BAGIAN 2
Rm.Malachi menulis tiga buku yang berkaitan dengan Rahasia Ketiga Fatima, yaitu (i) “The Keys of This Blood”; (ii) “Vatican”; dan (iii) “Windswept House”. Suzanne Pearson, penulis artikel “Malachi Martin Gives: CLUES To The Third Secret”, tidak membedah buku-buku itu, tapi cukup banyak hal menarik yang diungkap dari tiga buku tersebut.
Dalam buku “The Keys of This Blood” diungkap bahwa Rahasia Ketiga dapat dibagi dalam tiga kategori, sbb:
1. Hukuman fisik bagi bangsa-bangsa meliputi bencana-bencana, baik buatan manusia maupun alami, di atas tanah, di atas air, dan di dalam atmosfir bumi.
2. Hukuman spiritual yang terdiri dari hilangnya keyakinan keagamaan, yaitu suatu periode menyebar luasnya ketidak setiaan iman di banyak negara, dan
3. Peran Rusia dalam rentetan peristiwa dua kategori tersebut di atas. Menurut Lucia (penerima dan penulis Rahasia Ketiga), dua hukuman tersebut di atas tertata dalam kisi-kisi jadwal yang berkaitan di mana Rusia adalah roda penggeraknya.
Menurut Rm.Malachi, Rahasia Ketiga merupakan suatu tawaran “dan/atau”. Paus di tahun 1960 harus membuka, membaca dan melakukan apa yang tertulis. Ini adalah tawaran yang “dan”. Paus Yohanes XXIII menolak tawaran “dan”, sehingga kini kita hidup dalam tawaran “atau” (Paus membuka, membaca dan melakukan/atau tidak melakukan apa yang tertulis).
Hukuman Spiritual
Hukuman spiritual nampaknya mulai berlangsung segera setelah tahun 1960 (Bdk. Dua Pesan Bunda Maria di Garabandal, 1961 dan 1965). Menurut Rm.Malachi, akibat dari penolakan Paus adalah sbb:
• Kardinal-kardinal, Uskup-uskup dan Imam-imam berjatuhan seperti daun-daun ke dalam neraka.
• Iman seperti menghilang dari negara-negara dan benua-benua.
• Banyak di antara kaum terpilih akan kehilangan iman mereka. Banyak orang yang kini percaya akan menyerah dalam keputus-asa-an. Keadaan akan menjadi sangat buruk, sehingga apabila Bunda Maria tidak bertindak, tidak akan ada orang yang diselamatkan.
Rm.Malachi berkata bahwa “Kemurtadan di dalam Gereja membentuk latar belakang dari konteks Rahasia Ketiga Fatima” (Bdk. Bagian 1). Tetapi ia juga berkata bahwa hukuman spiritual ini juga merupakan bagian dari hukuman Allah yang akan terjadi apabila permintaan Bunda Maria tidak diikuti. Berkaitan dengan hal ini ia sering mengatakan hal yang sangat mengganggu: “God will withdraw grace”, “Allah akan menarik (kembali) rahmat”. Kedengarannya hal ini sangat keras untuk dilakukan oleh Allah, seakan-akan Ia menyabot Kehendak-Nya sendiri, “bahwa semua orang diselamatkan dan dapat mengetahui kebenaran.” Bukan demikian, melainkan keadaannya seperti suatu lingkaran setan, suatu hubungan sebab-akibat: Karena Bapa Suci menolak untuk mengumumkan Rahasia Ketiga dan menguduskan Rusia, ia kehilangan rahmat-rahmat yang mestinya bisa ia terima untuk dirinya dan untuk Gereja melalui kepatuhannya.
Rm.Malachi mengumpamakan aliran rahmat seperti halnya aliran listrik di dalam suatu kota. Bila listrik padam, semua berhenti. Demikianlah, setelah ketidak-patuhan tahun 1960, Gereja tidak berdaya. Biara-biara tutup, imam-imam menanggalkan jubah, pengunjung Misa merosot, standar kehidupan beragama Katolik menurun drastis. Pusaran ke bawah ini akan berakhir bila Bapa Suci menguduskan Rusia, namun dengan makin menipisnya cadangan rahmat, semakin sulit baginya untuk melaksanakan hal itu. Atas pertanyaan Suzanne, “Mengapa Paus Yohanes Paulus II, yang sangat berdevosi kepada Bunda Maria, tidak menguduskan Rusia?” Rm.Malachi menjawab, “Ia tidak mendapat rahmatnya.”
Setan Akan Memperoleh Kekuatan di Eselon Tertinggi Gereja
Bagian lain dari hukuman spiritual yang sering disebut-sebut adalah, bahwa setan akan memperoleh kekuatan bahkan di eselon tertinggi Gereja. Pernyataan paling kuat mengenai hal ini datang dari seorang penelpon dalam acara radio Art Bell, yang berkata bahwa seorang imam Jesuit tua pernah berkata kepadanya bahwa, “Paus terakhir akan berada di bawah kuasa Setan.” Rm.Malachi menanggapi bahwa orang itu “pasti pernah mendapat kesempatan membaca atau pernah diberitahu isi dari Rahasia Ketiga.” Namun Rm.Malachi berkata bahwa kutipan itu tidak persis. Hal itu karena tidak seorang pun diperbolehkan mengutip Rahasia itu secara tepat. Frasa “Paus terakhir” bukan berarti Paus terakhir sebelum akhir waktu, tetapi Paus terakhir dari masa kini.
Selanjutnya, ungkapan “di bawah kuasa setan” dapat berarti macam-macam. Rm.Malachi pernah menjelaskan mengenai aktivitas setan dan eksorsisme, bahwa ada beberapa cara setan menguasai seorang manusia. Ia bisa menguasai orang itu sebagian atau sepenuhnya. Orang itu bisa “menjual jiwanya kepada setan” untuk mendapatkan pamrih tertentu, atau setan bisa menguasai orang itu sepenuhnya sampai kepada hal-hal yang ada di sekitar orang itu, sehingga orang itu tidak dapat berbuat sesuatu yang bertentangan dengan kemauan setan. Keluhan Paus Benediktus kepada beberapa pengunjungnya di kantor kepausan, “Kekuasaanku berakhir tepat di pintu itu!” membuat orang heran betapa Gereja sudah hampir mencapai skenario itu.
Peringatan
Nyatalah bahwa hukuman spiritual sudah dimulai sejak tahun 1960. Akhirnya, kurangnya iman dan keutamaan akan menjadi latar belakang, tidak hanya satu melainkan sejumlah hukuman fisik.
Rm.Malachi berkata bahwa hukuman yang mengerikan itu “… tidak akan datang tanpa peringatan, tetapi … hanya mereka yang sudah diperbarui hatinya – dan itu mungkin hanya sejumlah kecil – yang akan mengenali hukuman itu dan melakukan persiapan-persiapan untuk menghadapi penderitaan-penderitaan yang akan menyusul.”
Apakah Rm.Malachi memberitahu sesuatu mengenai peringatan ini?
No comments:
Post a Comment