Kardinal Burke / Diane Montagna / LifeSiteNews
NEWSCATHOLIC CHURCHFri Jan 3, 2020 - 2:10 pm EST
Kardinal
Burke: Pakta Global Vatikan untuk ‘humanisme baru’ mempromosikan pemerintahan
tunggal dunia, dan menentang ke-RAJA-an Kristus
By Pete Baklinski
LA CROSSE, Wisconsin, 3 Januari 2020 (LifeSiteNews) - Kardinal Raymond Burke menyerukan kepada umat Katolik yang
setia untuk ‘berdiri dan memberikan kesaksian tentang kebenaran dari
ke-RAJA-an Yesus Kristus dalam menghadapi dorongan Vatikan untuk melaksanakan ‘pakta
global’ yang akan, dalam kata-kata Paus Francis, ‘menciptakan humanisme baru.’
Kardinal yang merupakan pelindung dari the Sovereign Military Order of Malta dan Prefek Emeritus dari pengadilan tertinggi Vatikan
(dikenal sebagai Apostolik Signatura), ketika ditanya oleh media The Wanderer dalam wawancara luas yang
diterbitkan pada 26 Desember 2019 untuk mengomentari tindakan Paus Francis yang mengadakan
acara di Vatikan pada bulan Mei 2020 mendatang dengan tema “Reinventing the Global Educational Alliance.”
The Wanderer mengajukan pertanyaan
berikut: “Dalam meluncurkan inisiatif ini, Bapa Suci berkata: 'Sebuah pakta
pendidikan global diperlukan untuk mendidik kita semua dalam solidaritas universal
dan humanisme baru.' Apa yang menjadi pendorong di balik pertemuan ini dan apa
yang mungkin dilaksanakan? Kedengarannya itu adalah seperti acara untuk mempromosikan
sebuah pemerintahan tunggal dunia.”
Burke menjawab, “Ya. Semua hal ini terhubung.
Dengan penyebaran berbagai agama, terutama di Eropa dan juga di Amerika
Serikat, ada upaya untuk menumpulkan kesadaran orang tentang status ke-RAJA-an
Tuhan kita Yesus Kristus sebagaimana diwartakan dalam Injil. Ini adalah area di
mana umat Katolik yang setia terutama harus berdiri dan memberikan kesaksian
tentang kebenaran.”
“Saya tahu bahwa ada inisiatif lain yang mencoba
mengajarkan dokumen Abu Dhabi di sekolah-sekolh. Hal ini sangat merepotkan dan berbahaya.
Ini mirip dengan apa yang terjadi di seluruh bidang pendidikan seks pada
generasi terakhir ini,” tambahnya.
Pada bulan September 2019 Paus Francis mengumumkan bahwa dia akan menjadi tuan rumah pada tahun 2020 bagi sebuah
inisiatif untuk membentuk sebuah pakta global guna ‘menciptakan humanisme baru.’
Menurut pernyataan Vatikan yang dikeluarkan pada
waktu itu, Paus mengundang perwakilan dari agama-agama besar, organisasi
internasional dan berbagai lembaga kemanusiaan, serta tokoh-tokoh kunci dari
dunia politik, ekonomi dan akademisi, dan para atlet terkemuka, ilmuwan dan
sosiolog untuk menandatangani sebuah "Pakta Global tentang
Pendidikan" sehingga dapat "memberikan kepada generasi muda sebuah
rumah persatuan dan persaudaraan kepada generasi muda."
"Hal ini," kata Paus dalam pesan video
untuk meluncurkan inisiatif tersebut, "akan menghasilkan pria dan wanita
yang bersikap terbuka, bertanggung jawab, siap untuk mendengarkan, berdialog dan
berefleksi dengan orang lain, dan mampu menjalin hubungan dengan keluarga,
antar generasi, dan dengan masyarakat sipil, dan dengan demikian untuk
menciptakan humanisme baru."
Mengutip salah satu ucapan favorit Hillary Clinton, "Dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan seorang anak,"
Paus Francis menegaskan perlunya menciptakan sebuah "desa
pendidikan," di mana "semua orang, sesuai dengan peran masing-masing,
saling berbagi tugas membentuk sebuah jaringan hubungan manusia yang terbuka."
Paus melanjutkan dalam pesannya bahwa untuk
mencapai "tujuan global" ini, sebagai "desa yang mendidik"
kita harus "memiliki keberanian untuk menempatkan manusia sebagai
pusatnya."
Mengomentari hal ini, Bunda Miriam (suster
biarawati), pendiri komunitas religius Daughters
of Mary, Bunda Harapan Israel, mengatakan pada 16 September 2019, bahwa desa pendidikan semacam itu
akan “sekali dan untuk selamanya
menghancurkan keluarga dan umat manusia.”
“Paus mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan global
ini sebagai desa yang mendidik, kita harus ‘memiliki keberanian untuk
menempatkan manusia sebagai pusatnya.’ Tetapi bukankah itu yang salah dengan
dunia kita saat ini? Alih-alih menempatkan Kristus di pusat, kita menempatkan
manusia di pusat,” kata Bunda Miriam.
“Beberapa dari kata-kata paus ini terdengar sangat
bagus. Dan iblis itu muncul sebagai 'malaikat terang.' Apakah saya mengatakan
bahwa paus ini iblis? Tidak. Saya mengatakan apa yang dia usulkan adalah jahat," tambahnya di tempat lain
di podcast-nya.
Juga dalam pengumuman Paus tentang "pakta
global" itulah dia merujuk "Dokumen Persaudaraan Manusia dan
Perdamaian Dunia untuk Hidup Bersama" yang dia tandatangani dengan Imam
Besar Al-Azhar di Abu Dhabi pada bulan Februari, 2019. Dokumen Abu Dhabi
menimbulkan kontroversi karena menyatakan, antara lain, bahwa "keragaman
agama" adalah "dikehendaki Tuhan."
Dalam wawancaranya dengan The Wanderer, Kardinal Burke mengkritik gagasan pemerintahan tunggal
dunia ini.
"Gagasan tentang pemerintahan tunggal dunia
pada dasarnya adalah fenomena yang sama yang ditampilkan oleh para pembangun
Menara Babel yang diduga menggunakan kekuatan Tuhan di bumi untuk menyatukan
surga dengan bumi, yang sama sekali tidak benar," katanya.
"Yang benar-benar kita butuhkan saat ini adalah
pertobatan religius, dengan kata lain, pengajaran dan praktik iman yang kuat
kepada Tuhan dan kepatuhan terhadap tatanan yang telah Dia ciptakan bagi
kita," tambahnya.
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802