These Last Days News -
September 26, 2018
TAKTIK ‘PERANG
PSIKIS’ DARI SOVIET YANG DIGUNAKAN OLEH PARA
USKUP UNTUK MELAWAN IMAM-IMAM
YANG BAIK...
Kardinal Joseph Bernardin memimpin misa pengukuhan di
paroki Resurrection.
Sebuah salib dan lambang pelangi (LGBT) dibakar
secara ritual oleh pastor Paul Kalchik dan umat saat itu, yang kemudian pastor
itu diusir pergi.
Pastor Paul Kalchik
(From ChurchMilitant.com) https://www.theamericanconservative.com/dreher/persecution-father-paul-kalchik-white-martyr/
WDTPRS.com reported
on September 25, 2018:
Oleh Pastor John
Zuhlsdorf
Apa yang saya post ini mohon dibaca baik-baik
Selama beberapa bulan terakhir saya telah dihubungi oleh para
imam diosesan (dan seorang religius) yang dikirim oleh uskup (atasan) mereka
untuk “di-evaluasi” di salah satu klinik psikologi untuk para rohaniwan. Yang
paling terkenal di Amerika Serikat ini adalah St. Luke's di Maryland.
Polanya sangat mirip dan miris. Jika ada imam memiliki
semacam debu (baca: ‘kesalahan’) di paroki (atau di mana pun). Misalnya,
seorang wanita marah karena imam itu berkhotbah tentang kontrasepsi, atau ada seorang
yang lain mengklaim bahwa imam itu mempersoalkan "masalah perbatasan
negara", atau ada seorang staf mengatakan bahwa imam itu bersikap "dingin"
atau "jauh" terhadap umat. Lalu mereka mengeluh kepada uskup. Uskup
memberi tahu imam itu – mendesak imam itu - untuk menjalani “evaluasi”
psikologis atau kejiwaan. Dengan sangat takut imam itu menaati perintah uskup (sebuah
hal yang penting). Dia pergi selama satu atau dua minggu untuk menjalani evaluasi
kejiwaan, dan pada akhirnya dia diberitahu bahwa tidak ada yang salah
dengannya. Dia pulang ke rumah, berpikir bahwa semuanya baik-baik saja. Tidak
lama kemudian, dia dipanggil ke kantor uskup, di mana dia diberitahu bahwa
klinik tersebut telah mengirim penilaian kepada uskup dengan hasil yang sangat
berbeda. Imam itu didiagnosis - dan itu selalu hampir sama - narsisisme dan
bi-polar tingkat perbatasan (sejenis penyakit kejiwaan). Uskup kemudian
benar-benar menempatkan sekrup (keputusan) kepada imam itu untuk kembali ke
klinik guna menjalani "perawatan kejiwaan.” Imam itu diberitahu untuk
menjalani perawatan psikologis selama tiga bulan atau lebih. Tetapi ketika dia
tiba di klinik, dan mereka menyita ponselnya dan bahkan alat cukurnya, dan
mulai menyuapinya penuh dengan obat-obatan dan memantau / mengendalikan emailnya,
imam itu diberitahu bahwa dia harus berada di klinik selama enam bulan. Kemudian
acara horor dimulai bagi si imam.
Terdapat ciri umum dari para imam yang diperlakukan seperti
ini: mereka adalah konservatif atau tradisionalis. Saya punya teman yang
dipaksa masuk oleh uskupnya ke salah satu klinik ini dan, ketika kami dapat
berbicara di telepon, dia memberi tahu saya bahwa saya tidak akan percaya akan jumlah
orang-orang konservatif di sana dan apa yang mereka baca. Dan fakta bahwa
mereka adalah konservatif itu penting, karena orang konservatif cenderung
patuh. Ini adalah salah satu alasan mengapa para uskup di masa lalu telah bersikap
keras terhadap imam-imam konservatif, tetapi para uskup itu membiarkan orang
liberal melakukan apa pun yang mereka inginkan. Meski mereka juga sedikit
cenderung bersikap konservatif, tetapi mereka adalah para pengecut moral.
Mereka tahu bahwa orang liberal akan melawan mereka dengan keras seperti neraka
dan mereka tidak menginginkan pertarungan seperti itu. Tetapi mereka dapat
melakukan apa pun yang mereka inginkan kepada kaum konservatif karena mereka
tahu bahwa orang konservatif cenderung patuh.
