FRANCIS MENGUNDANG
PARA GLOBALIS PRO ABORSI
by Jules Gomes • ChurchMilitant.com • November 17, 2020
Jeffrey Sachs berbicara tentang ‘Ekonomi Francesco’ untuk 'membiarkan kehidupan berkembang'
KOTA VATIKAN (ChurchMilitant.com) –
paus Francis telah mengundang para pendukung aborsi dan pengendalian populasi
terkemuka di dunia untuk menyampaikan pidato di konferensi "Ekonomi
Francesco" dengan tema "membiarkan kehidupan berkembang."
Jeffrey Sachs with Pope Francis
Ekonom Jeffrey
Sachs, seorang Yahudi liberal yang menjadi presiden Jaringan Solusi Pembangunan
Berkelanjutan PBB, akan berbicara pada awal konferensi di Assisi dari
19-21 November 2020, yang sekarang diadakan secara online karena pandemi virus
Wuhan .
Sebuah kantor pers
khusus yang dibentuk bagi konferensi tersebut telah mengkonfirmasi partisipasi
"virtual" dari Paus - yang akan berbicara pada sesi pertama, tepat
sebelum Sachs berbicara.
Acara yang
memamerkan ide-ide Francis tentang ekonomi dan ekologi ini diharapkan menarik para
"ekonom dan pengusaha muda" dari seluruh dunia "untuk mengubah
ekonomi saat ini dan memberikan jiwa pada ekonomi masa depan."
Jeffrey Sachs: 'Arsitek' dari 'Ketidakpedulian'
Para Akademisi
Katolik yang setia pada iman mereka, banyak mengungkapkan kekhawatiran mereka atas
partisipasi Jeffrey Sachs dalam konperensi itu.
Dr. Stefano Gennarini,
wakil presiden Studi Hukum di Pusat Keluarga dan Hak Asasi Manusia
(C-Fam), menggambarkan Jeffrey Sachs sebagai "salah satu arsitek ‘globalisasi
ketidakpedulian’ yang dulu sering dikecam oleh paus Francis."
"Selama 30
tahun Sachs telah berada di puncak politik global, mempromosikan paham determinisme
materialistis tentang ekonomi dan politik, dan dengan catatan keberhasilan yang
meragukan sebagai penasihat ekonomi bagi pemerintah," kata Gennarini
kepada Church Militant. Dia
menjelaskan bahwa jika tujuan konferensi adalah untuk mempromosikan
"ekonomi manusiawi yang otentik yang berakar pada amal kasih dan
antropologi Kristiani, saya tidak melihat bagaimana Sachs dapat bermanfaat
dalam konperensi ini."
Gennarini, mantan
penasehat PBB menjelaskan:
Visi dari Jeffrey Sachs
tentang dunia adalah ‘tidak bertuhan,’ dan karenanya, tidak ada harapan dan amat
suram. Sachs berpendapat bahwa aborsi adalah cara yang hemat biaya untuk mengurangi
pertumbuhan populasi di negara-negara miskin. Dia sendirian mempelopori
kebangkitan program pengendalian populasi neo-Malthus di seluruh dunia. Sangat
menyedihkan bahwa para pejabat Takhta Suci terus mengabaikan teori ekonomi
Sachs yang salah dan sesat dan pandangannya yang tidak etis tentang aborsi dan
pengendalian populasi. Mereka yang bertanggung jawab atas promosinya yang terus
menerus, melakukan perbuatan merugikan terhadap paus Francis.
Sebuah sumber yang
dekat dengan Vatikan mengatakan kepada Church
Militant bahwa sangatlah naif jika menganggap Francis tidak mengetahui
posisi pro-aborsi garis keras dari Jeffrey Sachs.
"Pada hitungan terakhir saya, Jeffrey Sachs telah berada di Vatikan sekitar 20 kali. Seharusnya paus Francis sudah tahu tentang posisi Sachs," katanya.
Jeffrey Sachs hampir bertindak sendirian dalam mempelopori kebangkitan program pengendalian populasi neo-Malthus di seluruh dunia. Tweet
"Saya khawatir
bahwa Francis bersikap tidak peduli karena Sachs adalah sekutu penting di front
global dan paus mungkin menerima yang baik bersama dengan yang buruk," kata
sumber itu beralasan.
Pada tahun
2017, Sachs berteriak
keras kepada seorang reporter Katolik selama konferensi Vatikan di
Casina Pio IV ketika ditanya tentang pandangannya sebagai "globalis
pro-aborsi."
Sachs memuji-muji Cina, dan menyebut Amerika Serikat sebagai "masalah" dan mengecam Trump di konferensi Vatikan saat itu.
