BAGAIMANA WUJUD DARI PERINGATAN UNIVERSAL ITU -
SEPERTI YANG DIUNGKAP DI GARABANDAL
Peringatan universal
itu akan berupa sebuah peristiwa kosmik yang tak terduga dalam sejarah
kemanusiaan, sebuah fenomena yang tidak dikenal oleh ilmu pengetahuan. Menurut
berbagai penglihat, ia akan seperti tindakan memencet tombol untuk menyalakan lampu
dari seluruh kosmos, yang berasal langsung dari Allah dan ia akan memiliki efek
lanjutan yang besar di bumi selama sekitar 20 menit. Ia akan terlihat oleh mata
manusia namun ia juga memiliki sebuah kekuatan yang tak kelihatan yang akan
menggerakkan suara hati nurani manusia, dimana hal ini akan menimbulkan sebuah
gejolak emosi yang besar, kejutan psikologis dan spirituil, namun ia tidak
menimbulkan efek kerusakan jasmani. Dan ia bisa dikatakan sebagai ‘upaya
terakhir dari Surga’, agar umat manusia memiliki suara hati yang jernih tentang
Allah dan tentang dosa, meluaskan dimensi spirituil manusia serta kesadaran
akan besarnya jarak yang kita
ciptakan dari Allah melalui dosa-dosa kita sendiri.
Dengan kata lain,
Peringatan Besar universal ini akan menjadi sebuah ujian yang besar bagi suara
hati nurani manusia. Namun ia bukanlah sesuatu yang akan merubah perjalanan
peristiwa-peristiwa merusak yang akan kita hadapi di depan, tetapi ia merupakan
sebuah kesempatan untuk merubah cara pandang kita mengenai realitas yang ada,
agar kita bisa mendapatkan manfaat spirituil sebesar-besarnya dari semua itu.
Peristiwa ini yang
dinyatakan secara jelas oleh Allah kepada berbagai sarana-Nya di seluruh dunia,
masih belum diwartakan secara luas kepada orang banyak, dan pada saat yang sama
ia juga belum begitu dipercaya oleh yang lain-lainnya lagi. Namun tidak
diragukan lagi bahwa para pembaca akan bertanya dalam dirinya, mengapa sesuatu
yang begitu dahsyat seperti ini tetap tersembunyi? Mungkin karena hal itu tidak
berhubungan langsung dengan sesuatu yang bersifat ilmiah (ia tidak memiliki
unsur-unsur yang nyata) atau berhubungan dengan ajaran agama (karena pewahyuan
itu bersifat pribadi) yang pada ujungnya akan menjadi milik orang yang beriman
saja.
Beberapa dari
pesan-pesan yang diberikan oleh Yesus dan Perawan Maria Terberkati melalui
jiwa-jiwa pilihan selama bertahun-tahun ini menjelaskan atau memberi
pengetahuan secara detil mengenai sifatnya, serta akibat yang akan dialami oleh
umat manusia serta waktu ketika Peringatan Besar dari Allah kepada manusia ini
terjadi.
Patut dicatat disini
bahwa pengetahuan yang diberikan kepada sarana-sarana pilihan ini adalah dalam
bentuk lokusi batin, dan seringkali disertai dengan penglihatan-penglihatan dan
dalam wujud mistik, yaitu mereka mengalami peristiwa itu dalam sifat manusiawi
mereka, secara spirituil, dan dengan jalan ini mereka merasakan akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh Peringatan itu dan hal itu juga memberikan pengetahuan
akan besarnya skala yang sebenarnya dari peristiwa Peringatan itu.
Berbagai pewahyuan
telah dikenal melalui para penglihat yang otentik mengenai Peringatan Besar
dari Allah ini kepada umat manusia, namun semua itu bermula dari
penampakan-penampakan di Garabandal, dimana hal ini telah disebarkan ke lima
benua, dan pesan-pesannya telah dipahami dalam konteks yang lebih extensiv.
Marilah kita melihat sebuah sintesa ringkas dari salah satu tempat penampakan
Maria yang luar biasa dalam sejarah.
Garabandal adalah
sebuah kota kecil dan sederhana di daerah pegunungan utara Spanyol, dimana
hingga saat ini ia masih menyisakan tanda-tanda yang ditinggalkan oleh
kehadiran dari Perawan Maria Terberkati di dalam hampir 3000 kali penampakan
disitu, antara tahun 1961 – 1965, kepada 4 orang gadis yang berusia antara
11-12 tahun, Conchita, Jacinta, Mari Cruz dan Mari Loli.
