LAPORAN PELECEHAN SEKS DI INGGRIS TELAH MENGECAM PAUS
https://www.churchmilitant.com/news/article/sex-abuse-report-damns-pope-cdl-nichols
by Jules Gomes • ChurchMilitant.com • November 11, 2020
Tim
Investigasi Inggris 'berteriak
secara terang-terangan tentang
kemunafikan Paus Francis'
LONDON (ChurchMilitant.com)
- Pada Selasa siang - dua jam sebelum rilis laporan
McCarrick Vatikan yang telah lama ditunggu-tunggu - Penyelidikan
Independen Inggris terhadap Pelecehan Seksual Anak (IICSA) menerbitkan laporan yang memberatkan dan mengecam
Paus Francis dan uskup agung Westminster Cdl. Vincent Nichols.
Laporan IICSA yang terbit hari Selasa, isinya mengecam Tahta Suci
Berbeda dengan laporan
Vatikan, yang memuji-muji
paus Francis karena segera bertindak terhadap kardinal homopredator,
namun penyelidikan kuasi-pemerintah IICSA mengutuk "tanggapan terbatas dari
Takhta Suci" terhadap klerus busuk yang secara nyata tidak menunjukkan
komitmen untuk mengambil tindakan."
"Kurangnya kerja sama" di
pihak Vatikan dalam memberikan pernyataan kesaksian dan informasi lain telah "melampaui
pemahaman akal" dan "bertentangan" dengan banyaknya pernyataan
yang dikeluarkan oleh paus Francis "tentang tanggapan Gereja atas pelecehan
seksual terhadap anak," demikian laporan itu menyatakan.
Kontradiksi dengan Vatikan, 'menyinggung perasaan’ Francis
Berbicara kepada Church Militant, Richard Scorer, pengacara spesialis
pelecehan sex di Slater dan Gordon yang
mewakili 32 orang yang selamat di IICSA,
mengatakan: "Laporan itu benar-benar mencela Takhta Suci dan berteriak
secara terang-terangan tentang kemunafikan paus Francis yang mengaku menangani
pelecehan seksual klerus. Sementara pada saat yang sama paus berusaha untuk
menggagalkan upaya penyelidikan."
Richard Scorer menekankan:
Kredibilitas paus Francis dalam
masalah ini sekarang sudah compang-camping - dia tidak bisa dipercaya. Ini
adalah laporan yang sangat memberatkan. Ia menyoroti kasus pelecehan sexual yang
mengejutkan, kelambanan yang amat memalukan dari respon gereja, kegagalan
kepemimpinan yang hina oleh Cardinal Nichols dan penolakan yang nyata dari
Vatikan untuk bekerja sama dengan baik dalam penyelidikan ini.
"Jika Anda mempercayai
laporan McCarrick, paus Francis sedang mencoba untuk menangani pelecehan
seksual klerus. Tetapi laporan IICSA
hari ini mengatakan yang sebaliknya – laporan itu mengutuk Vatikan karena
menolak untuk bekerja sama," cuit
Richard Scorer, si pengacara.
Kardinal Nichols 'Perlu Segera Pergi'
Investigasi IICSA juga mengecam Cdl. Nichols, kepala Konferensi Waligereja Inggris dan Wales,
dimana dari dia "tidak ada pengakuan tanggung jawab pribadi untuk memimpin
atau mempengaruhi upaya perubahan."
"Dia [Nichols] telah tidak
menjalankan kepemimpinan yang diharapkan dari seorang anggota senior Gereja, dan
dia lebih memilih untuk melindungi reputasi Gereja Katolik Roma di Inggris dan
Wales dan di Roma."
Kredibilitas paus dalam masalah ini sekarang sudah
compang-camping - dia tidak bisa dipercaya. Tweet
"Dia juga tidak
menunjukkan belas kasihan terhadap korban dalam kasus baru-baru ini yang sedang
kami periksa," keluh laporan itu.
Sehari sebelum rilis laporan
IICSA, Card.Nichols menulis kepada seorang
klerus pada kesempatan ulang tahunnya yang ke-75, menunjukkan bahwa dia telah
menawarkan pengunduran dirinya kepada Bapa Suci "beberapa waktu yang
lalu." Para uskup dan kardinal biasanya mengundurkan
diri setelah mereka berusia 75 tahun.
Cdl. Nichols bersaksi
di hadapan komisi IICSA
Nichols menjelaskan: "Bapa Suci secara resmi menerima
pengunduran diri saya dan, pada saat yang sama, telah memutuskan bahwa saya
akan tetap menjabat sampai, atas keputusannya, ada ketentuan lain yang dibuat."
