
harus sepenuhnya tergabung dalam Gereja Katolik dan berada dalam keadaan
rahmat."
St. Hildegard dari Bingen, Doktor Gereja, dalam
karyanya Scivias, menunjukkan kepada
Anda betapa buruk akibatnya jika menerima Ekaristi Kudus secara tidak layak,
bagi jiwa manusia: “Sesungguhnya aku berkata kepadamu: Siapapun yang makan roti
kehidupan atau mengambil bagian dari cawan Tuhan - yaitu, Sakramen Tuhan yang
berkuasa atas langit dan bumi - dengan cara yang tidak layak dan tercemar oleh
dosa, dengan demikian dia akan membuat dirinya bersalah.
Mengapa? Dia menerima Tubuh dan Darah Tuhan,
yaitu, Juruselamat dunia, dengan cara yang menyinggung kesucian Tuhan dan
dirinya sendiri, sampai mati. Karena dia condong ke arah kejahatan, kotor
dengan kenajisan, dan melupakan rasa takut akan Tuhan. Dengan demikian dalam
keadaan tercemar, dia memasuki tempat kudus (palatium) dari Penebusan yang menyelamatkan. Dan itulah mengapa dia
melakukan pembunuhan di sana.
Mengapa? Karena dia menimbulkan banyak luka
pada dirinya sendiri dan, tanpa kesejukan dan bermandikan pertobatan, dia menutupi
pelanggarannya dan memperlakukan Sakramen ini dengan lancang. Oleh karena itu,
aku juga berkata kepadanya: 'O manusia malang dan jahat (amarissime), betapa beraninya kamu menceburkan Tuhanmu, yang
dirindukan oleh seluruh penghuni Surga dalam penglihatan beatifik mereka, ke
dalam lubang yang begitu menyedihkan?' […] Karena barangsiapa memperlakukan Sakramen
ini dengan buruk, karena dia tidak menyucikan dirinya dari kotoran kejahatan
dan menerima-Nya secara tidak layak, dia layak dikenakan hukuman pembalasan,
karena dia makan dan meminum-Nya dalam keadaan tidak murni.”
2. Uskup Bätzing, dengan amat memalukan Anda secara
terbuka menentang perintah Tuhan demi memberkati relasi homoseksual. Dengan
demikian Anda mengkhianati Sang Pencipta dan menyangkal kesaksian Kitab Suci.
Berdasarkan pesan alkitabiah yang jelas,
Magisterium Permanen Gereja Katolik selalu melindungi pernikahan dan keluarga.
Jadi, terutama hari ini, tidak bisa disembunyikan bahwa praktek homoseksual
termasuk di antara dosa berat yang secara besar-besaran melanggar kesucian dan
ditolak dengan keras oleh Kitab Suci (lih. Kej 19: 1-29; Im 18:22; Rom 1:
24-27; 1 Kor 6: 9-10; 1 Tim 1:10). Katekismus mengingatkan kita pada dimensi
"berseru-ke arah-surga" ["himmelschreiend"] dari kesalahan
orang yang melakukan sodomi.
St Catherine dari Siena, Doktor Gereja, dalam
karyanya Treatise of Divine Providence,
menunjukkan kepada Anda betapa Tuhan mengutuk tindakan homoseksual: “Orang yang
malang melakukan perbuatan lebih buruk lagi dan melakukan dosa terkutuk
terhadap alam. Dan seperti orang bodoh dan buta yang pikirannya sangat kabur,
mereka tidak merasakan kebusukan dan kesengsaraan dalam diri mereka sendiri.
Tidak hanya bagi Dia, yang merupakan Kemurnian Kekal Tertinggi, perbuatan itu
menjijikkan (sungguh menjijikkan bahwa untuk satu dosa ini Aku menghancurkan
lima kota dengan penghakiman Ilahi-Ku, karena kebenaran-Ku tidak akan mau menanggungnya
lagi), bahkan bagi setan sendiri.”
3. Uskup Bätzing, Anda, seperti juga sesama uskup
yang mendukung Anda, memiliki tanggung jawab khusus di hadapan Allah (lih. 2
Tim 4: 1-5). Perilaku Anda dan kata-kata yang sesuai, di sisi lain, menunjukkan
bahwa Anda sepenuhnya mengabaikan dimensi eskatologis dari perbuatan Anda.
Namun demikian, Anda akan mengalami, dalam Penghakiman, pembalasan dari Dia
yang memiliki Gereja dalam kebenaran (lih. Wahyu 22:12).
Dalam penglihatannya yang mengerikan
tentang neraka, St Theresa dari Ávila, Doktor Gereja, melihat bahwa banyak jiwa
menjadi musnah selamanya. Dia mengalami penderitaan yang tak terbayangkan dari
kutukan dalam tubuh dan jiwa: “Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan api di
dalam batin ini, keputusasaan atas siksaan dan rasa sakit yang luar biasa ini.
[…] Tidak ada terang, tetapi semuanya adalah kegelapan yang paling dalam […]
Namun kemudian, saya mendapat penglihatan lain tentang hal-hal yang mengerikan,
yaitu, tentang hukuman dan siksaan atas kejahatan tertentu.”
Dari pengalamannya sendiri “...penderitaan itu juga
berasal dari rasa sakit luar biasa yang saya rasakan atas begitu banyak jiwa
yang menuju kutukan kekal […] sehingga sebenarnya bagi saya, saya akan bersedia
menderita kematian seribu kali lipat dengan sukacita terbesar agar bahkan satu
satu jiwa pun bisa lolos dari siksaan yang begitu mengerikan. […] Jadi saya
tidak tahu bagaimana kita bisa dengan tenang melihat musuh dari jiwa setiap
hari merebut begitu banyak jiwa. […] Oh, jika saja saya bisa membuat jiwa-jiwa
itu memahami kebenaran ini yang membusukkan diri mereka sendiri dengan dosa
paling cabul dan keji, sehingga mereka akan ingat bahwa dosa mereka tidak bisa
terjadi tanpa diketahui oleh Yang Mahakudus; jika saya bisa membuat mereka
mengerti betapa muaknya Allah atas dosa-dosa seperti itu, karena hal itu dilakukan
di hadapan Yang Mulia dan kita berperilaku tidak hormat di hadapan-Nya! Saya
melihat betapa murahnya neraka yang diperoleh dengan satu saja dosa berat.”
Uskup Bätzing, dengan latar belakang seperti ini
kami mengajak Anda hari ini:
Ingatlah bahwa Yang Mahatinggi akan meminta tanggung
jawab dari Anda!
Kembalilah segera kepada Kristus dan
Gereja-Nya, yang telah Dia bangun di atas fondasi para Rasul!
Tinggalkan jalan sesat itu dan peluklah kebenaran
Iman Katolik!
May 13, 2021
Hari Raya Kenaikan Tuhan
Pesta Penampakan Bunda Maria di Fatima
Kelompok imam-imam Communio veritatis
--------------------------------------
Silakan melihat artikel lainnya disini:
Pemberkatan
Pasangan Homoseksual Di Jerman ...
Anda
Sedang Berada Di Jalan Ke Neraka
Gereja
Katolik Jerman Menentang Vatikan
Gisella
Cardia, 27 April, & 1, 3, 8, 12, 13 Mei 2021
Kisah
Luar Biasa Dari Api Penyucian