Disana ada banyak
pesan dan nubatan yang diberikan kepada umat manusia melalui para gadis
penglihat, meski hanya pengumuman mengenai tiga peristiwa universal besar saja
yang nampaknya menimbulkan perhatian saat itu. Peristiwa-peristiwa itu telah
diberitahukan juga oleh para penglihat lainnya dan diperkuat oleh
penampakan-penampakan Maria lainnya, dan peristiwa itu adalah : Peringatan, Keajaiban dan Pemurnian.
Para gadis penglihat itu
berkata bahwa Pemurnian itu akan sangat dahsyat sehingga tak ada yang
menyamainya di muka bumi ini, dan ia akan mempengaruhi seluruh umat manusia.
Karena alasan itulah maka Peringatan dan Keajaiban itu akan terjadi lebih
dahulu guna mempersiapkan kita dan ia akan menjadi kesempatan terakhir bagi
pertobatan.
Keajaiban di
Garabandal akan terjadi segera setelah peristiwa Peringatan, untuk menegaskan
kepada dunia bahwa Peringatan itu memang berasal dari Allah, agar tidak ada
keraguan sama sekali akan hal itu. Berikut ini adalah beberapa ucapan yang
disampaikan oleh penglihat Conchita Gonzalez, yang saat itu berusia 16 tahun:
·
Peringatan ini berkaitan dengan sebuah fenomena alam; namanya ada didalam
kamus dan ia dimulai dengan huruf ‘A’ (Asteroid?)
·
Peringatan itu adalah sesuatu yang berasal langsung dari Allah dan ia akan terlihat di seluruh bumi pada saat yang
sama.
·
Ia akan merupakan sebuah pemaparan atas dosa-dosa kita dan ia akan terlihat
dan dialami oleh umat beriman maupun orang-orang yang tidak beriman, dan
dialami oleh orang-orang dari semua agama. Bahwa Peringatan itu juga akan
seperti pembersihan atas dosa-dosa kita sebagai persiapan bagi peristiwa
Keajaiban nanti.
·
Ia juga merupakan sejenis bencana, yang membuat kita berpikir tentang
kematian; dimana kita akan ingin berada diantara orang-orang mati sebelum mengalami
peristiwa Peringatan itu.
·
Bahwa Peringatan itu berfungsi sebagai sebuah koreksi atas suara hati
nurani dunia, dan bagi mereka yang tidak mengenal Kristus, yaitu mereka yang
bukan Kristiani akan percaya bahwa peristiwa itu adalah sebuah Peringatan dari
Allah.
·
Yang paling penting pada hari itu adalah bahwa setiap orang di dunia akan
melihat sebuah tanda, sebuah rahmat, atau sebuah pemurnian dalam dirinya.
Dengan kata lain : sebuah Peringatan.
·
Bahwa mereka akan mendapati dirinya saat itu berada sendirian di dunia,
dimanapun anda berada saat itu, dan anda akan tinggal sendirian bersama suara
hati nurani anda, di hadapan kehadiran Allah. Anda akan melihat dosa-dosa anda,
serta segala akibat dari dosa-dosa anda.
·
Bahwa setiap orang akan merasakan peristiwa itu dengan berbagai cara
tergantung pada suara hati masing-masing, karena dosa itu berbeda dari satu
orang ke orang lain.
Peringatan itu akan
berhubungan dengan fenomena astral, seolah dua buah bintang bertabrakan satu
sama lain, dimana fenomena itu tidak menimbulkan kerusakan fisik, tetapi ia
sangat menakutkan kita, karena tepat pada saat itu kita akan melihat jiwa kita
serta kerusakan yang kita timbulkan. Ia akan terasa seolah kita mau mati
ketakutan atau karena kesan mendalam karena melihat keadaan diri kita.
Pewahyuan-pewahyuan yang diberikan di desa kecil itu, Garabandal, bersamaan
dengan yang lain-lainnya yang diberikan selama beberapa waktu di seluruh dunia,
telah menegaskan bahwa Peringatan itu akan terjadi sebagai peringatan terakhir
bagi umat manusia, yang akan ditenggelamkan sangat jauh di dalam krisis planet
ini.
