umat KATOLIK yang SETIA mengecam DOKUMEN KERJA sinode
PAN-AMAZON
https://www.churchmilitant.com/news/article/faithful-catholics-slam-pan-amazon-synod-working-document
NEWS: WORLD NEWS
by Bruce Walker •
ChurchMilitant.com • June 27, 2019
Sinode para
Uskup Oktober mendatang akan mengubah Gereja hingga menjadi 'LSM sekuler’ dengan mandat untuk melaksanakan agenda ekologis-sosial-psikologis.
VATICAN CITY (ChurchMilitant.com) - Majelis Khusus Sinode Para Uskup untuk
Wilayah Pan-Amazon mendatang, yang dijadwalkan pada 6-17 Oktober 2019, sedang
mengundang kecaman keras dari para klerus konservatif setelah Vatikan pada 17
Juni lalu merilis Instrumentum Laboris (dokumen kerja) untuk pertemuan
tersebut.
Di antara kritikus yang paling vokal adalah
Cdl. Walter Brandmüller, salah satu dari dua kardinal dubia yang tersisa. Dalam
sebuah tulisannya yang pedas, Brandmüller memberi label pada dokumen
kerja tersebut sebagai sesat dan murtad dan selanjutnya dia menegaskan bahwa
dokumen itu menggantikan iman Katolik yang sejati dengan ‘panteisme biadab’
yang didukung oleh filsuf era Romantis tahun 1800 Jean-Jacques Rousseau.
Kritikus lainnya yang
sangat bersemangat adalah Julio Loredo,
presiden ‘Tradition, Family and
Property,’ cabang Italia, dan penulis
buku yang sangat kritis terhadap paham teologi
pembebasan. Konsep teologi pembebasan berusaha untuk menyatukan
pandangan ekonomi dan sosial Karl Marx dengan Ajaran Gereja Katolik.
Sinode Pan Amazon mendatang adalah sebuah
contoh dari ‘hidung unta di bawah tenda’ di mana perubahan yang dipromosikan di
wilayah Amazon akhirnya akan dapat menyebar ke Gereja di seluruh dunia.
Sinode Amazon adalah merupakan ‘perubahan menyeluruh
atas Gereja dari sudut pandang Amazon', yang tidak lain adalah puncak dari teologi pembebasan," demikian
kata Loredo kepada LifeSiteNews.
Teologi pembebasan telah berakar di
negara-negara Amerika Selatan pada tahun 1970-an. Para pendukungnya, seperti
teolog Brasil, Leonardo Boff, sering kali berada di bawah pengawasan dan
tindakan sanksi disipliner oleh Kongregasi Vatikan untuk Ajaran Iman, yang pada
waktu itu dipimpin oleh Cdl. Joseph Ratzinger, yang kemudian terpilih sebagai
Paus Benediktus XVI. Dan kemudian Leonardo Boff dipecat dari imamatnya.
Menurut Card.Brandmüller, sinode mazon
mendatang adalah contoh dari penyebaran kesesatan, di mana perubahan yang
dipromosikan di wilayah Amazon akhirnya akan dapat menyebar ke Gereja di
seluruh dunia. Dia menyimpulkan bahwa Gereja sedang diseret ke bidang-bidang yang
jauh dari masalah dan keselamatan jiwa:
Kita harus bertanya, pada prinsipnya, mengapa
suatu Sinode para Uskup harus berurusan dengan topik-topik lain, dimana ¾ dari isi
Instrumentum Laboris sangat sedikit hubungannya dengan Injil dan Gereja. Jelaslah
bahwa Sinode para Uskup ini berserta seluruh dokumennya berusaha membuat perembesan
agresif ke dalam urusan negara dan masyarakat Brasil yang murni bersifat duniawi.
Apa hubungan ekologi, ekonomi, dan politik, dengan mandat dan misi Gereja?
Oleh karena itu, wilayah tersebut - yaitu hutan
di wilayah Amazon - dinyatakan sebagai sebuah locus theologicus, sebagai sebuah sumber khusus dari Wahyu Ilahi.
Ada tempat-tempat epifani di mana cadangan kehidupan dan kebijaksanaan planet telah
memperlihatkan dirinya, yang berbicara tentang Allah (Instrumentum Laboris no. 19).
