Kaum Muda Katolik Di Seluruh Dunia Berseru Kepada Paus Francis:
‘Kami Mencintai Misa Tradisional’
Pesan video kepada Paus ini adalah sanggahan penuh semangat atas
motu proprio Traditionalis Custodes.
Thu Jul 22, 2021 - 3:25 pm EST ·
22 Juli 2021 (LifeSiteNews) – Berbagai kelompok pemuda Katolik dari
seluruh dunia telah mengirim pesan video kepada paus Francis, untuk membela
“cinta” mereka terhadap liturgi kuno sebagai tanggapan atas pembatasan yang
dilakukan paus baru-baru ini, dan memintanya untuk mendukung mereka dalam
keinginan mereka untuk “mengikuti panggilan menuju kekudusan” melalui Misa
Latin Tradisional.
“Sebagai orang muda Katolik yang sering
mengikuti Misa Tradisional Latin, kita sering mengalami kurangnya pemahaman
pada generasi yang lebih tua atas keagungan dari Misa Latin ini,” kata pemuda
itu.
Mereka kemudian menentang beberapa keberatan
yang dituduhkan kepada para devosan liturgi tradisional oleh paus.
“Kami tidak mempertanyakan keabsahan liturgi
baru (Novus Ordo) atau meremehkan perayaannya,” kata beberapa kaum muda.
“Kami menyukai Misa Tradisional Latin bukan karena kami tua
dan pemarah. Kami menyukainya bukan karena kami kuno. Kami menyukainya bukan
karena kami separatis.”
Mengekspresikan devosi pribadi mereka kepada Misa Latin, para
peserta muda menunjukkan aspek-aspek liturgi tradisional (Latin) yang menarik
mereka ke sana.
“Kami menyukai Misa Latin Tradisional karena devosinya dan
rasa takut yang kudus dan penuh kepercayaan akan Tuhan,” kata salah seorang
dari kaum muda itu.
"Kami suka pada arah menghadap imam dan umat, yang bersama-sama
ke arah yang satu dan sama, menuju Tuhan dan Kristus," kata kaum muda yang
lain.
“Kami menyukainya, karena Misa itu sama di seluruh dunia,
universal, katolik dalam arti kata yang asli. Kami menyukainya, karena
transendensinya memberi kami kedamaian dan harapan yang tidak bisa diberikan oleh
dunia.”
Kaum muda Katolik juga menjawab serangan yang
dimuat dalam surat terlampir paus Francis pada motu proprionya, di mana paus mencela
“penggunaan instrumental dari Missale Romanum tahun 1962” yang katanya “sering
ditandai dengan penolakan, tidak hanya terhadap reformasi liturgi, tetapi juga
terhadap KV II sendiri, dan dia mengklaim, dengan pernyataan yang tidak
berdasar dan tidak berkelanjutan, bahwa Misa Latin itu mengkhianati Tradisi dan
'Gereja yang benar'.”
Berpartisipasi di Jerman, Austria, Swiss, Italia, Prancis, Estonia, AS, Nigeria, Indonesia, Kroasia, Irlandia, Australia, dan Sri Lanka, kelompok kaum muda itu memprotes tuduhan paus bahwa peserta Misa Latin “memperlebar kesenjangan” dan “memperkuat perbedaan. ”
Mengutip langsung dari surat paus, mereka
menjawab: “Kami tidak ‘mendorong ketidaksepakatan yang melukai Gereja’. Kami
tidak 'menghalangi jalannya' atau 'membawanya kepada bahaya perpecahan'.”
Bertentangan dengan gagasan bahwa mereka
mempromosikan kehidupan "perpecahan", kaum muda yang mencintai liturgi
kuno Gereja itu menyatakan bahwa mereka "hanya bertujuan pada kehidupan Kristiani
di dalam iman, harapan, dan kasih kepada Allah dan sesama."
“Kami berusaha mengikuti panggilan menuju
kekudusan, dan kami menimba kekuatan dan semangat kami dari Misa Latin,” pesan
mereka melanjutkan.
