TATA DUNIA BARU
Oleh A. Ralph Epperson
Bab 3
Lord Maitreya
Agama Zaman Baru ini akan
memiliki seorang pemimpin dunia, seorang individu yang mereka sebut sebagai Lord
Maitreya. Individu ini masih belum melakukan penampilan publiknya, tetapi para
pengikut New Age mengklaim bahwa dia sudah ada di dun pada saat ini. Mereka
mengklaim bahwa dia datang untuk tinggal bersama komunitas Asia di London
Timur, Inggris, pada Juli 1977, dengan "turun gunung" dari retretnya
yang panjang di Pegunungan Himalaya di sepanjang perbatasan India dan Tibet. Lebih
jauh, mereka percaya bahwa "kemunculannya yang akan segera terjadi di
hadapan orang banyak, telah dipastikan."
Mereka juga mengklaim bahwa sosok
Maitreya ini adalah orang yang oleh umat Kristiani disebut sebagai Kristus, dan
orang Yahudi menyebutnya sebagai Mesias, umat Buddha menyebutnya Buddha Kelima,
orang Hindu menyebutnya Krishna, dan orang Muslim menyebutnya sebagai Imam
Mahdi. Dengan kata lain, semua agama utama di dunia sedang menunggu kedatangan sosok
yang satu ini. Adalah klaim mereka bahwa satu sosok ini kini sedang hidup di
London dan orang inilah yang diharap-harapkan oleh semua agama saat ini.
Dan dia telah berada di dunia
saat ini, dengan sabar menunggu waktu yang telah ditentukan baginya untuk menyatakan
keberadaannya kepada orang-orang di dunia. Dia tampaknya akan menjadi pemimpin
dari semua agama ini, dan ketika dia melakukannya, dia akan menciptakan sebuah agama
tunggal dunia.
Para New Agers (para pengikut
New Age) telah menulis bahwa dalam tradisi esoterik mereka, (sebelumnya, kata esoterik ini didefinisikan
sebagai sesuatu yang dimaksudkan untuk dipahami oleh hanya beberapa orang yang
dipilih sebagai ‘kelompok dalam’ dari para murid atau inisiat)
kata "Kristus"
bukanlah nama seorang individu, tetapi nama sebuah jabatan, atau fungsi, dalam
Hirarki Master Spiritual. Master adalah sekelompok orang yang telah ‘disempurnakan’
yang telah menuntun evolusi manusia dari balik layar selama berabad-abad ini.
Dan mereka percaya bahwa Tuan
Maitreya ini adalah Kristus itu.
Manly P. Hall telah menulis
tentang individu ini, dengan mengidentifikasi dia sebagai: "... jalan,
kebenaran, dan kehidupan yang datang ke dalam setiap kehidupan, dan menebus
semua orang yang mau menerimanya." (79)
Texe Marrs telah mengungkapkan
bahwa sosok ini pernah mengatakan: "PasukanKu telah siap untuk berperang, guru-guru
kebijaksanaanKu dan diriKu sendiri sebagai pemimpinnya. Pertempuran itu akan dilakukan
demi kelangsungan kehidupan manusia di bumi ini. Yakinlah bahwa PasukanKu akan
menang." (80)
Tampaknya pertempuran yang harus
dilaksanakan antara pengikut Lord Maitreya dan umat manusia lainnya masih akan
terjadi di masa depan. Tetapi setidaknya, salah satu peserta memiliki pasukan
yang sudah siap.
Orang yang mengklaim telah melihat
kelahiran, dalam sebuah penglihatannya, atas seseorang yang tampaknya memenuhi
persyaratan sebagai Maitreya ini adalah peramal Jeanne Dixon. Kesaksiannya yang
terkenal, sehingga membuatnya merasa berhak menyebut diri sebagai "nabi"
adalah prediksinya yang dibuat sebelum peristiwa ini terjadi, yaitu pembunuhan atas
Presiden John Kennedy pada tahun 1963. Namun, keyakinannya itu telah memperoleh
‘pukulan’ serius pada tahun 1968 ketika dia juga "bernubuat" bahwa
Uni Soviet akan menjadi yang pertama
menempatkan manusia di bulan (hal ini tidak terbukti). Ramalannya yang lain adalah
bahwa Partai Republik akan menang pada tahun 1968 (dan itu terbukti dengan terpilihnya
Richard Nixon sebagai presiden, seorang Republikan), dan dia juga meramalkan
bahwa "dalam dekade berikutnya (1970-1979), sistem dua partai seperti yang
kita kenal saat ini di Amerika Serikat, akan lenyap dari Amerika. (81) (hal ini
juga tidak terbukti)
Lebih jauh dia juga meramalkan
bahwa Richard M. Nixon memiliki "getaran yang luar biasa demi kebaikan Amerika"
dan dia akan "melayani negara dengan baik." (82)
Mereka yang mempertanyakan
ketidakmampuannya untuk memprediksi dengan benar bahwa Amerika, bukan Uni
Soviet, akan menjadi yang pertama menempatkan manusia di bulan; dan bahwa
sistem dua partai belum hilang dari Amerika Serikat; dan bahwa Presiden Nixon
rupanya tidak memiliki "getaran yang luar biasa " demi bangsa ini dan
kemudian dia akan disingkirkan dari jabatannya oleh peristiwa yang disebut
"Watergate," maka orang-orang itu hanya dapat menganggap bahwa peramal
ini pasti telah memperoleh informasi dari orang dalam tentang pembunuhan
Presiden Kennedy. Dan hal itu bisa menjelaskan, setidaknya dalam peristiwa itu,
tentang masa depan yang sebenarnya.
