Dear All,
Pandangan-pandangan
kontroversial yang diperkenalkan oleh Paus Francis (dan team-nya) ternyata
bukanlah hal baru, bukanlah murni pandangan PF, melainkan pernah menjadi
“mimpi” Kardinal Martini, mantan Uskup Agung Milan, Italy, yang meninggal dunia
pada September 2012, dan dikenal sebagai kardinal liberal yang menginginkan
perubahan dalam Gereja Katolik.
Catholic
Family News, dalam
laporan khususnya tgl. 26 Des 2013 yang berjudul “The Martini Pope”,
menjabarkan semuanya dengan cukup jelas.
CFNews menulis antara lain,
bahwa menurut Kardinal Martini, Gereja Katolik sudah ketinggalan zaman 200
tahun. Zaman sudah berubah, kebudayaan telah lama berkembang, namun
gereja-gereja kita tetap tidak mengikuti perkembangan zaman, besar dan kosong,
birokrasi berkembang, ritual dan jubah-jubah kita angkuh.
Kardinal juga mendorong
penerimaan (Sakramen) Ekaristi bagi umat Katolik yang bercerai dan menikah
lagi, konseling terhadap apa yang ia sebut "diskriminasi."
Dalam buku “Percakapan Malam
dengan Kardinal Martini” yang diterbitkan pada tahun 2010, Martini bersikeras,
"Anda tidak bisa menjadikan Allah sebagai Allah Katolik. Allah
melampaui segala hambatan dan batasan yang kita buat."
Dan dalam buku yang sama,
berbicara tentang dialog dengan non-Katolik, Kardinal Martini mengatakan bahwa,
setelah Anda berbincang-bincang dengan anggota dari agama-agama lain, “Anda
bahkan akan merasa senang bahwa mereka adalah Protestan atau Muslim".
Pada tahun 2007, "ketika
Misa Tridentine (misa dari abad ke-16) diperkenalkan (kembali) sebagai pilihan
bagi gereja-gereja Katolik Roma, Martini mengatakan bahwa ia tidak akan
merayakannya." Dan Paus Francis, pada peringatan setahun kematian
Kardinal, secara terbuka memuji Kardinal Martini sebagai "Bapa bagi
seluruh Gereja".
Komentator yang optimis
mungkin mengklaim bahwa kita harus "membaca Francis melalui
Benediktus". Itu mungkin benar, sebagian. Namun tampaknya lebih akurat
lagi kalau "membaca Francis melalui Martini", terutama sejak Francis
tampaknya mengikuti program progresif yang digariskan oleh Martini.
Sandro Magister’s Chiesa
mengidentifikasi Francis sebagai "Paus Martini," dan "Mimpi yang
menjadi kenyataan" bagi golongan progresif di Gereja pasca-konsili.
Ketika kita mengamati
perkataan dan tindakan Paus Francis, kita bisa melihat bahwa PF mengikuti jejak
Kardinal Martini. Bergoglio telah lama dianggap sebagai "calon
Martini", yang akan menjadi "Paus Martini". Maka saat ia
terpilih sebagai paus, Reporter National Catholic, Editor Thomas C. Fox menulis
judul perayaannya, "Mimpi Kardinal Martini : Gereja Fransiskus".
Tiga area awal (sampai dengan
saat laporan CFNews diturunkan) yang mengindikasikan PF sebagai “echo” dari
Martini adalah : 1) “merangkul” homoseksualitas, 2) klaim bahwa Allah
tidak harus dianggap sebagai "Tuhan Katolik, " dan 3) diskusi
baru-baru ini mengenai kemungkinan bagi umat Katolik yang bercerai
dan menikah lagi untuk menerima (Sakramen) Ekaristi.
Dalam Laporan Khususnya,
CFNews membahas dan mengupas satu persatu dari ketiga area tersebut dan
sangat menarik serta bermanfaat untuk dibaca, silahkan membaca laporan
lengkapnya yang saya share di bawah ini... sambil melakukan discernment...
Semoga Tuhan memberkati kita
semua.. Amin..
Salam,
Lucy
No comments:
Post a Comment