These Last Days News - December 2, 2019
CINA MEMBERLAKUKAN KEWAJIBAN PEMINDAIAN WAJAH BAGI PENGGUNA HP
News.Yahoo.com reported on May 30, 2019:
Cina akan mewajibkan operator telekomunikasi
untuk mengumpulkan pemindaian wajah saat mendaftar pengguna telepon baru di
outlet offline mulai hari Minggu ini, menurut otoritas teknologi informasi
negara itu, karena Beijing terus memperketat kontrol dunia maya.
Pada bulan September, kementerian industri dan
teknologi informasi Cina mengeluarkan pemberitahuan tentang kewajiban untuk ‘menjaga
hak-hak dan kepentingan warga negara secara online,’ yang menetapkan aturan
untuk menegakkan pendaftaran nama asli pengguna.
Pemberitahuan itu mengatakan bahwa operator
telekomunikasi harus menggunakan ‘kecerdasan buatan dan cara teknis lainnya’
untuk memverifikasi identitas orang ketika mereka mengambil nomor telepon baru.
Perwakilan dari layanan pelanggan China Unicom mengatakan kepada AFP, 1
Desember 2019 lalu, bahwa persyaratan ‘pencocokan potret’ berarti pelanggan
yang mendaftar untuk nomor telepon baru harus merekam diri mereka dengan pose tambahan:
memalingkan kepala dan berkedip.
"Dalam langkah selanjutnya, kementerian kami
akan terus ... meningkatkan pengawasan dan inspeksi ... dan secara ketat
mempromosikan pengelolaan pendaftaran nama asli bagi pengguna telepon,"
kata pemberitahuan bulan September.
Meskipun pemerintah Cina telah mendorong
pendaftaran nama asli untuk pengguna telepon sejak 2013 - yang berarti kartu ID
dihubungkan dengan nomor telepon baru - langkah untuk memanfaatkan AI datang
seiring teknologi pengenal wajah mendapatkan dorongan di seluruh Cina di mana
teknologi tersebut digunakan untuk semua hal, mulai dari checkout supermarket
hingga perawatan rumah sakit.
Secara online, para pengguna media sosial Cina
bereaksi dengan bermacam dukungan dan kekhawatiran atas pemberlakuan verifikasi
wajah mulai 1 Desember, dengan beberapa kekhawatiran menyuarakan data biometrik
mereka dapat bocor atau dijual.
"Hal ini terlalu banyak tuntutan,"
tulis seorang pengguna di Weibo (seperti Twitter) berkomentar di bawah sebuah
artikel tentang aturan baru itu.
"Kontrol, dan kemudian lebih banyak lagi kontrol,"
demikian postingan yang lain.
Sementara para peneliti telah memperingatkan
risiko kehilangan privasi yang terkait dengan pengumpulan data pengenalan
wajah, konsumen telah secara luas merangkul teknologi itu – dan Cina telah
melaksanakan sebuah tuntutan hukum pertama yang berhubungan dengan pengenalan
wajah, bulan lalu.
Pada awal November, seorang profesor Cina
mengajukan klaim terhadap taman safari di Hangzhou, provinsi Zhejiang timur
karena mengharuskan pemindaian wajah untuk masuk, menurut pengadilan setempat.
Selain pengguna telpon seluler, situs media
sosial Cina Weibo terpaksa harus meluncurkan
pendaftaran nama asli pada 2012.
Pengawasan media sosial telah
meningkat dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari dorongan pemerintah
Cina untuk ‘mempromosikan perkembangan Internet yang sehat dan teratur,
melindungi keamanan negara dan kepentingan publik.’
* * * * *
Yesus,
Bayside, 26 Mei 1979
"Telah diketahui melalui
sejarah bahwa sekali suatu negara menyerahkan diri pada segala macam paganisme
dan dosa, maka tidak lama kemudian negara itu akan jatuh ke dalam sistem kediktatoran,
membawa kesedihan besar, bahkan pembunuhan massal."
No comments:
Post a Comment