Kedua, kita hanya dapat
bertanya-tanya mengapa orang bukan nabi ini harus didengarkan tentang apa pun omongannya,
setelah catatannya yang mengerikan tentang berbagai nubuatan (yang ternyata
salah); tetapi ada alasan untuk percaya bahwa dia mungkin telah diminta untuk
menulis laporan tentang "penglihatan" ini agar dianggap sebagai kelahiran
yang penting oleh agama New Age, karena mereka menginginkan imprimatur resmi atas
seseorang yang boleh disebut sebagai "nabi." Dengan kata lain,
"nubuatan"nya itu mungkin telah ditulis untuk melegitimasi klaimnya
sebagai manusia-dewa sehingga ketika orang ini membuat penampilan publiknya
sendiri, maka publik akan mengagumi fakta bahwa kelahirannya telah menggenapi ramalan
sebelumnya."
Namun, dalam kejadian apa pun,
Ruth Montgomery menulis sebuah buku tentang diri Jeanne Dixon, berjudul THE GIFT OF PROPHECY, di mana dia
menulis tentang penglihatan yang sangat mencerahkan dan menarik yang menurut peramal
Jeanne Dixon: "Ini adalah sebuah penglihatan yang dianggap oleh Jeanne
Dixon sebagai paling signifikan dan mengguncangkan-jiwa selama kehidupannya, yang terjadi pada 5
Februari 1962.
Peramal Jeanne Dixon melihat
matahari yang paling terang yang pernah dilihatnya. (Pembaca diminta mengingat
referensi ini untuk "matahari.")
Melangkah keluar dari kecerahan matahari
itu adalah seorang Firaun dan Ratu Nefertiti. (Ingat di sini, bahwa kedua orang
ini adalah orang Mesir. Ini akan menjadi penting nantinya dalam penelitian
ini.) Pasangan itu ... mendorong seorang) bayi, seolah mempersembahkan bayi itu
kepada seluruh dunia." (83) Jeanne Dixon memandang bayi itu dan kemudian
berkata, menurut penulis:" Saya tahu 'Inilah awal kebijaksanaan.' " (84)
Jadi, apa yang ditulis oleh Ruth Montgomery dapat diringkas sebagai berikut:
Dewa matahari memberi seorang
anak kepada dunia, dari Mesir, yang memiliki "kebijaksanaan" yang luar
biasa. Dan peristiwa ini diduga terjadi pada tanggal 5 Februari 1962. Penafsiran
atas simbol-simbol ini akan dibahas kemudian serta maknanya akan dijelaskan
nanti.
Jeanne Dixon kemudian berkata:
"Seorang anak, yang lahir di suatu tempat di Timur Tengah tidak lama
setelah jam 7 pagi (EST) pada tanggal 5 Februari 1962, akan merubah dunia
secara revolusioner. Sebelum akhir abad ini dia akan mempertemukan semua umat
manusia dalam satu agama yang merangkul semuanya.
Umat manusia akan mulai
merasakan kekuatan besar dari sosok ini pada awal 1980-an, dan selama sepuluh
tahun berikutnya dunia, seperti yang kita tahu, akan dibentuk kembali menjadi
satu dunia yang tanpa memiliki perang dan penderitaan. Kekuasaan sosok akan
bertumbuh pesat sampai tahun 1999 (tahun ini sangat penting dan juga akan dibicarakan
lebih jauh nanti) dimana pada saat itu bangsa-bangsa di bumi ini mungkin akan
menemukan makna yang penuh dari penglihatan Dixon itu." (85)
Jadi, menurut "penglihatan"
ini, seorang anak yang lahir pada 5 Februari 1962, akan tumbuh untuk membawa sebuah
agama tunggal dunia ke seluruh bumi, dan usahanya akan berhasil pada tahun
1999.
Koran New York Times memuat tiga artikel berturut-turut tentang
hubungannya dengan lima planet, matahari, bulan, dan "tubuh tak kasat mata
yang oleh para ahli nujum disebut sebagai Khetu," dimulai pada 4 Februari
1962. Artikel pertama menyatakan bahwa berbagai tubuh akan pindah ke
"penyelarasan kasar pada rasi bintang Capricorn pada pukul 07:05, waktu
New York,” dan bahwa mereka (tubuh-tubuh
itu) akan "tetap berada dalam penyelarasan itu hingga pukul 7:17 pagi,
waktu New York, Senin." (86)
Namun, artikel itu melanjutkan
dengan mengatakan bahwa sebagian besar orang di India menjadi waspada, karena
sebagian besar astrolog membuat "prediksi tentang bencana." Ada
beberapa astrolog (peramal yang mendasarkan ramalannya melalui pergerakan
bintang-bintang) yang memprediksi tentang kebaikan bagi dunia sebagai hasil
dari penyelarasan ini, tetapi "ada beberapa orang India yang muncul (untuk)
membayar mereka yang mau mengindahkannya."
