NUBUATAN OUR LADY OF GOOD SUCCESS MENGENAI ZAMAN KITA
April 19, 2000 | TFP.org
Selama abad ke lima belas dan ke enam belas, Our Lady
of Good Success menampakkan diri di Quito, Ekuador,
kepada seorang biarawati Spanyol yang kehidupannya hanya sedikit dikenal, namun
memiliki hubungan langsung dengan zaman kita sekarang.
“Infalibilitas Paus akan dinyatakan sebagai dogma
Iman oleh Paus yang sama yang dipilih untuk menyatakan dogma tentang misteriku sebagai
Yang Dikandung tanpa Noda. Dia akan dianiaya dan dipenjara di Vatikan melalui
perebutan Negara Kepausan dan melalui kejahatan, iri hati, dan ketamakan raja
duniawi."
“Nafsu-nafsu yang tak terkendali akan memberi
jalan bagi kebusukan total pada perilaku manusia, karena setan akan memerintah
melalui sekte-sekte Masonik, dengan menyerang anak-anak khususnya, untuk
memastikan terjadinya kebusukan secara menyeluruh.
“Sungguh menyedihkan nasib
anak-anak pada masa itu! Mereka jarang sekali menerima sakramen Pembaptisan dan
Penguatan. Adapun sakramen Tobat, mereka akan mengaku dosa hanya ketika berada di
sekolah-sekolah Katolik, karena iblis akan berusaha keras untuk menghancurkan mereka
melalui orang-orang yang berkuasa.
“Hal yang sama akan terjadi dengan Komuni Kudus.
Oh, betapa menyedihkan aku untuk memberi tahu Anda bahwa akan ada banyak sekali
perbuatan sakrilegi yang dilakukan secara terbuka maupun tersembunyi!
“Pada masa-masa itu, sakramen Perminyakan akan
sangat diabaikan.… Banyak orang akan mati tanpa menerimanya, hingga mereka kehilangan
banyak rahmat, penghiburan, dan kekuatan dalam melewati waktu di dunia ini
menuju keabadian.
“Sakramen Perkawinan, yang melambangkan penyatuan
Kristus dengan Gereja, akan sepenuhnya diserang dan dicemarkan. Masonry, yang saat
itu memerintah, akan menerapkan hukum-hukum yang tidak adil yang bertujuan
untuk menghapuskan sakramen ini. Mereka akan memudahkan semua orang untuk hidup
di dalam dosa, sehingga hal itu melipatgandakan kelahiran anak-anak yang tidak
sah tanpa berkat dari Gereja….”
"Pendidikan sekuler akan berkontribusi pada
kelangkaan panggilan imamat dan religius."
"Sakramen Suci dari Imamat akan dihinakan,
ditindas, dan dicemooh, karena disitu, baik Gereja dan Tuhan sendiri, ditindas
dan dicaci maki, karena Dia diwakili oleh para imam-Nya."
“Iblis akan bekerja keras untuk menganiaya para utusan
Tuhan dengan segala cara; mereka berusaha dengan segala kelicikan untuk
menghancurkan semangat panggilan mereka dan merusakkan banyak orang. Mereka
yang akan merusak kawanan Kristiani akan menumpahkan kepada semua imam segala kebencian
terhadap orang-orang Kristen yang jahat dan musuh-musuh dari Gereja Katolik yang
Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Kemenangan setan ini akan menyebabkan
penderitaan yang sangat besar bagi para pastor yang baik ... dan bagi Imam Tertinggi
dan Vikaris Kristus di dunia, yang menjadi seorang tahanan di Vatikan, secara diam-diam
dia akan menumpahkan air mata kesedihan di hadapan Tuhan, sambil memohon terang,
kesucian, dan kesempurnaan bagi semua klerus di dunia, karena dia adalah sebagai
Raja dan Bapa mereka."
“Saat-saat yang menyedihkan akan datang di mana
mereka yang seharusnya tanpa rasa takut membela hak-hak Gereja akan berbuat sebaliknya;
mereka akan dibutakan terhadap terang, hingga mereka menyerahkan tangan mereka
kepada musuh-musuh Gereja untuk melakukan segala tipu daya setan. Tetapi ketika
kejahatan seolah menang, dan ketika otoritas Gereja menyalahgunakan
kekuasaannya, melakukan segala macam ketidakadilan dan menindas yang lemah, maka
kehancuran mereka telah dekat. Mereka akan jatuh dan hancur di tanah.
