#61 – PEMURNIAN BESAR MELALUI COMET (Bgn 5)
Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang
kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab
hari itu sudah dekat; suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari
berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu
bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala,
dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.
Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar.
Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun
tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput. - Joel 2:1-3
NABI JOEL - Veronica's
commentary, Sept. 28, 1973
Veronica - Nabi Joel sendiri berkata bahwa pastilah itu adalah
sebuah comet. Karena apa yang dikatakannya, jika anda membaca Kitab Joel,
adalah bagian kecil saja dari Perjanjian Lama. Dia berkata ‘Tanah di
depannya seperti Taman Eden...’
Dan Yesus berkata, manusia akan kawin dan dikawinkan, makan dan minum, bersukacita dan berseru ‘damai, damai’. Dan seruan ‘damai’ ini akan berkumandang ke seluruh dunia ketika secara tiba-tiba kehancuran sudah menimpa anda. Dan sesungguhnya semua tanda itu sudah ada disini, sekarang...
Karena itu Joel berkata lagi, akan datang sebuah bola yang terbakar yang akan menuju tanah ini yang seperti Taman Eden. Dan di belakangnya ada sebuah ekor dengan nyala api yang berkobar. Maka anda tahu bahwa ‘bola yang terbakar dengan ekor yang menyala’ ini adalah sebuah comet. Jadi Joel sendiri sebenarnya sudah tahu. Dia adalah seorang nabi ratusan tahun yang lalu, bahkan sebelum kedatangan Kristus.
Sebuah foto yang diambil secara
acak, dengan kamera Polaroid, oleh seorang peziarah pada saat doa Rosario 18
Juni 1988 di tempat penampakan Bayside. Ternyata hasil foto menunjukkan gambar
bumi yang terkena hantaman benda lain yang nampak terbakar (mungkin itu adalah
comet). Hal ini sekaligus mencerminkan pesan Bunda Maria yang disampaikan malam
itu kepada Veronica Lueken.
TIDAK BIASA - Our
Lady, June 17, 1971
Ini bukanlah saat-saat yang biasa. Ini bukanlah hari-hari
yang biasa. Bukan; jika kamu membaca kalimat dari para nabi, kamu akan
mengerti. Kitab kehidupan itu ada bagi kamu. Semua peristiwa ini sudah ada
disitu jika kamu mau membacanya. Semuanya harus terjadi, dan kemudian Bola
Penebusan itu akan datang kepadamu.
10 MENIT - Our
Lady, May 30, 1981
Aku berkata kepadamu, anakku, untuk menyerukan hal ini dari atas atap, bahwa banyak yang akan mati didalam kobaran besar dari Bola Penebusan itu. Hanya sedikit saja yang diselamatkan. Akan ada bangsa-bangsa yang musnah dalam hitungan 10 menit saja atau kurang.
Aku berkata kepadamu, anakku, untuk menyerukan hal ini dari atas atap, bahwa banyak yang akan mati didalam kobaran besar dari Bola Penebusan itu. Hanya sedikit saja yang diselamatkan. Akan ada bangsa-bangsa yang musnah dalam hitungan 10 menit saja atau kurang.
DAMAI - Our
Lady, December 24, 1974
Dunia ini, seperti yang kau ketahui, akan berubah – tetapi
tidak semuanya dimusnahkan seperti zaman Nuh dulu, tetapi berubah. Damai yang
dijanjkan akan diberikan saat itu.
YESUS DATANG KEMBALI - Jesus,
December 31, 1974
Veronica - Matahari nampak bersinar. Saat itu sepertinya musim panas. Aku melihat pepohonan hijau dan sebuah danau yang indah. Selah aku melihat sebuah tempat istirahat yang paling indah yang pernah ada... kemudian melalui pepohonan itu aku melihat Yesus datang kembali... wow... seperti sebuah dunia yang lain... suatu daratan yang amat indah...
