APAKAH PERAWAN MARIA
TERBERKATI HANYA SEKEDAR SEORANG GADIS NORMAL?
Dalam sebuah wawancara bagi
penerbitan sebuah buku baru, dimana wawancara itu berbicara soal doa Salam
Maria, dengan pastor Don Marco Pozza, pastor untuk penjara Padua, Paus Francis
secara kontroversial mengklaim bahwa Santa Perawan Maria tidaklah "penuh
dengan kebajikan", dan bahwa dia
hanyalah "gadis normal" yang "bekerja" dan juga "berbelanja."
Pernyataan Paus ini adalah bagian
dari kutipan atas buku baru yang diterbitkan minggu ini oleh Corriere della Sera, tampaknya
bertentangan dengan keyakinan Kristiani selama seribu tahun ini mengenai
keperawanan Maria yang abadi.
Bukan "penuh kecerdasan" ataupun "penuh kebajikan"?
Dalam buku yang diterbitkan oleh Rizzoli dan Libreria Editrice Vaticana,
Paus memberikan interpretasinya tentang adegan ‘Kabar Sukacita’ dan menjelaskan ‘tentang apa yang dia pikir’ dikatakan oleh malaikat Gabriel kepada Bunda Maria pada
saat penyampaian
kabar gembira oleh malaikat Gabriel:
Paus Francis
mengatakan: “Malaikat itu tidak
mengatakan kepada Maria: ‘Kamu adalah penuh dengan kecerdasan, kamu cerdas,
kamu penuh dengan kebajikan, kamu adalah wanita yang sangat baik’. Tidak begitu,
malaikat itu berkata, ‘Kamu penuh dengan rahmat’, secara cuma-cuma, kecantikan.
Bunda Maria adalah kecantikan yang luar biasa. Kecantikan adalah salah satu
dimensi manusia yang terlalu sering kita abaikan. Kita bicara tentang
kebenaran, kebaikan dan mengabaikan kecantikan. Sebaliknya, itu (kecantikan) sama
pentingnya dengan yang lain. Adalah penting untuk menemukan Tuhan dalam
kecantikan”.
Mari kita teliti
apa yang baru saja dikatakan Paus pada paragraf di atas. Pertama, dia
mengatakan bahwa malaikat Gabriel tidak
mengatakan kepada Maria bahwa dia “penuh dengan kecerdasan”, bahwa dia
“pintar”. Apakah Paus berpendapat bahwa
Perawan Maria Yang Terberkati tidak cerdas? Tidak ada cara lain untuk mengartikan
perkataannya itu. Pernyataan "John
tidak mengatakan kepada Joe bahwa dia cerdas", pada dasarnya hal itu identik
dengan berkata "Tidak yakin apakah
John menganggap Joe cerdas" atau "John
menganggap Joe bodoh atau dungu."
Kedua, paus
mengatakan bahwa malaikat Gabriel tidak
mengatakan kepada Maria bahwa dia “penuh dengan kebajikan”, atau bahwa dia
adalah “wanita yang sangat baik.” Tetapi bukankah ucapan malaikat “penuh rahmat”
berarti bahwa Maria adalah “penuh kebajikan”? Maka pernyataan paus ini bertentangan dengan dogma dari Yang Dikandung
Tanpa Noda. Maria bukan hanya "wanita amat sangat baik". Dia
adalah Yang Dikandung Tanpa Noda, penuh rahmat, bebas dari noda dosa asal. Akan
bermanfaat di sini untuk mengingat deklarasi Paus Pius IX pada tahun 1854
tentang dogma dari Yang Dikandung Tanpa Noda:
Kami menyatakan, menyampaikan
dan mendefinisikan bahwa doktrin yang menyatakan bahwa Perawan Maria Yang
Terberkati, sejak saat perkandungannya, diberi dengan sebuah hak istimewa dan tunggal dan anugerah dari Allah yang
Mahakuasa, atas kebajikan dari jasa Yesus Kristus, Juruselamat umat manusia, telah
dipertahankan dalam keadaan tak bernoda dari semua noda dosa asal, telah dinyatakan
oleh Allah, dan karenanya harus tegas dan terus menerus dipercaya oleh semua umat
beriman. — Pope Pius IX, Ineffabilis Deus,
December 8, 1854
Jadi, bertentangan dengan apa yang
dikatakan paus Francis, Maria adalah penuh dengan rahmat, Maria adalah penuh
dengan kebajikan. Dia adalah Yang Dikandung Tanpa Noda.
Hanya Seorang Gadis Normal Dan Pergi Berbelanja.
Paus juga berkata
dalam wawancara buku itu bahwa Maria hanya
seorang gadis normal yang bekerja dan pergi berbelanja:
“Saya membayangkan
dia sebagai seorang gadis normal, seperti gadis masa kini, bersikap terbuka untuk
menikah, memiliki sebuah keluarga…
Menurut paus
Francis: “Maria adalah wanita normal, dia
adalah wanita yang bisa saja ditiru oleh wanita mana pun di dunia ini.
Tidak ada hal-hal aneh dalam hidupnya, seorang ibu yang normal: bahkan dalam
pernikahan perawannya, suci dalam bingkai keperawanan itu, Maria adalah normal.
Dia bekerja, pergi berbelanja, membantu Puteranya, membantu suaminya: semuanya
normal-normal saja”.
