BAGIAN 3
Salah satu hal yang disebut sebagai motto Rm.Malachi adalah ‘perhatikan langit’. Ia memperkirakan akan ada tanda dari Bunda Maria di langit yang akan mengejutkan semua orang, dan Gereja akan terpukul oleh apa yang nampak di langit. Namun ia tidak pernah menyebutkan tanda apa yang ia cari dan tunggu.
Pada musim panas 1998, Suzanne melihat adanya aktivitas yang nampak di langit. Beberapa hari sekali sekelompok pesawat terbang menyemprotkan sejenis fluida putih yang membentuk garis-garis bersilangan di atmosfir dan yang setelah beberapa saat menjadi lebar dan bertautan satu sama lain hingga membentuk jaringan bersambungan terbuat dari awan buatan. Kegiatan ini pada mulanya berkesan sporadis. Namun akhirnya terjadi setiap hari di setiap tempat, menyebabkan langit tertutup oleh kabut putih hampir tiap hari. Awal mulanya, prosesnya mudah diamati. Namun kini kabut yang bertahan secara permanen menghalangi pandangan, sehingga untuk dapat melihat lapisan-lapisan kotak-kotak yang makin tebal di atasnya, kita harus naik pesawat dan melihat dari atas.
Rm.Malachi mengatakan bahwa hukuman fisik akan terjadi di atas daratan, di dalam air dan di atmosfir. Sebelum wafatnya, ia sudah melihat bahwa atmosfir telah dirusak. Apakah kegiatan itu merupakan landasan dari salah satu hukuman itu?
Rm.Malachi pernah berkata kepada pengasuh Radio Art Bell bahwa kesamaan dari bencana-bencana hukuman fisik yang ditebak oleh para pendengar acara Radio dan yang tertera dalam Rahasia Fatima adalah terjadinya pergolakan alam, seolah-olah alam berontak terhadap umat manusia. Walaupun demikian, ia menegaskan bahwa penyebabnya bukanlah alam dan bukan Allah.
Tinggal ada dua kemungkinan tersisa: setan dan manusia. Namun, dalam bukunya, “The Keys of This Blood”, Rm.Malachi sama sekali tidak menyebut adanya kegiatan iblis. Nampaknya, bencana yang datang dari luar angkasa pun tidak ada.
Rusia dan Rahasia Ketiga
Hal ketiga yang ada di dalam Rahasia Ketiga menurut Rm.Malachi adalah Rusia. Pada setiap titik sepanjang rangkaian pemenuhan nubuatan-nubuatan ini, Rusia adalah pemicu yang menggerakkan prosesnya. Dalam buku “The Keys of This Blood” yang terbit sebelum Tirai Besi jatuh, Rm.Malachi menulis sebuah analisa yang mencengangkan mengenai peran Rusia. Berikut ini beberapa kutipannya:
Dalam tahun 1980, Paus Yohanes Paulus II berbicara kepada sebuah kelompok Katolik Jerman mengenai Rahasia Ketiga. Salah seorang bertanya, mengapa Paus Yohanes XXIII menolak untuk memenuhi permintaan Rahasia Ketiga? Paus Yohanes Paulus II menjelaskan, bahwa “...karena isinya yang serius, maka pendahuluku di Kantor Kepausan secara diplomatis memilih untuk menunda pengumumannya supaya tidak mengusik kekuatan Komunis dunia melakukan gerakan-gerakan tertentu.”
Kata-kata Paus Yohanes Paulus II menunjukkan adanya bahaya yang fatal yang dihadapi negara-negara kapitalis, hal mana Lucia sangat eksplisit menuliskannya di dalam Rahasia Ketiga. Kenyataan bahwa Sri Paus sampai pada kesimpulan tersebut dan membuat pernyataan itu menunjukkan bahwa hal itu memang akurat dan berdasarkan fakta-fakta yang obyektif.
“Di dalam Rahasia Ketiga”, lanjut Bapa Suci, “kata-kata Lucia sungguh eksplisit dan dapat diverifikasi – dan karena itu sangat otentik – bahwa, apabila para pimpinan Negara-Partai Leninist (=Uni Soviet) mengetahui kata-kata itu, mereka bisa saja memutuskan untuk melakukan gerakan-gerakan militer dan territorial terhadap mana dunia Barat tidak dapat menghadapi, dan Gereja akan jatuh lebih jauh ke tangan Negara-Partai itu. Kata-kata Lucia menegaskan adanya kerapuhan yang sangat buruk di pihak Negara-negara kapitalis. Dunia Barat yang kapitalis dapat terperangkap oleh USSR.”
Analisa ini dapat dimengerti sebagai relevan dalam masa kejayaan Komunis. Tapi banyak orang bertanya, apakah Rusia masih merupakan bahaya setelah runtuhnya Uni Soviet (1990)?
Rm.Malachi tidak yakin bahwa Rusia telah jatuh. Banyak petinggi Soviet masih berada dalam posisi mereka yang sama, diangkat kembali menempati pos yang sama seperti di jaman Komunis. Rusia masih memiliki senjata nuklir yang diarahkan ke Amerika Serikat dan siap meluncur dengan sekali tekan tombol. Walaupun di dalam pemerintah Rusia yang sekarang tidak ada rencana berperang, selalu ada bahaya terjadinya kecelakaan nuklir atau apabila persenjataan itu jatuh ke dalam tangan teroris.
