TATA DUNIA BARU
A. Ralph Epperson
Bab 19
Freemason
Sebuah artikel di The New Age Magazine edisi November
1946, yang diterbitkan oleh Scottish Rite of Freemasonry, meminta perhatian
pada komentar berikut yang dibuat oleh Andre Tardieu, mantan Perdana Menteri
Prancis: "Freemasonry tidak menjelaskan semuanya; namun, jika kita membiarkannya
maka sejarah zaman kita tidak dapat dipahami." (404)
Mungkin alasan Tardieu
mengatakan itu karena apa yang dikatakan Manly P. Hall tentang Freemasonry. Dia
menyebutnya: "…organisasi paling kuat di negeri ini." (405)
Alice Bailey, pemimpin New Age,
telah menulis ini tentang Persaudaraan Masonik: "Ini adalah organisasi
yang jauh lebih gaib daripada yang bisa diwujudkan, dan dimaksudkan untuk
menjadi sekolah pelatihan bagi para okultis hebat yang akan datang." (406)
Kata okultisme didefinisikan
sebagai ‘tersembunyi, tertutup, rahasia, dan esoterik.’ Dan seorang okultis
adalah orang yang percaya dengan menyembunyikan rahasia-rahasia dari orang
lain.
Para Mason, diasumsikan, akan segera
membela diri terhadap tuduhan seperti itu. Setiap organisasi rahasia,
tersembunyi atau tertutup, harus melakukan hal itu, terutama jika ditemukan
bahwa tujuan mereka bukan apa yang diyakini warga rata-rata. Dan itu tampaknya
persis seperti yang telah dilakukan Ordo ini.
Penjelasan tradisional yang
ditawarkan oleh Freemasonry bagi tujuan organisasinya adalah seperti apa yang
ditawarkan oleh Henry Clausen, mantan Panglima Tertinggi Sovereign dari Ordo
Masonik. Dia mengatakan itu adalah: "…sistem moralitas tertentu,
terselubung dalam alegori, dan diilustrasikan melalui simbol-simbol." (407)
Para Mason hanya akan menerima
individu-individu tertentu ke dalam upacara inisiasi mereka. Kualifikasi
tersebut adalah: "Seorang kandidat untuk inisiasi haruslah seorang pria, bebas,
tidak ragu-rahu dan berusia dewasa." (408)
Ada satu persyaratan lagi:
mereka harus menyatakan keyakinan pada suatu makhluk tertinggi.
W.F. Brainard, seorang Mason di
New London, Connecticut, memberikan pidato pada tahun 1825 yang menggambarkan
Ordo dimana dia adalah anggotanya. Dia berkata: "Apakah Masonry itu? Ia
adalah kumpulan orang-orang yang kuat. Terdiri dari orang-orang berpangkat,
kaya, memiliki jabatan dan bakat, berpengaruh besar baik di dalam maupun diluar
kekuasaan, dan itu, di hampir setiap tempat di mana kekuasaan itu ada dan penting,
dan itu termasuk di antara kelas-kelas masyarakat lainnya, hingga kelas yang
terendah, dalam jumlah yang besar, orang-orang yang aktif, bersatu, dan mampu
diarahkan oleh upaya orang lain, sehingga memiliki kekuatan dalam kebersamaan di
seluruh dunia yang beradab.
Mereka juga diberi dengan sarana
untuk saling mengenal, dan sarana untuk menjaga kerahasiaan, serta cara-cara
untuk bekerja sama, di meja - di Gedung Legislatif - di Bangku - di setiap
pertemuan bisnis - di dalam damai dan perang - di antara musuh dan teman - di
satu tempat dan di tempat lain!
Begitu kuatnya kelompok ini,
apakah saat ini ia tidak takut apa pun akan kekerasan, baik publik maupun
pribadi, karena ia memiliki segala cara untuk mempelajarinya di dalam musim,
untuk melawan, mengalahkan, dan menghukumnya." (409)
Seperti yang telah dibahas,
anggota organisasi yang kuat ini memiliki akses kepada sebuah rahasia. Termasuk
dalam rahasia itu adalah rencana bagi masa depan dunia. Dan apa pun rencana
itu, selalu mereka jaga kerahasiaannya dari warga rata-rata.
