These Last Days News - December 22, 2020
USKUP AGUNG VIGANÒ: SEBUAH SARANG PENCURI
OnePeterFive.com reported on December 21, 2020:
by Archbishop Carlo Maria Viganò
Catatan Editor: Pada hari Sabtu, 19
Desember 2020, artikel Op-Ed dari Yang Mulia Uskup Agung Carlo Maria Viganò
muncul di La Verità Italia.
Di
dalamnya, mantan nuncio untuk Amerika Serikat itu membahas tema-tema yang telah
menjadi akrab bagi pembaca analisisnya yang lain: keterlibatan Vatikan dengan
berbagai organisasi dan ideologi, serta tujuan Vatikan yang sejalan dengan kaum
globalis, kaum kiri progresif; kebangkitan apa yang disebut "negara
bayangan" dan padanan religiusnya, "gereja bayangan," dan
perjanjian penuh skandal antara Vatikan dan Beijing pada saat terjadinya
peningkatan penganiayaan terhadap agama di Cina.
Pada
poin terakhir ini, uskup agung ini juga mengutip surat tanggal 16
Oktober 2020 (PDF) kepada Kardinal Sekretaris Negara Vatikan dari
Arthur Tane, Pendiri dan Direktur Eksekutif Council of Middle East Relations.
Surat ini, yang juga muncul di La Verità,
mengutuk perjanjian Sino-Vatikan dengan tegas:
Yang
membuat kecewa dan malu umat Kristiani di seluruh dunia, pakta antara Partai
Komunis Cina dengan Vatikan, menempatkan gereja, terutama paus Francis, yang
terutama bertanggung jawab untuk itu, di dalam posisi sejarah yang salah. Hal ini memperkuat persepsi luas bahwa paus
Yesuit pertama ini tidak hanya sombong, tetapi juga telah bangkrut secara
spiritual. Penolakannya yang memalukan untuk bertemu dengan Kardinal Joseph
Zen dari Hong Kong, yang melakukan perjalanan ke Kota Abadi (Vatikan) untuk
membahas pembaruan pakta Vatikan-Cina, mencerminkan tentang seorang pria (Francis)
yang memiliki sedikit sekali kerendahan hati.
Setelah
tinjauan yang cukup menyeluruh tentang agresi Cina dan banyak pelanggaran hak
asasi manusia, Tane menyimpulkan:
Jika
pakta PKC-Vatikan diperbarui oleh paus Francis maka penghujatan ini akan
menodai dinding Gereja dengan darah orang-orang yang tidak bersalah.
SEBUAH
SARANG PENCURI
Exsurgat Deus, et
dissipentur inimici ejus:
et fugiant qui oderunt eum
a facie ejus.
Psalm 67
Dalam
beberapa hari terakhir, kabar terbaru dari Bergoglio yang mendedikasikan
waktunya untuk membuat serial televisi berjudul Sharing the Wisdom of Time,
produksi Netflix, yang kemarin menerbitkan postingan di Twitter
yang merangkum titik rujukan ideologisnya: Memuji
Setan. Tak perlu dikatakan lagi bahwa perusahaan multinasional ini terlibat
dalam penyebaran tindakan amoralitas dan kejahatan, termasuk eksploitasi
seksual terhadap anak di bawah umur.
