BETAPA KITA MENJADI
GILA
https://www.sign.org/articles/how-we-arrived-at-insane?mc_cid=62915381c5&mc_eid=251b10ebe3
| SEPTEMBER
4, 2019
“Whom the gods would destroy, they first make mad.”
-Greek Antiquity
Selama bertahun-tahun hingga sekarang,
orang-orang yang memiliki semacam keinginan untuk hidup saleh, memiliki
nilai-nilai moral tradisional, keinginan untuk menegakkan sistem kepercayaan
Kristiani, dan mempertahankan aturan hukum yang benar, telah menyaksikan penghapusan
sistemik atas semua hal di atas, terutama dalam peradaban barat. Bagaimana hal
ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat? Sejarawan Will dan Ariel Durant
dalam Story of Civilization
mengatakan bahwa peradaban-peradaban besar telah melakukan bunuh diri dengan
cara mati dari dalam, bukan karena invasi dari luar. Asas ini juga berlaku
untuk Gereja.
Saat ini kita semua bisa menyaksikan
pembongkaran otomatis atas Gereja dengan sebuah agenda tersembunyi di dalam,
yang bekerja untuk membawa Gereja ke sebuah arah yang baru, kepada satu
pemerintahan tunggal dunia, satu mata uang tunggal dunia, dan satu penguasa
tunggal dunia. Jika orang tidak bisa mengenalinya seperti apa adanya saat ini,
berarti mereka tidak mau menaruh
perhatian. Atau yang lebih buruklg, mereka menyangkal kenyataan itu.
Banyak orang dalam hierarki Gereja
Katolik Roma terlibat langsung di belakang layar membantu dan bersekongkol
dengan menyebarkan agenda ini kepada publik yang percaya, namun yang tidak
curiga dan mudah tertipu. Umat Katolik yang setia tidak akan pernah memimpikan
dan tidak akan pernah percaya, bahwa
klerus yang mereka kagumi, yang mereka percayai, dan mereka hormati,
menjual diri mereka (umat yang setia) untuk sebuah agenda sosialis. Mengadopsi
prinsip-prinsip Antonio Gramsci dan Saul Alinsky, dan menggunakan strategi
infiltrasi dari dalam untuk memuluskan agenda sosialis, telah menjadi modus
operandi mereka (para klerus yang sesat). National Education Association (NEA)
bersama dengan para klerus liberal telah menjadi jantung dan jiwa dari partai
demokrasi selama beberapa generasi. Metode pengendalian ini telah disempurnakan
oleh para pemimpin liberal dan sosialis dalam hierarki Gereja Katolik Roma. Yesus
sendiri membahas hal ini pada banyak kesempatan ketika Dia berbicara tentang
para pembuat dan pelaksana hukum pada zaman-Nya dulu, “Aku mengutus kamu
seperti domba ke tengah serigala” (Mat. 10: 6). Musuh yang paling berbahaya
adalah yang ada di dalam, dan mereka adalah orang-orang barbar yang ada di dalam gerbang, bukan di
luar gerbang
Apa yang kita alami saat ini bukanlah
hal yang baru bagi dunia, tetapi apa yang baru adalah dorongan untuk memasukkan
paham sosialisme yang belum pernah seganas ini di Amerika Serikat sejak Depresi
Hebat (1929 – 1939). Melalui
sekelompok orang yang dipimpin oleh Frank Buchman dari Moral Rearmament
(pendiri Oxford Group) menggunakan permainan dengan tema-tema Kristiani, dimana dorongan
untuk menerima paham komunisme telah dikalahkan hingga tunduk, namun orang-orang
melihat kebohongan sosialisme / komunisme terbuka dengan
jelas. Kamp-kamp kayu di
sekitar Seattle Washington adalah tempat Buchman pertama kali bermain, karena
daerah itu sangat dekat dengan pemerintahan komunis pada 1930-an. Keinginan
untuk hidup dalam sistem kolektif versi Hegel, Marx, Engels, Lenin, Trotsky,
Stalin dan Mao, dan banyak negara lain di seluruh dunia, seperti
Venezuela, saat itu berada dalam kecepatan
penuh. Dorongan untuk paham sosialisme
sekarang telah mengangkat kepalanya yang buruk sekali lagi, dan kali ini dengan sepenuh hati, dan
sekarang dengan cetak biru global yang didanai dengan baik dan terorganisir
dengan baik pula.
Sosialisme, jika tidak dibatasi keinginannya yang besar untuk
menjalankan kontrol negara atas warganya dan industri, akan mengarah kepada
komunisme kolektif. Revolusi adalah norma dalam sejarah ketika ada
ketidakseimbangan dalam keadilan, dengan kapitalisme yang tak terkendali — hingga
satu-satunya pertanyaan adalah: kapan ada sebuah percikan yang memicu kobaran
api.