Penuturan Luz de Maria de Bonilla
Berikut ini adalah
penuturan dari penglihat Luz de Maria de Bonilla, yang telah menerima
pesan-pesan dari Tuhan Yesus dan Perawan Terberkati selama lebih dari 17 tahun,
yang bernubuat dan memperingatkan umat manusia tentang datangnya
peristiwa-peristiwa dramatis, dimana banyak diantaranya telah terjadi, dan dia
bersaksi di hadapan sekelompok imam-imam yang menyertainya, namun namanya
sendiri saat itu tetap dirahasiakan sesuai dengan perintah Yesus hingga saatnya
Yesus mengijinkan namanya untuk diketahui. Namun demi kejelasan dari
peristiwa-peristiwa itu, maka banyak dari pesan-pesannya telah disampaikan
kepada dunia atas ijin dari Allah. Berikut ini adalah kisah yang disampaikannya
bagi kita mengenai pengalaman pribadinya tentang bagaimana Peringatan Besar Universal
itu.
“Dengan cara yang
sangat khusus, Allah telah membuatku mengerti bahwa ada sebuah komet di dekat
bumi, semua orang akan bisa melihatnya, dimana hal itu akan menimbulkan
kepanikan dan mendorong banyak orang untuk segera mengaku dosa, namun mereka
tidak bertobat dan menyesal dengan sungguh.
Di langit akan muncul
sebuah tanda, sebuah SALIB, selama beberapa hari, dan orang beriman akan
merasakan perlunya mengakukan dosa-dosa mereka, dan bertobat. Sisanya akan
mengatakan bahwa tanda itu dibuat oleh manusia dan mereka akan menentang Gereja
Katolik, dengan berkata ia adalah sebuah tipuan untuk menakuti umat manusia.
Di tengah kebingungan
ini, dan sebuah gempa bumi, Peringatan itu akan tiba, dimana aku diijinkan oleh
Allah untuk mengalami dan merasakan sebagian dari peristiwa itu selama masa
Puasa 2008, pada hari Rabu Abu :
Aku merasakan dalam
diriku sebuah rasa kesedihan yang mendalam, seolah ada sesuatu yang
mendekatiku, namun aku tidak tahu apa itu.... seperti sesuatu yang menakutkan,
sesuatu yang menyedihkan, namun aku tak bisa menggambarkan hal itu, meski aku
tahu sesuatu sedang terjadi. Hal itu membuat jantungku berdebar keras dan cepat
sekali.
Aku berada dalam
keadaan seperti ini selama sekitar 20 menit. Kemudian kecemasan mulai muncul.
Aku merasa seolah jiwaku meninggalkan tubuhku, karena sedikit demi sedikit aku
merasakan kesepian yang sangat dan hal itu terasa semakin dalam. Aku
benar-benar sadar bahwa Allah tidak ada dalam diriku. Allah seolah meninggalkan
aku. Jiwaku mengalami kesepian, bersedih. Aku berjalan mencari penghiburan,
namun aku tidak menemukannya. Kesepian, kekosongan, terasa semakin besar saja
dari saat ke saat, hingga pada sebuah titik dimana aku merasa seakan keluar
dari pikiranku, jiwaku ditinggalkan tanpa Allah. Dan seperti dalam sebuah film,
semua dosa mulai bergejolak dalam diriku, mungkin dosa itu adalah yang paling
buruk yang pernah dilakukan oleh manusia: aku merasa mengalami segalanya karena
aku merasakan dosa itu sebagai milikku sendiri, dan aku sedang nelakukan dosa
itu. Aku merasakan hal itu seolah bergerak menembus pikiranku, menembus
jantungku, aku seperti merasa berada di dalam diri orang-orang yang mengakhiri
hidup mereka.
Aku mengalami
penderitaan dari saat-saat yang dialami oleh mereka yang bunuh diri. Aku
mengalami apa yang dirasakan oleh seorang bayi, ketika dia digugurkan. Aku
mengalami rasa pelecehan dan disalah-gunakan oleh manusia yang sedang marah.
