Tuesday, May 25, 2021

Perang Dilancarkan Setan Terhadap Profesi Imamat

 

PERANG DILANCARKAN SETAN TERHADAP PROFESI IMAMAT DAN APA DAMPAKNYA BAGI ANDA 

oleh pastor JOSEPH M. ESPER MAY 20, 2021 

https://sign.org/articles/satans-war-on-the-priesthood-and-what-it-means-for-you-212860

 

 

  

 

 

Hampir 100 tahun yang lalu, diktator Soviet, Josef Stalin, mengamati bahwa Komunisme menghadapi dua rintangan utama dalam upayanya untuk mendominasi dan akhirnya mengambil alih seluruh dunia: kelas menengah Amerika, dan Gereja Katolik Roma. Banyak buku (seperti The Marketing of Evil karya David Kupelian dan Donald Wildmon dalam bukunya Speechless) telah ditulis yang melaporkan kampanye selama puluhan tahun yang disengaja oleh Komunisme dan sekutunya, untuk menumbangkan budaya Amerika, membatasi kebebasan beragama dan politik, dan merusak patriotisme dan moralitas di Amerika Serikat. Kita sekarang menyaksikan, dalam disintegrasi masyarakat kita, yang tidak dapat disangkal sedang berlangsung di Amerika, buah pahit dari proyek yang diilhami oleh setan.

 

Dalam upayanya untuk menyerang agama Katolik, Komunisme internasional, di bawah Stalin dan para pemimpin Soviet lainnya, melakukan upaya bersama untuk menyusup ke dalam Gereja, terutama dengan menargetkan profesi imamat. Pada tahun 1960-an, sebuah koper milik seorang pria yang tewas dalam kecelakaan mobil di Prancis ditemukan berisi dokumen tentang keterlibatannya dalam kampanye ini. Sebagaimana dijelaskan dalam AA-1025—The Memoirs of an Anti-Apostle, pria ini direkrut oleh KGB (polisi rahasia Uni Soviet) untuk masuk seminari Katolik, ditahbiskan menjadi imam, dan menghabiskan hidupnya bekerja untuk melemahkan Gereja dari dalam — dan dia, pada awal 1940-an, merupakan agen ke-1025 yang ditugaskan untuk misi ini. Selain itu, pada tahun 1950-an mantan tokoh Komunis Amerika Bella Dodd, bersaksi bahwa dia telah membantu hampir 1000 kaum muda radikal memasuki seminari Katolik di Amerika Serikat. Para agen komunis berharap bahwa banyak dari pemuda ini tidak hanya akan ditahbiskan sebagai imam, tetapi pada akhirnya mereka akan menjadi monsinyur dan uskup, membuat mereka memiliki pengaruh dan kesempatan yang lebih besar untuk mengguncang Gereja.

 

Peringatan-Peringatan Dari Sejarah

 

Perang komunisme terhadap profesi imamat Katolik telah berlangsung selama beberapa dekade, tetapi serangan setan terhadap imamat telah terjadi selama hampir 2000 tahun. Yesus telah memperingatkan Petrus dan para rasul lainnya bahwa " Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum," (Luk 22:31), dan sejumlah orang kudus dan visioner sepanjang sejarah Gereja telah berbicara tentang perang tanpa henti iblis melawan tidak hanya umat awam, tapi terutama kaum religius. Misalnya, St. Gregorius Agung (wafat 604) meramalkan bahwa sebelum kedatangan antikristus, ...domba akan dirubah menjadi orang-orang yang tak bertuhan, atau jatuh ke dalam bidaah. Gereja-gereja akan menjadi kosong dan bobrok, para imam akan memiliki sedikit sekali semangat untuk merebut jiwa-jiwa, dan orang-orang yang saleh akan sedikit jumlahnya."

 

Dua ratus tahun lalu, visioner Anna Katarina Emmerick Terberkati menulis, “Saya melihat hal-hal yang menyedihkan: orang-orang berjudi, minum, dan saling berbicara di dalam gereja; mereka juga merayu para  wanita. Segala macam kekejian dilakukan di sana. Para imam mengizinkan segalanya dan mereka merayakan Misa dengan sangat tidak hormat." Pada penampakannya di La Salette, Perancis, pada tahun 1846, Bunda Maria meratap, “Dosa orang-orang yang dikuduskan (imam-imam) berseru ke Surga dan mendatangkan pembalasan, dan sekarang, di sini, pembalasan sudah di ambang pintu, karena tak seorang pun yang mau memohon belas kasihan dan pengampunan bagi orang-orang. . . . Para pemimpin, para gembala umat Allah, dengan sembarangan meninggalkan doa, kurban dan penyesalan hati, dan iblis telah mengaburkan kecerdasan mereka." Kemudian di abad ke-19, Bunda Alphonse Eppinger mengamati dengan penuh perhatian, “Banyak pastor telah kehilangan semangat mereka untuk memberikan penghormatan kepada Tuhan dan bagi keselamatan jiwa-jiwa. Hati mereka terlalu bergantung kepada khayalan kehidupan duniawi. Dengan melalui hukuman, Tuhan akan menyembuhkannya dan dengan demikian mengubah mereka."