"Anda
menjijikkan, Anda menjijikkan," kata ekonom yang marah itu kepada
reporter, dengan menunjuk jarinya ke wajah jurnalis itu.
Pada 2013, Sachs menyampaikan kuliah utama untuk Akademi Ilmu Kepausan.
Sangat menyedihkan bahwa para
pejabat Takhta Suci terus mengabaikan teori ekonomi Sachs yang salah dan sesat serta
pandangannya yang tidak etis tentang aborsi dan pengendalian populasi. Tweet
Pada 2015, Vatikan
mengundang Sachs untuk memoderasi dan menjadi tuan rumah bersama dalam konferensi
tentang perubahan iklim yang menyoroti ‘Laudato
Sí’, eko-ensiklik dari paus Francis. Sekretaris Jenderal PBB saat itu, Ban
Ki-moon, yang mempromosikan
aborsi di daerah dimana tindakan aborsi masih dianggap melanggar hukum,
juga menjadi tamu kepausan pada konferensi tersebut.
Patrick Buckley,
utusan PBB dari Society for the
Protection of Unborn Children (SPUC), berkomentar
pada saat itu bahwa lobi pro-aborsi "pasti merasa sangat didukung oleh
pengaruh yang dilakukan oleh dua tokoh terkemuka dari Budaya Kematian ini."
Eco-feminist and pro-abortion Vandana Shiva
Sachs
juga diminta untuk menyampaikan presentasi di konferensi Vatikan tentang
"Anak-anak dan Pembangunan Berkelanjutan" pada November 2015. Pada 2017, Sachs
diundang ke konferensi Vatikan tentang "Kesehatan Manusia, Kesehatan
Planet, dan Tanggung Jawab Kita: Perubahan Iklim, Polusi Udara, dan
Kesehatan."
Pada tahun 2018,
dalam presentasi tentang Francis dan Laudato
Sí, Sachs mengatakan "tidak ada suara yang lebih penting di dunia
selain Paus Francis dalam perjuangan demi keadilan dan perang melawan perubahan
iklim, dan perjuangan untuk kesopanan dan perjuangan untuk perdamaian."
Sachs telah dianggap
memberikan kontribusi besar sebagai penulis bayangan untuk Laudato
Sí. Tahun lalu, profesor pembangunan berkelanjutan di Pusat
Pembangunan Berkelanjutan di Universitas Columbia itu menjadi tamu kepausan di dalam
Sinode
Amazon.
Dibiayai oleh Soros & Gates
Penulis Nina Munk,
yang menghabiskan waktu enam tahun mendampingi dan meneliti Sachs,
mengungkapkan bahwa salah satu pendukung terbesar Sachs adalah globalis
radikal sayap kiri pro-aborsi, George
Soros, yang menyumbangkan $ 50 juta kepada Sachs bagi proyeknya 'Millennium
Villages Project.
Dalam bukunya The
Idealist: Jeffrey Sachs dan Quest to End Poverty, Munk menyimpulkan
bahwa proyek pengentasan kemiskinan yang didukung oleh Sachs bermaksud baik
tetapi "membuat orang-orang menjadi lebih buruk daripada sebelumnya."
Sachs, yang bersekutu dengan Bill dan Melinda Gates Foundation yang pro-aborsi dan pro-kontrasepsi, menyebut Presiden Donald Trump "gangguan mental: megalomaniakal, paranoid, dan psikopat", dan telah mendukung kebijakan perdagangan Cina dan Iran.
Kamu menjijikkan, kamu menjijikkan, menjijikkan. Tweet
Dalam
bukunya Common Wealth: Economics for a Crowded Planet,
Sachs mendorong aborsi sebagai cara yang hemat biaya untuk memusnahkan
"anak-anak yang tidak diinginkan" ketika kontrasepsi ternyata gagal.
Sachs menyebut aborsi sebagai "pilihan dengan risiko lebih rendah dan
biaya lebih rendah" daripada memiliki anak yang tidak diinginkan.
Francis
juga mengundang eko-feminis dan anti-kapitalis, Vandana Shiva, sebagai
pembicara dalam konferensi itu. Shiva, seorang pendukung kuat aborsi, memberi
penekanan pada ‘aborsi selektif jenis kelamin’ dan pengendalian populasi yang
diberlakukan oleh pembuat kebijakan Barat di Dunia Ketiga dan menggambarkan
Gereja Katolik sebagai "institusi patriarkal."
*****
Burung
yang berbulu sama cenderung berkumpul bersama
*****
Scalfari:
Tujuan Francis Adalah Agama Tunggal Dunia