Demikian
pula, dalam beberapa hari terakhir Tahta Suci telah menandatangani
perjanjian dengan PBB untuk mempromosikan keberlanjutan dan kesetaraan
gender, dengan demikian Francis
memberikan dukungannya kepada organisasi yang mempromosikan aborsi dan
kontrasepsi. Pada hari yang didedikasikan kepada Maria, Yang Dikandung
Tanpa Noda - 8 Desember 2020 - hampir merupakan penghinaan yang amat memalukan
terhadap Bunda Yang Terberkati, dengan dibentuknya kemitraan baru dan secara
resmi dilembagakan antara Vatikan dan "Dewan
untuk Kapitalisme Inklusif" [1] yang dipromosikan oleh Lynn
Forester de Rothschild, teman dekat Hillary Clinton dan Jeffrey Epstein,
setelah mengirimkan pesan pujian kepada Klaus Schwab, presiden Forum Ekonomi
Dunia dan ahli teori Great Reset. Dan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,
setelah banyak himbauan untuk mematuhi pihak berwenang dalam keadaan darurat psycho-pandemi,
tampaknya vaksin Covid akan diwajibkan bagi semua pejabat dan staf Kota
Vatikan, terlepas dari kenyataan bahwa vaksin itu diproduksi dengan jaringan
janin yang diaborsi dan tidak memberikan jaminan bahwa vaksin itu efektif atau
tidak berbahaya.
Saya
percaya, sekarang telah dipahami tanpa semua keraguan yang masuk akal, bahwa para pemimpin Hierarki Gereja Katolik saat
ini telah menempatkan diri mereka pada pelayanan kaum globalis Oligarchy dan
Freemasonry: pemujaan berhala pachamama di Basilika Vatikan sekarang
bergabung dengan adegan Kandang Natal yang sangat tidak sopan, yang simbologisnya
tampaknya menyinggung ritus Mesir kuno serta makhluk alien. Hanya orang yang
naif dan kaki tangannya yang dapat menyangkal bahwa dalam seluruh rangkaian
peristiwa ini terdapat koherensi ideologis yang sangat jelas dan pikiran jahat
yang sangat jelas.
Tetapi
seperti yang telah saya tunjukkan, akan menyesatkan untuk membatasi diri pada
evaluasi peristiwa-peristiwa dalam Gereja tanpa membingkainya dalam konteks
politik dan sosial yang lebih luas: hanya ada satu arah yang diberikan, di mana
baik protagonis utama maupun pihak pendukung permainan yang mengikuti alur
skrip yang sama. Tujuannya sekarang telah dideklarasikan: menghancurkan bangsa-bangsa dari dalam, melalui deep state dan deep
church, untuk mendirikan kerajaan Antikristus, dengan bantuan si Nabi Palsu.
Perjanjian
rahasia Sino-Vatikan, yang sangat diinginkan oleh Bergoglio dan diperbarui
beberapa minggu yang lalu, sangat cocok dengan gambaran yang amat mengganggu
ini, dan ia membenarkan pactum sceleris
yang memaksa umat Katolik Cina untuk dianiaya, para pembangkang agama untuk diberi
‘pendidikan ulang,’ gereja-gereja untuk dihancurkan, Kitab Suci untuk dilakukan
penyensoran dan pemutarbalikan kalimat. Bukanlah kebetulan bahwa perjanjian
ini, yang selalu ditolak oleh para Paus sebelumnya dengan rasa jijik,
dimungkinkan terjadi berkat tugas dari mantan Kardinal McCarrick beserta kaki
tangannya, dengan bantuan tegas dari para Yesuit: para aktornya, kita tahu,
selalu sama. Mereka berdua adalah busuk dan koruptor, dan semuanya dipersatukan
oleh pemberontakan mereka melawan doktrin dan moral Gereja dan tanpa pandang
bulu tunduk pada kekuatan-kekuatan anti-Katolik, bahkan anti-Kristen. Komunis Cina
merupakan lengan militan dari Tata Dunia Baru, baik dalam penyebaran virus
mutan yang dibuat di laboratorium, maupun dalam campur tangan dalam pemilihan
Presiden Amerika dan pendaftaran kolom kelima untuk mengabdi kepada rezim
Beijing. Ia juga mempromosikan kemurtadan para pemimpin Gereja, mencegahnya agar
tidak mewartakan Injil dan menempatkan dirinya sebagai tembok pertahanan
melawan serangan kaum elit. Fakta bahwa hal ini membawa keuntungan ekonomi bagi
Vatikan, membuat kepatuhan sekte Bergoglian pada rencana jahat ini semakin
memalukan, menciptakan titik tandingan yang signifikan bagi bisnis para migran,
yang juga merupakan bagian dari pembubaran yang disengaja dari masyarakat yang
dulu beragama Kristen.
