PERANG DILANCARKAN SETAN TERHADAP PROFESI IMAMAT DAN APA DAMPAKNYA BAGI ANDA
https://sign.org/articles/satans-war-on-the-priesthood-and-what-it-means-for-you-212860
Hampir 100 tahun
yang lalu, diktator Soviet, Josef Stalin, mengamati bahwa Komunisme menghadapi
dua rintangan utama dalam upayanya untuk mendominasi dan akhirnya mengambil
alih seluruh dunia: kelas menengah Amerika, dan Gereja Katolik Roma. Banyak
buku (seperti The Marketing of Evil
karya David Kupelian dan Donald Wildmon dalam bukunya Speechless) telah ditulis yang melaporkan kampanye selama puluhan
tahun yang disengaja oleh Komunisme dan sekutunya, untuk menumbangkan budaya
Amerika, membatasi kebebasan beragama dan politik, dan merusak patriotisme dan
moralitas di Amerika Serikat. Kita sekarang menyaksikan, dalam disintegrasi
masyarakat kita, yang tidak dapat disangkal sedang berlangsung di Amerika, buah
pahit dari proyek yang diilhami oleh setan.
Dalam upayanya untuk
menyerang agama Katolik, Komunisme internasional, di bawah Stalin dan para
pemimpin Soviet lainnya, melakukan upaya bersama untuk menyusup ke dalam Gereja,
terutama dengan menargetkan profesi imamat. Pada tahun 1960-an, sebuah koper
milik seorang pria yang tewas dalam kecelakaan mobil di Prancis ditemukan
berisi dokumen tentang keterlibatannya dalam kampanye ini. Sebagaimana
dijelaskan dalam AA-1025—The Memoirs of an Anti-Apostle, pria ini direkrut oleh KGB (polisi rahasia
Uni Soviet) untuk masuk seminari Katolik, ditahbiskan menjadi imam, dan
menghabiskan hidupnya bekerja untuk melemahkan Gereja dari dalam — dan dia,
pada awal 1940-an, merupakan agen
ke-1025 yang ditugaskan untuk misi ini. Selain itu, pada tahun 1950-an
mantan tokoh Komunis Amerika Bella Dodd, bersaksi bahwa dia telah membantu
hampir 1000 kaum muda radikal memasuki seminari Katolik di Amerika Serikat. Para
agen komunis berharap bahwa banyak dari pemuda ini tidak hanya akan ditahbiskan
sebagai imam, tetapi pada akhirnya mereka akan menjadi monsinyur dan uskup,
membuat mereka memiliki pengaruh dan kesempatan yang lebih besar untuk
mengguncang Gereja.
Peringatan-Peringatan
Dari Sejarah
Perang komunisme terhadap profesi imamat Katolik telah
berlangsung selama beberapa dekade, tetapi serangan
setan terhadap imamat telah terjadi selama hampir 2000 tahun. Yesus telah
memperingatkan Petrus dan para rasul lainnya bahwa " Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu
seperti gandum," (Luk 22:31), dan sejumlah orang kudus dan visioner
sepanjang sejarah Gereja telah berbicara tentang perang tanpa henti iblis
melawan tidak hanya umat awam, tapi terutama kaum
religius. Misalnya, St. Gregorius
Agung (wafat 604) meramalkan bahwa sebelum kedatangan antikristus, “...domba akan dirubah menjadi orang-orang yang tak bertuhan, atau jatuh ke dalam bidaah. Gereja-gereja akan menjadi kosong dan bobrok, para imam
akan memiliki sedikit sekali semangat untuk merebut jiwa-jiwa, dan orang-orang yang saleh akan sedikit jumlahnya."
Dua ratus tahun
lalu, visioner Anna Katarina Emmerick Terberkati menulis, “Saya melihat hal-hal
yang menyedihkan: orang-orang berjudi, minum, dan saling berbicara di dalam gereja;
mereka juga merayu para wanita. Segala
macam kekejian dilakukan di sana. Para imam mengizinkan segalanya dan mereka merayakan
Misa dengan sangat tidak hormat." Pada penampakannya di La Salette,
Perancis, pada tahun 1846, Bunda Maria meratap, “Dosa orang-orang yang
dikuduskan (imam-imam) berseru ke Surga dan mendatangkan pembalasan, dan
sekarang, di sini, pembalasan sudah di ambang pintu, karena tak seorang pun
yang mau memohon belas kasihan dan pengampunan bagi orang-orang. . . . Para
pemimpin, para gembala umat Allah, dengan sembarangan meninggalkan doa, kurban
dan penyesalan hati, dan iblis telah mengaburkan kecerdasan mereka." Kemudian
di abad ke-19, Bunda Alphonse Eppinger mengamati dengan penuh perhatian,
“Banyak pastor telah kehilangan semangat mereka untuk memberikan penghormatan kepada
Tuhan dan bagi keselamatan jiwa-jiwa. Hati mereka terlalu bergantung kepada khayalan
kehidupan duniawi. Dengan melalui hukuman, Tuhan akan menyembuhkannya dan
dengan demikian mengubah mereka."
