ROMA
BERGUNCANG LAGI
Dua
‘Bom’ Besar
October 22, 2018
Saya Michael Voris, dari Church Militant
hadir kepada Anda dari Vatikan dimana ada dua ‘bom’ besar menyerangnya,
Jumat lalu.
Yang satu adalah pengumuman dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat
(DOJ) yang sangat kita nanti-nantikan, yang segera membuka penyelidikannya
sendiri atas kasus-kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para imam di
Pennsylvania serta setiap upaya menutup-nutupi kasus itu yang dilakukan oleh para
uskup di sana - seperti Cdl. Donald Wuerl, yang terpaksa harus mengundurkan
diri sebagai uskup agung Washington, D.C. karena perannya dalam menutup-nutupi
kasus itu.
Terkait dengan hal itu, terungkap pula bahwa keuskupan Buffalo telah
mendapat sorotan yang meningkat oleh para penegak hukum di sana, karena alasan
yang sama, bahwa DOJ sedang menyelidiki beberapa keuskupan di Pennsylvania.
Sebagai sebuah ‘pesan selamat datang’ lebih lanjut, perhatian media
sekarang melejit menuju keuskupan Buffalo dalam kasus spesifik pastor Joseph
Moreno - sebuah kisah yang diliput pertama oleh Church Militant dan disajikan kepada Anda bulan
lalu dan diperbarui minggu
lalu.
Church Militant telah mengetahui
bahwa CBS News juga telah mulai memeriksa kematian yang sangat mencurigakan
dari pastor Joe, yang didugakua bunuh diri, tetapi pihak keluarga dan
teman-teman mengatakan hal itu tidak mungkin, karena beberapa fakta dalam kasus
itu tidak mendukung kesimpulan itu.
Berbagai hal menunjukkan fakta bahwa Fr. Joe mungkin sebenarnya telah
dibunuh sebelum dia akan mengumumkan tentang jaringan homoseksual di keuskupan
Buffalo.
Mendung amoralitas homoseksual telah menggantung tebal dan rendah di seputar
Kota Vatikan pada hari-hari ini karena berbagai orang dalam gereja dengan
ikatan yang dalam dan yang mendukung
agenda gay sedang menjalankan pertunjukan di atas panggung. Bahkan Sinode ‘pura-pura’
tentang Pemuda dipandang oleh orang-orang yang mengikuti sinode itu dari dekat,
hanya sebagai kepura-puraan untuk meningkatkan diterimanya perbuatan sodomi di dalam
Gereja.
Momok homoseksualitas dan semua kejahatan yang menyertainya, bagi mereka para
pelaku aktif, dibawa pulang juga Jumat lalu, ketika ‘bom’ kedua meledak di atas
Roma: rilis pernyataan ketiga oleh uskup agung yang sedang dan sangat diburu
oleh paus Francis: Carlo Maria Viganò.
Viganò, ingat, adalah mantan duta besar Vatikan untuk Amerika Serikat. Dia
didorong oleh hati nuraninya untuk mengungkapkan rahasia yang dia ketahui
tentang kasus penutupan kejahatan Theodore McCarrick oleh Paus Francis dan kardinal-kardinal
lainnya, serta berbagai kasus homoseksualitas yang merajalela di antara banyak orang
berpengaruh di dalam anggota hirarki Gereja Katolik - apa yang oleh Viganò disebut sebagai arus homoseksual yang mengalir deras melanda
Vatikan dan hirarki.
Pernyataan Viganò telah menjadi pokok pembicaraan di Roma saat dia
mengecam para kritikus di Vatikan karena mereka membela kejahatan
homoseksualitas dan orang-orang yang lainnya lagi terus berusaha untuk
mempertahankan sikap diam mereka demi karier mereka, sementara banyak jiwa-jiwa
dibiarkan tersesat dan musnah.
Viganò mengatakan (sebagian), "McCarrick adalah bagian dari jaringan
uskup yang mempromosikan homoseksualitas, yang dengan cara memanfaatkan dukungan
mereka bersama dengan Paus Francis, telah memanipulasi janji episkopal mereka demi
melindungi diri mereka dari tuntutan pengadilan dan semakin memperkuat jaringan
homoseksual dalam hierarki dan di seluruh Gereja pada umumnya. . "
Dan kemudian, dalam tuduhan langsung terhadap Paus Fransiskus, Viganò
berkata, "Paus Fransiskus sendiri telah berkolusi dalam kebusukan ini, dan
dengan menyadari apa yang dia lakukan, maka dia secara besar-besaran telah lalai
karena dia gagal menentang kebusukan itu dan menghentikannya."
