Vatikan mengirimkan surat PF
yang menyatakan rasa terima kasih serta berkat apostolik kepada penulis
kontroversial yang mempromosikan hubungan gay melalui buku anak-anak
Foto ini memperlihatkan cover dari buku yang
kontroversial itu, yang ditulis oleh seorang wanita lesbi. Penulis buku ini mempromosikan
tindakan homosexual diantara anak-anak, dan dia menerima berkat apostolik dari
paus.
PF telah mengirimkan sebuah surat yang berisi
ucapan ‘terima kasih’ serta berkat apostoliknya kepada seorang penulis wanita
Italia, Francesca Pardi, atas sebuah buku bagi anak-anak yang telah ditulisnya,
dimana didalam buku itu dilukiskan sebuah telur yang berjumpa dengan segala
macam dan segala bentuk keluarga, termasuk keluarga yang dikepalai oleh para
burung pinguin yang gay serta kelinci lesbian. Didalam buku itu, telur itu
berjumpa dengan sepasang pinguin gay, kelinci-kelinci lesbi, yang telah
berhasil membentuk sebuah keluarga yang bahagia, serta berbagai model keluarga
lainnya, termasuk seekor kuda nil yang menjadi single parent, sepasang anjing
yang merupakan gabungan dari berbagai suku, serta kanguru yang mengadopsi anak
beruang kutub.
Penulis buku ini, Pardi, dia sendiri terlibat
dalam hubungan sesama jenis dengan rekan bisnisnya, Maria Silvia Fiengo, namun
pasangan itu harus pergi ke Spanyol untuk bisa menikah secara sah, karena
perkawinan gay tidak diakui di Italia.
Vatikan menanggapi dengan sebuah surat yang
ditanda-tangani oleh PF
Pardi dilaporkan oleh The Guardian Newspaper (www.theguardian.com)
telah memberikan sebuah parsel yang berisi buku-buku bagi anak-anak yang isinya
mempromosikan penerimaan tindakan homosexual serta teori gender kepada PF pada
bulan Juni setelah walikota Venice, Luigi Brugnaro, secara terbuka melarang
buku terbaru dari penulis itu, yang berjudul ‘Piccolo Uovo’ (si Telur Kecil),
dari sekolah-sekolah anak-anak. Buku itu dikritik oleh organisasi-organisasi
pro-keluarga karena mempromosikan struktur keluarga yang tidak alami yang
terdiri atas dua orang pria atau dua orang wanita. Surat dari Vatikan yang
bertanggal 9 Juli, merupakan jawaban dari parsel yang dikirim oleh Pardi kepada
PF pada bulan Juni. Koleksi buku yang ada pada penerbitnya, Lo Stampatello,
termasuk tujuh atau delapan buah buku yang berbicara mengenai lesbian, gay,
bisexual serta transgender (LGBT), serta sebuah surat dari penulisnya yang
menjelaskan serangan-serangan yang diterimanya pada bulan-bulan terakhir.
Pardi menulis :”Berbagai paroki di seluruh
negeri saat ini merusak nama saya dan mengatakan kepalsuan mengenai karya saya
dan mereka sangat menentang saya. Saya menghormati agama Katolik, dan banyak
umat Katolik yang menghargai saya, tetapi mengapa tidak seluruh hirarki Gereja
mendukung saya?”
The Guardian melaporkan bahwa Pardi kini telah
‘menemukan pendukung yang tak ada duanya pada diri PF,’ yang melalui asistennya
telah menanggapi penulis itu dan dikatakan sebagai ‘memuji hasil karyanya.’ The
Guardian menulis berikut ini dari surat Vatikan yang dikirim kepada Pardi
:”Yang Mulia (PF) berterima kasih atas sikap yang sangat bijaksana serta atas
berbagai emosi dan perasaan yang ditimbulkannya, dan (PF) berharap akan adanya
karya yang lebih bermanfaat bagi pelayanan kepada generasi muda serta
penyebaran sikap manusiawi yang tulus dan nilai-nilai Kristiani,” demikian
tulis Peter B. Wells, seorang pejabat senior pada kantor sekretariat Vatikan.
