Kita mungkin akan dikarantina saat Natal nanti,
karena
Coronavirus adalah belati yang dihunjamkan ke jantung Gereja
https://www.thecampofsaints.com/2020/05/we-are-going-to-be-quarantined-for.html?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+TheCampOfSaints+%28The+Camp+of+Saints%29&m=1&fbclid=IwAR39Br7gIwbzfioANLD0XpC67LC8N2Om3l4bPzc0uSyZETMW-es7hTU_AaI
"Waktunya telah
genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada
Injil!"
(St. Mark 1:15)
Sejarah manusia adalah sejarah Gereja.
Sejarah manusia yang penting, yang
benar-benar penting, adalah sejarah Gereja.
Jika Anda percaya bahwa peristiwa pandemi ini
sengaja ditujukan kepada
Gereja - seperti sebilah belati, yang
tidak dapat dilihat oleh orang-orang di dalam Gereja sendiri - maka penderitaan ini belumlah akan berakhir. Penutupan Gereja-gereja di seluruh dunia pada masa Prapaskah,
dan kemudian Paskah, adalah sebuah kudeta dari kaum satanis yang menyusun struktur dari kekuatan global.
Orang-orang yang secara ajaib tetap berpegang teguh pada Iman Katolik
mereka – setelah melewati Vatikan II, melewati berbagai skandal
pedofilia, melewati para klerus banci, melewati skandal
keuangan, melewati dunia modern
yang memperlakukan umat Katolik yang setia seperti kaum kelas paria atau kelas rendahan - memiliki satu
dari sedikit hiburan yang tersisa, setelah yang ini pun diambil dari
mereka: semangat untuk pergi ke Misa, untuk berdoa, untuk
berada di sekitar umat Katolik yang setia lainnya, untuk berlutut di hadapan
Allah sendiri, untuk menerima Sakramen-sakramen, untuk menyanyikan pujian kepada Allah di depan
umum, untuk beribadah dengan bebas.
Setan tahu bahwa untuk benar-benar bisa berkata bahwa dirinya telah menghancurkan Gereja, maka dia harus berkata bahkan dia tidak dapat membiarkan masih ada umat Katolik yang masih tersisa. Jika Gereja mau dihancurkan, agar Setan dapat menyombongkan diri kepada Allah bahwa ia telah menghancurkan Gereja-Nya, jika sejarah adalah sebuah kisah panjang pertempuran antara Gereja Allah dan upaya Setan untuk menghancurkannya, maka semua itu (Gereja) harus dihancurkan tanpa ada yang selamat.
Lihatlah peristiwa-peristiwa terkini melalui
lensa pembesar dan renungkan apa yang telah terjadi bersamaan dengan
penutupan kehidupan Gereja-gereja di dunia:
·
Francis telah mempercepat rencananya untuk menggabungkan praktik
keagamaan di antara setiap kelompok agama. Dia telah mengatakan bahwa
orang-orang yang tidak berada di dalam Gereja adalah bisa dibenarkan oleh jasa kesengsaraan Tuhan kita.
·
Bank-bank sentral
mencetak uang hingga triliunan dan menyerahkannya kepada para elit
kaya di masyarakat.
Dalam lingkungan seperti ini, segala sesuatu adalah mungkin terjadi.
Jika Anda memberi tahu warga Rusia secara acak pada tahun 1914, bahwa pemerintah
komunis yang militan, atheis, akan memiliki kekuasaan absolut di negara mereka
dalam waktu lima tahun ke depan, mereka akan mengatakan Anda gila. Jika Anda
memberi tahu orang Jerman secara acak, pada bulan September 1929, bahwa Partai
Buruh Sosialis Nasional Jerman akan memiliki kekuasaan absolut dalam waktu lima
tahun ke depan, mereka akan mengatakan hal yang sama: Anda gila.
Lingkungan seperti ini menciptakan suasana yang sangat cair, dan di dalam suasana yang cair seperti
ini, perubahan-perubahan besar dapat saja terjadi dengan
cepat, setiap saat. Ada kemungkinan bahwa gelombang kedua serangan virus di akhir
tahun akan mematahkan adat kewarasan yang rapuh yang menyatukan
masyarakat kita ke dalam pesta yang baru: Kebencian. Putus
asa. Kekerasan. Menyembah dewa-dewa baru yang bisa menyelamatkan orang-orang
dari bencana ini.
Jika coronavirus dimaksudkan untuk
menghancurkan kehidupan Gereja, maka masa Advent tidak dapat dilanjutkan. Juga tidak mungkin ada
penyembahan terhadap Bayi Yesus, tidak ada pengingat akan Pengharapan yang Dia bawa ke dunia,
tidak ada perayaan atau kegembiraan karena kasih-Nya yang memberitahu kita untuk "tidak
takut."
Jika gelombang infeksi kedua datang, virus ini tidak perlu harus menyebar kepada orang baru di luar sana, tetapi virus ini telah menunjukkan
ketahanan yang luar biasa dalam bertahan dalam jumlah yang cukup untuk menembus semua bentuk lockdown. Para pemimpin
kita akan menutup lagi semuanya, tetapi
tanpa ada prospek cuaca yang hangat di
cakrawala, dan karantina akan
berlangsung sepanjang musim dingin. Rantai pasokan makanan akan terputus sama sekali. Pemerintah-pemerintah tidak lagi dapat
mencetak uang triliunan untuk
menopang perekonomian selama krisis keuangan dan inflasi akan tak terkendali.
Dan umat Kristen tidak
akan dapat menyembah Yesus di Gereja pada hari Natal. Perhatikan
semua ini. Kombinasi virus, paus dan hierarki yang murtad, depresi di seluruh dunia dan lockdown massal adalah
metode kaum elit Luciferian
untuk menghapus sisa-sisa agama Kristen dari dunia dan menanamkan kekuasaan mereka sendiri
sebagai raja. Kita berada di
tengah-tengahnya sekarang.
*****
poker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
ReplyDeleteayo di kunjungi agen AJOQQ :D