"Jadi dalam semangat
damai yang sama inilah saya sekarang akan melanjutkan tugas saya sebagai uskup
Anda," tambah Nichols.
"Kardinal Nichols harus
segera pergi – tapi dalam kehidupan lainnya, dia akan segera diusir pergi,"
kata Richard Scorer.
Imam predator, Michael Higginbottom, juga disebut namanya oleh IICSA
Para anggota kelompok White Flowers Alba yang selamat, juga meminta Card.Nichols untuk "segera mengundurkan diri."
Gereja yang 'Tidak Dapat Dipercaya'
Richard Scorer berkata lagi:
Ini adalah sebuah Gereja
yang tidak bisa dipercaya untuk melindungi anak-anak. Satu-satunya cara untuk
maju sekarang adalah pemberlakuan hukum ‘pelaporan wajib,’ sehingga pelecehan semacam
ini tidak dapat terus ditutup-tutupi dan harus dilakukan pengawasan eksternal secara
independen terhadap perlindungan Gereja. Gereja tidak dapat diandalkan untuk
menata rumahnya sendiri. Jadi tanpa perubahan ini, anak-anak akan terus berada
dalam risiko.
Menurut IICSA, dari 1970–2015 Gereja Katolik di Inggris dan Wales menerima
lebih dari 900 pengaduan yang melibatkan lebih dari 3.000 kasus pelecehan
seksual terhadap anak-anak dan terhadap lebih dari 900 individu yang terkait
dengan Gereja, termasuk pastor, rahib, dan relawan dalam lingkup Gereja.
Sejak 2016, ada lebih dari 100 tuduhan yang dilaporkan setiap tahun. Pelecehan sistemik melibatkan masturbasi, seks oral, pemerkosaan vagina dan dubur, kadang disertai dengan pemukulan sadis dan sering kali melibatkan perilaku manipulatif yang mendalam oleh mereka yang memiliki posisi puncak dan yang seharusnya bisa dipercaya.
Pelecehan seksual terhadap anak-anak banyak yang disembunyikan. Penolakan Gereja terhadap intervensi eksternal telah tersebar luas. Tweet
"Pelecehan seksual
terhadap anak-anak banyak yang disembunyikan. Penolakan terhadap intervensi
eksternal telah tersebar telah luas," demikian tulis penyelidikan itu.
"Perubahan sikap yang nyata dan bertahan lama masih harus dilakukan jika
Gereja Katolik Roma ingin menyingkirkan berbagai kegagalan masa lalunya."
Menanggapi laporan IICSA tersebut, Richard Nichols
berkata:
Pelecehan adalah tindakan
jahat terhadap orang yang paling rentan. Itu tidak boleh dimaafkan atau
ditutup-tutupi. Pelecehan yang dilakukan terhadap anak-anak dan akibatnya
merusak kehidupan orang-orang , dan ini tidak dapat dibatalkan. Untuk itu, kami
mohon maaf tanpa syarat, dan kami berkomitmen untuk mendengarkan dengan seksama
suara mereka yang telah dilecehkan.
Namun, Card.Nichols tidak mengakui tanggung jawab pribadinya dalam pernyataan itu.
Penyelidikan Independen tentang Pelecehan Seksual Anak
Church Militant melaporkan dari investigasi IICSA
sebelumnya, yang menemukan bahwa para korban pelecehan seksual di gereja-gereja
dan lembaga-lembaga keagamaan, terutama adalah berupa rusaknya iman mereka (si
korban).
Pada Juni 2019, Truth Project Thematic Report melaporkan bahwa satu dari
lima korban kehilangan iman sebagai akibat langsung dari pengalaman mengerikan
mereka.
Pada periode yang sama, laporan IICSA juga menuduh Keuskupan Agung Birmingham dan Cdl. Nichols,
mantan uskup agung, melindungi para pastor pedofil dan membiarkan pelecehan
seksual terhadap anak terus berlanjut untuk menjaga reputasinya.
Pada Mei 2019, Church
Militant melaporkan
bahwa keengganan Vatikan untuk merilis bukti-bukti kasus pelecehan seksual
berisiko memicu perselisihan diplomatik antara Inggris dan Tahta Suci.
*****
Screwtape
Menjelaskan Tentang Cara Menghancurkan Gereja Katolik
Seorang
Ibu Melapor: "McCarrick Memiliki Ketertarikan kepada Anak Laki-Laki"
‘Kisah
Fiksi Vatikan terus berlanjut’
Para
pemimpin dunia memuji kemajuan vaksin COVID yang didukung Gates...