"Pada awal karier Masonik
kami, kami diajari bahwa Freemasonry adalah sistem moralitas, kekhasan yang
terselubung dari dunia yang tidak tersusun dan populer, oleh ajaran alegoris dan ilustrasi simbolis." (410)
Tampaknya menjadi kesimpulan
logis bahwa jika para Mason memiliki moralitas lain, dan jika moralitas itu
sehat dan akan bermanfaat bagi semua orang di dunia, anda akan berpikir bahwa
mereka akan membuatnya menjadi milik publik, dan bukan menyembunyikannya di
dalam misteri-misteri dan alegori. Kita hanya bisa bertanya-tanya: apakah
alasan moralitas mereka yang selalu dirahasiakan itu adalah karena moralitas
mereka tidak sehat dan tidak bermanfaat bagi masyarakat umum? Hal itu pasti
akan menjelaskan mengapa mereka ingin tetap terkubur, jauh dari tatapan warga
dunia.
Mason yang lain, George
Steinmetz dalam bukunya yang berjudul, FREEMASONRY, ITS HIDDEN MEANING, mengatakan: "Adalah didalam simbol-simbol kuno
Freemasonry maka rahasia-rahasianya yang sebenarnya tersembunyi dan hal ini
disembunyikan secara rapat kepada para Mason sama seperti yang lain-lainnya.
Rahasia-rahasia Masonry yang
paling mendalam tidaklah terungkap di dalam Pondok mereka sama sekali. Rahasia
itu hanya milik segelintir orang saja." (411)
Jadi rahasia-rahasia Mason itu bahkan
bukanlah milik semua Mason. Beberapa Mason tahu dan beberapa Mason lainnya
tidak tahu arti dari rahasia-rahasia itu. Tetapi
hal yang menarik adalah bahwa kaum Mason yang tidak tahu sedang dibohongi oleh
mereka yang tahu. Albert Pike menegaskan bahwa pernyataan ini memang benar,
dengan menulis hal ini dalam buku yang dulunya dibaca oleh semua Mason di dalam
Ritus Skotlandia, Yurisdiksi Selatan, Ordo Masonik, berjudul MORALS AND DOGMA: "Tingkat Biru (tiga
tingkat pertama dari 32) hanyalah pengadilan luar atau serambi (jalan tertutup)
dari Bait Suci” (yang tak bisa dijangkau oleh tingkat dibawahnya).
Bagian dari simbol-simbol
ditampilkan di sana untuk pemula, tetapi ia sengaja disesatkan oleh penafsiran-penafsiran
palsu.
Hal itu tidak dimaksudkan agar dia
(si pemula) akan memahaminya; tetapi dimaksudkan agar dia akan membayangkan
bahwa dia akan memahaminya.
Penjelasan sejati mereka
disediakan untuk Adepts, Pangeran Masonry." (412) Jadi, para pemula itu dibohongi
oleh sesama Mason sendiri!
Seorang saudara berbohong kepada
saudara yang lain! Beberapa Mason menyembunyikan arti sebenarnya dari rahasia-rahasia
dari Mason lain.
Dan begitulah cara para Mason
yang kuat beroperasi, sebagai organisasi tempat orang-orang berpangkat, kaya, memiliki
jabatan dan kaum berbakat, untuk bergabung.
Pike mengulangi berbicara
keadaan itu di dalam buku yang sama, tetapi di halaman lain: "Masonry menyembunyikan rahasianya
dari semua orang kecuali para Adepts dan Sages, atau orang-orang yang terpilih
dan berpangkat tinggi, dan menggunakan penjelasan-penjelasan palsu dan salah
tafsir atas simbol-simbolnya untuk menyesatkan
mereka yang hanya pantas untuk disesatkan; untuk menyembunyikan Kebenaran, yang
disebut Cahaya, dari mereka, dan untuk menarik mereka menjauh dari Cahaya itu." 413
Mungkin cukup informatif pada
saat ini untuk mengidentifikasi apa yang diyakini sebagai seorang yang "mahir".
Kenneth Mackenzie, seorang anggota Mason, menulis ini dalam bukunya yang
berjudul, THE ROYAL MASONIC CYCLOPAEDIA:
"Adept – adalah sebuah nama yang diberikan kepada Ordo Illuminati." (414)
Apakah Pike mengakui bahwa hanya
para Adepts, "Mason yang tercerahkan," atau mereka yang berasal dari
kedua organisasi, yang tahu rahasia Pondok-pondok Masonik: bahwa Lucifer adalah
dewa?
