Thursday, July 28, 2022

Anne – lokusi, 22 Mei 2022

 

Anne – lokusi, 22 Mei 2022


https://directionforourtimes.com/all-new-locutions/?utm_medium=email&utm_campaign=New%20Locutions%20from%20Jesus%20from%20May%202022&utm_content=New%20Locutions%20from%20Jesus%20from%20May%202022+CID_441260fa8d51397092bfc53ddaec5d25&utm_source=email%20marketing&utm_term=Click%20Here%20for%20all%20Recent%20Locutions

 

 

22 Mei 2022

 

Yesus:

Apakah para pengikut-Ku dapat menerima belas kasihan-Ku? Bisakah mereka memahami seberapa luasnya? Apakah mereka mampu datang kembali ke dalamnya dan percaya bahwa Aku selalu berada di sana untuk menangkap mereka ke dalam pelukan-Ku? Aku adalah manusia sejati di Bumi, namun Aku adalah juga Tuhan. Aku adalah Tuhan saat itu juga. Tak seorang pun yang berjumpa dengan-Ku memiliki keraguan tentang kebenaran yang mengalir kepada mereka dari-Ku, yang seringkali terjadi tanpa menggunakan bahasa. Bagi sebagian orang, kehadiran-Ku bisa meyakinkan mereka. Bagi orang yang lain, kerahiman-Ku justru membuat mereka marah, karena mereka tidak menyukai apa yang mereka lihat di cermin dari kehadiran fisik-Ku. Semua ini sering terjadi tanpa menggunakan bahasa, seperti yang telah Kukatakan. Apa artinya semua ini bagi kamu dan semua pengikut-Ku?

Seringkali, mereka yang berkomitmen pada kasih Bapa, dan rencana Bapa bagi umat manusia, tidak hanya menggunakan agama untuk mengkomunikasikan kasih-Nya. Mereka hanya bertindak sebagai sarana yang hidup dan bernafas dari kasih itu. Keyakinan agama kita, Aku dan kamu, telah mengembangkan dirimu menjadi representasi akurat dari kasih Tuhan, dan itulah tujuannya. Untuk tetap terpaku pada agama, ketika tujuannya adalah untuk menciptakan dalam dirimu kebebasan untuk mengasihi tanpa jeda atau batas, adalah untuk menciptakan celah kecil bagi kasih, dari wadah yang terbuka penuh melalui mana kasih dapat mengalir ke dunia. Dengan menjelaskan hal ini kepadamu, Aku telah memberikan beban-Ku kepadamu. Aku telah membagikannya kepadamu. Beban yang kau rasakan ini adalah beban pembaharu, penyegar, dan pendamai. Roh bernafas ke dalam dirimu melalui satu tindakan, dan keluar darimu melalui tindakan yang lainnya. Kedua tindakan itu sangat penting. Kehidupan sakramental memampukan seseorang untuk menerima kasih dan belas kasihan sepenuhnya. Kepenuhan kasih dan belas kasihan kemudian harus mengalir keluar dari mereka.

Bagaimana jika kepenuhan kasih dan belas kasihan tidak mengalir keluar? Bagaimana jika apa yang mengalir keluar dari seseorang tidak berperilaku seperti kebaikan dan belas kasih sejati, bahkan meski manusia bersikeras bahwa itu adalah kebaikan dan belas kasih sejati? Apakah itu pertanda bahwa rahmat-Ku yang sempurna tidak bekerja? Atau apakah itu pertanda bahwa individu tersebut tidak tahu bagaimana membiarkan rahmat-Ku yang sempurna bekerja melalui dirinya? Apakah kamu mengerti?

Kesulitannya bukan terletak pada Diri-Ku, Anne, tetapi pada si penerima rahmat. Mereka kemudian, seperti yang kau katakan, melakukan sesuatu yang aneh dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, seperti seorang anak mungkin menggunakan piring sebagai topi. Dari pandangan orang tua, ini adalah konyol, tetapi hal itu bisa dimengerti. Anak tidak memiliki pemahaman penuh tentang tujuan dari sebuah piring dan mengira bahwa piring itu dapat digunakan untuk tujuan lain selain yang dimaksudkan semula. Hal ini agak mirip ketika Aku masih menemukan orang yang menggunakan rahmat secara tidak benar atau tidak sepenuhnya dapat dikasihi. Aku tahu akan tiba saatnya ketika orang tersebut akan memiliki kapasitas untuk menggunakan rahmat sepenuhnya, di Surga, jika tidak di dunia. Tetapi orang-orang itu sendiri dapat menjalani kehidupan spiritual yang lebih bahagia dan lebih otentik dengan bantuan dan pembinaan, dan dengan demikian memahami nilai sejati mereka dan nilai intrinsik mereka bagi-Ku. Tidak perlu membuktikan nilai ini kepada orang lain jika mereka memiliki pengetahuan sendiri tentang hal itu. Dengan demikian, akan ada lebih sedikit kebajikan yang tidak autentik, yang dapat menjadi agresif dan bahkan menentang orang lain dengan keras, sebagai lawan dari melindungi orang secara tegas. Dalam beberapa kasus, agama dapat digunakan untuk menyakiti orang lain dan reputasi mereka, bukannya untuk menyembuhkan dan melindungi orang dalam ketidaksempurnaan mereka.