Sosialisme adalah gerakan lambat tapi mantap menuju negara
tak bertuhan yang komunis. Ini adalah garis linier dari satu titik ke titik yang
lain (dari sosialis ke komunis). Namun, mereka yang mengusulkan ideologinya
tidak dapat menunjukkan keberhasilan tunggal di mana ideologinya bisa bekerja demi
kepentingan semua orang, karena ideologi itu hanya berbagi rampasan dengan
sedikit orang di atas yang mengambil bagian terbanyak. Pada saatnya,
kepemimpinan menyedot sumbangan dan kekayaan negara secepat mungkin, sebanyak
yang mereka bisa. Sebagaimana filosofi Objectivisme dari Ayn Rand yang
mengalami cacat secara fatal (bidaah dan anti Kristen) karena atheisme dan
kurangnya pengakuan akan Tuhan dalam Rencana Ilahi-Nya bagi umat manusia. Namun,
Ayn Rand ngotot melakukannya dengan menggunakan sistem kolektivisme, dan ini
adalah salah satu elemen dari daya tariknya yang besar dan luas hingga hari
ini. Kejahatan kolektivisme adalah menyangkut semua hal yang dia lakukan dengan
benar, karena filosofinya adalah untuk mahasiswa baru perguruan tinggi yang
tidak memiliki sumber daya intelektual untuk berpikir lebih luas tentang peran
pemerintah, negara, dan individu, dan bagaimana Tuhan merancang semua itu untuk
berinteraksi.
Ayn Rand telah melihat Revolusi Bolsheviik seakan seorang
gadis muda di Rusia dan Ukraina, dan dia tahu bahwa cara kekerasan akan
mendahului perpindahan dari sosialisme kepada komunisme. Akibatnya, dia
melarikan diri dari Rusia dan pindah ke New York.
Beberapa tulisan yang paling akurat dan deskriptif tentang
bagaimana suatu negara berevolusi menjadi sosialisme berasal dari seorang
ekonom, filsuf, negarawan, dan penulis Prancis dengan nama Frederic Bastiat
(1801-1850). Setelah Revolusi Perancis tahun 1789, tidak ada yang lain selain
kekacauan ekonomi dan politik ketika setelah ratusan tahun pemerintahan Monarki
Perancis, berakhir. Kekacauan pun terjadi, dan kematian berada dekat pada semua
orang yang menentang sistem pemerintahan baru di bawah Pemerintahan Teror. Eksperimen
kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan belum dicoba di Prancis karena sistem
itu tidak pernah hidup di bawah pemerintahan sendiri. Transisi dari monarki ke
demokrasi diwarnai dengan kekerasan. Untuk memperbaiki kesalahan Raja-raja
Matahari dan Monarki, rakyat memberontak, dan dengan Revolusi 1848, Prancis
telah membentuk sebuah pemerintahan sosialis. Periode ini adalah saat ketika
Bastiat ada dalam tulisan utama intelektualnya, tentang apa yang dilihatnya
selama fase transisi enam puluh tahunnya.
Bastiat menulis tentang masalah negara dan ekonomi, tetapi
sebagian besar tulisan terbaiknya adalah dalam sebuah buku berjudul, The Law, The State, dan Other Political
Writings. Ini adalah serangkaian esainya dari tahun 1843 hingga kematiannya
pada tahun 1850. Fase Amerika dan Barat dari tahun 1960 hingga saat ini
memiliki banyak kemiripan dengan masa transisi di Perancis dulu.
Bastiat menulis tentang pawai menuju sosialisme dalam esainya
yang berjudul, Baccalaureate and
Sosialism. Disitu Bastiat menulis,
“Plato adalah konstruktor dari republik imajiner yang akan
berfungsi sebagai model bagi para guru masa depan dari orang-orang dan para ayah
dari bangsa-bangsa. Siapa pun, yang tidak mengetahui bahwa tubuh sosial adalah
seperangkat hukum alam, seperti tubuh manusia, dia bermimpi menciptakan sebuah bentuk
masyarakat buatan, dan dia akan mulai memanipulasi keluarga, properti, hak, dan
kemanusiaan sesuai dengan kehendaknya, dia adalah seorang sosialis sejati. Dia
tidak terlibat dalam fisiologi kecuali memahami patung-patung. Dia tidak bisa memperhatikan;
dia menciptakan. Dia tidak percaya kepada Tuhan kecuali pada dirinya sendiri.
Dia bukan seorang sarjana; tapi seorang tiran. Dia tidak melayani umat manusia;
tempat dia memanfaatkannya. Dia tidak mempelajari sifatnya;
dia mengubah sifat itu sesuai dengan saran Rousseau. Dia menggambar inspirasi
dari zaman kuno dan sebagai lanjutan dari Lycurgus dan Plato. Dan, untuk
meringkasnya, dia tentu saja memperoleh gelar sarjana muda.” (halaman 193).
Tesis Bastiat adalah bahwa ketika negara mengendalikan narasi
tentang pendidikan, itu pasti akan mengarah pada sosialisme, karena kepatuhan kepada
negara diperlukan untuk memperoleh pendanaan. Negara menentukan apa yang
diajarkan karena dana disediakan oleh negara. Negara mempromosikan negara.
Dengan kata lain, Anda tidak akan menggigit tangan yang memberi makan Anda, dan
negara tidak akan berbuat melawan dirinya sendiri.
