shutterstock.com
By
Calvin
Freiburger
DI
AMERIKA SERIKAT -
PRAKTEK ILMU GAIB (ILMU SIHIR) SEMAKIN MENINGKAT, SEMENTARA ITU PRAKTEK
KRISTIANITAS SEMAKIN MENURUN
11
Oktober 2018 (LifeSiteNews) - Beberapa dekade terakhir ini
telah menyaksikan peningkatan yang dramatis dalam paganisme dan jumlah orang
Amerika yang mengidentifikasi dirinya sebagai penyihir, sementara itu agama Kristen
telah kehilangan anggotanya, demikian menurut sebuah laporan yang baru.
Pekan
lalu, Quartz menerbitkan
selembar data survei tentang agama dari Connecticut
Trinity College yang mencakup rentang waktu tahun 1990 hingga 2008, dan
dari Pew Research Center yang
mencakup rentang waktu tahun 2014 hingga saat ini. Mereka melaporkan bahwa
populasi Wiccan (pengikut kepercayaan berhala) Amerika Serikat meroket dari
8.000 pada tahun 1990 menjadi 340.000 pada tahun 2008, tahun yang juga
menemukan kira-kira 340.000 orang yang mengaku dirinya kafir.
"Sumber
data terbaik tentang jumlah penyihir di AS berasal dari penilaian atas populasi
Wicca," kata Sangeeta Singh-Kurtz
dan Dan Kopf dari Quartz. "Tidak
semua orang yang mempraktekkan sihir menganggap diri mereka Wicca, tetapi agama
berhala mereka telah membentuk bagian yang signifikan."
Pew
saat ini memberikan
persentase orang yang mengaku dirinya sebagai Wiccan atau Pagan pada angka 0,3
persen, dan mereka yang mengaku dirinya sebagai atheis, agnostik, atau tidak
berafiliasi pada agama tertentu sebesar 22,8 persen.
Singh-Kurz
dan Kopf mengatakan bahwa popularitas praktek sihir adalah karena kombinasi dari
beberapa faktor, dari daya tarik lama para penyihir di media dan sastra, hingga
perubahan citra kontemporer dari sihir sebagai kegiatan yang lebih berkaitan
dengan alam dan individualitas, daripada setan dan okultisme.
"Seperti
yang diungkapkan oleh Wicker Alden dari Quartz, sihir adalah agama yang
sempurna bagi milenium liberal yang sudah terlibat dalam praktek yoga dan
meditasi, kesadaran, dan spiritualitas new-age," tulis mereka. “Dengan
landasan itu, mereka mungkin akan muncul untuk memamerkan ‘liburan berhala’
atau pertemuan-pertemuan ‘bulan baru,’ atau mulai mengeksplorasi konsep
spiritual yang lebih serius pada akar dari praktik-praktik ini.”
Situs
web Wiccan seperti The
Celtic Connection dan Gereja dan Sekolah Wicca
mempromosikan kesan ini, dimana The
Celtic Connection mengklaim bahwa santet akan "menumbuhkan pemikiran
bebas dan kehendak individu, mendorong pembelajaran dan pemahaman tentang bumi
dan alam," dan Gereja dan Sekolah
Wicca mendorong "pemberdayaan diri melalui pengetahuan."
Namun
kenyataan yang sebenarnya adalah jauh lebih gelap, kata orang-orang kristiani.
Gereja Katolik mengajarkan
bahwa "semua bentuk praktek ramalan harus ditolak," dan setiap upaya
untuk "menjinakkan kekuatan gaib, sehingga membuat kekuatan itu melayani
kepentingan seseorang dan orang itu memiliki kekuatan supranatural atas orang
lain" adalah "sangat bertentangan dengan kebajikan agama."
“Ketika
sampai pada ujung yang penting, maka ilmu sihir dan kristianitas (tetapi bukan si
penyihir dan umat Kristiani) adalah musuh bebuyutan,” kata Richard Howe
dari Christian Research Institute.