 

Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa Tuhan "menghukum orang-orang yang dekat dengan-Nya" (Hak 8:27), dan ini terutama berlaku bagi jiwa-jiwa yang dikuduskan (para religius) yang telah kehilangan kasih sejati mereka kepada Tuhan dan Gereja-Nya (lih. Why. 2: 4). Menurut St. Hildegard (wafat 1179), “Menjelang akhir dunia, umat manusia akan dimurnikan melalui penderitaan. Ini akan terjadi terutama bagi para klerus, yang akan dirampok semua harta miliknya. . . . Ketika klerus telah mau menerima cara hidup yang sederhana, maka keadaan akan membaik." Pesan ini digemakan ulang tiga abad kemudian oleh St. Nicholas dari Flue (wafat 1487), yang menubuatkan, “Gereja akan dihukum karena mayoritas anggotanya, tingkat tinggi maupun rendah, akan menjadi sangat sesat. Gereja akan tenggelam lebih dalam dan lebih dalam sampai ia pada akhirnya akan tampak dimusnahkan, dan suksesi Petrus dan para rasul lainnya telah berakhir. Tapi, setelah ini, Gereja akan dimuliakan dengan kemenangan di hadapan semua orang beriman."

 

Peringatan Dari Neraka

 

Gereja pada akhirnya akan menang atas dunia ini, karena seperti yang dijanjikan Tuhan kita, “pintu neraka tidak akan menguasainya” (Mat 16:18). Namun, ini tidak berarti bahwa setiap gembala Gereja akan berhasil dalam perjuangan pribadinya melawan kejahatan. Si jahat membuat upaya khusus untuk menjerat para uskup, imam, dan religius — karena dia tahu bahwa dengan merusak mereka dapat menyesatkan banyak jiwa lainnya.

 

Dalam buku pendeknya A Depraved Priest Warns of Hell, penulis Bonaventur Meyer menggambarkan eksorsisme yang terjadi pada tahun 1978. Wanita malang yang dirasuki tidak hanya oleh roh jahat (setan), tetapi juga oleh beberapa jiwa (manusia) yang terkutuk di dalam neraka yang dipaksa untuk melaksanakan perintah setan. Salah satunya adalah seorang pastor abad ke-17 dari Prancis selatan bernama Verdi Garandieu. Pada salah satu sesi pengusiran setan, dia (jiwa dari pastor Verdi Garandieu) dipaksa, oleh Kehendak Tuhan, untuk mengungkapkan kepada si pengusir setan, tidak hanya alasan kemusnahan jiwanya sendiri, tetapi juga bahaya spiritual yang terutama mengancam para pastor saat ini, dan bagaimana iblis mencoba untuk melemahkan dan mengotori panggilan imamat. Jiwa dari pastor Verdi Garandieu berkata:

 

Pada awalnya, saya masih sering mengaku dosa. Saya ingin mengubah diri saya dan mengatasi kesalahan buruk saya, tapi. . . Saya tidak berhasil karena saya tidak tahu lagi bagaimana berdoa secara benar. Saya tidak menanggapi kasih karunia Tuhan karena sikap suam-suam kuku saya. Saya melangkah lebih jauh ke tahap berikutnya, sikap ‘dingin rohani.’ Antara rasa hangat dan dingin rohani ini, hanya ada jarak setipis satu kulit bawang saja. Jika saya selalu hangat dan bersemangat, saya tidak akan mengalami takdir yang menyedihkan ini.

 

Jika para pastor di zamanmu ini tidak bisa menenangkan dirinya, oh...! Mereka akan mengalami nasib yang sama dengan saya. Saat ini, ada ribuan, bahkan puluhan ribu pastor di dunia yang seperti saya, yang memberikan contoh buruk, yang suam-suam kuku. . . dan yang tidak lagi menanggapi kasih karunia Tuhan.