Sungguh
membingungkan bahwa pengkhianatan yang memalukan terhadap misi Gereja Katolik
tidak mendapat kecaman yang tegas dan berani dari pihak Keuskupan, yang - dalam
menghadapi bukti kemurtadan yang sengaja dikejar dengan tekad yang lebih besar –
pihak keuskupan tidak berani untuk bersuara karena ketakutan atau konsep untuk
bersikap hati-hati, yang salah.
Kata-kata
Dr. Arthur Tane, Direktur Dewan Hubungan Timur Tengah, mungkin terdengar berani
dan kuat, tetapi kata-kata itu pantas menyoroti tanpa rasa takut yang keliru
tentang subversi yang dilakukan di bawah "kepausan" yang paling tidak
menyenangkan ini. Diharapkan dengan terbitnya surat Tane kepada Kardinal
Parolin, akan ada beberapa orang yang akhirnya akan membuka mata mereka, sebelum
persekongkolan para konspirator selesai. Dalam hal ini, kami setuju dengan
kecaman terpuji yang dibuat oleh Kardinal
Burke pada Pesta Our Lady of
Guadalupe tentang penggunaan COVID untuk tujuan "Great Reset" --
sebuah kecaman yang bergabung dengan yang saya buat Mei lalu dan telah diulang
hingga beberapa kali, serta para pastor lain yang setia kepada Firman Tuhan dan
memiliki perhatian terhadap kawanan domba mereka.
Surat dari
Arthur Tane kepada Sekretaris Negara Vatikan ditutup dengan kutipan dari Injil
yang lebih tepat dari sebelumnya: “Baik Gereja yang memahami pentingnya
misinya, atau Gereja itu sendiri, telah menjadi kuil dari para penukar uang. Seperti
dalam Sabda Yesus ada tertulis bahwa “...rumah-Ku
akan disebut rumah doa, tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” (Mat
21: 12-13)
Sebagai
Uskup, kita tidak bisa diam saja: sikap diam kita akan menjadi persekongkolan
dan keterlibatan yang tidak dapat ditoleransi dengan tentara bayaran yang
menyalahgunakan kekuasaan yang telah dirampasnya, dengan cara menyangkal
Kristus dan menyerahkan jiwa-jiwa kepada musuh umat manusia.
+Carlo Maria Viganò, Archbishop
18 December 2020
Ember Friday of Advent
*****
UNTUK MENGHAPUS KEKRISTENAN
"Satu lengan dari gurita itu adalah komunisme, komunisme atheistik. Lengan gurita ini akan menyulut ketidakpuasan, revolusi, kematian. Lengan gurita ini akan berusaha untuk menyingkirkan Kekristenan dari seluruh bumi. Celakalah orang yang bergabung dengan kekuatan ini!" - Our Lady, Bayside, 10 Juni 1978
MITRA TERTINGGI
“Janganlah kamu disesatkan oleh pakaian luar manusia, karena ada banyak serigala berbulu domba, yang mengenakan pakaian berpangkat tinggi. Ketahuilah bahwa banyak mereka yang telah menyerahkan diri kepada setan.
"Berdoalah, berdoalah yang banyak bagi mereka
yang memakai mitra
tertinggi, karena mereka juga telah menempatkan diri mereka di jalan menuju
neraka. Doa-doamu dan tindakan pengorbananmu dan mereka yang mendengar
suara-Ku, berdoalah
yang banyak bagi Topi-topi Merah yang telah
pergi ke jalan yang lebar." - Our Lady, Bayside, 2
Oktober 1974
*****
Giselle
Cardia, 12, 15, 19 Desember 2020
Apakah
Coronavirus Merupakan Sebuah Senjata Biologis
Viganò:
Ini Adalah "Pelatihan Bagi Kerajaan Antikristus”
LDM,
23 Desember 2020 – Triduum