“Tanpa
kurban Kristus untuk menghapus dosa-dosa kita dan mendamaikan kita dengan
Pencipta kita, maka tidak ada harapan bagi dunia yang akan datang. Sedangkan
ilmu sihir mengajarkan bahwa takdir kita adalah kembali lagi ke dunia ini
melalui reinkarnasi.”
Lebih
dari 70 persen orang Amerika masih mengidentifikasikan
dirinya sebagai orang Kristen, tetapi afiliasi agama telah menurun selama
bertahun-tahun. Jajak pendapat ABC News /
Washington Post yang dirilis
pada Mei lalu menemukan bahwa identifikasi diri dengan denominasi Protestan
menurun delapan persen selama 15 tahun sebelumnya (agama Katolik tetap
konstan). Bagian orang Amerika tanpa afiliasi keagamaan hampir tiga
kali lipat dari tahun 1990 hingga 2017.
“Adalah
masuk akal jika sihir dan okultisme akan meningkat ketika masyarakat menjadi
semakin postmodern. Penolakan terhadap Kekristenan telah meninggalkan
kekosongan pada orang-orang, dimana sebagai makhluk spiritual yang inheren,
akan berusaha untuk memenuhi sisi spirituil dalam dirinya ini,” kata
penulis Julie Roys kepada Christian Post. “Hal ini memang tragis, dan
mengingatkan betapa kita membutuhkan kebangkitan rohani di negara ini, dan juga
bahwa 'perjuangan kita bukanlah melawan daging dan darah, tetapi melawan
kekuatan dunia yang gelap ini.'”
“Gereja
harus bangun terhadap realitas dunia ini dan mulai mendekatinya dari perspektif
sebuah Kerajaan yang memahami tempat dan tujuannya,” kata
Wanda Alger dari Intercessors for America
dan Winchester, dan Virginia’s Crossroads Community Church. “Yang menyedihkan adalah
bahwa kaum millennial yang mengeksplorasi sisi gelap dari dunia supernatural
memiliki lebih banyak keyakinan dan kepercayaan daripada kebanyakan orang Kristiani.
Karena mereka itu bersikap terbuka dan lapar secara rohani, maka alam roh
meresponnya. Hambatan terbesar untuk memahami realitas alam Roh adalah ketidakpercayaan."
Unsur
lain dalam kebangkitan praktek sihir adalah penggunaannya oleh gerakan
anti-Trump. Ada sebuah gerakan setidaknya
13.000 orang yang berjanji untuk melontarkan "mantra-mantra yang
mengikat" melawan Presiden Trump, sebuah upaya yang telah disebarkan
oleh media liberal. Ritual dari gerakan ini mempraktekkan bantuan
"setan dari alam neraka" dan roh-roh lainnya.
Pada
tahun 2017, majalah mode ikonik, Vogue,
mendorong para wanita yang frustrasi pada iklim politik saat ini untuk mendaraskan
mantra feminis dan bergabung dengan “renaissance penyihir.” Pada hari Rabu,
Vox menerbitkan sebuah artikel
yang mempromosikan “sihir sebagai perawatan diri setelah Kavanaugh,” dan mendorong
mereka yang kecewa pada keputusan Senat AS yang memilih Kavanaugh sebagai ketua
Mahkamah Agung yang baru, agar mereka beralih kepada praktek sihir sebagai
mekanisme penanggulangan kaum feminis.
++++++++++++++++++++++
"Ada banyak publisitas di negaramu dan di dunia tentang keberadaan
kultus setan. Aku harus mengatakan kepadamu bahwa hal itu memang ada. Mereka
menyembah setan, dan mereka bertindak kebalikan dari semua ajaran agama
Kristen. Mereka akan melakukan kebalikan dari apa yang diminta oleh Alkitab.
Oleh karena itu, mereka akan membunuh tanpa penyesalan. Mereka akan mencuri
anak-anakmu dan menyiksanya."
"Para antek neraka berusaha untuk menganiaya Tubuh Puteraku, anakku.
Lindungilah Dia! Jangan biarkan para antek setan mencemari-Nya! Tangan-tangan
kotor dan busuk mereka mencengkeram-Nya. Anakku, selamatkanlah Puteraku! Aku
memohon kepada anak-anakku untuk tidak menempatkan Tubuh Puteraku di tangan-tangan
yang kotor. Janganlah kamu memberikan Tubuh Puteraku kepada tangan-tangan yang
kotor. Oh celakalah! Akan menjadi apakah angkatan yang merosot moralnya ini!"