Lebih berbahaya lagi daripada ancaman nuklir, Rusia memimpin dalam pengembangan energi scalar (Bdk. Bagian 1). Setelah Tesla meninggal, sebagian besar kertas kerjanya diangkut ke Yugoslavia, di mana sangat mudah bagi Soviet untuk mendapatkannya. Sementara hampir semua universitas di Barat tidak mempedulikan penelitian Tesla, karena ancaman energi gratis, universitas-universitas di Uni Soviet dan sekutunya mempelajarinya. Uni Soviet menggunakan teknologi Tesla dalam perlombaan senjata dan menjadi unggul atas Amerika Serikat. Dalam bulan Januari 1960, Nikita Khrushchev (Sekjen Partai Komunis Uni Soviet 1953-1964) menyatakan bahwa Rusia telah mengembangkan “sebuah senjata baru yang dahsyat, sedemikian kuatnya hingga dapat memusnahkan semua kehidupan di atas Bumi” bila digunakan tanpa batas. Beberapa ahli riset bersikukuh bahwa Soviet telah mulai menggunakan senjata ini untuk menyerang target-target militer USA dan merubah iklim di atas Amerika sejak tahun 1960. Dunia Barat, yang menutupi penemuan-penemuan Tesla menjadi tidak siap menghadapinya. Sementara Rusia terus mengembangkan kemampuan scalarnya, Dinas Pertahanan Amerika bergegas mengejar ketinggalan mereka.
Senjata Tesla Howitzer
Senjata scalar yang paling mendasar adalah ‘longitudinal interferometer’ atau “Tesla Howitzer”. Dalam tahun 1908 Tesla menemukan bahwa dengan menggunakan interferometer, ia dapat memotongkan dua berkas sinar gelombang scalar. Dengan teknik balok menyilang, gelombang raksasa dapat dikombinasi untuk menghasilkan berkas sinar yang terfokus dan berenergi luar biasa. Berkas sinar terfokus seperti itu dapat ditujukan kepada sebuah target di mana pun di dunia, di bawah permukaan laut atau pun di udara. Pulsa elektromagnet yang mengenai target akan memusnahkannya. Sinar-sinar ini dapat juga dikirim menembus Bumi untuk menimbulkan gempa bumi atau letusan gunung.
Jadi, di samping mematikan, senjata scalar juga dapat menyamarkan diri di balik kekuatan alam, dengan tujuan agar penduduk yang dijadikan target percaya bahwa mereka telah dihukum oleh tindakan Allah, padahal sesungguhnya itu ulah senjata yang direkayasa oleh manusia. Pulsa scalar juga dapat meningkatkan kekuatan angin ribut menjadi badai besar atau angin puting-beliung, yang dengan cara memanipulasi arus anginnya dapat diarahkan dengan sengaja membidik lokasi-lokasi tertentu. Sebaliknya, awan-awan pembawa hujan dapat dihisap energinya, sehingga awan-awan itu hanya melintas di atas lahan yang kering meranggas karena tidak mendapatkan hujan yang sangat dibutuhkan.
KGB
Mengingat bahwa Rusia memimpin dunia dalam pengembangan senjata-senjata itu, sangat penting untuk diketahui apakah di Rusia masih ada kekuatan garis keras yang suka perang. Rm.Malachi risau, misalnya perihal apa yang terjadi dengan aparat KGB (Badan Intelijen Uni Soviet). Dalam suatu kesempatan wawancara panjang dengan wartawan Bernard Janzen, pada tahun 1994, Rm.Malachi berkata bahwa Komunis tidak digulingkan. “Mereka hanya menarik diri”, katanya. Kita sekarang tahu bahwa agen-agen rahasia KGB berbaur dengan kerumunan orang banyak yang bernyanyi di jalan-jalan. Mereka mendalangi kegiatan-kegiatan. Itu sama sekali bukan revolusi. Dahulu KGB mempunyai sebuah jaringan yang terdiri dari mata-mata, kontra mata-mata, kepala mata-mata, informan, kurir, dan pembunuh dari segala macam cara. Mereka mempunyai Kamp-kamp Kerja Paksa (=Gulag), Kamp-kamp penjara dengan sipir, penyiksa, kapten dan budak pekerja. Apa yang terjadi dengan semuanya itu? “Tidak ada yang memberitahu kami. Tidak ada anggota KGB yang dipenjara karena kejahatan yang telah mereka perbuat. Tidak ada yang diadili, Tidak ada sidang-sidang untuk menghukum mereka yang telah membunuh dan menyiksa sekian lamanya di Gulag-gulag. Tidak ada yang pernah berbicara mengenai hal itu. Apakah Gulag-Gulag itu masih ada? Apakah masih ada tahanan di kamp-kamp?”
Siapa Pengendali Informasi?
Siapakah yang berada dibalik kendali yang mengatur media, sehingga kita tidak diberitahu jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas? Bahkan pertanyaan-pertanyaan itu tidak pernah diajukan. Siapa yang mengatur dunia media agar tidak menyebutkan pertanyaan-pertanyaan ini? Siapa pengendali informasi sehingga kita tidak mendengar apa pun mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Rusia?
Satu-satunya penjelasan adalah, bahwa ada penguasa yang lebih tinggi yang dihormati dan dipatuhi oleh semua pihak.
No comments:
Post a Comment