TATA DUNIA BARU
Oleh A. Ralph Epperson
Bab 13
Piramida Giza
Para
Mason sependepat dengan orang Mesir bahwa Osiris, salah satu dewa-dewa mereka,
adalah juga dewa. Misalnya, Albert Mackey menulis aturan "Osirus adalah
matahari ..." (244)
Dewa
matahari di seluruh dunia telah memiliki kuil yang didirikan di ingatan mereka,
dan sebagai tempat di mana, mereka akan disembah.
Osirus
juga tidak terkecuali.
Para
Mason menyadari kegemaran seperti ini untuk membangun bait suci sebagai tempat
pemujaan dewa. Pada bulan Oktober 1953, seorang Mason menulis yang berikut di NEW AGE MAGAZINE, majalah yang diterbitkan
oleh Ritus Freemasonry Skotlandia: "Jika suatu saat anda mengunjungi Piramida Besar Gizeh (juga disebut
Giza) ... anda akan disuguhi dengan suvenir yang menyatakan bahwa Osiris
memerintahkan Thalmes untuk membangun rumah baginya dalam bentuk piramid dengan
lorong-lorong tertentu." (245)
Beberapa
orang di Mesir mengklaim bahwa Piramida Besar itu tidak dibangun sebagai makam
untuk firaun yang meninggal, tetapi sebagai kuil untuk inisiasi demi penyembahan
matahari. Sekarang ada semakin banyak bukti yang mendukung klaim itu.
Tetapi,
adalah penting untuk menetapkan tahap untuk menarik kesimpulan itu terlebih
dahulu dengan memeriksa bukti itu.
(Penulis ingin membuat beberapa komentar pada tahap
ini. Tetapi bukan tujuan saya untuk meyakinkan pembaca bahwa komentar-komentar
tentang tujuan piramida ini benar.)
Saya
hanya berusaha meyakinkan anda bahwa para penyembah matahari ini menganggap diri
mereka benar. Dan, karena mereka melakukannya, mereka membuat rencana untuk
masa depan kita. Dan rencana-rencana itu harus memperhatikan setiap pembaca
materi ini karena, seperti yang saya coba tunjukkan, perubahan keseluruhan yang
mereka atur akan mengubah cara kita semua menjalani hidup kita. Dan, saya pribadi,
saya tidak peduli dengan rencana yang mereka dibuat.)
Ada
beberapa orang yang mengklaim bahwa piramida itu dibangun sekitar enam ribu
tahun yang lalu, dan bukan sekitar tiga ribu tahun yang lalu, seperti yang dipercayai
oleh sebagian besar arkeolog.
Salah
seorang yang membuat klaim itu adalah Richard W. Noone dalam bukunya yang
berjudul, 5/5/2000. Buku Noone bukan membicarakan
tentang piramida seperti itu, tetapi tentang klaimnya bahwa perubahan
besar-besaran akan terjadi di bumi pada tanggal itu di tahun 2000 karena
perubahan dalam penyelarasan gerakan dan posisi lima planet di dekat bumi.
Tetapi
ini bukanlah tempat untuk mengomentari anggapannya itu.
Namun,
dia telah melakukan penelitian besar tentang piramida sebagai bagian dari
studinya.
Dia
telah menunjukkan bahwa kata "piramida" pada zaman Mesir kuno adalah berarti
"cahaya yang mulia," sekali lagi hal ini menghubungkan piramida
dengan matahari dan dewa matahari, Osiris.