Tuduhan terakhir ini menunjukkan jari secara langsung kepada Francis
sebagai penyebab utama dari semua kejahatan ini.
Kita semua tahu bahwa Francis telah mempromosikan dan meningkatkan karier para
predator homoseksual yang terkenal, mempromosikan mereka kepada posisi yang
kuat dan berpengaruh, membawa mereka ke dalam lingkaran penasihat pribadinya
dan juga telah menghujani uskup-uskup dan kardinal-kardinal yang ikut serta dalam
upaya menutup-nutupi kasus kejahatan homoseksual dengan pujian dan kehormatan yang
sama.
Kumpulan orang-orang bejat ini, seperti misalnya Wuerl, Farrell, Tobin,
dan lain-lainnya - telah berbohong tentang apa yang mereka ketahui, padahal mereka
tahu itu, dan mereka terus menolak untuk mengakui kesalahan mereka dalam semua kejahatan
ini.
Kekerasan hati dan pengkhianatan terhadap jabatan mereka serta terhadap umat
awam, telah memicu badai kemarahan besar, yang bisa dimaklumi, di kalangan umat
Katolik yang sekarang bisa melihat jelas bahwa, selama Francis menjadi paus, maka
para uskup yang bejat ini tidak dapat diminta tanggung jawab mereka dan mereka merasa
seolah-olah dirinya dapat melarikan diri dari kasus ‘pembunuhan’ yang dilakukannya.
"Ini adalah sebuah krisis karena momok homoseksualitas, yang berkuasa
di dalam diri para pelakunya, di dalam motifnya, di dalam perlawanannya untuk melakukan
reformasi dan perbaikan. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa
homoseksualitas telah menjadi wabah di lingkungan klerus, dan itu hanya bisa
dibasmi dengan persenjataan spiritual."
Anda dapat memilih untuk mundur dari pertempuran ini, untuk menopang
konspirasi sikap diam mereka, dan mengalihkan pandangan mata Anda dari
penyebaran kebusukan ini. Anda dapat membuat berbagai alasan, bermacam kompromi
dan pembenaran untuk menunda hari perhitungan. Anda dapat menghibur diri dengan
kepalsuan dan khayalan bahwa akan lebih mudah untuk mengatakan kebenaran besok saja,
dan kemudian hari berikutnya, dan seterusnya…
Di sisi lain, Anda dapat memilih untuk berbicara tegas. Anda dapat
mempercayai Dia yang bersabda kepada kita, "kebenaran
akan membebaskan kamu." Saya tidak mengatakan bahwa akan mudah untuk
memutuskan antara diam atau berbicara.
Saya mendorong Anda untuk mempertimbangkan pilihan mana - di ranjang kematian
Anda, dan kemudian di hadapan Hakim Yang Adil – dan semoga Anda tidak akan
menyesal telah melakukannya.
Tetesan- tetesan dari berita bencana ini telah meminta korban di sini, di
Vatikan. Di seluruh dunia - terutama di Amerika Serikat - popularitas paus
Francis merosot tajam karena berita-berita terus menumpuk bahwa, semasa dia
menjadi uskup agung di Buenos Aires dulu, dia juga telah berbuat menutup-nutupi
kasus para imam predator homoseksual dan berulang kali dia telah berbohong
tentang hal itu.
Kenyataannya, kerusakan yang telah dan sedang dilakukan oleh Francis dan
teman-teman homoseksualnya di Vatikan terhadap Gereja pada umumnya dan kepausan
secara khusus, telah begitu luas sehingga banyak orang di Roma berdoa dan
dengan diam-diam berbicara tentang berkat yang akan mereka terima jika paus
Francis mati atau mengundurkan diri.
Banyak yang bertanya-tanya tentang dunia Katolik, berapa banyak lagi yang
bisa ditanggung oleh Gereja, dan ketika diskusi itu secara bebas terjadi di
Roma sendiri, Anda tahu bahwa krisis telah
menjadi suasana normal yang baru.
Tidak diragukan lagi bahwa Departemen
Kehakiman AS telah mulai mengendus, dalam pernyataan Viganò yang terbaru, adanya
kemarahan yang meningkat dari umat beriman dan sikap diam, kebingungan dan keseraman
pada begitu banyak uskup, dimana hal itu tidak akan lama berlangsung sebelum
sesuatu meletus di dalam Gereja.
No comments:
Post a Comment