Pasti akan terlihat begitu.
Manly P. Hall juga mengungkapkan
kebenaran bahwa tidak semua Mason memahami arti rahasia di dalam Bait Suci. Dia
menulis ini dalam bukunya yang berjudul, LECTURES ON ANCIENT PHILOSOPHY:
"Freemasonry adalah persaudaraan dalam suatu persaudaraan - sebuah
organisasi luar yang menyembunyikan persaudaraan batin dari kaum terpilih.
... perlu untuk menetapkan
eksistensi dua perintah yang terpisah namun saling bergantung ini, yang satu
terlihat dan yang lainnya tak terlihat.
Masyarakat Mason yang kelihatan,
adalah persahabatan yang indah dari orang-orang 'bebas dan diterima' yang
diperintahkan untuk mengabdikan diri mereka pada masalah etis, pendidikan,
persaudaraan, patriotik, dan kemanusiaan, di tengah masyarakat luas.
Tetapi Masyarakat Mason yang tak
terlihat, adalah persaudaraan rahasia dan paling agung yang anggotanya
berdedikasi untuk melayani arcandrum
arcanum misterius (didefinisikan sebagai sebuah rahasia, sebuah misteri.)
Para saudara yang berniat untuk menulis
sejarah kegiatan mereka tidak termasuk dalam upaya pengungkapan mereka (sebuah
wacana atau risalah formal), kisah tentang masyarakat rahasia yang benar-benar tersembunyi,
yang bagi tubuh Freemasonic bagaikan jantung bagi tubuh manusia.
Dalam setiap generasi hanya
sedikit yang diterima di dalam lingkaran dalam dari lapangan pekerjaan tertentu
...
... para inisiat-filsuf
Freemasonry adalah ... para master doktrin rahasia yang membentuk landasan tak
terlihat dari setiap institusi teologis dan rasional yang besar." (415)
Lebih lanjut dia memperkuat
pemikiran ini ketika dia menulis komentar-komentar di bagian lain dari
buku-bukunya, yang satu ini berjudul THE
LOST KEYS OF FREEMASONRY: "Saudara pemula menyadari bahwa apa yang
disebut simbol-simbol dan ritualnya hanyalah tirai, yang dibuat oleh orang
bijak untuk mengabadikan ide-ide yang tidak dapat dimengerti, kepada orang rata-rata.
Dia juga menyadari bahwa
beberapa Mason saat ini mengetahui atau menghargai makna mistis yang
tersembunyi di dalam ritual-ritual ini." (416)
Penulis Masonik lainnya telah
mengkonfirmasi bahwa ada dua kelas Mason. Kenneth Mackenzie menambahkan
konfirmasi ini: "Pada saat ini ada banyak rahasia yang biasanya tidak
diberikan, dan memang hal itu karena kondisi pendidikan Masonik yang sangat
rendah, kecuali di kalangan kelas tertentu.
Ada banyak Mason yang baik yang
akrab dengan ritual itu, dan bahkan ceramah-ceramahnya, tetapi mereka gagal
karena kekurangan rasa dan kesempatan untuk memahami filsafat Freemason yang
lebih halus dan tersembunyi." (417)
Para Mason dengan cepat
menunjukkan bahwa mereka tidak memberi tahu bahkan teman-teman Mason mereka
yang lebih cerdas apa rahasia-rahasia itu; mereka meminta mereka untuk mencari
tahu sendiri. Tapi, Pike mengatakan, mereka memulai proses dengan
mengisyaratkan bahwa para Mason "beribadah" kepada sesuatu selain
Tuhan Alkitab pada tingkat pertama.
Rupanya, jika Mason bisa
mengetahuinya sendiri siapa yang disembah oleh para Mason lainnya, maka dia
akan menjadi salah satu dari mereka.
Ini adalah apa yang ditulis Pike
dalam MORALS AND DOGMA: "Adalah tugas
setiap individu Mason untuk menemukan rahasia Masonry ...
Masonry tidak menanamkan langsung
kebenaran-kebenarannya. Dia menyatakannya sekali dan singkat saja; atau hanya mengisyaratkannya,
barangkali, secara gelap; atau menyelimutkan suatu awan mendung (kekaburan) di
antara rahasia-rahasia mereka dan mata yang akan terpesona oleh rahasia itu.