Veronica - Matahari nampak bersinar. Saat itu sepertinya musim panas. Aku melihat pepohonan hijau dan sebuah danau yang indah. Selah aku melihat sebuah tempat istirahat yang paling indah yang pernah ada... kemudian melalui pepohonan itu aku melihat Yesus datang kembali... wow... seperti sebuah dunia yang lain... suatu daratan yang amat indah...
Saat itu mungkin sedang terasa hangat karena Yesus tidak memakai apa-apa pada kakiNya. Dia datang melewati dedaunan di pepohonan. Daun-daunnya nampak hijau indah sekali. Aku juga melihat rerumputan. Lalu nampak Yesus berjalan...
Lalu Yesus berkata :”Kamu lihat anakKu, bumi akan diperbaharui... kamu akan melihatnya segera setelah kedatanganKu kembali ke dunia...”
MAHKOTA ABADI - Our Lady, December 24, 1974
Bunda Maria : Lihatlah, anakku, Bola Penebusan itu... yang kini
dicemooh oleh umat manusia, namun segera ia menjadi kenyataan...
Veronica - Oh... kini bola raksasa itu nampak bergerak di langit. Aku bisa merasakan panasnya. Sangat panas!
Bunda Maria : Ya, anakku. Bukan saja Perang besar, tetapi juga sarana penghancur yang besar dari langit. Mereka yang tersisa akan mendapatkan mahkotanya, karena mereka telah dibersihkan melalui cobaan-cobaan, dan dipilih untuk bersatu dengan Puteraku didalam kemenangan.
EKOR YANG MENYENTUH - August
21, 1976
Veronica - Bunda Maria menunjuk ke arah langit, dan aku melihat sebuah bola api yang luar biasa besarnya dan mengerikan sekali. Ia tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ia sangat menakutkan yang pernah kusaksikan. Dan ia bergerak di udara dengan kecepatan yang tinggi sekali, dan di sebelah kanan langit aku melihat ada bumi...
Veronica - Bunda Maria menunjuk ke arah langit, dan aku melihat sebuah bola api yang luar biasa besarnya dan mengerikan sekali. Ia tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ia sangat menakutkan yang pernah kusaksikan. Dan ia bergerak di udara dengan kecepatan yang tinggi sekali, dan di sebelah kanan langit aku melihat ada bumi...
Dan bola api itu terus bergerak menuju bumi ... ekornya terbakar dan menyentuh bumi ... aku melihat disitu ada bumi... ekornya mengenai bumi... bola api itu nampak mengitari bumi... dan bumi nampak semakin gelap... aku merasakan panas yang tinggi...
NEW YORK DIHANCURKAN - Our
Lady, April 13, 1974
Bunda Maria :Perhatikanlah anakku, apa yang terjadi...
Veronica – aku melihat semuanya rata disana... itu adalah
sebuah kota, namun nampak rata.. disana nampak asap membubung... dan semuanya
nampak seolah terpukul roboh seperti kartu yang dirobohkan.
Bunda Maria : Lihatlah disana, anakku... para pelaut menangis...
Veronica - Para pelaut menangis? Memang, disana... di atas air,
ada kapal-kapal ... di laut... dan aku melihat sesuatu yang aneh... aku melihat
ada orang-orang (pria) disana... mereka semua menutupi wajahnya dengan
tangan... ya... mereka menangis. Para pria itu sedang menangis.
Lalu ada seorang pria berkata : “Aku ingin memiliki debu dari kota yang dulu besar itu, untuk kutaburkan di atas kepalaku... Oh Babylon agung... kamu telah runtuh...” Lalu orang-orang itu memandang ke daratan... dan daratan nampak seperti benar-benar dihancurkan...
PESAN PUISI DARI St.
Theresa, August 14, 1981
Panas mentari membakar kulit, mengelupaskannya dari tulang;
tak lagi memancarkan sinarnya untuk menerangi rumah-rumah yang gelap.
Rembulan tertutup oleh kabut duka;
Melemparkan lumpur merah dari kebingungan yang pekat.
Lautpun kosong, tanahpun gersang;
Tak ada makanan untuk dibagi.
Keriuhan kertak gigi yang sendu oleh duka;
Kini mereka menyaksikan benih yang mereka tabur.
tak lagi memancarkan sinarnya untuk menerangi rumah-rumah yang gelap.
