SEORANG IMAM BERKATA:
PEMBERKATAN PASANGAN HOMOSEKSUAL DI JERMAN ADALAH 'TINDAKAN PENISTAAN DAN JAHAT’
'Singkatnya, itu adalah tindakan kesombongan dan amoralitas yang
benar-benar jahat.'
Wed May 12, 2021 - 5:21 pm EST
·
Pastor Wolfgang Rothe
memberkati pasangan lesbian di Gereja St. Benediktus
di Munich, Jerman, pada 11
Mei 2021. Sachin Jose / Twitter
12 Mei 2021 (LifeSiteNews) – klerus yang
secara terbuka menentang Roma, dengan memberkati pasangan homoseksual di Jerman
awal pekan ini, terlibat dalam "tindakan yang benar-benar sakrilegi"
yang juga merupakan "tindakan kejam dari kesombongan dan amoralitas,"
kata seorang pastor dari Meksiko.
Pastor Hugo Valdemar, ahli hukum kanon di
Keuskupan Agung Meksiko, mengatakan
kepada Catholic World Report pada hari Selasa bahwa berkat seperti itu
adalah tindakan "ketidakdisiplinan dan pemberontakan terhadap paus dan
Kongregasi untuk Doktrin Iman.
Awal pekan ini, banyak klerus di Jerman secara
terbuka menentang larangan Vatikan atas pemberian berkat ‘perkawinan’ kepada pasangan
sesama jenis dan sekaligus menawarkan layanan pemberkatan di seluruh negeri, di
lebih dari 100 lokasi, sebagai bagian dari kampanye berjudul "Kasih itu menang, layanan
berkat bagi pasangan kekasih." Kampanye tersebut diluncurkan
sebagai tanggapan atas Kongregasi untuk Doktrin Iman di Vatikan yang menegaskan
dalam deklarasi
15 Maret 2021 bahwa Gereja tidak dapat memberkati hubungan sesama jenis
karena Allah “tidak dan tidak dapat memberkati dosa.”
Pastor Valdemar berkomentar bahwa "orang
selalu dapat diberkati, bahkan jika mereka adalah orang berdosa, tetapi apa
yang merupakan dosa serius dan menyinggung Tuhan, seperti tindakan homoseksual,
tidak dapat diberkati." Dia meminta umat Katolik di Amerika Latin untuk
memperhatikan situasi di Jerman "agar tidak membiarkan diri kita
diselimuti oleh mentalitas buruk dari ideologi gender yang perlahan-lahan
meresap ke dalam masyarakat."
Berita-berita tentang pemberontakan para pastor
Jerman ditanggapi dengan semangat oleh media arus utama seperti New York Times, Associated Press, CBC in Canada, dan lain-lain.
Cara pelayanan pemberkatan dilakukan bervariasi
dari satu tempat ke tempat lain. Salah satu peserta yang menghadiri kebaktian
pemberkatan homoseksual di Cologne mengatakan kepada CNA Deutsch bahwa acara tersebut lebih bersifat politis daripada religius.
“Setelah beberapa pernyataan politik, Injil dibacakan dengan lantang, diikuti
dengan pidato. Akhirnya lagu Imagine
oleh John Lennon dimainkan,” demikian lapor
Catholic News Agency.
The New York Times juga melaporkan
tentang satu layanan pemberkatan yang dilakukan oleh pastor pelaku aktiv homoseksual
terbuka, Bernd Mönkebüscher, yang bulan lalu membuat postingan
di media sosial untuk memprotes larangan Vatikan atas berkat bagi
pasangan homoseksual dan dia menerima dukungan lebih dari 500 imam di Jerman:
Selama upacara, pastor Mönkebüscher berjalan
mengelilingi bagian tengah Gereja, mendekati pasangan-pasangan yang duduk berdampingan,
menjaga jarak secara sosial dan bermasker. Mereka bangkit ketika dia meletakkan
tangan di bahu mereka dan mengucapkan berkat saat mereka menundukkan kepala.
Setelah satu pasangan lesbian menerima berkat, mereka melepaskan masker mereka
dan saling berciuman, dan menghapus air mata.
Pastor Jan Korditschke, seorang Yesuit di
Berlin, yang akan memimpin upacara pemberkatan untuk pasangan homoseksual pada
16 Mei 2021, mengatakan kepada Associated
Press bahwa menurut keyakinannya,
tindakan homoseksual tidaklah berdosa.
“Saya yakin bahwa orientasi homoseksual pada seseorang tidaklah
buruk, karena itu cinta homoseksual juga bukan dosa,” katanya, dan dia menambahkan:
“Saya ingin merayakan cinta homoseksual dengan berkat ini karena cinta
homoseksual adalah sesuatu yang baik.”
Imam Yesuit yang berbasis di AS, James Martin,
editor-at-large dari Majalah Amerika yang dikelola Yesuit, yang secara terbuka
berkampanye untuk normalisasi homoseksualitas dalam Gereja Katolik, men-tweet
kutipan di atas pada 10 Mei tanpa ada komentar.