Ritual (the Scottish Rite) itu hanya mengangkat bagian sudut
tirai, bahkan dalam Tingkat Magang (tingkat pertama dari Pondok Biru), karena
di sana dinyatakan bahwa Masonry adalah sebuah ibadat penyembahan." (418)
Petunjuk lain bahwa Masonry
bukanlah sekedar persaudaraan kaum philbhropic yang bertemu secara teratur
untuk mengadakan persekutuan dan karya-karya amal, terdapat di bagian lain dari
buku Pike, MORALS AND DOGMA, atau
dalam tulisan-tulisan Manly P. Hall: "Setiap Pondok adalah Bair Suci...
" (419)
"Masonry adalah sebuah ibadah."
(420)
"... Masonry adalah sebuah
lembaga agama dan filosofis."
"Setiap pondok Masonik
adalah kuil agama; dan ajarannya adalah instruksi dalam agama." (422)
Karena Masonry mengklaim bahwa ia
adalah agama, maka akan sangat membantu bagi siswa untuk mendefinisikan istilah
dan melihat apakah Masonry memenuhi persyaratan.
Sebuah agama didefinisikan
sebagai salah satu dari definisi ini:
1. Sebuah
keyakinan akan kekuatan ilahi untuk dipatuhi dan disembah sebagai pencipta dan
penguasa alam semesta.
2.
Setiap sistem keyakinan, praktik, nilai-nilai etis yang menyerupai,
sugestif atau disamakan dengan sistem semacam itu.
Dengan definisi kedua, kaum
Mason tentu memenuhi syarat sebagai agama. Tetapi kaum Mason sendiri menyangkal
bahwa ini memang demikian.
Pandangan ini dipresentasikan
pada tahun 1986 oleh Bill Mankin, seorang anggota Masonic Lodge tingkat 32,
pada serangkaian program televisi tentang Mason. Diskusi adalah bagian dari
program televisi itu yang disebut The
John Ankerberg Show. Mankin berkata: "Kami (para Mason) tidak memiliki
keyakinan, tidak ada pengakuan iman dalam pernyataan doktrinal. Kami tidak
memiliki teologi; kami tidak memiliki ritual ibadah. Kami tidak memiliki simbol
yang religius dalam arti simbol-simbol seperti yang ditemukan di gereja atau
sinagog.
Simbol-simbol kita terkait
dengan perkembangan karakter hubungan manusia dengan manusia. Mereka adalah
alat yang berfungsi untuk digunakan dalam pembangunan kehidupan." (423)
Kata agama didefinisikan dalam
kamus lain sebagai:
1.
Keyakinan akan kekuatan ilahi atau manusia super untuk dipatuhi dan
disembah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta.
2.
Setiap sistem kepercayaan khusus dalam perilaku dan ritual, sering
melibatkan kode etik dan filsafat.
Jadi, dengan definisi agama yang
terkandung dalam kamus, Mason adalah agama. Itu bisa ditentukan dengan tinjauan
singkat tentang apa yang dilakukan kaum Mason di dalam kuil mereka.
1.
Para Mason menyembah dewa, (mereka menyebutnya Arsitek Agung Alam
Semesta);
2.
Mereka berdoa kepada dewa di dalam kuil mereka. Misalnya, selama gelar
Entered Apprentice, yang pertama dari tiga di dalam Blue Lodge, Guru yang tercerahkan,
yang setara dengan Presiden pondok, berdoa: "Tolonglah kami, ya Bapa dari
Alam Semesta ..." (424)
3.
Mereka percaya bahwa dewa di kuil mereka mendengarkan doa mereka. Doa yang
sama dalam gelar Entered Apprentice berbunyi: "... dan berilah agar calon
untuk Masonry ini dapat mendedikasikan hidupnya demi pelayanan kepadamu." (425)
4.
Mereka percaya bahwa ibadah mereka di dalam bait suci akan memberi mereka
kehidupan yang kekal. Dalam pamflet yang disiapkan oleh John Ankerberg Show,
mereka mengutip buku Masonik yang menjelaskan apa arti apron putih yang
dikenakan oleh Mason: "Dia yang mengenakan kulit domba sebagai lambang
Mason, dengan demikian mereka selalu diingatkan akan kemurnian hidup dan
perilaku, yang pada dasarnya diperlukan untuk mendapatkan tiket masuk kepada Pndok
Abadi diatas sana." (426)
5.