Ada beberapa klerus yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Namun, para uskup memanfaatkan kesempatan ini sebagai cara untuk menghentak imam
konservatif atau tradisionalis di keuskupan mereka. Dan saya memiliki
kecurigaan bahwa ini telah terkoordinasi.
Mengapa? Pada tahun lalu, ada periode beberapa bulan di mana
beberapa imam menghubungi saya untuk memberi tahu saya bahwa mereka akan masuk
ke ‘pembantaian’ klinik psikologi atas perintah uskup mereka. Sebelum itu, saya
tidak memiliki panggilan telpon atau laporan seperti itu. Tiba-tiba hal itu dimulai,
seolah-olah beberapa uskup, di antara mereka sendiri, memutuskan bahwa ini
adalah cara yang baik untuk menyingkirkan para pembuat onar itu (imam-imam
konservatif). Begitulah, pada salah satu pertemuan mereka, sambil minum koktail
malam, salah satu dari mereka mengomel karena memiliki imam yang benar-benar
tradisional dan yang menyebarkan ide-idenya tentang pemasangan rel (tempat
berlutut) untuk menerima Komuni serta diadakannya Misa Latin. Salah satu
teman-temannya (uskup), menyampaikan kepada yang lain dengan berkata, “Saya akan
memberi tahu anda apa yang telah berhasil saya lakukan. Kirim saja dia ke klinik
psikiatri St. Lukes untuk menjalani 'evaluasi'. Klinik itu akan mengirim
kembali suatu laporan yang dapat digunakan untuk melawan imam itu, dengan satu
atau lain cara. Itu memang mahal, tapi berhasil." "Oh… terima kasih,
Bill! Itu ide yang bagus!”
Saya juga akan memberi tahu (uskup) Fatty dan Dozer. Mereka
juga punya orang-orang seperti ini.”
‘Langka dan langka dan langka seperti gigi ayam’ jika ada
uskup yang secara terbuka mau mendukung imam konservatif mereka. Coba pikirkan…
mengirim seseorang untuk menjalani "perawatan kejiwaan" adalah usaha
yang sangat mahal. Sebulan, di salah satu ‘penjara’ ini bisa menghabiskan 10
ribu dolar (dari uang umat). Tetapi mereka harus menganggap bahwa hal itu adalah
sepadan, jika mereka dapat mengintimidasi para imam agar tunduk kepada garis
keputusan mereka. Ingatlah akan dalil Voltaire ketika mendengar bahwa orang-orang
Inggris, setelah Pertempuran Minorca, menembak Laksamana Byng di dek kapalnya
sendiri "untuk menyemangati yang lain". Seperti yang dia muat di koran
Candide, "Dans ce membayar-ci,
il est bon de tuer temps en temps un amiral pour mendorong les autres ... Di
negara ini, adalah ide yang baik untuk sesekali membunuh seorang laksamana untuk
memberanikan yang lain."
Itulah yang dilakukan oleh para uskup kepada para imam. Bantinglah
dengan keras dengan melalui "perlakuan" ini pada seorang imam, maka
yang lain-lainnya akan mendapatkan ‘pelajaran’ dari peristiwa itu. Dalam jangka
panjang, meskipun itu mahal, secara ideologis sangat berharga dan berhasil.
Hari ini saya membaca di halaman webnya Dreher
sedikit dari surat seorang imam tentang topik ini. Dreher memposting
tentang The Kalchik Shakeup in Chicago.
Kalchik adalah seorang imam di sebuah paroki di mana beberapa umat membakar bendera
"gay" yang dipajang di dalam Gereja itu, dimana hal ini menentang
keinginan kardinal Blase "Rabbit Hole" Cupich. Pastor Kalchik diperintah
bahwa dia harus keluar dari paroki itu, dengan pemberitahuan yang hanya beberapa
menit sebelumnya, atau jika tidak mau, dia akan ditangkap paksa oleh polisi dan
ditahan, dan bahwa dia seharusnya dikirikm untuk menjalani "evaluasi
kejiwaan". Namun, pastor Kalchik memilih untuk bersembunyi. Saya
diberitahu bahwa sebuah situs web Katolik terkemuka akan melakukan wawancara
dengan pastor Kalchik segera.
