Steve
Quayle:
Great
Reset dan Great Tribulation adalah satu dan sama
Penulis terkenal,
Steve Quayle, dan pembawa acara “Hagmann
Report” Doug Hagmann, berkolaborasi dalam sebuah laporan khusus berjudul “The
Great Reset mengawali the Great Tribulation.”
Great Reset, yang
dipromosikan oleh para globalis, mengacu pada pembangunan kembali masyarakat dan ekonomi setelah
pandemi virus corona (COVID-19) Wuhan. Sedangkan The Great Tribulation atau Kesengsaraan Besar, di sisi lain, mengacu pada periode yang
dibicarakan oleh Yesus yang menggunakan kata ‘kesengsaraan’ dalam konteks yang
menunjukkan penderitaan orang-orang yang terdesak oleh pengepungan dan bencana
perang.
(Hagmann, yang akan menjalani operasi rahang, membiarkan
Quayle lebih banyak berbicara.)
Quayle menunjukkan
bahwa orang-orang sekarang sedang melihat dunia Barat dan media Barat berkumpul
untuk membantu Lucifer memulai pemerintahan terornya di dunia. Penyiar radio
dan mantan editor-penerbit Survival Quest
ini mencatat bahwa dunia sekarang menyaksikan fitnah kepada Rusia oleh
pemerintah Barat dan media Barat.
Menurut Quayle,
Amerika telah menyatakan perang terhadap Tuhan. Dia mengatakan bahwa orang akan
menyalahkan Tuhan untuk bisa merebut ‘mimbar’ (jabatan) karena ‘mimbar’ ini memberikan
harapan palsu. Dia mengutip Yeremia 18:7-11, yang berbicara tentang penghakiman
Allah atas suatu bangsa atau kerajaan. Quayle berkata bahwa itu adalah salah
satu kutipan yang kebanyakan orang tidak dapat mengerti.
“Anda tidak bisa
berdoa dengan menentang penghakiman Tuhan. Anda dapat berdoa memohon belas
kasihan Tuhan di tengah-tengah penghakiman. Tapi intinya adalah, pelecehan melalui
ritual setan, pengorbanan anak, beberapa hal yang paling mengerikan – orang saat
ini sering mengabaikannya. Kebanyakan orang, kecuali mereka melihatnya sendiri,
kecuali mereka mengalaminya sendiri, mereka mengabaikannya begitu saja. Mereka
mengabaikan hal itu karena lebih menyenangkan dihibur daripada harus berjuang melawan
kejahatan,” kata Quayle.
“Dan setan berkata,
'Hei, kita akan merayu orang-orang dengan hiburan.' Dan sekarang Anda tidak
memiliki apa-apa selain program yang sangat jahat, dan itu semakin gelap dan
lebih gelap dan lebih supernatural sifatnya. Jadi, apakah Penyetelan Ulang
Besar (Great Reset) adalah Kesengsaraan Besar (seperti yang dikatakan Kitab
Suci) ? Saya percaya itu benar-benar satu dan sama.”
Quayle menambahkan
bahwa penting bagi kita untuk memahami Kitab Suci, yang sangat jelas mengatakan
bahwa orang tidak akan dapat membeli, menjual, atau berdagang jika mereka tidak
memiliki Tanda dari Binatang. Quayle juga menepis argumen orang bahwa Kesengsaraan Besar tidak lebih dari iklim
politik di dunia. (silakan baca artikel terkait: IBM,
perusahaan yang sama yang menyediakan sistem komputasi kartu punch untuk Nazi,
meletakkan
dasar untuk jaringan cryptocurrency “Tanda dari Binatang” global) Penulis
buku ini mendesak orang-orang untuk berdoa dan mengingatkan mereka bahwa mereka
tidak boleh marah kepada Tuhan ketika tidak ada makanan di rak-rak toko, ketika
obat-obatan resep tidak lagi tersedia di apotek, dan ketika mereka melihat
beberapa hal yang paling mengerikan terjadi di depan mata.
Pengambilalihan
dan pencopotan orang-orang dari jabatan, yang dilakukan oleh komunis, sudah
terjadi di Amerika
Quayle mengatakan
Amerika telah mengalami pengambilalihan dan penghapusan jabatan oleh komunis.
Dia juga percaya bahwa Amerika sedang menjalani penghakiman Tuhan dan panggilan
untuk pertobatan nasional diperlukan jika orang ingin Tuhan menahan
penghakiman-Nya atas bangsa Amerika.
Mayoritas orang
Kristen di Amerika tidak percaya kepada Yesus dan Firman Tuhan, demikian kata
Quayle, dan sangat sedikit yang menentang fitnah dan permusuhan terhadap orang
Kristen.
Masa depan dalam
waktu dekat ini, terlihat suram.
Menurut Quayle, air
tawar akan menjadi komoditas paling berharga di dunia ketika "kekeringan
besar yang melampaui apa pun yang bisa dibayangkan kebanyakan orang"
terjadi. Dia menambahkan bahwa ketika air tawar hilang, makanan juga akan
hilang. Kelaparan global mengarah pada genosida global, yang menurut Quayle
adalah protokol kepunahan. (lihat berita
tentang suhu panas di Eropa).
Antikristus tidak akan memerintah secara rohani, tetapi
dengan dorongan digital.
Quayle mengatakan
penggabungan manusia dengan mesin digunakan untuk memajukan kepentingan global,
membentuk kembali kemanusiaan dan mendapatkan kendali penuh atas setiap aspek
kehidupan manusia melalui kartu identitas global.
----------------------------------
Yer 18:7-11
Ada
kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku
akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya. Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata
demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku
hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka.
Ada kalanya Aku
berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan
membangun dan menanam mereka. Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan
mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak
mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka.
Sebab itu,
katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah firman
TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan
merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu masing-masing bertobat dari
tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan
perbuatanmu!
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Kardinal
Yang Rusak, Kepausan Yang Rusak
Pertunjukan
Thrive Time bersama Clay Clark
Fumitory (Fumaria officinalis):
Informasi Manfaat dan Cara Kerja
Apa
yang diajarkan oleh film Marvel 'Avengers' tentang agenda depopulasi kaum
globalis
WHO
berencana untuk mempertahankan pandemi selama 10 tahun...
Forum
Ekonomi Dunia dan Komunis China berjanji untuk 'memperdalam' kerja sama