Aku mengalami ketagihan obat-obat terlarang, pelacuran. Segala macam dosa mulai
berjalan lewat satu persatu didalam jiwaku. Hal itu merupakan kemalangan yang
mengerikan. Dalam pikiranku aku merasakan bahwa aku tak bisa meninggalkan
rumah, karena Allah telah meninggalkan aku. Aku hidup didalam ‘ketidak-hadiran
Allah sama sekali’. Ini merupakan pengalaman kekosongan yang amat mengerikan,
dimana tak ada apa pun yang bisa mengisinya. Disini, di dunia, manusia berbuat dosa dan bertobat, namun beban
penentangan yang ditimbulkan oleh dosa itu tidak dirasakan karena kita masih mengalami
kehadiran Allah.
Aku merasa goyah dan
linglung, merasakan ketidak-hadiran Allah yang sungguh mengerikan. Kemudian aku
ingat bahwa suamiku memiliki Allah, maka aku mencarinya dan menemukan dia di
tempat tidurnya dan aku berkata kepadanya:”Tolong, letakkan tanganmu di
kepalaku. Aku membutuhkan kamu untuk mendatangkan Allah ke dalam diriku, karena
Dia telah meninggalkan aku.” Suamiku, yang merasa ketakutan, tidak tahu apa
yang harus dilakukannya, dan dia bertanya kepadaku: “Apa yang sedang terjadi
padamu?” Aku menjawab: “Aku tak memiliki Allah. Dia telah pergi. Tolong,
berikanlah Dia kepadaku.” Aku mengerang dari dalam keberadaan diriku, suamiku
bertanya:”Doa apa yang harus aku daraskan?” Aku menjawab: ”Sembarang saja,
tolong berikanlah Allah kepadaku. Sungguh hal itu merupakan pengalaman yang sangat,
sangat pahit dan menghancurkan.”
Lalu suamiku berdoa,
namun aku masih merasakan kekosongan. Aku mengira diriku sedang dicobai oleh
setan, agar aku meninggalkan rumahku, menghampiri mobil dan mencari seorang
imam. Namun aku tahu bahwa jika aku meninggalkan rumah, maka hal itu akan bisa
fatal akibatnya. Kemudian aku merebahkan diriku di lantai, dengan lenganku
terentang membentuk salib, dan aku memohon agar Allah berkenan kembali
kepadaku. Pada saat itu jiwaku berbicara kepadaku. Aku tahu itu adalah jiwaku,
dan jiwaku mengucapkan beberapa kalimat, yang kemudian kuulangi ketika ia
berkata kepadaku, dan kemudian aku merasa bahwa Roh Kudus memenuhi diriku. Aku
mulai merasa dilimpahi dengan rasa damai yang belum pernah kualami sebelumnya.
Sebuah rasa damai yang memuaskan, yang merasuki diriku. Dadaku serasa
mengembang hingga pecah. Kemudian aku merasa ada sesuatu yang bersifat jasmani yang
tinggal dalam diriku, sebuah kehadiran yang kurasakan hingga kini dan
menyelimuti seluruh dadaku.
Seperti itulah
Peringatan Besar itu kurasakan. Itulah sebabnya orang yang berdosa akan merasa
seperti keluar dari pikiran mereka, dan setan terus menunggunya, berusaha untuk
mencuri hidup mereka, dan membawa mereka menjadi harta rampasannya, sebelum
saat kerahiman itu tiba. Peringatan itu bagi mereka yang tidak tinggal bersama
Allah akan menjadi sebuah saat yang sangat mengerikan, tak tertanggungkan,
dimana mereka akan bisa menyerahkan dirinya kepada tangan setan, yang bersama
pasukannya akan mengelilingi jiwa-jiwa itu dan menyalahkan mereka atas
dosa-dosa mereka dimana mereka tinggal, dan setan akan berkata kepada mereka
bahwa Allah tidak akan mengampuni mereka.
Bagi mereka yang
bersikap setengah-setengah, saat Peringatan Besar itu akan menjadi sebuah saat
pertobatan, saat rahmat, karena ketika mereka menyadari kesalahan mereka, maka
mereka akan memohon pengampunan dan bertobat. Dan bagi mereka yang berada dalam
keadaan rahmat, mereka akan dipenuhi dengan kehadiran Roh Kudus.
Kita tahu bahwa
setelah Peringatan Besar itu, mereka yang tidak percaya akan berusaha mencari
penjelasan ilmiah atas peristiwa itu, sehingga umat manusia masih akan terus
melanjutkan kesalahannya, dosa akan semakin meningkat, dan akan terjadilah
penganiayaan dimana-mana.