Namun, para astronom (ilmuwan) tidak
menganggap peristiwa itu langka, dan artikel itu kemudian melaporkan bahwa
"konfigurasi yang sama dari bintang-bintang (telah) terjadi beberapa kali
di masa lalu," dan terakhir kali pada bulan April, 1821, dan kemudian
terjadi dua kali lagi. Artikel itu melaporkan bahwa Dr. Kenneth L. Franklin
dari Museum Sejarah Alam-Hayden Planetarium di New York telah berkomentar bahwa
tahun itu tampaknya bukanlah tahun dari bencana yang terjadi. Dia kemudian
dikutip mengatakan: "Dan tahun itu tidak terkenal untuk peristiwa apa pun,
sejauh yang saya tahu." (87) Dr. Franklin juga mengomentari tentang tubuh
para astrolog (para peramal) yang disebut sebagai Khetu. Dia berspekulasi bahwa
itu mungkin semacam tambahan istilah astrologi yang digunakan untuk membuat
semua pengertian menjadi baik." Dia kemudian menambahkan bahwa dia percaya
Khetu adalah "planet yang tak terlihat yang sering diperhitungkan dalam perhitungan
astrologi, tetapi dia tidak tahu bagaimana mungkin untuk melacak sesuatu yang
tidak dapat dilihat oleh siapa pun."
Koran New York Times memuat artikel lain pada hari berikutnya, Senin, 5
Februari 1962, dan mengulangi keprihatinan para astrolog Hindu. Bahkan, judul
itu berbunyi "Astrolog Hindu Masih Mengatakan Itu Adalah Kiamat." Dan
sub-judulnya berbunyi "Awal Yang Damai dari Peristiwa Antar Planet –
Dengan Pandangan Penuh Keyakinan."
Artikel ketiga dalam seri ini terjadi
pada hari Selasa, 6 Februari 1962, dan memakai judul "'Kiamat' di India,
tanpa kejadian sesungguhnya."
Artikel itu melaporkan bahwa
para astrolog India telah "meramalkan berbagai bencana, misalnya saja gempa
bumi, gelombang pasang, kebakaran dahsyat, dan peperangan," tetapi tidak
satu pun dari peristiwa ini yang terjadi.
Selanjutnya, artikel itu
melaporkan bahwa para pendeta Hindu mengklaim bahwa alasan tidak ada yang
terjadi adalah karena doa mereka kepada dewa mereka telah dijawab.
Tapi, tidak satu pun dari tiga
artikel ini yang menyebutkan kelahiran seseorang yang terkenal pada tiga hari
ini. Lebih lanjut, tak seorang pun, kecuali beberapa astrolog percaya bahwa
sesuatu yang baik akan terjadi, dan hanya sedikit orang di India yang
mendengarkannya.
Hanya Jeanne Dixon, "peramal"
lain, yang telah melihat suatu visi tentang sesuatu yang bermanfaat, dalam hal
ini kelahiran bayi "penuh kebijaksanaan", di sekitar pertengahan dari
peristiwa tiga hari itu.
Orang hanya bisa bertanya-tanya
apakah, sekali lagi, Jeanne Dixon merindukan datangnya tanda-tanda, dan kemudian
dia terlibat dalam kesalahan yang berikutnya.
Bagaimanapun juga, orang-orang
ini mengklaim bahwa Lord Maitreya akan segera muncul ke seluruh dunia dan mengajak
semua orang bergerak menuju sebuah agama tunggal dunia. Helena Petrovna
Blavatsky dalam bukunya yang berjudul, THE SECRET DOCTRINE menyebut Lord
Maitreya sebagai "naga kebijaksanaan." Jadi jelaslah bahwa orang
menyebut ramalan Jeanne Dixon yang cocok dengan komentar-komentar lain adalah
pernyataannya bahwa bayi yang dilihatnya dalam "visinya" itu adalah
"penuh kebijaksanaan". Jika bayi yang dia lihat dalam penglihatannya
adalah "Lord Maitreya," maka dia benar, karena orang lain mengklaim
bahwa Lord Maitreya dipercaya "penuh kebijaksanaan."
Namun, masih ada alasan untuk
percaya bahwa Jeanne Dixon diberi informasi "dari dalam" oleh
beberapa New Agers (anggota New Age) yang ingin agar kelahiran
"Tuhan" mereka ini "dinubuatkan" sehingga ketika dia
muncul, para New Agers itu dapat mengklaim bahwa kelahirannya adalah sebuah "ramalan
yang digenapi."
Jadi dunia menunggu penampilan
yang nyata dari Lord Maitreya.
No comments:
Post a Comment