KURBAN MCCARRICK:
INILAH SATNYA UNTUK MENGHENTIKAN ‘SIKAP DIAM’
News: US News
by David Nussman • ChurchMilitant.com • October
25, 2018
‘James’, korban pencabulan oleh
McCarrick, berbicara kepada Church
Militant.
DETROIT (ChurchMilitant.com) -
Seorang korban pemangsa homoseksual Theodore McCarrick mengatakan bahwa munculnya
krisis saat ini di dalam Gereja adalah waktunya ketika keadilan harus diperhitungkan.
Church
Militant telah mengadakan wawancara dengan "James," (nama samaran) yang dilecehkan
secara seksual oleh McCarrick ketika dia masih di bawah umur. James berencana
untuk tampil di acara yang
berjudul ‘Silence Stops Now,’ sebuah pawai dan demonstrasi di Baltimore di luar tempat pertemuan
tahunan uskup-uskup AS pada 13-14 November 2018.
James mengatakan tentang waktu sekarang ini dalam
sejarah Gereja:
"Ini adalah kesempatan untuk memberi tahu kepada dunia: 'Inilah
saatnya untuk menghentikan sikap diam.'"
Pada 19 Juli, The New York Times mempublikasikan
wawancara dengan James, di mana dia menggambarkan hubungan seksual
McCarrick dengan dia mulai sejak dia
pra-remaja. "Paman
Ted" belum menjadi uskup ketika hubungan itu dimulai.
Selama pertukaran email dan wawancara
telepon pada hari Kamis, James membahas panjang lebar tentang "Summer of
Shame" tahun ini bagi
Gereja Katolik di AS, dan dia mengatakan pada
satu titik, "Saya sangat
bersukacita selama beberapa hari setelah adanya kabar pada 20 Juni 2018 bahwa
McCarrick telah pernah
melakukan pencabulan sebelumnya dan bukti itu amat kredibel. Waktu bagi saya (untuk bersaksi) telah tiba." Tweet
"Akhirnya giliranku tiba," lanjut
James, "untuk memberi tahu dunia tentang semua perbuatan tak bermoral di
dalam Gereja
dan bahwa kita selama
ini telah dibohongi, ditipu, secara fisik atau emosional, selama bertahun-tahun."
James merujuk homili di YouTube mengenai skandal
pelecehan oleh klerus yang dia
katakan bahwa dia
telah mendengarkan "setidaknya seratus kali" dalam beberapa bulan
terakhir ini. Homili itu diberikan oleh
Pastor Robert
Altier dan dapat
ditemukan di saluran YouTube Sensus
Fidelium.
Dalam homili itu, pastor Altier
berbicara tentang infiltrasi imamat dan seminari Katolik oleh orang-orang homoseksual
aktif dan para pembangkang
lainnya.
"Musim Panas Yang Memalukan' ini adalah hadiah
dari Yesus," katanya, karena Gereja sedang dimurnikan. "Ini
adalah sebuah pemurnian yang sebenarnya. Gereja dan
dunia harus memang dibersihkan – disikat sampai bersih, dalam arti yang sebenarnya."
James telah menulis surat kepada jaksa
umum di negara-negara
bagian di
seluruh negeri tentang pelecehan seks oleh klerus: "Dalam 30 hari terakhir, saya
menulis surat kepada setiap jaksa agung di negara bagian ini."
Dia juga menulis surat kepada jaksa agung Washington, D.C.
Sejak laporan grand jury Pennsylvania
keluar pada bulan Agustus 2018, yang
merinci dugaan kekerasan seksual anak di bawah umur oleh sekitar 300 imam
dan religius di enam
dari delapan keuskupan negara bagian, banyak jaksa agung dari seluruh negeri
telah melakukan pemeriksaan
kriminal di negara bagian
mereka sendiri.
Jaksa
Agung D.C mengumumkan penyelidikan atas penganiayaan seks oleh klerus, yang segera diikuti oleh
jaksa agung Virginia. Berita
baru-baru ini juga mengatakan bahwa pemerintah
federal mengeluarkan panggilan kepada tujuh dari delapan keuskupan di Pennsylvania.
Berbicara lebih luas tentang kegagalan
kepemimpinan Gereja, James mengatakan: "Gereja adalah pusat pengajaran
moral. Tetapi ajaran
ini telah berhenti. Dunia ini sangat busuk."
Pelecehan sex selama bertahun-tahun yang dialami James
menyebabkan dia
mengalami alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba. "Yesus
memberi saya momen kejelasan pada tahun 1991 untuk mengubah hidup saya, untuk
lebih dekat kepada-Nya dan hidup lebih bebas," katanya. "Saya
berhenti menggunakan narkoba dan alkohol. Saya bergabung dengan orang-orang lain dan mulai
menjalani kehidupan yang lebih baik."
"Salib saya adalah
alkoholisme," katanya. "Saya mengalahkan hal ini dengan doa
... dan puasa."
James mengatakan bahwa sejak dia menjadi terkenal dengan
tuduhan-tuduhannya, dia
khawatir akan keselamatan dirinya. Dia
mengaku telah menerima "banyak ancaman pembunuhan dalam 120 hari terakhir."
No comments:
Post a Comment