Mereka percaya pada satu ‘tuhan’ yang umum bagi semua agama. Pernyataan
yang sama tentang Grand Lodge of Maryland melanjutkan: "Dengan demikian,
Masonry adalah persekutuan yang hebat antara laki-laki dari semua negara dan
usia yang mampu menemukan dalam ajaran-ajaran agama seluruh umat manusia,
beberapa dari mereka benar-benar kasar, namun kebenaran mendasar yang umum bagi
mereka semua adalah: bahwa Tuhan adalah Bapa dari semua manusia ... "
(427) (penekanan oleh penulis)
Setiap pelajar agama di seluruh
dunia pasti tertarik pada kesimpulan ini: setiap agama memiliki pandangan yang
berbeda tentang Tuhan.
Setiap agama menganggap tugas
dan fungsi dewa mereka berbeda; dan beberapa agama bahkan tidak percaya pada
satu Tuhan, (beberapa memiliki banyak dewa). Tetapi ada satu hal yang mungkin
umum bagi semua agama: semua memiliki keyakinan bahwa ada kekuatan jahat di
dunia. Alkitab menyebut ini adalah kekuatan Lucifer, Setan, atau iblis.
Henry Clausen, bekas Panglima
Tertinggi dari Ritus Skotlandia, mengatakan kepada para pembacanya dalam
bukunya yang berjudul, CLAUSEN'S COMMENTARIES ON MORALS AND DOGMA bahwa
hanya ada satu ‘tuhan,’ dan bahwa salah satu tujuan Masonry adalah mengajarkan kepada
para inisiatnya siapa satu tuhan itu, dan itu adalah: "Pengetahuan sejati
tentang Satu Dewa Agung." (428)
Jadi kaum Mason secara terbuka
menyatakan bahwa hanya ada satu tuhan, dan bahwa tuhan ini entah bagaimana,
berbeda dari yang dipuja oleh agama-agama di dunia.
Jika siswa Masonry membaca
pernyataan Grand Lodge of Maryland lagi, dengan pemikiran bahwa agama-agama di
dunia tidak setuju pada definisi tuhan versi mereka, tetapi mereka setuju bahwa
ada satu kekuatan jahat, disini pernyataan itu mulai masuk akal.
Seperti yang telah
diilustrasikan dalam penelitian ini, kaum Mason menganggap Lucifer sebagai
dewa.
6.
Para Mason percaya pada kehidupan setelah kematian. Mereka percaya pada
"pondok surgawi di atas."
7.
Para Mason percaya adanya sebuah tempat di mana kehidupan itu berlanjut
setelah kematian. Selama upacara inisiasi ke tingkat pertama Blue Lodge, si
pemula diberitahu: "Saya ingin mempersembahkan anda, saudara… (nama),
dengan kulit domba ini, atau apron kulit putih, yang merupakan lambang
kepolosan ... Karena itu, dia yang mengenakan kulit domba sebagai lambang
Mason, selalu diingatkan akan kemurnian hidup dan perilaku yang pada dasarnya
diperlukan untuk mendapatkan tempat masuk ke dalam Pondok Sempurna di atas."
(429)
Namun, bahkan dengan semua bukti
yang bertentangan ini, kaum Mason terus menyangkal bahwa Masonry adalah agama
yang terpisah dari yang lain.
Dan, untuk semakin memperumit
masalah, kaum Mason terus mengajarkan bahwa agama mereka adalah kelanjutan dari
ibadah kuno lainnya. Albert Pike menyatakan dalam bukunya MORALS AND DOGMA: "... Matahari, Bulan, dan Merkurius ...
masih menjadi tiga Cahaya Utama dari Pondok Masonik."
Dan kemudian dia memberi tahu
pembaca apa (atau siapa) yang diwakili oleh cahaya-cahaya ini: "Tiga cahaya
itu mewakili Matahari, Bulan dan Merkurius; Osiris, Isis, dan Horus." (430)
Jadi salah satu cahaya di dalam
kuil Masonik mewakili Osiris, dewa matahari. Ada kaitan lain di dalam agama Masonik
kepada dewa orang Mesir: "Osiris, Adoni, Adonis, Atys, dan Dewa Matahari
lainnya - juga memiliki makam dan sebuah inisiasi religius; salah satu upacara
utama adalah berupa memberi pakaian kepada pemula dengan kulit domba putih.