Maria adalah Yang
Dikandung Tanpa Noda, Bunda Allah, Ratu Alam Semesta, Pengantara Segala Rahmat.
Dia adalah jauh lebih tinggi dari normal! Tidak ada yang sekedar normal pada
seseorang yang dikandung tanpa dosa asal – dia tidaklah seperti orang-orang
"normal" lainnya, dia dibebaskan dari noda dosa asal.
Tidak ada yang sekedar
"normal" jika bisa menjadi Mempelai dari Roh Kudus - tidak seperti wanita
normal lain, yang merupakan mempelai dari suami yang adalah manusia yang fana.
Menekankan “kenormalan”
Maria hanya akan memberikan perkiraan yang sangat, sangat rendah tentang
martabat yang diberikan oleh Tritunggal Mahakudus kepada Maria. Tidak ada yang sekedar
normal pada orang yang bisa menjadi Puteri Yang Tak Bernoda dari Allah Bapa,
Bunda dari Putera Yang Berinkarnasi, dan Mempelai dari Roh Kudus!
Adalah sangat bermanfaat
jika disini kita mengingat kalimat-kalimat indah dari beberapa orang kudus
besar dalam sejarah Gereja, yang mereka katakan tentang Bunda Terberkati.
Semoga kita bisa merenungkan perkataan mereka, dan memberikan doa silih atas kurangnya
rasa hormat yang ditunjukkan kepada Maria oleh orang-orang yang tidak
menghormatinya, sebagaimana yang seharusnya:
St. Alphonsus Maria de Liguori:
"Maria telah
bekerja sama bagi penebusan kita dengan memberikan kemuliaan yang begitu besar kepada
Tuhan dan begitu banyak kasih kepada kita, hingga Tuhan kita menetapkan bahwa
tidak seorang pun akan memperoleh keselamatan kecuali melalui pengantaaan Maria."
St. Faustina:
“Untuk bisa memberikan
pujian yang layak atas belas kasih Tuhan, kita menyatukan diri kita dengan
Bunda Yang Tak Bernoda, karena dengan begitu nyanyian puji-pujian kita akan
lebih menyenangkan bagi-Mu, karena dia
dipilih dari antara manusia dan malaikat. Melalui dia, seperti melalui
kristal yang murni, rahmat-Mu diteruskan kepada kami. Melalui dia, manusia bisa
menyenangkan Tuhan. Melalui dia, aliran kasih karunia melimpah kepada kita.”(1746)
St. Alphonsus Maria de Liguori:
"Setelah kita berhutang kasih kepada Yesus
Kristus, maka kita harus memberikan tempat utama di
hati kita bagi kasih Bunda-Nya, Maria."
St. Ildephonsus, Uskup:
“Dengan alasan yang
benar, Sang Perawan Terkudus meramalkan bahwa semua angkatan akan menyebutnya ‘yang
diberkati,’ karena semua Orang Pilihan memperoleh keselamatan kekal melalui
sarana Maria.”
St. John Damascene
"Devosi kepadamu,
oh Perawan Terberkati, adalah sebuah sarana keselamatan yang diberikan Tuhan kepada
mereka yang akan diselamatkan oleh-Nya."
St. Germanus of Constantinople, Patriarch
of Constantinople:
"Tak seorang
pun, oh Maria Yang Terkudus, yang bisa mengenal Tuhan kecuali melalui engkau; tak
seorangpun yang bisa diselamatkan atau ditebus kecuali melalui engkau, oh Bunda
Allah; tak seorangpun yang dapat dibebaskan dari bahaya kecuali melalui engkau,
oh Bunda Perawan; tak seorangpun yang bisa mendapatkan kerahiman kecuali melalui
engkau, oh Bunda yang penuh dengan segala rahmat!”
St. Anselm, uskup
agung dan Doctor Gereja
“Adalah tidak
mungkin menyelamatkan suatu jiwa tanpa devosi kepada Maria dan tanpa
perlindungannya.”
St. Cajetan, Founder of the Theatines
“Kita boleh mencari
rahmat, namun tak akan bisa menemukannya tanpa pengantaraan Maria.”
St. Francis Borgia
“Aku sangat
meragukan keselamatan mereka yang tak memiliki devosi secara khusus kepada
Maria.”
St. Louis Marie de Montfort
“Karena Allah, yang
telah memberi Maria kuasa atas Putera Tunggal-Nya dan Putera alamiah-Nya, juga
memberi Maria kuasa atas anak-anak angkat-Nya, bukan hanya yang menyangkut
tubuh mereka, karena hal ini hanya kecil artinya, tetapi juga apa yang
menyangkut jiwa mereka.”
St. Louis Marie de Montfort
“Kita harus
menyimpulkan bahwa, perlu bagi Allah dengan suatu kebutuhan yang disebut “hipotetis”,
(yaitu, karena Allah menghendakinya), maka Perawan Yang Terberkati adalah lebih
diperlukan oleh manusia untuk mencapai tujuan akhir mereka. Oleh karena itu
kita tidak boleh menaruh kesetiaan kepada Maria pada tingkat yang sama seperti
kesetiaan kepada orang-orang kudus lainnya, seolah itu (kesetiaan kepada Maria)
hanya sesuatu yang bersifat opsional.”
No comments:
Post a Comment