Sunday, November 29, 2020

Seorang Jurnalis Mengungkap Penyiksaan PKC Terhadap Seorang Pastor

@DALU_1989 / TWITTER 

 

Seorang Jurnalis Terkenal Mengungkap Penyiksaan PKC (Partai Komunis Cina) Terhadap Seorang Pastor, Ketika Negara (Cina) Menunjuk Uskup Baru 

https://www.lifesitenews.com/news/renowned-journalist-reveals-ccp-torture-of-catholic-priest-as-chinese-state-appoints-new-bishop

 

'Pastor Liu Maochun dari Keuskupan Mindong dilarang tidur, dia diculik, disiksa dan berulang kali dihukum karena penolakannya untuk bergabung dengan Asosiasi Katolik Patriotik China,' demikian pengungsi, jurnalis Katolik, Dalù, menjelaskan secara rinci dalam videonya yang baru.

 

Thu Nov 26, 2020 - 11:13 am EST   


By Michael Haynes 

 

CINA, 26 November 2020 (LifeSiteNews) - Pengungsi, jurnalis Katolik, Dalù, telah merinci penyiksaan terhadap pastor Katolik oleh Partai Komunis Cina (PKC), hanya beberapa hari setelah seorang uskup ditahbiskan oleh gereja yang disetujui PKC.

 

Dalù, nama samaran, adalah jurnalis dan pembawa acara radio yang mempublikasikan peristiwa pembantaian di Lapangan Tiananmen. Dalù kemudian dipecat dan melarikan diri ke Italia, dengan nyawanya terselamatkan hanya karena status publiknya sebagai wartawan.

 

Dia memposting video, di mana dia menggambarkan penyiksaan yang dilakukan pada seorang pastor, bernama pastor Liu Maochun: “Sebagai bentuk intimidasi dan bahkan penyiksaan. Polisi Tiongkok sering memukul gong besar dengan keras di dekat telinganya dan menyinari mata pastor Liu dengan cahaya yang sangat terang, dan mereka melakukan hal itu secara konsisten selama beberapa hari. Metode penyiksaan seperti ini disebut 'melelahkan seekor elang'.”

 

Dalù melanjutkan: “Melalui teknik itu, pastor Liu Maochun dari Keuskupan Mindong dilarang tidur, dia diculik, disiksa dan berulang kali dihukum karena penolakannya untuk bergabung dengan Asosiasi Katolik Patriotik Cina. Kebrutalan dan kejahatan Partai Komunis Cina berada di luar pemahaman."

 

Pastor Liu adalah bagian dari Gereja Katolik bawah tanah, dan karena itu tidak diakui oleh negara Cina, atau Asosiasi Katolik Patriotik Cina (CPCA). Pastor Liu mengunjungi orang tuanya di rumah sakit pada tanggal 1 September, ketika dia ditangkap dan "ditahan oleh Biro Urusan Agama selama 17 hari."

Berbicara kepada majalah kebebasan beragama, Bitter Winter, sumber dari Keuskupan Mindong berkata, “Pemerintah mengklaim bahwa pastor Liu Maochun telah melanggar aturan dan bertindak 'radikal secara ideologis'. "

 

Bitter Winter menegaskan bahwa pastor Liu terus-menerus dianiaya oleh PKC, bahkan pihak penguasa mengancam dan menekan para kerabatnya. Sumber itu menyebut “Pastor Liu Maochun adalah asisten Uskup Guo. Rezim Komunis menangkap dan ingin mengendalikan para pastor yang dekat dengan pastor Liu yang juga menolak untuk bergabung dengan CPCA."

 

Majalah itu juga mengatakan bahwa penangkapan dan penyiksaan pastor Liu adalah bagian dari investigasi untuk menemukan kebocoran berita terkait penyiksaan pastor Huang, pastor lain dari keuskupan itu, yang menolak bergabung dengan CPCA.

 

Pastor Liu adalah salah satu dari 20 imam di keuskupan itu yang telah "menolak bergabung dengan Asosiasi Patriotik Katolik Cina (CPCA) yang disetujui oleh negara" dan karenanya "dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan nasional." Para pastor ini dianggap "'ilegal' dan 'subversi negara'.”

 

Uskup dari Keuskupan Mindong, Mgr. Vincenzo Guo Xijin, adalah salah satu “korban” dari kesepakatan Vatikan-Cina, karena keuskupan itu telah digunakan sebagai “proyek percontohan” untuk implementasi kesepakatan tersebut.

 

Uskup Guo diminta oleh paus Francis untuk mundur dan sebagai gantinya, paus mendukung uskup yang disetujui CPCA.

 

Beberapa hari yang lalu, CPCA mengumumkan penahbisan seorang uskup baru di Qingdao, Uskup Thomas Chen Tianhao, yang “sebelumnya menjabat sebagai presiden Asosiasi Patriotik Qingdao di Provinsi Shandong pada tahun 1998 dan sebagai anggota Komite Tetap Asosiasi Patriotik Nasional sejak 2010."

 

Asia News melaporkan bahwa Chen "dianggap sangat patuh pada kebijakan agama dari pemerintah." Tahun lalu, Chen memimpin sebuah komite untuk "mempelajari semangat" pidato Presiden Xi Jinping, ketika merayakan Departemen Pekerjaan Front Bersatu.

 

Beberapa minggu yang lalu, Vatikan memperbarui kesepakatannya dengan Cina. Kesepakatan itu berisi pernyataan bahwa Vatikan mengakui gereja yang disetujui negara Cina dan mengizinkan Partai Komunis Cina untuk menunjuk para uskup. Paus Francis seolah mempertahankan hak vetonya dalam pemilihan uskup, namun dalam praktiknya PKC-lah yang memegang kendali.

 

Hal ini juga diduga memungkinkan pemecatan uskup yang sah untuk digantikan oleh uskup yang disetujui oleh PKC. Namun, persyaratan sebenarnya dari kesepakatan itu tetap menjadi rahasia yang dijaga ketat.

 

Kardinal Zen, uskup emeritus Hong Kong, mengatakan bahwa melalui kesepakatan itu "Vatikan telah menjual Gereja Katolik di Cina". Dia juga menggambarkannya sebagai "pembunuhan Gereja di Cina oleh mereka yang seharusnya melindungi dan membela Gereja dari musuh-musuhnya."

 

*****

 

Bagaimana Cina Mengubah Miliarder Globalis dan Big Tecch Menjadi Juru Bicara ...

AS Berada Dalam Keadaan Terjun Bebas Secara Moral

Tanda Dari Binatang? Ribuan Orang Swedia Menerima Microchip

Pedro Regis 5046 - 5050

Francis Mencela Hukumnya Namun Mendukung Orang Yang Membuatnya

John Kerry: Kepresidenan Biden akan memajukan agenda Great Reset

Percayalah Bahwa Para Elit Global Akan Menggunakan Krisis COVID