SINODE AMAZON:
KUDA TROYA DARI TEOLOGI PEMBEBASAN ...
TFP.org reported on September 3, 2019:
by Julio Loredo
“Kami memiliki sebuah jendela peluang di depan kami yang akan
memungkinkan kami untuk bergerak maju. Kita tidak harus mengusulkan teologi
pembebasan. Ini menakutkan banyak orang. Kita hanya perlu berbicara tentang masalah
sosial-lingkungan. Bersamaan dengan ini, di antara tanda-tanda zaman yang ada,
Anda memiliki Sinode Pan-Amazon yang akan diadakan pada bulan Oktober. Ini adalah
sangat penting."
Pernyataan ini diucapkan oleh biarawan Dominikan,
Carlos Alberto Libânio Christo, yang dikenal sebagai "Frei Betto"
(Friar Betto), disampaikan selama pidatonya pada Pertemuan Nasional tentang Iman
dan Politik yang diadakan di Natal, Brasil, pada 12-14 Juli 2019.
Sebagai seorang teolog dari teologi pembebasan
Marxis, Frei Betto adalah seorang mentor bagi pemerintah [sosialis] Lula dan
Dilma Rousseff di Brasil. Sebagai teman pribadi Fidel Castro, dia sangat dekat
dengan kaum kiri subversif. Selama tahun enam puluhan, dia mendukung gerakan
gerilyawan komunis dan bahkan menghabiskan waktu di penjara sebagai hasilnya.
Bahkan, dia mengkhianati pemimpin gerilya Carlos Marighella, yang dia serahkan
kepada polisi militer pada tahun 1969, dengan imbalan pengurangan hukumannya.
"Surat
Terbuka untuk Che Guevara," (tokoh komunis), yang diterbitkan pada 2 Juli
2007 di Granma, surat kabar Partai
Komunis Kuba, menimbulkan kegemparan. Dimulai dengan ucapan "Che
Tersayang," Frei Betto memuji validitas dari contoh kehidupan dan pemikiran
‘sang komandan’ Ernesto Che Guevara, yang terbunuh dalam baku tembak dengan
tentara Bolivia pada tahun 1967. Dia menutup surat itu dengan: "Dimanapun
Anda berada sekarang, Che Tersayang,
berkat dari kami semua yang berbagi cita-cita dan harapan Anda." Kita
tidak boleh lupa bahwa ‘cita-cita dan harapan’ yang dimaksud disini adalah berupa
membangun kediktatoran Bolshevik di Amerika Latin.
Frei Betto tidak pernah menyesali militansi
Marxisnya. Pernah sekali pada tahun 2012, dia menyatakan, “Marxisme, dengan
menganalisis kontradiksi dan kekurangan dari paham kapitalisme, telah membuka
pintu pengharapan bagi masyarakat yang menjadi ciri khas dari umat Katolik,
dalam perayaan Ekaristi, sebagai sebuah dunia di mana setiap orang akan dapat
'berbagi kekayaan dari tanah dan hasil kerja manusia…. Marx tidaklah mati. Kita
harus menganggap dia dengan serius.” (Correio
Braziliense, 13 April 2012).
Frei Betto selalu berusaha untuk menggabungkan
agama Kristen dengan Marxisme dengan mengingat ‘asal-usul Yahudi yang sama’
dari keduanya: “Pertemuan historis antara agama Kristen dan Marxisme telah
diwujudkan dalam praksis gerakan sosial dan serikat buruh yang membebaskan.
Dalam praksis pembebasan kaum miskin inilah orang bisa menemukan lahan istimewa
bagi pertemuan antara orang-orang Kristen dan Marxis. ”(América Latina en Movimiento, 23 November 2017).
Dia percaya bahwa Pan-Amazon
Synod yang akan diadakan di Roma pada bulan Oktober 2019, akan
menjadi kesempatan yang sangat baik untuk menggerakkan orang-orang Kristen
menuju Marxisme. Teologi pembebasan kemudian dapat memobilisasi akar rumputnya:
“Kita harus memobilisasi. Kita harus mengambil
keuntungan dari peristiwa yang sangat penting ini - peristiwa yang sangat
mengganggu pemerintah Bolsonaro. Sinode Pan-Amazon menawarkan kepada kita
jendela peluang untuk memobilisasi banyak orang.”
Selama booming theologi pembebasan pada tahun
enam puluhan dan tujuh puluhan, gerakan ini mendukung semua revolusi sosialis
dan komunis di Amerika Latin bahkan dengan cara mengangkat senjata, seperti di
Nikaragua dan El Salvador. Setelah itu, kecaman keras dari Paus Yohanes Paulus
II, diikuti oleh runtuhnya ‘sosialisme nyata,’ yang merupakan ‘praksis
historisnya,’ memaksa gerakan teologi pembebasan untuk masuk kepada periode
hibernasi (tidur musim dingin) yang panjang. Pemilihan Jorge Bergoglio ke tahta
Kepausan telah mengubah aturan permainan. Teologi pembebasan mulai mengangkat
kepalanya dan ‘menjadi bagian dari kehidupan Gereja,’ sebagaimana juru bicara
Vatikan, Pastor Federico Lombardi, menyatakan pada tahun 2014.