 

Imam terkutuk itu juga mengungkapkan bahwa para pastor saat ini diserang oleh setan bahkan lebih besar daripada umat awam, “karena para pastor memiliki kekuatan yang sangat besar untuk memberkati dan dapat membahayakan kita, di sini, di neraka, dengan cara yang mengerikan, dan kita memberikan dorongan kuat untuk menyerang para pastor terutama." Verdi Garandieu dipaksa untuk mengaku dan berkata bahwa jika imam-imam ingin berhasil dalam panggilan mereka, mereka harus berjuang untuk menjalani kerendahan hati, secara teratur melakukan penebusan dosa, dengan setia membaca Brevir, dan selalu waspada terutama terhadap dosa-dosa daging dan keinginan akan kemewahan dan kemudahan. Mereka juga perlu menganjurkan kepada umat awam tentang pentingnya berdoa bagi para imam dan uskup mereka. Lebih jauh, dia dengan enggan menyatakan:

 

“Dulunya masih banyak pastor yang selalu memperhatikan kesuciannya sendiri, namun saat ini mereka telah menempuh jalan lebar sekaligus jalan menuju kebinasaan. Jika doa yang banyak tidak didaraskan untuk mereka, jika jiwa-jiwa yang bertobat tidak bangkit untuk membela mereka dan mendapatkan rahmat untuk mereka, maka mereka akan tersesat dan musnah selamanya. Hal ini tampak luar biasa. Ini sangat tragis, tetapi saya berkewajiban untuk mengatakannya sebagaimana adanya.”

 

Peringatan Dari Berbagai Penampakan Dan Dari Para Nabi Zaman

 

Pesan mengerikan ini disampaikan oleh Bunda Maria pada beberapa penampakannya. Misalnya, di Akita, Jepang, dia memperingatkan Suster Agnes Sasagawa bahwa:

 

“Pekerjaan iblis akan menyusup bahkan ke dalam Gereja sedemikian rupa sehingga orang akan melihat kardinal melawan kardinal, uskup melawan uskup lainnya. Para pastor yang menghormati aku akan dicemooh dan ditentang oleh sesama pastor sendiri. . . Gereja akan penuh dengan mereka yang menerima kompromi dan iblis akan menekan banyak imam dan jiwa yang dikuduskan untuk meninggalkan pelayanan kepada Tuhan. Setan akan bertindak sangat keras terhadap jiwa-jiwa yang dikuduskan kepada Tuhan.” (13 Oktober 1973).

 

Selain itu, Bunda Maria memberi tahu kepada empat anak muda visioner Garabandal, “Sebelumnya, cawan sudah penuh. Tetapi sekarang, ia meluber keluar. Banyak kardinal, banyak uskup, dan banyak imam sedang menuju kebinasaan, dan membawa banyak jiwa bersama mereka. Semakin sedikit penghormatan diberikan kepada Ekaristi Kudus.”(18 Juni 1965).

 

Selama bertahun-tahun, Bunda Maria telah sering berbicara kepada seorang pastor dari Italia, yang  sering menerima lokusi, pastor Stefano Gobbi, tentang keberhasilan setan menyusup ke dalam Gereja dan menumbangkan profesi imamat. Misalnya, dia memperingatkan, “...kawanan Kristus akan dicabik-cabik oleh serigala yang rakus, yang menemukan jalan mereka di balik pakaian domba yang nampak tidak berdaya dan lemah lembut. Di antara mereka bahkan ada beberapa yang menduduki jabatan dengan tanggung jawab besar dan, melalui mereka, setan telah berhasil masuk dan bekerja di puncak Gereja.” (6 September 1986).

 

Bunda Maria selanjutnya menyatakan, "Tidak pernah seperti pada hari-harimu sekarang, ada begitu banyak pastor menjadi 'anjing bisu,' yang tidak mau melindungi kawanan yang dipercayakan kepada mereka dari ancaman, rayuan dan dimakan oleh begitu banyak serigala rakus. Karena inilah Putraku Yesus terkoyak dan tercabik-cabik di semua bagiannya.” (5 Agustus 1995). Akibatnya, “setan berhasil masuk ke dalam Gereja. . . dengan asap kesalahan dan dosa, hilangnya iman dan kemurtadan, kompromi dengan dunia dan pencarian kesenangan duniawi. Selama tahun-tahun ini, dia telah berhasil menyesatkan banyak uskup dan imam, kaum religius dan umat beriman.” (13 Mei 1993).

 

----------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya disini: 

Kasus Mengerikan Dari Eksorsisme Pada Anna Ecklund

Enoch, 16 Mei 2021

Enoch, 19 Mei 2021

Berkat Yang Tidak Berasal Dari Agama Manapun

LDM, 22 Mei 2021

Membedah Tujuh Dosa Pokok

Si Pembohong Besar