SEBUAH TATA DUNIA BARU SEDANG TIBA
Siapakah
Yang Akan Mengantarnya Masuk?
APAKAH
sebuah Tata Dunia Baru adalah sesuatu yang harus kita nantikan? Apakah hal itu
akan terjadi? dan jika ya, kapan? Siapakah yang akan bertanggung jawab untuk
membawa Tata Dunia Baru ini untuk masuk? Apakah dia adalah presiden Amerika
Serikat atau bahkan mungkinkah kepala Gereja Katolik Roma, paus sendiri? Di
manakah kita dapat menemukan jawaban-jawaban ini? Apakah Alkitab mengatakan
sesuatu tentang hal yang penting ini yang akan mempengaruhi seluruh dunia? Marilah
kita melihat beberapa informasi yang akan membantu kita mendapatkan gambaran
yang lebih baik tentang peristiwa-peristiwa mendatang.
Paus Menyerukan
Sebuah Tata Dunia Baru
Kita memiliki kewajiban, kata Paus Paus
Fransiskus pada tahun 2018 ini, untuk mengurus orang-orang di sekitar kita. Dan
untuk melakukan itu, kita harus mengawasi sumber daya kita. Hal itu harus menjadi tatanan dunia baru.
Francis membuat komentar ini selama kunjungannya ke
Amerika Selatan, menurut Associated Press.
"Sebagai penjaga dari kekayaan yang kita terima, kita memiliki kewajiban
terhadap masyarakat secara keseluruhan dan terhadap generasi mendatang,"
katanya kepada wartawan. "Kita tidak bisa menyerahkan warisan ini kepada
mereka tanpa perawatan yang tepat kepada lingkungan, tanpa rasa syukur yang
lahir dari kontemplasi kita tentang dunia ciptaan."
Ini bukan pertama kalinya Paus menyerukan kepada
umat manusia untuk berbagi sumber daya, namun dengan hal itu justru dia telah
menuai banyak sekali kritikan.
Beberapa orang menyebut saran Paus itu adalah "murni
ajaran Marxisme," dan beberapa yang lain percaya bahwa kebijakannya itu menunjukkan
bahwa dia adalah benar-benar paus terakhir sebelum kedatangan kedua dari Yesus Kristus.
Namun Francis tetap teguh dengan niatannya
"Seluruh hasil dari bumi ini dimaksudkan
untuk semua orang, dan betapapun banyaknya orang memamerkan harta miliknya, tetapi
ia memiliki kewajiban sosial," kata Francis. "Pengurasan sumber daya
alam, yang begitu melimpah di Ekuador, janganlah hanya memperhatikan
kepentingan dan manfaat jangka pendek saja."
Apa Yang Dipersiapkan
Bagi Masa Depan?
Dengan Amerika Serikat sebagai satu-satunya
negara adidaya utama yang tersisa di dunia serta Vatikan yang berupaya untuk
mewujudkan pemerintahan tunggal dunia, dari sudut pandang agama, apa yang dipersiapkan
bagi masa depan? Apakah China khawatir tentang masa depan mereka? Majalah Newsweek melaporkan, "Ketika mereka
menyaksikan runtuhnya komunisme di Eropa Timur dan Rusia, kepemimpinan yang
semakin tua di Cina menjadi yakin bahwa orang yang paling bertanggung jawab
atas jatuhnya partai itu tidak lain adalah paus itu sendiri. Dokumen-dokumen
internal partai menuduh paus telah mengarahkan 'kekuatan reaksioner dan
subversif untuk melawan komunis di mana-mana."
Agama Katolik, bekerja sama dengan Amerika
Serikat, ingin mewujudkan pemerintahan tunggal dunia. Akankah mereka berhasil
dan mendirikan kerajaan dunia lainnya guna mewujudkan perdamaian dan ketertiban
dunia?
Marilah kita lihat apa yang dikatakan Alkitab
tentang subjek yang paling penting ini, Tata Dunia Baru.
Alkitab Telah Banyak
Mengungkap
Alkitab telah banyak mengungkapkan tentang apa
yang akan terjadi di dunia. Dalam kitab Daniel kita dapat menemukan jawabannya.
Dan 2:1 Pada tahun
yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu
hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.
Nebukadnezar sangat terganggu oleh mimpinya,
tetapi dia tidak dapat mengingat detailnya dan dia merasa sangat tertekan. Dia
mengajukan dekrit bahwa jika mimpinya itu tidak diberitahukan kepadanya, maka semua
orang bijak dan ahli nujum dari Babilonia kuno akan dibunuh. Daniel dan ketiga sahabatnya
berada di antara kelompok orang-orang bijak ini. Semua orang bijak dan ahli
nujum lainnya tidak bisa memberi tahu raja tentang mimpinya atau bagian terkecil
sekalipun darinya. Daniel dan tiga sahabatnya berdoa kepada Allah untuk
mengungkapkan kepada Daniel mimpi raja. Tuhan mengijinkan Daniel untuk mendapatkan
mimpi yang sama dengan yang diterima oleh raja Nebukadnezar.