++++++++++++++++++++++++
Dalam
kaitannya dengan praktek sihir dan ilmu gaib, silakan membaca berikut ini.
Berikut
ini foto-foto dari stang (tongkat sihir) yang dibawa oleh paus Francis pada
acara pembukaan Sinode Untuk Kaum Muda:
Paus Francis menerima stang
(tongkat yang biasa digunakan pada praktek ilmu sihir) pemberian dua anak muda
pengikut sihir dan ilmu gaib.
Perhatikan
tangan kiri anak perempuan itu yang memakai gelang tali dari benang merah.
Gelang tali dari benang merah
melilit pergelangan tangan kiri.
Benang semacam ini biasa
digunakan pada oleh para pengikut praktek sihir.
Upacara pembukaan Sinode tentang
kaum muda di Vatikan dengan tongkat
sihir dipajang dekat podium
Apa bedanya stang (tongkat) paus
Francis itu dengan tongkat si nenek sihir ini?
Mengapa paus Francis tidak
memakai tongkat seperti ini?
Komentator Katolik, Ann
Barnhardt, adalah orang pertama yang mengidentifikasi tongkat yang dibawa
oleh paus Francis itu sebagai stang atau tongkat bercabang dari para pengikut
Wiccan atau sihir.
Stang atau tongkat bercabang seperti itu telah ditemukan pada
pertengahan abad 20 oleh seorang pengikut okultisme Inggris, Robert Cochrane. Cochrane menjalani kehidupan
sebagai seorang eksentrik Inggris, dimana hal itu kemudian berakhir secara tragis.
Dia mendirikan dua buah kumpulan para wanita (yang pertama pecah karena
pertikaian antar faksi), dan dia mempertahankan perseteruan yang berkelanjutan
dengan seorang pemimpin sekte pagan yang bersaing dengan dirinya. Kemudian dia mengalami
cekcok dengan keluarganya atas klaim bahwa dia berasal dari garis keturunan panjang
para penyihir.
Entri Wikipedia-nya menulis garis keturunannya yang rusak ini:
Keponakannya, Martin Lloyd, telah menyangkal bahwa keluarga
itu pernah menjadi penyihir, dan dia bersikeras bahwa mereka adalah anggota
gereja Methodis.
Cochrane berselingkuh dengan perempuan yang seorang penyihir,
yang kemudian istrinya mengancam akan menodainya. Beberapa bulan kemudian dia
melakukan bunuh diri dengan menelan belladonna di acara Midsummer Eve. Dia
berumur tiga puluh lima tahun.
Sarah Anne
Lawless, seorang yang mengaku sebagai penyihir kontemporer, menggambarkan cara
membuat stang (tongkat sihir) sebagai berikut:
Banyak orang yang membuat stang sesuai dengan instruksi Cochrane - sepotong kayu Ash yang panjang
dan bercabang dengan paku besi di pangkalnya, dua panah menyilang di dekat
bagian atas dan sehelai karangan bunga melingkarinya. Ini adalah tradisi; tetapi
stang dapat dibuat dari jenis kayu apa pun dan bukannya secara alami ia
berbentuk cabang, tetapi orang bisa menambahkan pada tongkat itu dengan
tengkorak kambing atau rusa atau mengikat tanduk binatang atau tanduk banteng di
bagian ujung atas yang diikat dengan kulit mentah untuk membuat bentukan
seperti garpu. Sebuah stang dapat panjang atau pendek - dari tiga kaki hingga
enam kaki. Saya biasa membuat sendiri tongkat atau stang dari batang kayu Hawthorn
yang bercabang tiga.
Untuk memberinya fungsi tambahan, beberapa penyihir menaruh
lilin di antara cabang atau menancapkan sekrup besi kedalam kayu tongkat itu untuk
menggantung lentera, sekaligus melambangkan cahaya kecerdikan dan kebijaksanaan.
No comments:
Post a Comment