Akan tetapi, para teolog pembebasan mempelajari baik-baik
pelajaran mereka dan menjadi semakin licik. Mereka tidak lagi mengakui perang
gerilya komunis dan pengambil-alihan properti proletar. Mereka tidak lagi
memuji Che Guevara. Semua ini ‘membuat takut banyak orang,’ seperti diakui oleh
Frei Betto. Saat ini, gerakan teologi pembebasan maju secara diam-diam,
mengendarai gelombang ‘pencinta lingkungan’ dan ‘kaum pribumi’ untuk menyapu seluruh
dunia. Banyak pendukungnya telah mengganti seragam merah mereka dengan seragam
hijau. "Kita harus mengganti teriakan kaum proletar dengan teriakan
bumi," kata Leonardo Boff (teman lama dan akrab dari paus Francis). Dalam Pan-Amazon
Synod yang akan datang, gerakan ini akan menemukan "jendela
peluang untuk memobilisasi banyak orang," seperti dikatakan oleh Frei
Betto.
Ketika menganalisis KV II, beberapa orang
biasanya mengenali tiga elemen: dokumennya; “dewan media” (yaitu, propaganda
dan promosi yang mengelilingi acara itu), dan aplikasi konkretnya, atau lebih
tepatnya, penggunaan dan penyalahgunaan yang dibuat oleh sektor progresif dari Konsili.
Elemen ketiga ini adalah yang paling merusak. Sebuah kriteria analisis yang
serupa dapat diterapkan pada Sinode Pan-Amazon yang akan datang. Dokumen kerjanya
saja sudah sangat memprihatinkan. Cardinal
Walter Brandmüller menuduh dokumen
itu sebagai "bidaah dan murtad." Adapun "sinode media,"
sudah cukup untuk mendengar terompet dari mesin propaganda kaum pendukung lingkungan
dan indigenis (pribumi). Gerakan-gerakan ini bersukacita atas semua agenda yang
akan dibawah oleh Sinode menuju cita-cita ‘pabrik peleburan’ mereka.
Elemen ketiga adalah penggunaan dan
penyalahgunaan Sinode oleh gerakan teologi pembebasan dan khususnya versi-versi
terbarunya yang ditemukan dalam eco-theology
pembebasan dan teologi pribumi. Elemen yang paling merusak ini tidak boleh
absen dari analisis kita tentang majelis Romawi (sinode Pan Amazon) yang akan
datang.
* * * * * *
Berikut ini
adalah pesan-pesan Bayside yang berkaitan dengan artikel diatas:
"Kamu telah mengerdilkan Gereja-Ku, hai para pastor, hingga
menjadi berantakan dan jadi bahan ejekan. Dan apa yang harus Kulakukan
kepadamu, kamu yang akan datang di hadapan-Ku dengan mengatakan bahwa ajaranmu adalah
murni? Aku akan mengusir kamu dan mengirim kamu ke dalam keadaan yang terabaikan
di dalam api! " - Yesus, Bayside, 2 April 1977.
"Bersihkanlah Rumah-Ku dari para bidaah, dari segala kesalahan
dan kekeliruan, dari para pembohong, yang telah kau biarkan masuk kedalamnya.
Kamu harus membersihkannya dan merapikan Rumah-Ku, atau, Aku akan datang di
antara kamu dan mengirim kamu keluar dari Rumah-Ku ke dalam api hukuman yang kekal."
-
Yesus, Bayside, 24 Desember 1976
"Berapa lama
Bapa Yang Kekal akan bertahan dalam berharap bahwa kamu akan berbalik dari
jalanmu yang sekarang ini, yang menuntun jiwa-jiwa di jalan yang menuju kebinasaan?
Cepatlah, segeralah, dan dengarkanlah, karena peringatan yang diberikan
kepadamu sekarang ini adalah salah satu peringatan terakhir yang diberikan kepada
umat manusia.
"Semua orang yang
telah menyerahkan dirinya kepada kenikmatan daging, semua orang yang telah
menyerahkan dirinya kepada cara-cara baru dari humanisme dan modernisme yang
ditetapkan untuk melakukan perbudakan atas umat manusia oleh Setan, semua orang
yang menutup telinga mereka terhadap suara-suara Kami, akan terbakar! " -
Yesus, Bayside, 28 Mei 1975
No comments:
Post a Comment