Berikut ini adalah tulisan yang saya baca yang dimuat di web Dreher:
Email dari seorang imam paroki:
Tak ada yang dapat dilakukan oleh umat awam untuk melindungi
para imam. Para uskup memiliki otoritas penuh atas kami. Kami pasti akan pergi.
Kami bisa pergi. Tetapi Kalchick adalah contoh yang bagus tentang apa yang
terjadi ketika seorang imam melawan agenda uskupnya. Dia mungkin bertindak sebagai
imam yang baik.
Dia bisa masuk ke klinik psikologi St. Luke dan mendapatkan
evaluasi, tetapi St. Luke memiliki ‘kesepakatan’ dengan para uskup juga. Karena
para uskuplah yang membayar tagihannya. Ketika seorang imam dibawa ke klinik
itu, imam itu harus menandatangani pernyataan kesediaan bahwa semua yang dia
diskusikan dan bicarakan disitu, untuk diserahkan kepada uskup dan keuskupan. Jadi,
bagaimana dia harus menghadapi masalah psikologis yang nyata di klinik itu,
dimana dia tahu bahwa hasil datanya akan dikirim kembali kepada uskup dan
dimasukkan ke dalam file atau bahkan berpotensi disebarkan atau digunakan untuk
melawan dirinya? Intinya: imam tidaklah bebas. Ini adalah sebuah lingkungan
yang menindas. Hal itu dilakukan terhadap para imam dan informasi itu dapat
digunakan oleh para uskup untuk terus memanipulasi para imam itu selama
bertahun-tahun yang akan datang, semuanya dengan kedok “Saya hanya ingin pastor
’X’ untuk menjadi sehat.” Apa yang benar-benar mereka lakukan adalah
merekondisi para imam agar bertindak dalam ‘batasan yang aman’ untuk
menghindari publisitas buruk atau menyebabkan masalah bagi si uskup. Kedengarannya
agak Orwellian bukan? ("Orwellian"
adalah kata sifat yang menggambarkan situasi, ide, atau kondisi sosial yang
diidentifikasi oleh George Orwell sebagai tindakan merusak kesejahteraan
masyarakat yang bebas dan terbuka.)
Sisi lain dari hal ini adalah bahwa para uskup harus
mengadakan asuransi pertanggungjawaban atas imam mereka dan jika para imam (menurut
uskup) memiliki semacam masalah SDM atau Masalah Pekerjaan di paroki mereka,
perusahaan asuransi menuntut para uskup mengirim mereka ke tempat-tempat
seperti klinik St. Luke untuk menjalani semacam "terapi rekondisi"
yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Para imam sebenarnya tidak membutuhkan
bantuan psikologis, tetapi bagi Keuskupan untuk terus memiliki asuransi
pertanggungjawaban, perusahaan asuransi memberi tekanan kepada uskup agar
mereka menunjukkan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk
mengurangi tanggung jawab itu. Sebuah ‘program penahanan selama 6 bulan’ dari
klinik St. Lukas dan terapi dengan program rawat jalan selama 5 tahun, adalah
contoh dari program semacam itu. Semua ini masuk ke dalam file pastor yang
bersangkutan dan dirahasiakan darinya sepanjang sisa kariernya untuk dilacak
kapan saja dia menyimpang dari aturan uskup.
Perhatikanlah, semua ini tidak ada hubungannya dengan
pelecehan sex terhadap anak-anak. Mungkin beberapa imam mengalami kegagalan kecil
dalam hal moral atau keputusan yang buruk. Mungkin tindakan-tindakan seperti
itu akan menyebabkan orang awam kehilangan pekerjaan mereka. Tetapi dalam profesi
imamat, anda mendapatkan rasa malu karena enam bulan penahanan dalam fasilitas
yang dikunci dan dipaksa menjalani perawatan psikologis yang bahkan tidak disadari
tujuannya oleh fasilitas-fasilitas ini. Tetapi mereka berpartisipasi dalam
penipuan besar ini, karena itu adalah pendapatan besar dan mereka mendapatkan
uang dari kebutuhan uskup untuk menutupi tanggung jawabnya. Hal ini telah dan
terus terjadi dalam jumlah besar di seluruh negeri, kepada para imam.