“Bapa
Suci yang terkasih, para Uskup yang terkasih, kami bukan hanya segelintir
penganut keras kepala yang menyedihkan dari ritus usang. Sebagai umat Katolik
Roma yang setia, kami adalah kaum muda milik ANDA yang beraneka ragam dan
hidup.”
Mengulangi hormat mereka kepada Paus, yang
diwujudkan dalam doa harian mereka, kaum muda Katolik itu mengeluarkan
permohonan yang sungguh-sungguh kepada paus Francis: “Tolong jangan
mengecewakan kami. Bisakah kami mempercayai dan mengandalkan Anda?”
Pesan kaum muda Katolik itu telah mengumpulkan
banyak perhatian di media sosial.
Uskup emeritus Hong Kong, Kardinal Joseph Zen, men-share
video itu di Twitter tanpa komentar, dan banyak imam Katolik juga
menyoroti pesan itu, dan mereka menggambarkannya
sebagai seruan yang sangat “menghangatkan hati.”
Chad Pecknold, kolumnis untuk majalah First Things, menulis
bagaimana kesaksian orang muda Katolik yang setia ini mengingatkannya pada St.
Catherine dari Siena tentang kesaksiannya sendiri kepada paus. “Saya menangis
melihat hal ini. Sebagai seorang yang mengajar kaum muda Katolik, hal itu
sesuai dengan apa yang saya ketahui tentang generasi putra saya yang masih
kuliah. Dengan menonton ini, saya teringat akan St. Catherine dari Siena, yang
surat-suratnya kepada paus memiliki kepedihan dan kekuatan yang sama — dan saya berdoa untuk
mereka.”
Raymond Arroyo dari EWTN juga menyoroti
video tersebut, sementara Pastor Ron Vierling menggambarkan
kaum muda Katolik sebagai “berkat besar bagi Gereja universal.”
Diumumkan pada tanggal 16 Juli, motu proprio Traditionis Custodes yang baru itu, menetapkan antara lain, bahwa para imam harus “meminta” izin dari uskup diosesan mereka untuk menyelenggarakan Misa Tradisional Latin, dan ini akibatnya, para uskup pada dasarnya dapat melarang para imam untuk melaksanakan Misa Latin itu. Para uskup diberitahu untuk memutuskan “apakah akan mempertahankan atau tidak” paroki-paroki yang telah didirikan secara kanonik untuk melakukan persembahan liturgi tradisional.
Dokumen paus Francis tersebut dikatakan oleh Kardinal Gerhard Müller, mantan Prefek Kongregasi untuk Ajaran Iman (CDF), sebagai rencana Kepausan “untuk mengutuk dan memusnahkan Misa Bentuk Luar Biasa (Misa Latin).” Motu proprio Francis itu menghilangkan izin dari Summorum pontificum 2007 dari Paus Benediktus XVI, yang memberi para imam hak untuk merayakan Misa ritus tradisional tanpa memerlukan otorisasi tegas dari uskup mereka atau Takhta Suci.
--------------------------------
Silakan membaca ini juga:
FRANCIS TIDAK AKAN MENGHAPUS 'RITUS HINDU’ YANG DIPADUKAN DALAM MISA KUDUS
https://www.churchmilitant.com/news/article/francis-wont-cancel-hindu-rite-mass
Disitu
digambarkan Bunda Maria memeluk Yesus yang diwujudkan sebagai binatang gajah.
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Francis
Menyatakan Perang Terhadap Gereja
Kristallnacht
Dari Francis Telah Tiba
Kardinal
Müller : Gereja Tidaklah Seperti Jaringan Hotel Internasional
Giselle
Cardia, tgl 10, 13, 15, 17, 20 Juli 2021
Enoch,
21 Juli, 2021 – doa dari Pater Pio
Kumpulan
Doa Untuk Mengatasi Penyakit
Taat
Kepada Tuhan Atau Kepada Paus?