Manly P. Hall menyatakan bahwa dia juga percaya bahwa
piramida itu dibangun untuk beberapa tujuan selain untuk penguburan firaun. Dia
menulis: "Piramida-piramida (perhatikan bahwa dia mengkapitalisasi kata
ini)] – adalah kuil-kuil inisiasi Mesir yang agung." (246)
Dia
juga menulis bahwa dia tahu bahwa upacara inisiasi itu adalah untuk: "... orang
yang diterangi dari zaman kuno ... memasuki pintu-pintunya sebagai laki-laki;
mereka tampil sebagai dewa." (247)
Sekarang
ada banyak orang yang percaya bahwa seseorang bernama Khufu telah membangun
Piramida Besar. Nama itu, menurut Noone, adalah "secara fonetis mirip
dengan kata Mesir kuno untuk Piramida Agung, Khuti, yang berarti 'Cahaya
Agung.' " (248)
Beberapa
penulis tentang piramida telah mengindikasikan bahwa penelitian mereka telah
membawa mereka pada kesimpulan bahwa piramida memiliki tabel waktu yang
tersembunyi yang dibangun di dalam lorong-lorongnya. Max Toth adalah salah satu
penulis ini, dan dia telah menulis ini dalam bukunya yang berjudul, PYRAMID PROPHECIES: "Nubuatan para ahli
zaman kuno diwujudkan ke dalam bentuk piramida ..." (249)
Ini
adalah pendapat dari Noone bahwa hanya ada satu nubuatan "yang harus
diperiksa, dan inilah dia:" Dimulai pada titik geometris di bawah tepi
piramida arris (didefinisikan sebagai dua garis lurus yang menyatu pada suatu
sudut) yang bertemu dengan garis lantai yang diproyeksikan dari bagian jalan
yang naik, maka kita memiliki garis lurus yang membentang di bagian jalan naik itu
dan Galeri Agung.
Garis
ini diukur sepanjang 6.000 inci." (250)
(Bagi
mereka yang tidak akrab dengan istilah-istilah ini, perlu mengetahui bahwa piramida
itu dimasukkan melalui lorong yang disebut Lajur Menurun.
Ia
bertemu dengan sebuah lorong, naik ke arah piramida, yang disebut, Jalur Menanjak,
dimana pada ujungnya ada beberapa ruangan. Jadi, di sini penulis menggambarkan
garis bawah Galeri Agung, melalui tanah di bawah piramida, di mana ia bertemu
dengan garis yang turun di bagian luar piramida. Garisnya, dari titik di mana
kedua garis ini bertemu, membayangi garis yang di bagian dalam, dan di mana ia
bertemu dengan kamar-kamar di bagian atas lorong, berukuran 6.000 inci.
Pentingnya
pengukuran ini akan dijelaskan dalam beberapa paragraf berikut. Hal penting
yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa garis 6000 inci ini benar-benar
tersembunyi: karena ia tidak ada dalam kenyataan. Ia tersembunyi di bawah tanah
tanpa keberadaan yang jelas. Ini adalah benar-benar prediksi yang tersembunyi.)
Joseph
Carr, seorang penulis mengenai Partai Nazi Adolf Hitler dan hubungannya dengan
pemujaan matahari, menulis tentang pengalaman yang dimiliki seseorang di dalam
piramida: "Pada bulan April, 1904 seorang Buddhis Inggris bernama Aleister
Crowley mengunjungi Kairo ...
Rose
Edith Crowley (istrinya) meminta suaminya untuk melakukan ritual magis ... Dia mematuhinya
dengan mengucapkan doa-doa kepada Horus (dewa matahari Mesir lainnya.) Dia
kemudian mengklaim bahwa makhluk itu muncul kepadanya selama berdoa itu dan
mengatakan kepadanya bahwa zaman kuno telah berlalu, dan Zaman Baru (New Age) sedang
tiba.
Juga diungkapkan kepada Crowley bahwa agama New Age itu tidak
dapat berlaku sampai agama yang lama (mungkin Kristen) dihancurkan." (251)
Jadi,
di sini kita melihat hubungan antara piramida, penyembahan matahari dan Zaman
Baru (New Age).
