NEWSCATHOLIC CHURCHThu Dec 12,
2019 - 1:33 pm EST
CARDINAL
KASPER: PAUS FRANCIS MERASA
TERPANGGIL UNTUK MERUBAH GEREJA. PINTU AKAN ‘DIBUKA’ BAGI WANITA DI ATAS ALTAR
by Martin M. Barillas
BARCELONA, Spanyol,
12 Desember 2019 (LifeSiteNews) - Kardinal Jerman
Walter Kasper, yang berhasil memperjuangkan pemberian Komuni Kudus bagi umat
Katolik yang bercerai dan ‘menikah kembali,’ mengatakan bahwa Paus Francis
merasa terpanggil oleh Roh Kudus untuk ‘merubah’ Gereja, yang akan termasuk suatu
hari nanti, kata Kasper, ‘membuka pintu bagi wanita’ di atas altar.
Kardinal Jerman itu
mengatakan kepada seorang jurnalis Spanyol dalam
sebuah laporan yang diterbitkan 6 Desember 2019 saat konferensi di Barcelona,
bahwa sementara selibat imam tetap menjadi ‘hukum,’ tetapi Paus memiliki
wewenang untuk menahbiskan viri probati
(pria dewasa dan sudah menikah) dalam ‘kasus luar biasa,’ seperti yang
disarankan di dalam Sinode Amazon baru-baru ini. Kasper sering membela Paus, dan
mengkritik rekan-rekannya seperti Kardinal Raymond Burke, yang diberhentikan
oleh Paus dari Kuria Roma.
Ketika ditanya bagaimana dia akan menjelaskan mengapa wanita
tidak diizinkan bertugas di altar, Kasper berkata, “Sulit untuk menjelaskannya
hari ini, tetapi saya percaya bahwa itu adalah tradisi kuno yang kita bagi
dengan gereja-gereja Timur. Tetapi saya pikir, pada saatnya nanti, pintu akan
dibuka. Selain itu, sudah ada banyak pelayanan Gereja yang tidak perlu ditahbiskan.”
Kasper melanjutkan
dengan mengatakan, “Tetapi wanita tidak puas dengan itu. Jelas, ada beberapa
yang mengangkat suara mereka dan memiliki hak untuk didengar."
Kardinal Kasper berbicara pada konferensi 12-14 November 2019
di Barcelona berjudul, “The contributions of Pope Francis to theology and pastoral
care.” (Kontribusi Paus Francis untuk teologi dan pelayanan
pastoral.") Sekutu paus saat ini, Kasper, mengatakan: "Mereka yang
menyerang Paus hanya sedikit, tetapi dengan media digital yang baru, seekor
tikus bisa menjadi seekor gajah." Mengenai kemungkinan dampak dari
perbedaan pendapat terhadap Paus, Kasper berkata," Paus itu cukup tenang
karena ia memiliki kepercayaan diri yang besar di dalam, sebuah kompas-batin:
kekuatan Roh Kudus.”
Menurut Kasper,
“Francis yakin bahwa Roh Kudus telah memanggilnya untuk merubah atau, dengan
kata lain, memperbaharui Gereja. Dia sedang mengerjakannya." Mengenai
dukungan untuk Paus di dalam Gereja, Kasper berkata," Orang-orang suci,
yang setia kepada Tuhan, sangat mencintai Paus dan tidak akan menerima kembali
ke masa lalu."
Ketika Kasper
ditanya apakah paus Francis membutuhkan dukungan, Kasper menegaskan bahwa
memang demikian, mengatakan bahwa Paus berada di bawah ‘banyak penyerangan,
meskipun mayoritas umat Katolik dan hierarki sangat senang dengan Paus ini dan
pembaruannya atas ajaran-ajaran Konsili Vatikan Kedua." Kasper mengatakan
bahwa para pengkritik Paus jumlahnya hanya sedikit tetapi kuat, dengan
mengatakan, ‘dengan media digital yang baru, seekor tikus kecil dapat menjadi
seekor gajah.’
Kasper mengatakan dirinya
yakin bahwa agenda Paus akan terus bergerak maju, meskipun ada beberapa kendala.
Dia menjelaskan bahwa ‘orang-orang, orang-orang suci yang setia kepada Tuhan,
seperti yang dikatakan Francis, sangat mencintainya dan tidak akan menerima
kembali masa lalu." Ketika ditanya apakah Francis lelah dengan kritik yang
dihadapinya, Kasper berkata, "Ada ada beberapa yang mengkritik beberapa
hal yang dikatakan atau dilakukan Paus, tetapi tanpa alasan apa pun, karena
Francis mengikuti Injil."
Mengenai perubahan-perubahan
di dalam Kuria, Kasper mengatakan bahwa meskipun usia Kuria sudah berabad-abad,
tetapi Francis sudah membuat banyak perubahan. Proses perubahan, katanya, belum
mencapai puncaknya. "Paus," katanya, "cukup tenang, karena ia
memiliki kepercayaan diri yang hebat, kompas batin: kekuatan Roh." Ketika
ditanya apakah Francis percaya dirinya memiliki misi khusus untuk dicapai,
kardinal menjawab: “Ya, dia yakin bahwa Roh telah memanggilnya untuk berubah,
atau dengan kata lain, untuk memperbarui Gereja. Itu yang dia lakukan.”
Ketika ditanya
apakah penunjukkan kardinal-kardinal baru
dapat berarti seorang paus seperti Paus Paulus VI dapat diharapkan, yang
mengikuti liberalisasi Yohanes XXIII, Kasper berkata, "Roh akan
berkata." Seperti apakah Francis telah memilih kardinal untuk memilih
pengganti yang akan melanjutkan proses perubahannya, Kasper menjawab, “Jelas
bahwa College of Cardinals telah banyak berubah. Ada banyak kardinal dari dunia
Selatan dan banyak kardinal yang tidak dikenal. Tetapi konklaf tidak bisa
diarahkan."
Kasper mengatakan
bahwa ia tidak ikut serta dalam Sinode Amazon yang baru saja diakhiri, yang dokumen akhirnya
merekomendasikan agar ritual Amazon baru dibuat di dalam Gereja Katolik, dan
mendukung penahbisan pria menikah dalam beberapa kasus. Kasper meramalkan bahwa
Paus Francis akan segera mengeluarkan anjuran kepada Gereja yang akan melampaui
rekomendasi yang dikeluarkan oleh Sinode Amazon.
Kasper adalah tokoh yang berada
di belakang proposal di Sinode Keluarga 2015, yang mengusulkan agar umat
Katolik yang bercerai dan yang telah ‘menikah lagi’ dan hidup dalam perzinaan, harus diijinkan untuk menerima Ekaristi
Kudus. Anjuran pasca-sinode dari paus Francis 2016 Amoris Laetitia akhirnya memihak kepada usulan Kasper, melalui catatan
kaki, yang membuka pintu bagi umat Katolik yang berada dalam ‘pernikahan kedua’
untuk menerima Komuni Kudus, tanpa keharusan untuk mengaku dosa atau
memperbaiki kehidupannya. Posisi ini bertentangan dengan doktrin Katolik yang
ditegaskan oleh paus St. Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI. Kasper juga
telah banyak dikritik karena menganggap adanya ‘unsur-unsur yang baik’ dalam hubungan sesama jenis (homosex) dan dia mengklaim
bahwa Gereja tidak dapat menjelaskan ajaran-ajarannya secara memadai mengenai
homoseksualitas.
No comments:
Post a Comment