Pardi mengatakan bahwa dirinya tidak
mengharapkan balasan dan dia merasa terkejut menerima surat itu di rumahnya di
Milan. “Saya tidak mengharapkan seperti ini, dan dia (PF) berjasa bagi
keluarga-keluarga gay, karena sudah ada doktrin Katolik, tetapi kami tidak
mengira bahwa kami tidak memiliki hak.”
Penulis kontroversial Pardi (kanan) bersama
pasangan lesbinya.
Pengendalian Vatikan atas efek negativnya
Sementara itu media-media massa besar
berteriak keras melalui headlines mereka di seluruh dunia (PF mengirim surat
yang memuji buku anak-anak mengenai hubungan gay, dsb) maka Vatikan segera
menanggapi agar bisa mengendalikan efek negativ dari pemberitaan itu. Dalam
sebuah press release, juru bicara Vatikan, Fr. Federico Lombardi, mengirim surat
kepada LifeSiteNews; wakil juru bicara Vatikan, Ciro Benedettini, mengatakan
bahwa jawaban penuh bersahabatan itu kepada si penulis buku bukanlah menyetujui
sikap atau posisi penulis itu yang yang bertentangan dengan ajaran Katolik
serta Kitab Injil. Gereja menganggap relasi homosex sebagai ‘secara intrinsik
tidak benar’ dan ‘bertentangan dengan hukum alam’, dan Gereja mengajarkan bahwa
pelaku gay hendaklah hidup didalam kemurnian agar bisa menjadi seorang Katolik
yang baik.
Pernyataan Vatikan juga mengatakan bahwa dalam
surat aslinya, dari sekretariat negara, Wells hanya mengakui menerima bingkisan
dari Pardi, dan menjelaskan bahwa surat (PF) itu bersifat pribadi dan bukan
untuk disebar-luaskan.
“Namun surat dari Sekretariat Negara hanya
bertujuan untuk menasihatkan tingkah laku dan ajaran-ajaran tertentu yang tidak
sejalan dengan Kitab Injil.” Demikian kata pejabat itu. Benedettini mengatakan
bahwa berkat dari Paus di akhir sebuah surat dimaksudkan bagi penulis itu
sendiri, bukan menegaskan posisinya mengenai teori gender yang bertentangan
dengan ajaran Gereja. Menggunakan surat itu bagi tujuan seperti ini adalah
sesat, katanya.
Fakta-fakta tetap ada
Disamping adanya penyangkalan dari pihak
Vatikan, fakta-fakta yang tak bisa disangkal dari semua kontroversi ini tetap
ada : Penulis buku bagi anak-anak, Francesca Pardi, yang hidup didalam keadaan
dosa berat karena ‘menikah’ dengan pasangan sesama jenis, telah menulis sebuah
buku yang menganjurkan tindakan homosex serta ‘perkawinan’ sesama jenis dengan
sasaran utama bagi anak-anak.
Buku itu mengundang kontroversi secara luas di
Italia, dimana walikota Venice telah melarang buku itu dipakai di sekolah
anak-anak.
Di tengah larangan dan ‘penganiayaan’ terhadap
penulis itu, dia menulis sebuah surat kepada PF dengan mengirimkan buku-buku
tulisannya, dan meminta hirarki Gereja untuk mendukungnya. Dia menulis
:”Mengapa tidak seluruh hirarki gereja mendukung saya?”
Banyak masyarakat yang tahu bahwa penulis itu hidup dalam relasi dengan
sesama jenis, dan bahwa buku yang dipertentangkan itu menganjurkan tindakan
homosex kepada anak-anak, namun seorang pejabat resmi dari sekretariat Vatikan
telah mengirim sebuah surat ucapan terima kasih, atas nama PF, sebagai jawaban
atas surat dari penulis itu yang meminta agar Gereja mendukung buku-bukunya,
dengan berkata :”Yang
Mulia (PF) berterima kasih atas sikap yang sangat bijaksana serta atas berbagai
emosi dan perasaan yang ditimbulkannya, dan (PF) berharap akan adanya karya
yang lebih bermanfaat bagi pelayanan kepada generasi muda...”. Dan surat Vatikan itu diakhiri dengan berkat apostolik yang resmi dari PF.
No comments:
Post a Comment