Penolakan anti-rasional terhadap budaya
"barat" yang menekankan pentingnya nalar adalah karakteristik dari
Instrumentum Laboris dari sinode mendatang. Sementara itu, terjadi kemunduran berikutnya
dari Logos kepada Mythos, yang diangkat kepada sebuah kriteria yang oleh Instrumentum
Laboris disebut sebagai inkulturasi
Gereja. Hasilnya adalah agama alami
dengan topeng Kristiani.
Sekarang sudah jelas: para promotor Pan-Amazon
Synod yang akan diadakan di Roma pada bulan Oktober nanti ingin menafsirkan
kembali Gereja dari bawah ke atas -
doktrin, sakramen, konstitusi, disiplin, dibentuk kembali sesuai dengan ‘gaya Amazon.’
Mereka berbicara tentang "Gereja dengan wajah Amazon," berbeda dari
yang telah ada selama dua ribu tahun ini.
Ini tidak lain adalah mimpi reformis lama yang meliputi
semua bidaah yang telah menindas Gereja di abad-abad terakhir, dari kaum
modernis hingga para teolog dari teologi pembebasan, yang telah berusaha untuk
"menciptakan kembali Gereja." Jika begitu, tampaknya mimpi lama ini akan menjadi kenyataan di
jantung kekristenan.
Sebagian
besar liputan pers berfokus pada proposal sinode yang memungkinkan para imam
untuk menikah dan mengizinkan wanita menjadi diakon untuk mencegah kekurangan
rohaniwan di wilayah Amazon.
Selanjutnya
Loredo berkomentar:
Media Eropa berfokus pada selibat klerus dan
kemungkinan "penahbisan" diakonal bagi wanita. Keduanya adalah aspek
yang sangat penting dari rencana tersebut, tetapi ada keseluruhan cerita di
baliknya. Apa yang mereka inginkan
adalah mengubah seluruh Gereja sesuai dengan versi teologi pembebasan yang
paling radikal - yang disebut teologi indigenis dan ekologi.
Brandmüller dan umat Katolik tradisionalis
lainnya yang bersikap kritis terhadap Instrumentum Laboris menemukan banyak
alasan lain yang juga menjadi keberatan mereka. Sebagaimana dijelaskan dalam
dokumen kerja, topik-topik ini
meliputi:
Komunitas lokal membutuhkan Gereja yang
berpartisipasi, yang hadir dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya,
dan ekologis penghuninya; sebuah Gereja yang menyambut keragaman budaya, sosial
dan ekologi untuk dapat melayani individu atau kelompok tanpa diskriminasi;
Gereja yang kreatif yang dapat menemani umatnya dalam implementasi tanggapan
baru terhadap kebutuhan-kebutuhan yang mendesak; Gereja yang harmonis yang
mempromosikan nilai-nilai perdamaian, belas kasihan dan persekutuan.
Teguran yang
pedas dari Brandmüller, yang diterbitkan oleh LifeSiteNews dan situs web berita Austria Kath.net:
Harus dinyatakan sekarang dengan tegas dan mendesak
bahwa Instrumentum Laboris bertentangan dengan ajaran Gereja yang mengikat
dalam hal-hal yang menentukan, dan karenanya ia harus dikualifikasikan sebagai
bidaah.
Sejauh Wahyu Ilahi di sini dipertanyakan atau
disalahpahami, orang sekarang juga harus berbicara tentang kemurtadan.
Hal ini bahkan lebih dibenarkan mengingat fakta
bahwa Instrumentum Laboris telah menggunakan gagasan agama yang sepenuhnya
bersifat imanen dan bahwa ia menganggap agama sebagai hasil dan bentuk ekspresi
dari pengalaman spiritual manusia itu sendiri. Penggunaan kata-kata dan ide-ide
Kristiani ini tidak dapat menyembunyikan bahwa hal ini hanyalah kata-kata
kosong belaka, terlepas dari makna aslinya.
Instrumentum Laboris untuk Sinode Amazon
merupakan serangan terhadap dasar-dasar Iman kristiani, dan dengan cara yang
sampai sekarang belum dianggap mungkin. Karenanya hal itu harus ditolak dengan tegas.
Dalam kesimpulannya, Brandmüller
mengatakan bahwa pandangan yang diungkapkan dalam Instrumentum Laboris
"sangat menentang pemahaman Katolik yang sejati."
No comments:
Post a Comment