Dalam mimpi Nebukadnezar, dia melihat sebuah gambaran
patung yang luar biasa. Bagian kepala dari patung itu adalah emas murni; bagian
dada dan lengannya terbuat dari perak; bagian pahanya terbuat dari kuningan;
dan bagian kaki-kakinya terbuat dari besi. Kakinya tersusun dari besi yang
dicampur dengan tanah liat. Kemudian raja melihat sebuah batu yang dipotong
dari gunung tanpa bantuan manusia, dan batu itu terbang di udara dan menerjang
patung itu, di atas kakinya. Maka bagian-bagian emas, perak, kuningan, besi,
dan tanah liat dari patung itu benar-benar hancur dan pecah, dan 'menjadi
seperti sekam pengirik musim panas.' (lht. Daniel 2:35), dan kemudian angin menghembus
semuanya itu. Kemudian batu itu mulai tumbuh menjadi gunung yang besar dan
memenuhi seluruh bumi.
Tuhan Telah Menunjukkan
Kepadanya: Masa Depan
Daniel menjelaskan kepada raja Nebukadnezar bahwa
Allah telah menunjukkan kepadanya apa yang akan terjadi di masa depan.
Bagian-bagian berbeda dari patung itu mewakili empat kerajaan dunia yang akan
memerintah dunia secara bergantian. "Tuankulah kepala emas ini," (lht.
Daniel 2:38). Kepala emas mewakili kerajaan dunia Babel yang diperintah oleh
tuanku raja. Daniel mengungkapkan bahwa sisa kerajaan tidak akan sebesar
kerajaan Babel, yang diperintah Nebukadnezar, dan bahwa akan ada empat kerajaan
lagi: Babel, Medo-Persia, Yunani, dan Roma.
Bertahun-tahun kemudian lebih banyak peristiwa
dari mimpi Nebuchadnezzar mulai
terjadi. Belsyazar, yang adalah cucu Nebukadnezar, adalah raja ketika kerajaan
Babilonia jatuh. Belsyazar mengadakan pesta mabuk-mabukan. Selama perayaan ini
Belsyazar memutuskan untuk mengejek Allah dengan cara minum anggur dari piala-piala
suci yang diambil dari kuil Allah ketika Yerusalem telah dikalahkan oleh
kakeknya. Saat kerumunan orang banyak menjadi mabuk, sebuah tangan supranatural
muncul dan menulis di dinding: "MENE, MENE, TEKEL, UFARSIN." Arti
yang diberikan dalam Alkitab adalah: "Allah telah menghitung kerajaan
tuanku, dan telah diakhiri... Kerajaan tuanku dibagi-bagi, dan diberikan kepada
Media dan Persia." (lht. Daniel 5: 26-28). Malam itu, Darius menggulingkan
Babel, membunuh Belsyazar, dan Medo-Persia menjadi kerajaan dunia yang baru.
Penggulingan kerajaan Medo-Persia terjadi oleh
orang-orang Yunani pada Pertempuran Arbela pada tahun 331 SM. Yunani, yang
menggantikan Medo-Persia, dibagi menjadi empat bagian pada saat kematian
Alexander Agung, dan akhirnya kehilangan kekuasaannya atas dunia, digulingkan
dan dilanjutkan oleh kerajaan Roma pada Pertempuran Pydna pada tahun 168 SM.
Daniel juga telah memberi tahu Nebukadnezar
tentang kerajaan bumi keempat dan terakhir, "Dan kerajaan keempat akan
menjadi kuat seperti besi: tepat
seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu, dan
seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan
menghancurluluhkan semuanya. (lht. Daniel 2:40) Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari
tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa
kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai
dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat. Tetapi
sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah
liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian (lht.
Daniel 2:41-42) Dan
karena jari-jari kaki adalah bagian dari besi, dan bagian dari tanah liat, maka
kerajaan itu akan menjadi kuat sebagian, dan sebagian menjadi patah ... tetapi
mereka tidak akan saling memotong satu sama lain, terutama karena besi tidak
bercampur dengan tanah liat. " (lht. Daniel 2:43). Daniel memberi tahu raja
bahwa kerajaan dunia keempat, Roma, akan dibagi seperti yang diwakili oleh
sepuluh jari kaki dari gambar itu. Beberapa negara yang dihasilkannya akan kuat
dan beberapa akan lemah.
Hal ini telah terpenuhi karena negara-negara
Eropa adalah penerus Kekaisaran Romawi.