Kitab Suci
mengatakan kepada kita bahwa Tuhan "menghukum orang-orang yang dekat
dengan-Nya" (Hak 8:27), dan ini terutama berlaku bagi jiwa-jiwa yang
dikuduskan (para religius) yang telah kehilangan kasih sejati mereka kepada
Tuhan dan Gereja-Nya (lih. Why. 2: 4). Menurut St. Hildegard (wafat 1179), “Menjelang akhir dunia, umat manusia akan
dimurnikan melalui penderitaan. Ini akan terjadi terutama bagi para klerus,
yang akan dirampok semua harta miliknya. . . . Ketika klerus telah mau menerima
cara hidup yang sederhana, maka keadaan akan membaik." Pesan ini digemakan ulang tiga abad kemudian oleh St. Nicholas dari Flue (wafat 1487), yang
menubuatkan, “Gereja akan dihukum karena mayoritas anggotanya, tingkat tinggi maupun rendah, akan menjadi sangat
sesat. Gereja akan tenggelam lebih dalam dan lebih dalam sampai ia pada
akhirnya akan tampak dimusnahkan, dan suksesi Petrus dan para rasul lainnya
telah berakhir. Tapi, setelah ini, Gereja akan dimuliakan dengan kemenangan di hadapan semua orang beriman."
Peringatan Dari Neraka
Gereja pada akhirnya
akan menang atas dunia ini, karena seperti yang dijanjikan Tuhan kita, “pintu
neraka tidak akan menguasainya” (Mat 16:18). Namun, ini tidak berarti bahwa
setiap gembala Gereja akan berhasil dalam perjuangan pribadinya melawan
kejahatan. Si jahat membuat upaya khusus untuk menjerat para uskup, imam, dan
religius — karena dia tahu bahwa dengan merusak mereka dapat menyesatkan banyak
jiwa lainnya.
Dalam buku pendeknya
A Depraved Priest Warns of Hell,
penulis Bonaventur Meyer menggambarkan eksorsisme yang terjadi pada tahun 1978.
Wanita malang yang dirasuki tidak hanya oleh roh jahat (setan), tetapi juga
oleh beberapa jiwa (manusia) yang terkutuk di dalam neraka yang dipaksa untuk
melaksanakan perintah setan. Salah satunya adalah seorang pastor abad ke-17
dari Prancis selatan bernama Verdi Garandieu. Pada salah satu sesi pengusiran
setan, dia (jiwa dari pastor Verdi Garandieu) dipaksa, oleh Kehendak Tuhan,
untuk mengungkapkan kepada si pengusir setan, tidak hanya alasan kemusnahan
jiwanya sendiri, tetapi juga bahaya spiritual yang terutama mengancam para pastor
saat ini, dan bagaimana iblis mencoba untuk melemahkan dan mengotori panggilan imamat.
Jiwa dari pastor Verdi Garandieu berkata:
Pada awalnya, saya masih sering mengaku dosa. Saya ingin
mengubah diri saya dan mengatasi kesalahan buruk saya, tapi. . . Saya tidak
berhasil karena saya tidak tahu lagi bagaimana berdoa secara benar. Saya tidak
menanggapi kasih karunia Tuhan karena sikap suam-suam kuku saya. Saya melangkah
lebih jauh ke tahap berikutnya, sikap ‘dingin rohani.’ Antara rasa hangat dan
dingin rohani ini, hanya ada jarak setipis satu kulit bawang saja. Jika saya selalu
hangat dan bersemangat, saya tidak akan mengalami takdir yang menyedihkan ini.
Jika para pastor di zamanmu ini tidak bisa
menenangkan dirinya, oh...! Mereka akan mengalami nasib yang sama dengan saya.
Saat ini, ada ribuan, bahkan puluhan ribu pastor di dunia yang seperti saya,
yang memberikan contoh buruk, yang suam-suam kuku. . . dan yang tidak lagi
menanggapi kasih karunia Tuhan.