Salah
satu bukti bahwa piramida itu tidak dibangun sebagai ruang pemakaman adalah
kenyataan bahwa kedua kamar besar di dalam piramida itu, yang disebut sebagai "kamar
Raja" dan "kamar Ratu", memiliki saluran-saluran ventilasi yang
mengarah dari dalam kamar ke arah luar piramida. Ini telah membuat banyak orang
percaya bahwa saluran itu dimaksudkan untuk menyediakan udara bagi penghuni
manusia. Beberapa penulis ini telah menyatakan pendapat mereka dalam buku-buku
yang telah mereka tulis. Salah satunya adalah Wilfred Gregson, seorang arsitek
dan Mason tingkat ke-33, yang menulis ini: "Jelas idenya adalah untuk
mendapatkan udara yang mengalir ke dalam piramida. Anda tidak bisa hidup lama
dengan udara yang stagnan (tidak berhembus). Jadi prinsip saya adalah bahwa ini
adalah sebuah kuil inisiasi." (252)
Manly
P. Hall, sesama Mason, setuju dengan pendapat Gregson, ketika dia menulis
komentar ini: "... sepertinya tidak ada alasan mengapa sebuah makam yang
sah harus memiliki ventilasi udara yang mengalir dari kamar Raja (juga kamar
Ratu) dan keluar ke permukaan." (253)
Penulis lain tentang piramida, Andre Pochan, telah menulis
dalam bukunya THE MYSTERIES OF THE GREAT
PYRAMID: "Jika dua saluran (ke dalam kamar Raja) awalnya adalah saluran
untuk ventilasi, kesimpulan yang tidak dapat dihindari adalah bahwa ruang atas
Piramida Besar bukanlah situs makam kerajaan. Ventilasi yang terus-menerus
pasti akan menghasilkan tidak hanya pembusukan terhadap mummi, tetapi juga
penghancuran cepat dari semua furnitur pemakaman yang tak dapat bermanfaat bagi
almarhum bagi kehidupannya kelak." (254)
Noone menghubungkan piramida besar di Mesir dengan simbolisme
piramida di Meksiko, yang disebut Piramida di Chichen-Itza: "Kuil di Timur
yang berupa segi empat memiliki banyak sekali pengulangan dari semburan cahaya matahari
agung, dari tengah-tengah semburan matahari itu ada kepala ular besar yang
mulutnya terbuka.
Hal
ini perlu sedikit penjelasan.
Matahari
yang melambangkan 'Tuhan' dan ular 'Kebijaksanaan Ilahi-Nya,' memegang kepala
manusia sehingga dia tidak dapat melihat ular 'Kebijaksanaan Ilahi' maupun Cahaya
Tuhan darimana datangnya." (255)
Noone
mengatakan bahwa ular itu berusaha
mencegah manusia untuk memahami bahwa dewa itu adalah Lucifer, dalam bentuk
matahari yang meledak.
Namun
ada misteri lain yang tersembunyi di dalam Piramida Besar yang harus
dieksplorasi.
Piramida
itu tampaknya dibangun untuk mengenang ledakan bintang hebat 4.000 tahun yang
lalu.
Noone
mengatakan: "Jika Jalan Naik dan Galeri Agung dibangun untuk mengamati ledakan
supernova ini, maka kompleks Giza dibangun untuk memperingati bencana luar
biasa dalam sistem planet bumi yang mempengaruhi dunia dengan api dan
banjir." (256)
"Galeri
Agung, yang digunakan laksana teleskop raksasa terhadap benda angkasa tertentu
di langit selatan bumi - sebelum pandangannya tentang langit terhalang oleh
selesainya bangunan itu - menunjukkan di mana radio astronomi memperlihatkan
terjadinya supernova (atau ledakan bintang raksasa) yang terdekat dengan tata
surya kita ...
Galeri
Agung dari Piramida Besar difokuskan ke tempat khusus ini ke arah langit
selatan dari bumi ini." (257)
Kemudian
Noone membahas penelitian yang sedang dilakukan untuk menemukan tempat di alam
semesta di mana Galeri Agung ditunjukkan. Dia menulis: "Pada akhir tahun
1960-an Dr. Anthony Hewish, penerima Penghargaan Nobel 1974 dalam bidang
fisika, bekerja di Mulard Radio Astronomy Observatory Inggris.
Hewish
mulai melacak serangkaian ritme yang misterius, yang berasal dari sebuah titik
di langit selatan bumi." (258)
Noone
mengatakan bahwa Dr. Hewish: "... menunjukkan bahwa pulsa ritmis yang aneh
itu adalah emisi gelombang radio dari bintang yang telah runtuh atau meledak di
langit selatan bumi sekitar tahun 4000 SM, tanggal yang dimonumenkan dalam
misteri-misteri Freemasonry sebagai Anno
Lucis, (atau Tahun Cahaya.)"
(259)
Di
bagian lain dunia ini, George Michanowsky, penulis buku berjudul, THE ONCE AND FUTURE STAR, mengartikan
pesan yang luar biasa ini yang dipotong, diukir, dan diapit dalam bentukan batu
kuno yang runcing (sebuah bahasa yang berarti : karakter berbentuk baji / taji yang
digunakan dalam prasasti kuno), yang merupakan tablet tanah liat, yang saat ini
tersimpan di British Museum.