Seluruh bisnis ini sangat mengganggu pikiran saya, sampai
pada titik dimana beberapa minggu yang lalu saya bermimpi tentang menciptakan sebuah
‘pelabuhan’ bagi para imam, seperti bangsawan pramusaji, di Montana, atau
tempat semacam itu. Mereka akan disalurkan ke ‘kubu pertahanan’ yang dibentuk
seperti komunitas Camaldolese, melalui semacam kereta api bawah tanah. Saya
ngelantur….
Tetapi maksud saya bahwa ini adalah masalah yang nyata. Maka
berjaga-jagalah untuk itu.
Inilah yang dilakukan oleh Komunis di bekas Uni Soviet. Jika ada
seseorang yang tidak sependapat dengan penguasa, dia pasti dianggap sakit jiwa.
Bunuh saja dia atau kirimkan sebagian besar mereka ke kamp konsentrasi, dengan diagnosa
"skizofrenia lamban" dan "tangani mereka segera " ...
Beritakan semua itu untuk para pembangkang lainnya….
Saya merasa pastor Kalchik telah melawan balik. Khususnya
saat ini.
Dan bagi seorang teman pastor saya yang berada di salah satu klinik
ini? Setelah beberapa bulan "pengobatan" saya hampir tidak bisa mengenali
percakapannya, fokusnya pikirannya menjadi kacau, dan kata-katanya tidak jelas.
Bagaimana cara menyerang balik?
Kirimkan saja donasi anda ke TMSM. Penghentian suplai uang kolekte dan pemberitaan yang
buruk (namun nyata dan benar) akan menyadarkan mereka.
UPDATE:
Saya sangat kagum oleh kebaikan banyak pembaca anda.
Saya menerima surat ini melalui email:
Jika anda yakin bahwa kehidupan imam ini mungkin dalam
bahaya, kita bisa mulai bertindak dengannya. Saya berjarak 3 jam perjalanan
darat dari Chicago di… Saya bekerja
penuh waktu, tetapi saya bekerja sendirian. Saya tidak punya banyak, tetapi
saya dekat dengan selusin keluarga homeschooling yang akan senang menerima imam
Paul Kalchik. […] Dia akan aman disitu. Saya sudah akrab dengan berbagai metode
penyembunyian; [...]. Saya bisa pergi ke Chicago dengan mobil sewaan, menjemputnya, mengantarnya ke sini.
Amankan imam Paul Kalchik di tengah orang-orang yang telah menyadari situasi di
dalam Gereja kita saat ini.
Bagaimanapun juga, saya seperti gila dalam menulis ini,
tetapi jika di dalam hati anda tindakan ini perlu dilakukan, saya mungkin dapat
membantu anda.
Pembakaran bendera LGBT oleh pastor Paul Kalchik
+++++++++++++++++++++++++++
Kutipan
pesan-pesan Bayside:
"Anak-anak-Ku, kamu semua akan mengenali wajah-wajah setan.
Setan telah masuk ke dalam jajaran tertinggi dari Gereja-Ku. Berdoalah sekarang
untuk para imammu, uskupmu, kardinalmu. Banyak doa diperlukan, karena banyak dari
mereka itu yang saat ini berada di jalan
yang menuju kebinasaan dengan membawa banyak orang lain bersama mereka." - Yesus, 15 Juli 1977
"Akan ada banyak mitra berada di dalam neraka. Banyak
imam yang berada di jalan menuju kutukan, dengan membawa serta banyak orang
lain bersama mereka. Karena itu, lubang yang paling rendah dari jurang neraka akan
menjadi tempat keabadian bagi mereka! Mereka yang dipercaya untuk
mempertahankan Rumah Puteraku harus bertanggung jawab atas kejatuhan jiwa kaum muda.
Pangkatmu tidak akan menjamin kamu masuk kedalam Kerajaan. Kamu telah
mengkhianati Puteraku. Begitu beraninya kamu menjual Rumah-Nya! Kamu telah
menjual Rumah Puteraku demi kepentinganmu yang bersifat sementara!" - Our Lady, Bayside, 25 Juli 1972
The above Messages from Our Lord were
given to Veronica Lueken at Bayside, New York. Read more
No comments:
Post a Comment