Sejak saat itu
hidupku menjadi berubah. Allah, selama Peringatan itu, akan membuat kita
waspada terhadap dosa. Aku tak akan melupakan hari itu. Aku menjerit pada saat
itu karena aku tidak merasakan kehadiran Allah, bahkan aku tak bisa berpikir
karena ketidak-hadiran Allah melebihi segala hal bagiku. Aku hanya merasakan
kekosongan dan dalam dagingku aku merasakan dosa yang datang satu demi satu,
meningkatkan kecemasan dan kesepianku.
Pada saat menulis
pesan ini dan kapan saja aku bercerita mengenai hal ini, aku selalu menangis.
Aku menangis karena ingatan akan sakitnya pengalaman ini saja sudah sangat
menyakitkan sekali, dan aku selalu memohon kepada Yesus agar tidak membuatku
merasakan pengalaman itu lagi, pengalaman ketidak-hadiran Allah, karena aku
merasa bahwa aku tak akan mampu mengalaminya lagi.
Inilah pengalaman
pribadiku atas peristiwa Peringatan Besar itu, dan aku menuliskan pengalaman
itu, tentang penderitaan bersama Yesus. Yesus mengatakan kepadaku bahwa ‘Inilah
yang akan dialami oleh semua jiwa selama saat Peringatan Besar itu’ dan ia
hanya setetes saja dari apa yang dialami-Nya di Getsemani untuk menebus
dosa-dosa kita.
Pengalaman lainnya
Sebuah pengalaman
yang mirip dengan ini juga terjadi ketika Luz de Maria yang menerima sebuah
pesan dari Bunda Terberkati yang mengatakan tentang betapa dekatnya peristiwa
Peringatan itu. Berikut ini adalah kisahnya:
Pengalaman Peringatan
yang kualami melalui pesan dari Bunda Maria beberapa saat yang lalu, adalah
mirip dengan sebelumnya. Hanya saja yang sebelumnya memiliki intensitas dimana
setiap dosa, yang berlalu di hadapanku, memiliki derajat penentangannya sendiri
terhadap Allah, yang berupa rasa sakit yang dirasakan Allah serta beban akibat
dosa itu kepada seluruh umat manusia. Ia berupa rasa ditinggalkan oleh Allah
secara total, bukan hanya bersifat pribadi, tetapi juga pada saat yang sama aku
merasakan sakitnya seluruh alam semesta ini secara umum, demi melihat Allah
dihilangkan dari Ciptaan-Nya oleh kehendak bebas manusia.
Saat itu Yesus
membuatku merasakan apa yang akan kita alami selama Peringatan
itu:”Ditinggalkan oleh Allah”. Bukan karena Allah menghendaki hal itu, tetapi
karena saat itu, dengan menghormati kebebasan manusia untuk menggunakan
kehendak bebasnya, Allah membuat mereka bisa melihat akibat-akibat dari
penyalah-gunaan kebebasan itu, yang hanya berupa dosa dan penderitaan.
Kedua pengalaman itu
adalah mirip, namun yang satu, dari sejak saat Puasa, aku tahu bahwa ia berasal
dari Tritunggal Terberkati, dan intensitasnya jauh lebih besar dari yang
lainnya, meskipun esensinya sama. Dan pengalaman dari pesan sebelumnya berasal
dari Bunda Maria yang menurut pengertianku sendiri, keduanya adalah satu
pengalaman, karena Bunda Terberkati adalah laksana ‘halaman depan’ dari
Tritunggal. Itulah sebabnya jika kita memisahkan diri dari Allah, hal itu juga
memisahkan diri dari Sang Ibu. Kedua pengalaman itu sangat kuat sekali, meski
lebih besar yang pertama, dan aku sungguh tidak ingin mengalaminya lagi.
Mungkin dari
pengalaman yang penuh belas kasih ini, aku berusaha dan berjuang untuk tidak
sampai terjatuh kedalam dosa, dan aku pergi mengaku dosa sesering mungkin, dan
sangat melukai hatiku jika aku sampai menentang Yesusku, karena aku tidak ingin
Dia mendapati diriku menentang-Nya.