"
Michanowsky, seorang ahli sejarah tablet cuneiform Sumeria kuno, mengartikan hal
itu sebagai bintang raksasa yang meledak dalam sebuah segitiga yang dibentuk
oleh tiga bintang Zeta Puppis, Gamma Velorum, dan Lambda Velorum.
Ketiga
bintang ini terletak di langit selatan bumi dan tidak diketahui oleh
Michanowsky pada saat itu, bahwa ia sedang dilacak oleh Anthony Hewish.
Michanowsky
terus mengartikan katalog bintang Sumeria, yang berisi pengamatan kembali
ribuan tahun yang lalu. Katalog bintang yang sangat akurat sekarang menyatakan
bahwa bintang menyala yang meledak di dalam segitiga itu akan kembali dilihat
oleh manusia dalam 6.000 tahun." (260)
Jadi
dua ilmuwan terkenal di dunia secara independen telah menemukan hasil ledakan
besar yang mereka berdua pahami telah terjadi sekitar 6000 tahun yang lalu.
Noone
kemudian mengajukan pertanyaan: "Apakah ada hubungan Masonik antara Vela
X, sebuah bintang yang meledak dalam sebuah segitiga, dan simbolisme agama kuno
dan tanggal-tanggal bintang dari Freemasonry?" (261) Dan kaum Mason telah
menjawabnya dengan jawaban positif ‘ya.’
Albert Mackey, seorang Mason, dalam ENCYCLOPAEDIA-nya, menulis ini:
"Pada Tahun Cahaya itu; disingkat AL Tanggal yang digunakan dalam Craft
Masonry kuno; ditemukan dengan menambahkan angka 4000 ke dalam Era Vulgar (yang
berarti ‘umum’); dengan demikian, 1911 + 4000 = 5,911." (262)
Buku
ini ditulis pada tahun 1989, A.D., yang merupakan singkatan dari Anno Domini,
"tahun Tuhan", yang berarti sejak kelahiran Yesus. Tetapi menurut
kaum Mason, tanggal kalender yang benar seharusnya ditulis 5989 A.L.
Penulis lain mengenai Piramida Agung adalah Tom Valentine,
dan bukunya berjudul THE GREAT PYRAMID:
MAN'S MONUMENT TO MAN. Valentine menulis: "... sistem jalan dan ruang-ruang
dalam Piramida Agung (Giza) adalah merupakan grafik kronologis yang dimulai
pada tahun 4000 SM dan berlanjut selama enam ribu tahun." (263) Jadi,
menurut kaum Mason, hanya ada 11 tahun menuju ke tahun 6000. Tapi apa yang
terjadi setelah 6.000 tahun? Apa selanjutnya?
Kaum New Age sudah memberi tahu kami. Marilyn Ferguson,
seorang penganut New Age, telah menulis sebuah buku berjudul, THE AQUARIAN CONSPIRACY, di mana dia
menulis sebagai berikut: "... kita memasuki milenium cinta dan
cahaya." (264)
Sebuah
milenium didefinisikan sebagai periode seribu tahun. Jadi, tampak bahwa dalam
waktu dekat, kaum New Age akan melihat permulaan pemerintahan milenium Lord
Maitreya.
Pendapat
ini dikonfirmasi oleh Lucis Trust, juga organisasi New Age, ketika ia menulis hal
ini dalam buletin triwulanan untuk kuartal ketiga, 1982: "Tahun 2000
membayangi manusia sebagai tonggak raksasa yang menandai sebuah akhir dan sebuah
permulaan. Ini menandai berakhirnya milenium yang bergejolak yang telah menyaksikan
berbagai kemajuan dan perubahan besar ...
Tapi
yang lebih penting, tahun 2000 berdiri tegak sebagai portal simbolik melalui
mana umat manusia bisa masuk ke dalam Zaman Baru ... jika memang manusia memilihnya."
(265)
Jadi,
memang ada sesuatu yang sedang tiba kepada kita semua.
Dan
itu datang pada tahun 2000.
Dan itu disebut Zaman Baru atau Tata
Dunia Baru.
(Catatan
Editor: Sekarang tahun 2009, dan "The New Age", atau "The New
World Order" masih belum terwujud. Atau, sebentar lagi?)
No comments:
Post a Comment