Rembulan tertutup oleh kabut duka;
Melemparkan lumpur merah dari kebingungan yang pekat.
Lautpun kosong, tanahpun gersang;
Tak ada makanan untuk dibagi.
Keriuhan kertak gigi yang sendu oleh duka;
Kini mereka menyaksikan benih yang mereka tabur.
PENGHIBURAN BESAR - Our
Lady, June 18, 1981
Janganlah takut, anakku. Semua yang membusuk akan runtuh. Proses pemurnian itu sungguh dahsyat bagi umat manusia. Namun mereka yang tinggal didalam terang dan mengumpulkan rahmat mereka, akan diselamatkan. Hal itu akan menjadi penghiburan besar bagimu selama saat-saat cobaan mendatang. Semua yang telah mengumpulkan rahmat mereka dan berada didalam terang, akan diselamatkan.
Janganlah takut, anakku. Semua yang membusuk akan runtuh. Proses pemurnian itu sungguh dahsyat bagi umat manusia. Namun mereka yang tinggal didalam terang dan mengumpulkan rahmat mereka, akan diselamatkan. Hal itu akan menjadi penghiburan besar bagimu selama saat-saat cobaan mendatang. Semua yang telah mengumpulkan rahmat mereka dan berada didalam terang, akan diselamatkan.
SALIB-SALIB - Jesus,
June 30, 1984
Berdoalah dan pakailah benda-benda
sakramentalmu. Aku juga memintamu untuk menaruh sebuah salib pada pintumu.
Pintu depan maupun belakang hendaknya memiliki salib. Aku berkata hal ini
kepadamu karena akan terjadi pembantaian di wilayahmu dan hal itu akan melewati
rumahmu jika kamu memiliki salib pada pintu-pintumu.
BAPA YANG KEKAL - Our
Lady, September 6, 1975
Veronica - Aku melihat seorang
pria, yang sangat baik. Rambutnya putih dan cambangnya lebat. Dia nampak
tersenyum. Seperti seorang kakek yang baik hati. Oh ... ternyata Bapa kita ...
Dia sedang tersenyum... nampak Dia memegang semacam tongkat gembala di tangan
kananNya. Dia menunjuk ke arah kursiNya dan Dia nampak memantul-mantulkan bola....
Lalu Bunda Maria berkata : AnakKu, itu adalah sebuah bola yang
sangat dahsyat. Itu adalah Bola Penebusan. Ia sudah berada di ujung jari Bapa
Yang Kekal dan Dia akan memperlakukannya sekehendak HatiNya. Berdoalah agar umat
manusia terbangun dan lolos dari Pemurnian besar itu. Bola Penebusan itu akan
bergerak cepat menuju atmosfer bumi tanpa peringatan lebih dahulu. Para ahli
akan melihatnya dengan rasa takut, seperti orang biasa lainnya yang ketakutan.
Ketahuilah anakku, bahwa tak ada
ahli yang bisa menjelaskan datangnya Bola Penebusan itu.
LEBIH DEKAT - Our
Lady, April 17, 1976
Bola Penebusan itu sudah menggantung dekat dengan duniamu. Ia bukanlah benda angkasa yang biasa saja, anakku. Ia merupakan manifestasi supernatural yang dilakukan oleh Bapa Yang Kekal. Ia akan menjadi sebuah pemurnian yang belum pernah disaksikan atau akan disaksikan lagi oleh umat manusia. Banyak sekali yang akan mati didalam kobaran api dari Bola Penebusan itu.
Bola Penebusan itu sudah menggantung dekat dengan duniamu. Ia bukanlah benda angkasa yang biasa saja, anakku. Ia merupakan manifestasi supernatural yang dilakukan oleh Bapa Yang Kekal. Ia akan menjadi sebuah pemurnian yang belum pernah disaksikan atau akan disaksikan lagi oleh umat manusia. Banyak sekali yang akan mati didalam kobaran api dari Bola Penebusan itu.
No comments:
Post a Comment