Dan dalam hal ini kita melihat
asal-usul apron atau celemek kulit domba putih yang digunakan dalam Masonry."
(431)
Harus diingat bahwa kaum Mason
mengajarkan "pengetahuan sejati tentang Satu Dewa Tertinggi."
Mungkinkah menyimpulkan dari kata-kata mereka sendiri bahwa mereka tahu siapa
"Dewa Tertinggi" itu? Pike mengakui bahwa tulisan-tulisannya
menyembunyikan sebuah misteri rahasia. Dia menulis ini dalam bukunya yang
berjudul, MORALS AND DOGMA:
"Jika kamu merenungkan, saudaraku, ... kamu tidak akan ragu lagi dengan menduga
bahwa ada beberapa makna rahasia disembunyikan dalam kata-kata ini." (432)
Bukti bahwa Pike menyembunyikan
kebenaran tentang rahasia ini dari sesama Mason, telah disajikan dalam bab-bab
sebelumnya dari penelitian ini. Dan fakta bahwa kaum Mason tidak ingin
masyarakat umum mengetahui kebenaran tentang dewa tersembunyi ini, dikonfirmasi
oleh setidaknya dua keadaan:
1. Pike menyatakan bahwa bukunya
tidak "ditujukan bagi dunia pada umumnya," (433) dan 2. Salinan buku
yang muncul di toko buku bekas memiliki frasa berikut yang tertera di sampul
bagian dalam: "buku esoterik, hanya digunakan untuk Scottish Rite; agar dikembalikan
setelah penarikan atau kematian si penerima."
Jadi, apa pun rahasia yang
terkandung di dalam bukunya, Pike tidak ingin hal itu diketahui oleh publik
atau oleh sesama Mason.
Albert Pike mengajarkan kepada
para pembacanya suatu kebenaran Masonik yang sederhana, tetapi sangat mendalam
di bagian bawah dari halaman 324 dalam bukunya MORALS AND DOGMA:
"Apa yang Superior (tinggi) adalah seperti apa yang Inferior (rendah), dan
apa yang Dibawah adalah seperti apa yang Diatas, untuk membentuk Keagungan
Kesatuan." (434)
Perhatikan bahwa Pike
mengkapitalisasi kata "Superior," "Inferior," "Di
atas," dan "Di bawah," sama seperti yang dilakukan orang ketika
memanfaatkan nama dewa. Tampaknya salah satu hal yang terbalik adalah pemahaman tentang sifat keilahian.
Ajaran itu hanya beberapa
paragraf setelah pernyataan Pike yang lain: "Keyakinan semua orang bahwa
Tuhan itu baik akan menuntun pada kepercayaan kepada Iblis, Lucifer yang durhaka
atau seorang pembawa cahaya ..." (435)
Dengan menerapkan prinsip yang
diajarkan di paragraf terakhir pada kalimat yang terdapat di atasnya, adalah
mungkin untuk melihat bahwa Pike menganggap Lucifer sebagai Tuhan yang baik,
dan bahwa Tuhan dalam Alkitab adalah iblis, dewa jahat. Itulah arti dari pernyataan
tentang "apa yang Dibawah adalah seperti apa yang Diatas." Itu
berarti bahwa Tuhan di langit adalah dewa yang ada di bawah, dan dewa yang ada
di bawah adalah dewa di langit.
Jadi kaum Mason memang percaya
pada ‘tuhan’: hal itu ada di dalam diri pembawa cahaya yang durhaka, Lucifer. Tidak ada penjelasan yang masuk akal
tentang apa yang baru saja ditulis Pike ini.
Dan pemikiran itu akan terus
dikembangkan saat penelitian ini berlanjut.
Meskipun para Mason selalu menolak
secara terbuka bahwa Ordo mereka adalah agama, tetapi mereka mengatakan hal itu pada beberapa
tulisan mereka.
