Tak ada Komuni bagi para pembangkang
Uskup Agung Myers: Percaya (kepada Ajaran Kristus)
atau tidak usah menerima (Komuni)
by Bradley Eli, M.Div., MA.Th. •
October 14, 2015
NEWARK,
October 14, 2015 (ChurchMilitant.com)
- Uskup Agung New Jersey, John Myers, menggaris-bawahi hukum Gereja mengenai
penerimaan Sakramen-sakramen pada wilayah keuskupannya. Uskup Agung ini menerbitkan
sebuah memorandum dua halaman pada bulan lalu yang bertujuan untuk melindungi Sakramen
Terberkati serta menghindari timbulnya skandal.
Memo
itu bertanggal 22 September 2015, dengan judul : "Principles to Aid in
Preserving and Protecting the Catholic Faith in the Midst of an Increasingly
Secular Culture," (Prinsip-prinsip untuk membantu mempertahankan dan melindungi
Iman Katolik di tengah budaya sekuler yang semakin meningkat), dikirimkan kepada
seluruh imam di wilayahnya dan berlaku bagi semua paroki, institusi, serta
program-program keuskupan agung Newark. Para imam diperintahkan untuk menjelaskan
masalah itu dengan cara yang benar kepada umat yang berada dalam pemeliharaan pastoral
mereka.
Alinea
pertana dari memo itu berbicara mengenai penerimaan Sakramen-sakramen :
Umat
Katolik (yang menikah) hendaklah diakui sebagai pernikahan yang sah oleh Gereja
agar bisa menerima Komuni atau Sakramen-sakramen lainnya. Bagi mereka yang bukan
Katolik atau orang Katolik namun yang secara terbuka menolak ajaran atau
disiplin Gereja, baik itu melalui pernyataan secara terbuka atau dengan cara bergabung
atau mendukung organisasi-organisasi yang melakukan hal itu, tidak diijinkan untuk
menerima Komuni.
Disiplin
lama yang menolak pemberian Komuni bagi mereka yang membangkang terhadap ajaran
Gereja atau menolak kewenangan Gereja, saat ini sedang ditentang oleh beberapa uskup
progresiv didalam Sinode di Roma. Beberapa orang menilai pernyataan Myers ini waktunya
sungguh tepat dan bisa dikirimkan kepada sesama uskup untuk mendukung praktek
pastoral tradisional.
Alinea
ke dua diarahkan kepada penggunaan properti Gereja secara benar :
Paroki-paroki
dan institusi lainnya di wilayah keuskupan itu, hendaknya menggunakan segala
fasilitas Gereja bagi orang-orang atau organisasi yang setuju dengan ajaran Gereja
Katolik Roma, serta undang-undang kanoniknya, atau paling tidak, tidak
menentangnya.
Pelanggaran
atas norma ini kini semakin banyak dilakukan di seluruh diosis di USA hingga
menimbulkan banyak skandal publik dan kadang-kadang berupa rasa tidak hormat yang
terlalu keras terhadap gereja-gereja.
Alinea
ke tiga berbicara tentang partisipasi umat Katolik pada acara-acara yang menentang
ajaran Gereja atau penguasa Gereja :
Umat
Katolik, dan terutama para utusan atau mereka yang mewakili Gereja, hendaknya
tidak ikut serta atau menghadiri acara-acara religius secara terbuka yang bertujuan
untuk mendukung mereka yang menolak atau mengabaikan ajaran Gereja atau hukum
Canon.
Contoh
dari acara yang dimaksud adalah pawai yang mendukung tindakan aborsi atau ‘perkawinan’
gay, serta organisasi yang mendukung acara itu.
Mengenai
memo itu, juru bicara keuskupan agung, James Goodness, berkata :”Dengan adanya
begitu banyak pemberitaan di media massa mengenai, misalnya, hubungan sesama
jenis, maka memo yang mendukung ajaran Katolik ini, yang berlaku bagi segala
keadaan, terutama pada pengunaan properti dan fasilitas diosis, adalah benar.
Uskup
Agung John Myers telah mengeluarkan tulisan serupa pada tahun 2004, yang meminta
umat Katolik di wilayahnya untuk tidak menerima Komuni jika mereka mendukung
aborsi, dan kepada para pemilih, sebulan sebelum pemilihan presiden 2012, agar masyarakat
mendukung calon yang menentang ‘perkawinan’ gay.
Pesan
Uskup Agung ini adalah sebagai peringatan bagi setiap orang dalam perutusan
kita agar kita mempertahankan integritas kita serta kepenuhan kita kepada ajaran
gereja Katolik serta tradisi.
No comments:
Post a Comment