Satu Pemerintahan Tunggal
Dunia Tidak Akan Mampu
Selama bertahun-tahun sejak kejatuhan Kekaisaran
Romawi, telah ada upaya berkelanjutan untuk mewujudkan Eropa bersatu dan
kerajaan dunia lainnya. Catatan sejarah menunjukkan bahwa setiap upaya yang
dilakukan telah gagal. Seperti yang diprediksi oleh Daniel, "…mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan
merupakan satu kesatuan."
(lht. Daniel 2:43). Daniel mengungkapkan kepada raja dan juga kepada kita,
"Apa yang akan terjadi di zaman akhir." (lht. Daniel 2:28). Upaya-upaya
baru untuk mewujudkan Tata Dunia Baru adalah upaya lain untuk membentuk
pemerintahan tunggal dunia. Semua upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan
kerajaan dunia yang lain telah gagal, dan hal itu telah membawa ongkos besar
yang berupa hilangnya banyak nyawa manusia. Alasan bahwa mereka semua telah
gagal, dan akan terus gagal adalah karena mereka tidak mau mendengarkan Allah. Allah
memberi tahu Daniel bahwa tidak akan ada kerajaan dunia yang lain setelah Roma.
Bangsa-bangsa telah melawan Firman Tuhan. Nafsu mereka akan kekuasaan dan
kekayaan telah menyebabkan perang dan pertumpahan darah.
Segala Upaya Telah
Gagal Untuk Membentuk Pemerintahan Tunggal Dunia
"Dengan jatuhnya Roma maka berakhirlah kerajaan-kerajaan
universal di dunia. Sampai saat itu masih mungkin bagi sebuah bangsa untuk naik
lebih tinggi daripada tetangganya dan untuk mengkonsolidasikan mereka semua menjadi
satu kerajaan besar. Tapi ketika Roma jatuh, kemungkinan seperti itu telah
berlalu untuk selamanya. Besi bercampur dengan tanah liat akan kehilangan daya
lekatnya. Tidak ada manusia atau gabungan manusia yang dapat mengkonsolidasikan
fragmen-fragmen ini lagi." Hal ini disampaikan dalam buku tulisan Uriah
Smith, The Prophecies of Daniel and The Revelation, hal. 60. Berkali-kali manusia bermimpi untuk
membangun kembali sebuah kerajaan yang besar. Charlemagne telah mencobanya; Charles V juga telah mencobanya;
Louis XIV juga mencobanya; Napoleon, Kaisar Wilhelm, dan Adolf Hitler juga
telah mencobanya. Semua upaya mereka gagal. Upaya saat ini mungkin untuk
sementara waktu bisa berhasil, tetapi hal itu hanya akan berumur pendek.
Tetapi nubuat Daniel terus berlaku dan
menjelaskan tentang masa depan, dalam waktu dekat mendatang. "Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan
binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada
bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan
menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan
tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi,
tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah
memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi
itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." (Daniel 2: 44,45).
Kerajaan Allah tidak datang sebagai hasil dari upaya
politik. Allah bersabda bahwa Dia akan mendirikan kerajaan-Nya, dan kerajaan-Nya
akan bertahan selamanya. Waktu yang
dinubuatkan bagi kerajaan Allah itu adalah dalam waktu dekat mendatang.
Kedatangan kedua dari Yesus Kristus akan mengantar masuk kerajaan yang terakhir
dan kekal itu. Semua peristiwa yang kita saksikan saat ini terjadi dengan cepat
di dunia telah mengarahkan kita pada kedatangan Kristus yang segera tiba. Kita
tidak akan melihat kerajaan tunggal dunia yang dimaksudkan Allah itu seperti
yang ada di dunia saat ini. Tetapi anda dapat menjadi bagian dari kerajaan Allah
itu. Tidakkah anda akan meminta kepada-Nya untuk masuk ke dalam hati anda
sekarang sehingga anda akan siap untuk menyambut kedatangan Yesus yang segera tiba
itu?
Atas Nama Perdamaian
Dunia
Ada lebih banyak lagi nubuatan Alkitab yang
mengatakan bahwa kita akan melihat dunia bersatu di bawah pengaruh kepausan. Kita
semua akan diberi tahu bahwa atas nama perdamaian dunia, maka semua bangsa
harus tunduk kepada visi Vatikan tentang satu pemerintahan dunia, yaitu sebuah Tata Dunia Baru.
Dunia akan melakukan upaya-upaya lain untuk
bersatu, tetapi ini hanyalah harapan palsu atas perdamaian dunia. Kita tahu
bahwa kita memiliki kutipan nubuatan Alkitab yang lebih pasti, dan bahwa
Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa kerajaan berikutnya nanti adalah berupa kerajaan
Allah. Kabar baik ini membawa ke dalam hati kita janji akan kedamaian abadi,
dan sukacita untuk mengalami keabadian bersama Allah. Renungkanlah hal ini: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka,
dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap
tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21: 4).
No comments:
Post a Comment