JOHN-HENRY
WESTEN
From the desk of the editor.
Sebuah Program Berbasis Microchip, Yang Didukung Oleh Bill Gates Dan World
Economic Forum, Sedang Melacak Jutaan Status COVID
Sejak 2015, Gates Foundation telah mendukung Khushi Baby, sebuah proyek
berbasis mikrochip di India yang membantu memantau vaksinasi anak-anak melalui
kalung mikrochip NFC.
Tue Dec 15, 2020 - 11:56 am EST
15 Desember 2020 (LifeSiteNews) - Pada 17 November, LifeSiteNews melaporkan
bahwa Gates Foundation telah menjadi pendukung utama Microchips Biotech, sebuah
perusahaan yang merancang sejenis mikrocip kontrasepsi yang diperintah langsung
oleh Bill Gates.
Pada bulan Juni, Gates berbohong tentang keterlibatannya
dengan Microchips Biotech dalam sebuah wawancara CBS, dengan mengatakan,
"Saya tidak pernah terlibat dalam hal jenis mikrochip apa pun." Tapi
sepuluh hari kemudian, yayasannya memberi Microchips Biotech dana lagi sebesar $
1 juta.
Faktanya, Gates berbohong tidak hanya soal Microchips Biotech,
tetapi juga tentang proyek microchip lain -- proyek yang memiliki hubungan kuat
dengan inisiatif pelacakan COVID-19.
Khushi Baby
Sejak 2015, Gates Foundation telah mendukung Khushi Baby, sebuah
proyek berbasis mikrochip di India, yang membantu memantau vaksinasi anak-anak
melalui kalung mikrochip NFC.
Kalung
Khushi Baby ini dapat menyimpan data riwayat imunisasi, lokasi GPS saat
vaksinasi, dan data
biometrik dari anak dan orang tua. Informasi tersebut dapat dibaca oleh
aplikasi yang dibuat oleh perusahaan dan dapat diunggah
ke layanan cloud untuk "diakses dengan lancar oleh LSM, Depkes
[Kementerian Kesehatan], dan pejabat kesehatan lainnya."
Kelompok tersebut mengklaim telah melacak
setidaknya 50.000 ibu dan anak melalui program kalung mikro mereka.
Menurut Khushi Baby, Gates Foundation, bersama dengan 3ie, sebuah LSM internasional yang didukung
Gates, menyediakan dana permulaan untuk uji coba awal perusahaan
rintisan tersebut pada tahun 2015.
Tidak ada informasi tentang Khushi Baby yang dapat ditemukan
di situs web Gates Foundation, meskipun Melinda Gates mempromosikan
start-up tersebut di Twitter pada tahun 2014. Namun demikian, Khushi Baby, 3ie, dan UNESCO membuktikan keterlibatan yayasan dengan Khushi Baby.
Pada tahun 2016, Khushi Baby juga bermitra
dengan Gavi, penyalur vaksin multilateral yang didirikan bersama Bill
Gates dan yang disuplai oleh Gates Foundation dengan dana lebih
dari $ 4 miliar. Gavi, salah satu kelompok vaksinasi paling produktif
di dunia, melaporkan telah memfasilitasi imunisasi lebih
dari 800 juta anak. Gavi saat ini ikut memimpin COVAX,
program distribusi vaksin COVID-19 PBB, yang bertujuan untuk mengirimkan dua
miliar dosis vaksin virus corona pada akhir tahun 2021.
Khushi Baby menerima
$ 500.000 dari Gavi pada 2017 dan $ 250.000
lagi tahun lalu. Kolaborasi mereka dengan Gavi membuat Khushi Baby
mendapatkan jaminan tambahan dari
Gates Foundation setidaknya $ 1,5 juta dalam bentuk dana pendamping.
Program khusus Gavi yang diikuti oleh Khushi Baby disebut INFUSE, yang diluncurkan
dan diselenggarakan
oleh World Economic Forum (WEF), organisasi yang berperan di balik "Great
Reset".
Pada bulan Juni, WEF mengumumkan “Great Reset,” sebuah skema atau rencana bernada sosialistik yang pro-LGBT untuk
"mengubah semua struktur dan aspek masyarakat dan ekonomi kita"
sehubungan dengan krisis COVID-19. Uskup Agung Carlo Viganó mengecam Great
Reset ini sebagai "konspirasi global melawan Tuhan dan kemanusiaan"
dalam sebuah surat
terbuka kepada Presiden Trump. Kardinal Raymond Burke baru-baru ini
juga mengutuk
proyek tersebut, yang mengaitkannya dengan “agenda jahat,” yang diwujudkan
melalui “manipulasi warga dan negara.”