Mengapa Kami memberian Sakramen Tobat? Mengapa Kami memberikan kepada setiap individu kesempatan untuk berbicara secara pribadi dengan salah satu imam-Ku? Tujuannya adalah untuk melindungi martabat orang tersebut dan memungkinkan mereka untuk memberi-Ku sebuah hadiah, yaitu penebusan kecil atas dosa mereka, sehingga mereka sadar bahwa kita semua berada dalam sebuah persekutuan, sebagian melalui keinginan mereka sendiri untuk berada dalam persekutuan itu.

Penitensi atau penebusan kecil ini melambangkan persembahan mereka untuk rekonsiliasi kita. Rahmat dalam Sakramen Tobat itu adalah persembahan penyembuhan besar dari-Ku bagi orang yang bertobat. Dapatkah orang tersebut menerima pengampunan tanpa Sakramen Tobat? Tentu saja. Banyak yang melakukannya, di Gereja kita dan di seluruh dunia. Namun, rahmat besar yang tersedia dalam Sakramen Tobat ini adalah penyembuhan, dan itulah yang Kuinginkan bagi anak-anak Allah melalui Gereja-Ku. Aku ingin memberikan yang terbaik yang Aku bisa. Aku ingin menyembuhkan dan melindungi mereka melalui Gereja-Ku.

Apakah Sakramen ini digunakan untuk mencelakai, mempermalukan, atau memberikan larangan-larangan yang tidak boleh diberikan, Aku tidak senang dengan hal itu. Sakramen Tobat ini telah dilaksanakan secara tidak benar dalam kasus-kasus seperti ini. Rahmat-Ku adalah tetap sempurna. Aku akan menemukan cara untuk mengurangi kerugian yang terjadi, jika tidak pada saat itu, maka di saat lain. Kerahiman-Ku adalah tanpa batas. Kerahiman-Ku bisa mengacaukan semua pemahaman manusia. Ini tidak berarti bahwa tindakan yang salah terhadap orang lain memperoleh tempat di dalam Hati-Ku. Itu berarti bahwa tindakan yang salah akan menemukan pengertian dan belas kasih di dalam Hati-Ku. Orang-orang tetap di dalam Hati-Ku sesuai dengan keinginan mereka untuk berada di dalam Hati-Ku. Apakah Aku akan aman dengan mereka yang berusaha menghancurkan Diri-Ku? Aku, secara manusiawi, adalah tidak aman. Apakah Aku memahami tindakan mereka? Ya, Aku memahami sepenuhnya. Apakah Aku memahami dosa lebih dari yang bisa dipahami oleh manusia mana pun? Ya, Aku memahami hal itu. Aku ingin agar seluruh umat manusia mengetahui hal ini dan membuka jalan bagi misteri belas kasihan-Ku, bukannya dengan seenaknya mereka mengutuk orang lain dan kehidupan ini yang hanya sedikit mereka ketahui. Aku ingin agar seluruh umat manusia mengerti bahwa Akulah satu-satunya Hakim yang adil dan benar tentang apakah seseorang bersalah atau tidak bersalah.

Jika praktik keagamaan tak bisa menghasilkan ‘air jernih’ kasih yang tanpa pamrih, dengan keinginan hanya untuk memahami orang lain, maka praktik keagamaan itu tidak bisa melayani tujuan ilahinya.

 

----------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

 

Uskup Agung Viganò memberi tahu Steve Bannon bahwa respons COVID...

Christina Gallagher – 14 Mei 2022

Peluklah Salibmu Dengan Sukacita

LDM, 24 Juli 2022

Pedro Regis, 5311 – 5315

Gisella Cardia, 15, 16, 19, 23, 24 Juli 2022

Paus Francis menghadiri tarian penyembuhan kepada 'Ibu Pertiwi'