Imam terkutuk itu
juga mengungkapkan bahwa para pastor saat ini diserang oleh setan bahkan lebih besar
daripada umat awam, “karena para pastor memiliki kekuatan yang sangat besar
untuk memberkati dan dapat membahayakan kita, di sini, di neraka, dengan cara
yang mengerikan, dan kita memberikan dorongan kuat untuk menyerang para pastor
terutama." Verdi Garandieu dipaksa untuk mengaku dan berkata bahwa jika imam-imam
ingin berhasil dalam panggilan mereka, mereka harus berjuang untuk menjalani kerendahan
hati, secara teratur melakukan penebusan dosa, dengan setia membaca Brevir, dan
selalu waspada terutama terhadap dosa-dosa daging dan keinginan akan kemewahan
dan kemudahan. Mereka juga perlu menganjurkan kepada umat awam tentang
pentingnya berdoa bagi para imam dan uskup mereka. Lebih jauh, dia dengan
enggan menyatakan:
“Dulunya masih banyak pastor yang selalu
memperhatikan kesuciannya sendiri, namun saat ini mereka telah menempuh jalan
lebar sekaligus jalan menuju kebinasaan. Jika doa yang banyak tidak didaraskan untuk
mereka, jika jiwa-jiwa yang bertobat tidak bangkit untuk membela mereka dan
mendapatkan rahmat untuk mereka, maka mereka akan tersesat dan musnah selamanya.
Hal ini tampak luar biasa. Ini sangat tragis, tetapi saya berkewajiban untuk
mengatakannya sebagaimana adanya.”
Peringatan Dari
Berbagai Penampakan Dan Dari Para Nabi Zaman
Pesan mengerikan ini
disampaikan oleh Bunda Maria pada beberapa penampakannya. Misalnya, di Akita,
Jepang, dia memperingatkan Suster Agnes Sasagawa bahwa:
“Pekerjaan iblis akan menyusup bahkan ke dalam Gereja
sedemikian rupa sehingga orang akan melihat kardinal melawan kardinal, uskup
melawan uskup lainnya. Para pastor yang menghormati aku akan dicemooh dan
ditentang oleh sesama pastor sendiri. . . Gereja akan penuh dengan mereka yang
menerima kompromi dan iblis akan menekan banyak imam dan jiwa yang dikuduskan
untuk meninggalkan pelayanan kepada Tuhan. Setan akan bertindak sangat keras
terhadap jiwa-jiwa yang dikuduskan kepada Tuhan.” (13 Oktober 1973).
Selain itu,
Bunda Maria memberi tahu kepada empat anak muda visioner Garabandal, “Sebelumnya, cawan sudah penuh. Tetapi sekarang, ia meluber
keluar. Banyak kardinal, banyak uskup, dan banyak imam sedang menuju
kebinasaan, dan membawa banyak jiwa bersama mereka. Semakin sedikit
penghormatan diberikan kepada Ekaristi Kudus.”(18 Juni 1965).
Selama
bertahun-tahun, Bunda Maria telah sering berbicara kepada seorang pastor dari
Italia, yang sering menerima lokusi, pastor
Stefano Gobbi, tentang keberhasilan setan menyusup ke dalam Gereja dan
menumbangkan profesi imamat. Misalnya, dia memperingatkan, “...kawanan Kristus akan dicabik-cabik oleh serigala yang
rakus, yang menemukan jalan mereka di balik pakaian domba yang nampak tidak
berdaya dan lemah lembut. Di antara mereka bahkan ada beberapa yang menduduki
jabatan dengan tanggung jawab besar dan, melalui mereka, setan telah berhasil
masuk dan bekerja di puncak Gereja.” (6 September 1986).
Bunda Maria
selanjutnya menyatakan, "Tidak pernah seperti pada hari-harimu sekarang,
ada begitu banyak pastor menjadi 'anjing bisu,' yang tidak mau melindungi
kawanan yang dipercayakan kepada mereka dari ancaman, rayuan dan dimakan oleh
begitu banyak serigala rakus. Karena inilah Putraku Yesus terkoyak dan
tercabik-cabik di semua bagiannya.” (5 Agustus 1995). Akibatnya, “setan
berhasil masuk ke dalam Gereja. . . dengan asap kesalahan dan dosa, hilangnya
iman dan kemurtadan, kompromi dengan dunia dan pencarian kesenangan duniawi.
Selama tahun-tahun ini, dia telah berhasil menyesatkan banyak uskup dan imam, kaum
religius dan umat beriman.” (13 Mei 1993).
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya disini:
Kasus
Mengerikan Dari Eksorsisme Pada Anna Ecklund
Berkat
Yang Tidak Berasal Dari Agama Manapun