BUDAYA CHIMU (SALAH
SATU SUKU DI AMAZON) DENGAN RITUAL MEREKA, MENGURBANKAN NYAWA 227 ANAK-ANAK
By Marcos Machado
Penemuan baru-baru ini akan sangat membantu para
antropolog, para pribumi, dan para uskup di dalam sinode Pan-Amazon yang akan
datang, untuk merekonstruksi otak encer mereka tentang masyarakat adat dengan
penemuan-penemuan baru-baru ini. Sebuah rilis AFP Agustus, yang ditranskripsikan oleh Yahoo [1],
melaporkan: "Para arkeolog di Peru mengatakan bahwa mereka telah berhasil menggali
227 mayat yang telah mereka temukan dari sebuah situs yang digunakan oleh
budaya Chimu pra-Columbus, dan dikatakan sebagai sebuah penemuan terbesar dari anak-anak
yang dikorbankan bagi adat budaya mereka."
Sebuah
situs sejarah besar yang melakukan pengorbanan manusia untuk menghormati dewa-dewa
“Para arkeolog telah menggali sejak
tahun lalu di situs pengorbanan besar di Huanchaco, sebuah kota wisata tepi
pantai di utara ibukota, Lima. "Ini adalah situs terbesar di mana
sisa-sisa anak yang dikorbankan telah ditemukan," kata kepala arkeolog Feren
Castillo kepada AFP, Selasa."
Castillo mengatakan bahwa anak-anak,
yang berusia antara 4 dan 14 tahun, telah dikorbankan dalam ritual untuk
menghormati dewa-dewa budaya Chimu. "Mereka dikorbankan untuk menenangkan
fenomena badai El Nino," dan menunjukkan tanda-tanda terbunuh saat cuaca
basah, katanya.
Sisa-sisa
tulang belulang anak-anak dikubur dengan mengarah ke arah laut
Dia menambahkan bahwa mungkin masih
ada lagi yang bisa ditemukan. "Perbuatan ini tidak terkendali, hal ini terjadi
pada anak-anak. Di mana pun Anda menggali, selalu ada satu lagi," kata
Castillo. Jasad anak-anak ditemukan dalam posisi menghadap ke laut. Beberapa
masih memiliki kulit dan rambut. Huanchaco adalah situs di mana banyak
pengorbanan anak terjadi selama masa budaya suku Chimu, yang puncaknya antara tahun
1200 dan 1400.
Penemuan dimulai pada 2018
Menurut laporan AFP,
para arkeolog pertama kali menemukan mayat anak-anak di situs penggalian di
lingkungan kota Pampa la Cruz pada Juni 2018, dan menemukan 56 kerangka.
Pampa la Cruz berada tidak jauh
dari Huanchaquito, di mana ada sisa-sisa 140 anak yang dikorbankan dan 200 binatang
llama ditemukan pada bulan April 2018.
Hukum
Rimba: Celakalah mereka ditaklukkan! Suku Inca memusnahkan rakyat Chimu
Laporan itu selanjutnya mengatakan
bahwa, "peradaban Chimu telah meluas di sepanjang pantai Peru sampai Ekuador,
tetapi kemudian menghilang pada 1475 setelah ditaklukkan oleh kekaisaran
Inca."
Kami bertanya kepada media dan para
misionaris yang berpikiran modern: bukankah ini genosida asli yang dilakukan
oleh oleh penduduk asli?
* * *
Sementara kita mendekati saat sinode
Pan-Amazon yang diadakan di Vatikan pada bulan Oktober nanti, arus kuat ‘misionaris-baru’
telah meninggalkan upaya penginjilan kepada penduduk asli Indian dan peradaban
mereka, dan mereka mengutuk kepemilikan pribadi.
Sebuah prediksi
yang digenapi secara persis
Pada tahun 1977, Prof. Plinio
CorrĂªa de Oliveira telah menunjukkan kesalahan-kesalahan misionaris-baru yang
progresif yang sekarang diterapkan dan dikembangkan pada sinode Pan-Amazon.
Sebagai contoh:
“Orang-orang Indian masih tidak
tercemari
oleh sistem di mana kita hidup.
Gereja perlu membawa harapan nyata bagi yang tertindas. ‘Mereka saling bersaudara dan
memiliki semuanya secara bersama.’ Hal ini bisa menjawab
kebutuhan nyata dari orang miskin. Orang-orang
Indian sudah
menjalani perbuatan orang-orang kudus. Mereka tidak mengenal tentang harta milik pribadi, laba, kompetisi. Mereka
pada dasarnya menjalani kehidupan komunitarian dalam keseimbangan sempurna
dengan alam. Mereka bukanlah penjarah; mereka tidak mengganggu ekologi. Mereka hidup dalam harmoni.
Komunitas pribumi adalah ramalan masa depan untuk gaya hidup baru ini di mana
manusia adalah yang paling penting (doc. 1, p. 7 of the First National Assembly of Indigenist Pastoral, Debating the Indigenous
Situation on the National Level.” Boletim do CIMI”, year 4,
no. 22, July-August 1975).
Comment: But what is a human
society without private property, profit, and competition if not a communist
society?[2]
Komentar: Tetapi
apakah ada masyarakat
manusia yang tanpa
kepemilikan pribadi, keuntungan, dan persaingan, jika
bukan masyarakat komunis? [2]
*
* *
Seruan yang paling keras: Sinode Pan-Amazon menghidupkan kembali dan memperluas kesalahan misionaris-baru abad kedua
puluh.
Para antropolog dan misionaris-baru sayap kiri (baca: sosialis-komunis) telah menutup mata mereka pada kenyataan bahwa peradaban dan etnis pribumi
saling memusnahkan.
KE ARAH SINIKAH GEREJA BERGOGLIO
MENUJU?
No comments:
Post a Comment