Pastor Ronald Vierling, seorang ‘pengasih Maria
di Kaki Salib’ yang merupakan mantan rektor Morrissey Manor di Universitas
Notre Dame, menyebut
pastor James Martin sebagai pembangkang dan sesat, karena men-tweet kutipan di
atas kepada 300.000 pengikutnya.
“Situasi yang menyedihkan ini membutuhkan doa
reparasi, bukan men-tweet perayaan,” katanya. Pastor Vierling dalam tweet
berikutnya, dan menyarankan Tindakan Reparasi kepada Hati Kudus Yesus.
Gereja Katolik, yang mendasarkan dirinya pada
Kitab Suci dan Tradisi, mengajarkan bahwa tindakan homoseksual "secara
intrinsik adalah tidak teratur."
“Mereka bertentangan dengan hukum alam. Mereka
menutup tindakan seksual dari karunia kehidupan. Perbuatan mereka tidak berasal
dari sikap afektif dan seksual yang saling melengkapi. Dalam keadaan apa pun
mereka tidak dapat disetujui,” kata Katekismus Gereja Katolik (CCC 2357). Lebih
jauh, Gereja Katolik mengajarkan bahwa kecenderungan homoseksual juga “secara
obyektif tidak teratur” karena Tuhan menciptakan ketertarikan seksual dengan
tujuan untuk menyatukan seorang pria dan seorang wanita untuk menjadi suami dan
istri dalam pernikahan.
Ketika jurnalis Katolik, Sachin Jose, men-tweet
pada 10 Mei bahwa para pastor Jerman yang memberkati persatuan sesama jenis
telah “bertindak bertentangan dengan ajaran Gereja,” dan meminta agar “semua
pemimpin Gereja di seluruh dunia termasuk uskup AS harus berbicara tentang
masalah ini, Uskup Joseph Strickland dari Tyler Texas menjawab: “Sebagaimana
Vatikan baru-baru ini mengatakan 'kita tidak dapat memberkati dosa.'”
“Marilah kita berdoa demi pertobatan hati bagi
semua yang terlibat… iman itu indah jika kita hanya akan membagikannya dengan
kejelasan & sukacita. Mencintai secara benar berarti menginginkan kebaikan
orang lain & membantu mereka mencapai kebaikan itu,” tambah Strickland.
Pekan lalu, Uskup Emeritus Kardinal Hong Kong,
Joseph Zen, bergabung dengan Uskup Kazakhstan Athanasius Schneider dan Uskup
Swiss Marian Eleganti, bersama dengan selusin imam dalam meminta
kepada paus Francis agar segera turun tangan untuk menghentikan gereja
Katolik di Jerman agar tidak jatuh ke dalam "perpecahan atau skisma."
Mereka menyoroti dalam seruan mereka "Jalan Sinode" para uskup Jerman
yang tampaknya menuntun gereja Jerman ke tempat di mana ia akan melepaskan diri
dari ajaran Katolik tentang profesi imamat bagi pria, selibat imamat,
pernikahan, dan seksualitas.
Mereka menunjukkan sebagai bukti keprihatinan
mereka, fakta bahwa begitu banyak pastor di Jerman melihat tidak ada masalah
dalam menentang Roma dengan memberkati pasangan homoseksual.
Uskup Schneider mengatakan
kepada LifeSiteNews dalam sebuah
laporan yang diterbitkan awal pekan ini bahwa dari "sudut pandang
manusia" ada "sedikit harapan" bahwa apa pun dapat dilakukan
untuk menghentikan gereja di Jerman agar tidak tergelincir ke dalam perpecahan.
Dia berkata, selalu ada harapan atas campur tangan Tuhan.
“Untuk menyelamatkan Gereja Katolik di Jerman,
pertama-tama dibutuhkan doa dan reparasi atas dosa-dosa terhadap iman Katolik
dan kesucian sakramen, yang telah dilakukan dalam beberapa dekade terakhir oleh
banyak perwakilan dari hierarki, kardinal, uskup. dan para pastor. Ada
kebutuhan intervensi Ilahi yang akan membangkitkan beberapa rasul baru iman
Katolik di Jerman,” kata Schneider.
Uskup itu mendorong umat Katolik yang setia di
Jerman, yang menyaksikan perpecahan yang terjadi tepat di depan mata mereka,
untuk berdoa dan tetap setia kepada iman Yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik.
“Pertama, mereka harus dengan percaya dan sukacita, mengakui kepenuhan iman
Katolik, yang mereka ketahui dari Katekismus dan dari dokumen Magisterium
Gereja yang selalu sah,” katanya.
-------------------------------
Enoch,
7 MEI 2021 - Pesan Khusus Bagi Colombia
Kardinal
Burke: Kini Telah Ada Skisma Di Jerman
Hentikan
Segera Skisma Di Gereja Jerman
Banding
Terhadap Upaya Menghancurkan Pernikahan...
Kardinal
Burke Kepada Para Klerus: Tetaplah Berani, Meski Ada Skisma