WEF, yang juga membantu
mengembangkan sebuah tiket perjalanan COVID-19 yang populer dan bekerja
dengan ID2020 yang kontroversial itu, dan ia telah mempromosikan Khushi
Baby beberapa
kali.
Pelacakan status COVID-19
Tahun lalu, Khushi Baby mengadaptasi platform mereka untuk
mengembangkan aplikasi
pelacakan kesehatan baru untuk wilayah Rajasthan, negara bagian
terbesar keenam di India. Pemerintah Rajasthan berencana untuk menerapkan
aplikasi yang disebut Nirogi Rajasthan ("Rajasthan Sehat"), kepada 50.000
petugas kesehatan negara bagian, yang akan berjalan "dari pintu ke
pintu untuk mengumpulkan rincian data anggota keluarga dan status kesehatan
mereka." CEO Gavi telah menyuarakan dukungannya
untuk inisiatif tersebut.
Para peserta akan
diberi "kartu kesehatan berkemampuan-NFC" dan mungkin diminta
untuk memberikan
data pribadi, seperti "lokasi GPS" dan biometrik wajah,
menurut Khushi Baby. Program Nirogi Rajasthan berupaya melacak lebih dari 50 juta
orang selama tiga tahun ke depan.
Pada awal pandemi COVID-19, Khushi Baby bergabung dengan
pemerintah Rajasthan untuk merancang aplikasi lain, yang disebut
Mission LiSa. Software "pengawasan aktif" ini memungkinkan
Khushi Baby untuk mengumpulkan data GPS, selain "riwayat kontak" dan
biometrik.
Informasi pribadi "diproses menggunakan kecerdasan
buatan" dan teknologi GIS untuk melacak penyebaran COVID-19. Sekitar
100.000 orang India diawasi setiap
hari melalui aplikasi ini, yang melaporkan lebih dari 10 juta "penyaringan
di dalam rumah tangga" pada bulan
September. Khushi Baby menyatakan bahwa
"penyebaran Mission Lisa telah mencapai status pan-state (di seluruh
negara bagian India)."
Minggu lalu, seorang penulis untuk situs web pemerintah India
mencatat
bahwa Mission LiSa "akan diperpanjang tugasnya untuk melacak kesehatan
masyarakat secara longitudinal, termasuk pengiriman vaksin COVID-19 yang akan
datang kepada masyarakat luas." Pengumuman ini, yang di-retweet oleh
Khushi Baby, mengikuti saran
serupa dari para pejabat kesehatan di Rajasthan.
Meskipun tidak jelas apakah Mission LiSa menggunakan
teknologi microchip, Khushi Baby mengatakan bahwa program tersebut "akan
digunakan sebagai dasar untuk mengintegrasikan pelacakan
modul longitudinal RMNCH." “GPS, Komunikasi Nirkabel Jarak Dekat (NFC),
dan akuntabilitas biometrik wajah di semua titik perawatan.”
Pada akhirnya, Khushi Baby tidak hanya ingin melacak puluhan
juta orang India. Sejalan dengan seruan Bill Gates untuk pemasangan "sertifikat
digital," salah satu pendiri perusahaan rintisan tersebut mengatakan
pada tahun 2017, "Misi kami yang lebih luas adalah untuk menerapkan kalung
berkemampuan NFC kami dan membuka potensi penuhnya sebagai paspor
digital."
“Kami sedang membangun dan meningkatkan skala pelayanan di India, tetapi juga bertujuan untuk membuat dampak global yang berkelanjutan dengan menjual layanan dan produk terintegrasi kami kepada Kementerian Kesehatan dan LSM internasional negara lain,” katanya.
*****
Why 16:2 Maka
pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka
timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai
tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.
Why 19:20 Maka tertangkaplah
binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan
tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang
telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya.
Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh
belerang.
*****
LDM,
15 Desember 2020, Michael & Bunda Maria
Kandang
Natal Vatikan - Cermin Paham Modernisme Paus Francis
Francis
Telah Mengutuk Dirinya Sendiri Melalui Patung Kandang Natal Ini
Pertanda
buruk: Keajaiban Rutin Pada Darah St. Januarius Kini Tidak Terjadi
Infiltrasi
Pada Para Produsen Vaksin COVID
Ya,
Bill Gates Disebut menganjurkan
Paspor Vaksin Digital. Ini Buktinya