“Kemudian Gereja akan bersukacita dan menang
seperti seorang gadis muda, dibangun kembali, dan dengan hangat dipeluk dalam
pelukan putraku yang terkasih dan terpilih pada masa itu. Jika dia mendengarkan
inspirasi kasih karunia - yang salah satunya adalah membaca pesan kerahiman
yang dimiliki Putraku dan aku kepadamu – maka kami akan melimpahinya dengan
rahmat dan karunia yang sangat istimewa dan akan menjadikannya besar di dunia dan
jauh lebih besar lagi di Surga. Di sana kami telah menyediakan tempat yang
berharga baginya karena, tanpa menghiraukan manusia, dia terus memperjuangkan
kebenaran dan tanpa henti membela hak-hak Gereja, hingga dia layak disebut sebagai
"martir."
“Pada akhir abad ke-19 dan sepanjang sebagian
besar abad ke-20, banyak ajaran sesat akan disebarluasaka di negeri-negeri
ini.…
“Sejumlah kecil jiwa yang diam-diam akan menjaga
harta Iman dan kebajikan, akan menderita kemartiran yang kejam, tak terkatakan,
dan panjang. Banyak yang akan menuju kubur mereka melalui kekerasan penderitaan
dan mereka akan terbilang di antara para martir yang mengorbankan diri untuk
negara dan Gereja.
“Agar dilepaskan dari perbudakan bidaah ini,
mereka yang telah dikehendaki oleh kasih kerahiman Putraku bagi pemulihan ini,
akan membutuhkan kekuatan keinginan, ketekunan, keberanian, dan kepercayaan
yang besar kepada Allah. Selama saat pencobaan atas iman dan kepercayaan
orang-orang yang adil dan benar ini, akan ada saat-saat di mana semuanya akan nampak
musnah dan lumpuh. Hal itu akan menjadi
awal yang bahagia dari pemulihan yang lengkap….
“Pada saat-saat itu udara akan dipenuhi dengan
roh kenajisan, seperti lautan yang kotor, yang akan menyelimuti jalan-jalan dan
tempat-tempat umum dengan kebusukan yang luar biasa.… Kepolosan hampir tidak bisa
ditemukan pada anak-anak, atau kerendahan hati pada wanita.
“Dia yang seharusnya berbicara, ternyata tetap
diam.
“Hampir tidak ada jiwa-jiwa perawan di dunia ini.
Bunga keperawanan yang lembut akan mencari perlindungan di dalam biara-biara.…
Tanpa keperawanan, maka api dari surga akan diperlukan untuk menyucikan
tanah-tanah ini.…
“Sekte-sekte sesat, setelah merembes kedalam semua
kelas sosial, akan menemukan cara untuk memperkenalkan diri mereka ke dalam jantung
rumah-rumah untuk merusak kepolosan anak-anak. Hati anak-anak akan menjadi remah-remah
kecil yang akan menyenangkan iblis.…
“Komunitas-komunitas religius akan tetap
mendukung Gereja dan bekerja dengan berani demi keselamatan jiwa-jiwa… Para klerus
sekuler akan gagal dalam hal apa yang diharapkan dari mereka karena mereka
tidak bersedia melaksanakan tugas suci mereka. Dengan kehilangan kompas ilahi,
mereka akan tersesat dari jalan pelayanan imamat yang dipercayakan kepada mereka
oleh Allah, dan mereka akan berbakti kepada uang dan berusaha mencarinya dengan
sekuat tenaga.
“Berdoalah
dengan tekun, mohonlah tanpa mengenal lelah,
dan menangislah dengan air mata sedih di dalam lubuk hatimu,
memohon kepada Hati
Ekaristik dari Putraku yang
paling kudus agar mengasihani
para utusan-Nya dan
agar segera mengakhiri
saat-saat yang menyedihkan ini
dengan mengirimkan kepada
Gereja-Nya
uskup yang
akan mengembalikan semangat para imamnya."
No comments:
Post a Comment