Dari apa yang telah
dikatakan Yesus kepadaku mengenai Peringatan itu, maka hal itu memang benar-benar
akan terjadi di dalam diri dan keberadaan kita. Memang ada sebagian yang
terjadi di tingkat kosmos, karena seluruh kosmos juga ingin memurnikan dirinya,
karena ia telah dicemari oleh dosa manusia. Ciptaan, yang selaras penuh dengan
Tritunggal Terberkati, ingin membebaskan dirinya dari pencemaran yang dilakukan
oleh manusia terhadapnya.
Aku tahu dengan jelas
bahwa Allah selalu memberi kita tiga kesempatan, dimana yang ketiga aku akan
mengalaminya berupa Peringatan itu, dan aku memohon kepada Surga yang diatas
sana, agar aku dipersiapkan bagi rahmat itu.
Setelah dua
pengalaman mengenai Peringatan itu, seperti telah kuceritakan sebelumnya, yang
pertama adalah lebih dari apa yang kusampaikan bersama pesan dari Bunda Maria.
Penglihatan dan pengalaman itu selalu terasa terjadi untuk pertama kalinya dan mungkin
pengalaman tahun 2008 itu kurasakan pada tingkatan kosmos. Sedangkan pengalaman
hari ini lebih ke tingkat manusiawi dan pribadi.
Jika aku melihat
Yesus dan Dia berbicara kepadaku, seolah itu adalah yang pertama kalinya bagiku
dan aku menjalaninya dengan penuh perhatian. Hal yang sama juga kurasakan
terhadap Bunda Maria, dimana pada setiap pewahyuan yang kuterima, itu seolah
menjadi yang pertama dalam hidupku. Benar-benar merupakan Kasih Ilahi yang
total.
Tidak ada orang yang kemudian
merasa terbiasa dalam melihat, menyukai, atau untuk menjalani kehidupan di dalam
Kasih Tritunggal dan mengalami Kasih Keibuan dari Bunda Maria. Paling tidak,
terhadap diriku sendiri. Setiap
kesempatan perjumpaan selalu terasa sebagai yang pertama kalinya, karena hal
itu selalu baru bagiku.
Inilah apa yang
diijinkan oleh Yesus untuk kualami didalam rahmat ini bagi umat manusia. Kemudian
akan ada sebuah bagian yang kelihatan, untuk bisa disaksikan oleh semua orang
dengan melalui sebuah tanda di langit lebih dahulu, setelah aku melihat Terang
itu melimpahi umat manusia. Terang itu akan datang untuk mengusir kegelapan
yang menyelimuti bumi ini serta kosmos dengan banyak dosa. Ia akan menyentuh
suara hati nurani manusia dan Allah akan menjauhkan Diri-Nya dari kita untuk
sementara waktu. Kekuatan Ilahi ini akan bertabrakan secara kelihatan dengan
bumi, dan bumi akan berguncang.
Seperti telah kita
katakan sebelumnya, cara Surga untuk memberikan pengetahuan kepada banyak
jiwa-jiwa pilihan, telah disampaikan oleh Luz de Maria kepada kita, melalui
pengalaman mistiknya mengenai Peringatan itu. Sebuah pengalaman yang luar
biasa, sangat menyakitkan sekali, namun ia memungkinkan kita untuk menyadari
dimensi dari peristiwa alam semesta mendatang yang segera tiba, hingga ia terasa
mudah dan nyaman untuk disadari dan dimengerti didalam batin kita.
Mereka yang
mengetahui keadaan rinci dari segala sesuatu di tingkat kosmos, akan tahu,
bukan saja melalui logika sederhana, tetapi juga secara batiniah, bahwa untuk
sampai kepada sebuah kesadaran suara hati yang universal melalui sarana
manusiawi, untuk memahami dimensi-dimensi baru dari cara berpikir dan bertindak
manusia, ditengah moralitas yang kacau dan tak terkendali saat ini, maka tidak
adanya nilai-nilai yang mendahuukan kepentingan orang lain, tidak adanya iman
dan rencana penghancuran yang masiv, saat Peringatan itu akan menjadi sebuah
utopia atau khayalan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dramatis
dimana kita hidup saat ini. Karena itu sebuah kemungkinan yang logis masih
tetap ada dan itu adalah berupa Campur Tangan Ilahi, yang akan memberi
kesempatan besar kepada seluruh umat manusia untuk menghentikan arah perjalanan
hidup mereka yang penuh dosa, dan mempertahankan pandangan mata mereka ke arah
Sang Pencipta.
*****
ayo daftar di agen365*com :D
ReplyDeleteWA : +85587781483