Salah satu contohnya adalah
berasal dari tulisan Albert Mackey, seorang Mason, dalam ENCYCLOPAEDIA OF FREEMASONRY: "Lihatlah tengara kuno, upacara-upacara
luhurnya, simbol-simbol dan alegori yang mendalam - semuanya menanamkan
ketaatan beragama, dan siapakah yang dapat menyangkal bahwa itu adalah lembaga
keagamaan yang nyata; dan di atas pedoman inilah terutama, selain beberapa pedoman
lainnya, maka para Mason religius mempertahankan pendapatnya." (436)
Dia mengulangi klaim itu dalam
buku lain yang dia tulis berjudul TEXTBOOK
OF MASONIC JURISPRUDENCE: "Yang benar adalah bahwa Masonry tidak
diragukan lagi adalah sebuah institusi agama, agamanya adalah dari jenis
universal, di mana semua orang akan setuju." (437)
Seorang penulis lain, rupanya
bukan seorang Mason, memberi sedikit penjelasan pada sifat pemujaan kaum Mason.
Dia menulis bahwa:
Bab 19 THE FREEMASONS mereka menyembah trinitas Mesir, yaitu dari Isis,
Horus, dan Osiris: "... Tuhan memiliki tujuh puluh dua nama yang dikenal
dan satu nama yang tak terucapkan, tidak diketahui oleh manusia ...
Inisiasi utama dari ayah ...
memiliki tujuan tunggal untuk mentransmisikan nama ini, yang kemudian membentuk
Firman.
Freemasonry dalam tiga tingkat pertama
tentu saja sangat dekat dengan ritus Isaic.
Hanya sedikit Mason yang sadar
bahwa pekerjaan mereka di dalam kuil dilakukan di bawah perlindungan trinitas
Mesir." (438)
Tapi Albert Pike rupanya adalah
salah satu dari para Mason yang tahu. Dia menulis: "Masonry adalah:
identik dengan Misteri-misteri Kuno." (439) Suatu penerus Misteri-misteri."
(440)
Manly P. Hall mengulangi
pernyataannya: "... dalam Masonry, prinsip-prinsip agama dan filosofi kuno
masih bertahan." (441)
Seorang penulis lain, tetapi
dalam kasus ini tampaknya bukan anggota Mason, menulis ini dalam bukunya yang
berjudul, SERPENT IN THE SKY:
"Sekarang, kebijaksanaan dari Kuil Mesir tidak bertahan hidup di Mesir,
atau dalam bentuk aslinya, tetapi ia meresap sampai ke zaman kita melalui,
sedikit banyak, kelompok-kelompok bawah tanah tanpa ada organisasi terpusat yang
jelas - ... Freemason ... dan yang lain-lainnya." (442)
Dan Henry Clausen, mantan Panglima
Tertinggi, juga menegaskan bahwa Masonry terhubung dengan misteri kuno:
"Kami melihat sebuah transformasi ke dalam Zaman Baru dengan menggunakan
wawasan dan kebijaksanaan dari mistik kuno." (443)
Tampaknya bukti yang disajikan
sejauh ini telah memungkinkan mahasiswa Masonry untuk menarik kesimpulan
berikut:
1.
Misteri-misteri Kuno, dibawa sampai kepada beberapa jenis pemujaan hari
ini, yang menyembah dewa matahari, yang dimaksud ini adalah (secara terselubung)
Lucifer, malaikat yang durhaka menurut Alkitab. Penyembahan setan ini
disembunyikan dari generasi ke generasi dengan memberinya nama yang berbeda-beda.
2.
Ada dua pemujaan di dalam masing-masing kuil dewa-matahari: satu untuk
warga atau anggota rata-rata, dan satu lagi untuk mereka yang telah diinisiasi
ke dalam arti yang sebenarnya dari ibadah mereka: bahwa tuhan mereka adalah benar-benar
Lucifer.
3.
Dari pengakuan kaum Mason sendiri, mereka juga menyembah dewa orang
dahulu: dewa matahari, Lucifer, yang dikenal sebagai iblis dalam Alkitab.
4.
Para Mason saat ini menyembunyikan kebenaran dari ‘siapa yang mereka
sembah,’ dari saudara-saudara mereka di dalam pondok Mason, dengan cara sengaja
berbohong kepada mereka.
5.
Dan mungkin mayoritas besar kaum Mason saat ini tidak mengetahui kebenaran
ini, yang dapat disimpulkan dari fakta bahwa para Mason ‘yang telah tercerahkan’
mengakui bahwa mereka menyembunyikan kebenaran ini dari sesama Mason mereka.
Dan orang-orang berpangkat, kaya,
memiliki jabatan dan kekuasaan, terus bergabung bersama mereka.
No comments:
Post a Comment