Utopia Plato adalah yang ideal untuk masyarakat dengan sebuah
kelas pekerja, sebuah kelas penguasa, dan sebuah kelas militer. Filsafat ini adalah
seperti komunisme. Hal ini hanya berlaku di ruang kelas, tetapi tidak berfungsi
di jalan, di rumah, di Gereja, atau di industri. Ini adalah cita-cita yang
dikejar manusia, tetapi bertentangan langsung dengan dosa dan sifat manusia,
oleh karena itu, ia selalu dikutuk sejak awal. Tidak ada orang yang bisa
menunjukkan suatu masyarakat sosialis yang pernah berfungsi seperti yang
diharapkan oleh para idealis atheis ini.
Rousseau (1712-1778) adalah seorang penulis yang produktif
yang memiliki kontribusi besar pada Zaman Pencerahan sebelum dan sesudah
Revolusi Perancis, dan yang menjadi landasan intelektual untuk Perancis dan
Peradaban Barat. Para filsuf politik radikal seperti Rousseau memperlunak
tempat berpijak agar segera tiba para tiran politik.
Semua yang mengambil jurusan sejarah dan seni liberal, tahu persis
pemikiran Rousseau, dan kelemahan mendasarnya yang buruk telah memengaruhi
pemikiran filosofis yang telah berdesir keras di ruang kelas hingga hari ini. Kita
semua berada di sini, di distopia modern ini, karena adanya orang-orang seperti
dia.
[Dystopia adalah suatu keadaan
atau kelompok masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang sangat buruk
dikarenakan tekanan dari pemerintah atau pemimpin, wabah penyakit, maupun teror
yang berlangsung terus menerus.]
Kaum liberal, progresif, yang fasik dan tak bertuhan, dan
yang tidak beriman memiliki agenda untuk dilaksanakan:
1.
Menghilangkan Kekristenan dan melihat Kekristenan bukan
sebagai solusi, tetapi sebagai sumber masalahnya;
2.
Ini adalah solusi humanistik zaman kuno, yang berasal dari
kitab Yeremia 2:20, ketika setan berkata, "Aku tidak akan mau melayani"
dan menyangkal pengaruh dan kenyataan bahwa setan itu ada, dan dengan demikian
menyangkal dosa;
3.
Tidak bersikap netral terhadap Tuhan, anti Tuhan, bahkan
mereka menyangkal bahwa Tuhan itu ada, dan tidak ingin kehadiran-Nya ada di tempat
umum;
4.
Menyangkal kepercayaan akan Dosa Asal;
5.
Tidak mengerti bahwa utopia tidak dapat bekerja karena
potensi mengerikan dari sifat manusia yang berdosa, dan dia ingin Negara yang mencukupinya;
6.
Secara pribadi tidak mau berkomitmen untuk berkorban
atau menyumbang, dan ingin agar Negara dan orang lain yang melakukan apa yang
tidak akan mereka lakukan, karena kemalasan dan keegoisan mereka;
7.
Menginginkan kolektif Marxisme, sosialisme, dan
komunisme, tetapi begitu tercapai, dia akan menjadi totaliter dan sangat
menindas para pembangkang dan pendukungnya dulu;
8.
Ini semua adalah tentang keragaman jika Anda berada di
dalam agenda dan platform mereka. Jika Anda tidak setuju dengan mereka, Anda
adalah orang yang fanatik dan tidak toleran, dan dalam waktu singkat, Anda
menjadi musuh politik negara;
9.
Mereka adalah orang-orang tidak beriman yang ingin
mengambil sebanyak mungkin, dan berkontribusi sesedikit mungkin;
10.
Mereka ingin mendukung kerja orang lain sehingga mereka
dapat mempromosikan kesetaraan dan ikut makan dari keringat orang lain, tetapi
kurang mau bekerja sendiri;
11.
Mereka menyangkal realitas Kitab Suci dan supremasi
Allah yang pengasih, tetapi menolak bahwa dosalah yang menjauhkan manusia dari
Allah (lht. Yes.59: 2);
12.
Ini adalah manifesto humanis yang terbaik;
13.
Ini adalah obat reaksioner yang tidak berkelanjutan,
dan akan melahirkan perang antar kelas dan kekerasan;
14.
Program-program yang diciptakan adalah tidak logis dan
tidak memiliki keberlanjutan dalam jangka pendek maupun panjang.
Semua orang ingin hidup dengan mengorbankan negara. Mereka lupa bahwa negara ingin hidup dengan mengorbankan semua orang.
Pemerintah adalah sebuah fiksi yang hebat, di mana setiap
orang berusaha untuk hidup dengan mengorbankan orang lain.
Ketika barang tidak bisa melewati
batas negara, maka tentara yang akan melakukannya.
Catatan
penulis: Ini
menyiratkan suatu perdagangan
yang adil. Amerika Serikat belum memiliki perdagangan yang adil dengan Cina dan
negara-negara lain karena politisi AS yang korup yang dimainkan oleh pemerintah-pemerintah asing, yang mempermainkan sistem. Sementara itu mereka makmur secara
pribadi dengan mengorbankan para pekerja Amerika.
JESUS, I TRUST IN YOU
No comments:
Post a Comment