PF berbincang dengan ‘klerus
merah’ yang bersedia memberkati perkawinan homosex
Gaillot, yang mendapat julukan sebagai ‘klerus
merah’ karena dia beraliran marxist-socialist, dibebaskan dari tugasnya oleh
Paus Yohanes Paulus II, sebagai pastor kepala pada diosis Northwestern city of
Evreux, Perancis, karena sikapnya yang menentang. Dia dipindahkan ke diosis Partenia,
daerah kering Alergeria yang tak memiliki komunitas Katolik sejak abad ke 5.
Foto ini menunjukkan pertemuan Pope Francis dengan
‘klerus merah’ (beraliran kiri), Uskup Jacques Gaillot, yang sangat liberal dan
pendukung perkawinan homosex.
Gaillot dikenal karena aktivitas sosialnya,
serta teologinya yang cenderung ke arah liberal. Dia memusatkan perhatiannya kepada
kaum gay serta orang-orang yang bercerai. Dia juga memberi kelonggaran kepada para
wanita yang ingin melakukan aborsi.
Pada tahun 1988 dia melakukan tindakan yang tak
terduga, memberkati pernikahan pasangan homosex, dalam sebuah ‘ibadah
penyambutan.’
PF bertemu secara pribadi dengan Gaillot pada 1
September 2015, di tempat kediaman PF di Vatikan. “Saya tidak ingin meminta sesuatu
dari Bapa (Paus), saya sudah berbicara dengan Paus, dan semua orang miskin
berbahagia karena Bapa (Paus) menerima aku, dan mengakui aku,” demikian kata
Galliot kepada media massa Agence France-Presse.
“Saya berbicara dengan PF mengenai ... mereka yang
sakit, bercerai, orang-orang gay. Mereka itu patut kau perhatikan,” demikian kata
Galliot kepada AFP.
Galliot juga berkata kepada PF bahwa dirinya
telah memberkati pasangan cerai yang menikah lagi dan pasangan homosex.
“Saya berpakaian sipil (bukan jubah imam), dan
saya memberkati mereka. Ini bukanlah sebuah perkawinan, ini hanya sebuah berkat
saja,” kata Galliot kepada PF , demikian laporan media massa Perancis yang lain
(diterjemahkan oleh New Ways, sebuah perwakilan organisasi LGBT Katolik). “Kita
berhak untuk memberikan berkat Allah, seperti halnya kita memberkati
rumah-rumah.”
“PF mendengarkan
baik-baik,” kata Galliot, “Beliau nampak bisa menerima semua itu. Saat itu beliau
berkata bahwa memberkati orang termasuk juga berbicara tentang kebaikan Allah kepada
mereka.”
(Sumber : Religion News Service)
No comments:
Post a Comment