Uskup-uskup
Swiss membenarkan adanya ‘kelompok mafia’ dari Kardinal Danneels untuk menentang
Paus Benediktus XVI
by Remnant Clergy
September 29, 2015 (LifeSiteNews) - Sementara
meluruskan laporan media massa setempat, para uskup Swiss hari ini membenarkan
adanya apa yang disebut "mafia" uskup-uskup yang ditujukan untuk
melawan pengaruh Kardinal Ratzinger selama kepausan Yohanes Paulus II.
Konfirmasi ini muncul ditengah diskusi yang
intens di Swiss tentang pertanyaan dari kelompok kardinal yang saat ini disebut
sebagai "St. Gallen Group" dimana tentang kelompok ini Kardinal
Godfried Danneels baru-baru ini telah membuat pernyataan yang cukup mengganggu,
bahkan memalukan, bagi kelompok itu.
Pagi ini, stasiun radio lokal ‘FM1 Today’ di
Sankt Gallen, Switerland, melaporkan adanya pertemuan rahasia dari kelompok "St.
Gallen Group" yang konon telah berusaha membuat Paus Benediktus XVI
mengundurkan diri dan mengusahakan dan mendukung Kardinal Jorge Bergoglio yang kemudian
terpilih untuk menduduki jabatan Kepausan. Sebagai sumber dari laporan mereka, stasiun
radio itu mengutip sebuah biografi baru tentang Uskup Danneels, serta
pernyataan publik yang jelas yang dibuat oleh kardinal (Godfried Danneels) sendiri.
Menyimpulkan laporan mereka tentang konspirasi ini, stasiun radio itu mengatakan:
Karim Schelkens, sejarawan dan penulis
biografi, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pemilihan Bergoglio tanpa diragukan
lagi telah dipersiapkan di St. Gallen di tengah-tengah "mafia" itu dan
juga bahwa Ratzinger mengundurkan diri karena mereka (mafia) itu juga.
Karena
beberapa alasan, hanya beberapa jam kemudian, stasiun radio
yang sama telah ‘melunakkan’ pernyataannya. Kemudian laporan kedua, yang berjudul
"Memang ada pertemuan, tetapi bukan pertemuan rahasia," dimana radio
itu mengatakan: "Adalah salah jika menempatkan lingkaran kardinal-kardinal
dari kelompok St. Gallen terkait dengan pengunduran diri Paus Benediktus, karena
pertemuan-pertemuan mereka tidak terjadi lagi setelah tahun 2006. "
Situs resmi dari Konferensi Uskup-uskup Swiss,
kath.ch, kemudian menerbitkan artikel
mereka sendiri tentang hal ini, dengan menunjukkan fakta bahwa Keuskupan St.
Gallen, dimana uskupnya adalah presiden dari Konferensi Uskup-uskup setempat,
kini membuat pernyataan publik yang menyangkal klaim dari stasiun radio itu.
Pada situs Keuskupan St. Gallen, sebuah
ringkasan pernyataan mengutip laporan-laporan dari radio yang berbeda dan
kemudian mengacu pada pernyataannya sendiri. Pernyataan ini terutama didasarkan
pada kesaksian mantan uskup St. Gallen, Uskup Ivo Fürer. Pernyataan itu
mengatakan:
Kelompok ini [St. Gallen Grup] bertemu secara
teratur di St Gallen sebagai bentuk persahabatan saja. Sedangkan laporan
lainnya hanyalah spekulasi saja, dimana ia akan menjadi jelas dalam
kalimat-kalimat berikut: [...]
Uskup Ivo Fürer, mantan uskup St. Gallen,
menjelaskan situasinya sebagai berikut:
Sebuah kelompok pribadi biasa bertemu secara
teratur dari tahun 1996 sampai 2006. Pertemuan itu dihadiri oleh almarhum
Kardinal Carlo Maria Martini dan kemudian-uskup St. Gallen, Ivo Fürer yang
memprakarsai pertemuan ini. Baik Kardinal Carlo Maria Martini maupun Uskup Ivo
Fürer saat itu adalah anggota Dewan Konferensi Uskup Eropa '(CCEE), tetapi
anggota-anggota dari lingkaran para sahabat itu pertama kali bertemu melalui
CCEE. Beberapa uskup dan kardinal yang saling bersahabat itu menginginkan sharing
yang berkelanjutan di antara mereka. Tentu saja mereka juga berbicara tentang
situasi di dalam Gereja di pertemuan tahunan mereka di St Gallen. Mereka juga
berbicara - ketika kesehatan Paus Yohanes Paulus II terus menurun – tentang kualifikasi
seorang paus baru nanti.
Selama pemilihan Joseph Ratzinger (Paus
Benediktus XVI / 2005/115 Cardinals), para kardinal yang secara teratur bertemu
di St. Gallen melakukan diskusi selama pra-konklaf. Menurut beberapa laporan,
Kardinal Bergoglio telah menerima dukungan dari sejumlah besar uskup [didalam konklaf].
Pemilihan Paus Francis pada 2013 (115
Cardinals) berhubungan dengan tujuan dari kelompok St. Gallen itu – begitulah yang
dikatakan dalam biografi Kardinal Danneels. Hal ini dibenarkan oleh Uskup Ivo
Fürer yang tidak pernah menyembunyikan kegembiraannya tentang pemilihan seorang
Argentina sebagai Paus.
Tetapi adalah salah jika menarik sebuah garis
penghubung antara kelompok St. Gallen dengan pengunduran diri Paus Benediktus, karena
pertemuan mereka tidak terjadi lagi setelah tahun 2006; pengunduran diri Paus
Benediktus terjadi pada tahun 2013.
Laporan resmi dari Keuskupan St. Gallen telah
mengakui bahwa "St. Gallen Group" memang ada. Uskup Fürer juga
mengakui persetujuannya atas pemilihan Kardinal Bergoglio tetapi dia menegaskan
bahwa pertemuan mereka (St. Gallen Group) sudah berhenti pada tahun 2006. Ivo Fürer
adalah Uskup St. Gallen dari tahun 1995 sampai 2005. Dia adalah Presiden dari kelompok
itu pada tahun 1995-2009, dan dia
terlibat dalam pengumpulan dana Prapaskah bagi Gereja Katolik Swiss yang telah mengundang
kritikan tajam dari seluruh dunia karena memberikan dana kepada para aktivis LGBT,
serta mendanai Swiss Institute for Pastoral Sosiologi, dimana pemimpinnya, Dr.
Arnd Bunker, adalah pendukung dan penganjur yang aktif dari berbagai kegiatan homoseksual.
No comments:
Post a Comment